NIM : 19010007
Wajib pajak diharuskan membayar PPh sebesar 15% dari jumlah bruto atas dividen, bunga,
royalti, dan hadiah, penghargaan, bonus, atau sejenisnya, selain yang belum dipotong oleh
PPh Pasal 21.
Seperti yang tercantum di dalam Pasal 4 ayat (1) UU 36 Tahun 2008 tentang PPh, dividen
yang dimaksud termasuk dividen yang diterima oleh pemegang polis dari perusahaan
asuransi serta pembagian sisa hasil usaha koperasi. Bunga adalah diskonto, premium, dan
imbalan karena jaminan pengembalian utang. Sementara yang dimaksud dengan royalti
adalah imbalan atas penggunaan hak.
Apabila A menerima royalti atas hak yang digunakan sebesar Rp10.000.000, maka jumlah
PPh yang harus dibayarkan adalah: 15% x Rp10.000.000 = Rp1.500.000.
2. Perhitungan Berdasarkan Tarif PPh 23 sebesar 2%
Wajib pajak diharuskan membayar PPh sebesar 2% dari jumlah bruto atas sewa dan
penghasilan lain yang berkaitan dengan penggunaan harta. Sewa dan penghasilan lain yang
berasal dari penggunaan tanah dan bangunan dikecualikan dari pajak ini Dasar hukumnya
dapat kita temukan pada pasal 4 ayat (2) bagian d.
Tarif ini juga berlaku untuk jumlah bruto dari imbalan jasa teknik, jasa konstruksi, jasa
manajemen, jasa konsultan dan jasa lain selain yang dipotong pasal 21 . Berikut adalah
contoh penghitungan tarif PPh 23 sebesar 2%:
Apabila badan usaha tetap A menerima jasa penerjemahan dengan jumlah bruto
Rp10.000.000, maka jumlah PPh yang harus dibayarkan adalah: 2% x Rp10.000.000 yaitu
Rp200.000.
Untuk pajak PPH pasal 4 ayat 2 PPh Pasal 4 Ayat 2 (Pajak Penghasilan Pasal 4
Ayat 2 ) dikenakan atas beberapa jenis penghasilan dengan pemotongan yang
bersifat final dan tarif yang berbeda-beda untuk setiap jenis pajaknya. Oleh karena
itu, Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 ini disebut juga sebagai PPh Final.