Anda di halaman 1dari 4

1.

Merujuk pada Pasal 4 ayat (2) dan beberapa pasal lain yang masuk dalam Pajak Penghasilan
Final, maka objek PPh Final atau objek pajak final adalah:
a. Objek PPh Final atas Bunga Deposito.
b. Objek Pajak Penghasilan Final atas Tabungan lainnya.
c. Objek PPh Final atas Bunga Obligasi.
d. Objek PPh Final atas Surat Utang Negara (SUN).
e. Objek PPh Final atas Bunga Simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota
koperasi orang pribadi.
f. Objek Pajak Penghasilan Final atas Hadiah Undian.
g. Objek PPh Final atas Transaksi Saham.
h. Objek Pajak Penghasilan Final atas Sekuritas lainnya.
i. Objek PPh Final atas Transaksi Derivatif yang diperdagangkan di bursa.
j. Objek Pajak Penghasilan Final atas Transaksi Penjualan Saham.
k. Objek PPh Final atas Pengalihan Penyertaan Modal pada perusahaan pasangannya yang
diterima oleh perusahaan modal ventura.
l. Objek PPh Final atas Transaksi Pengalihan Harta berupa tanah dan/atau bangunan.
m. Objek PPh Final atas Usaha Jasa Konstruksi.
n. Objek Pajak Penghasilan Final atas Usaha Real Estate.
o. ObjekPPh Final atas Persewaan Tanah dan/atau Bangunan.
p. Dan Pajak Penghasilan Final atas Penghasilan Tertentu lainnya.
Dari PPh Final atas Penghasilan Tertentu lainnya ini, yang menjadi objek PPh Final atau
objek pajak final dalam pasal lainnya yang dikenakan Pajak Penghasilan bersifat final
adalah:
a. Objek pajak final (PPh Final) atas Omzet Bruto sesuai PP 46/2013 dan PPh 23/2018.
b. Objek pajak final (PPh Final) atas Dividen.
c. Objek pajak final (PPh Final) atas Impor dan Pembelian Penjualan Barang Mewah.
d. Objek pajak final (PPh Final) atas Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan
sehubungan dengan jaminan pengembalian utang.
e. Objek pajak final (PPh Final) atas Royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan
dengan penggunaan harta.
f. Objek pajak final (PPh Final) atas Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan
kegiatan.
g. Objek pajak finak (PPh Final) atas Pensiun dan pembayaran berkala lainnya.
h. PPh Final atas Premi swap dan transaksi lindung nilai lainnya.
i. PPh Final atas Keuntungan karena pembebasan utang.
2. Contoh kasus dan perhitungannya, yaitu:
a. Perhitungan Pajak Penghasilan Final atas Deposito
Pak Alexander memiliki deposito di di Bank ABC sebesar Rp200.000.000 dengan tingkat
bunga 12% per tahun dan menerima bunga setiap bulan sebesar Rp4.000.000.
Maka perhitungan Pajak Penghasilan Final atas deposito tersebut adalah:
Tarif PPh Pasal 4 ayat (2) yang dipotong Bank ABC adalah 20% x Rp4.000.000 =
Rp800.000
Maka, pajak deposito per tahun adalah = Rp800.000 x 12 bulan = 9.600.000
b. Perhitungan PPh Final atas Jasa Konstruksi
PT AW perusahaan Konstruksi sebagai Badan Usaha Jasa Pelaksanaan Konstruksi
Bidang Bangunan non perumahan lainnya. Pada 2021 PT AW ditunjuk PT Bimo selaku
pemilik Tempat Wisata untuk membangun gedung baru sebagai sarana wahana
permainan baru dengan nilai kontrak sebesar Rp50.000.000.000 tidak termasuk PPN.
Kemudian PT AW menerima uang muka kontrak pada saat dimulai pembangunan yaitu
pada 1 April sebesar Rp10.000.000.000
Termin pembayaran akan dilakukan sesuai tingkat penyelesaian, yaitu:
1. Termin ke-1 sebesar Rp10.000.000.000 setelah pekerjaan selesai 25%
2. Termin ke-2 sebesar Rp10.000.000.000 setelah pekerjaan selesai 50%
3. Termin ke-3 sebesar Rp10.000.000.000 setelah pekerjaan selesai 75%
Sisa Rp10.000.000 akan dibayarkan setelah pekerjaan dan masa pemeliharaan benar-
benar selesai 100%.
Pembangunan gedung wahana baru ini harus diselesaikan PT AW dalam kurun waktu 2
tahun paling lama 31 Desember 2023 dengan masa pemeliharaan selama 5 bulan.
Maka, perhitungan tarif PPh Final Jasa Konstruksi ini adalah:
Pembayaran uang muka kontrak:
Besarnya pemotongan Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2) atas penghasilan dari
usaha jasa konstruksi adalah 3% x Rp10.000.000.000 = Rp300.000.000
Pembayaran termin ke-1:
Besarnya pemotongan Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2) atas penghasilan jasa
konstruksi adalah 3% x Rp10.000.000.000 = Rp300.000.000
Pembayarn termin ke-2:
Besarnya pemotongan Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2) atas penghasilan jasa
konstruksi adalah 3% x Rp10.000.000.000 = Rp300.000.000
Pembayaran termin ke-3:
Besarnya pemotongan Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2) atas penghasilan jasa
konstruksi adalah 3% x Rp10.000.000.000 = Rp300.000.000
Pelunasan kontrak:
Besarnya pemotongan Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2) atas penghasilan dari
usaha jasa konstruksi adalah 3% x Rp10.000.000.000 = Rp300.000.000
c. Perhitungan PPh Final UMKM
Pak Suparjo seorang pengusaha UMKM dengan omzet Rp1,2 miliar dalam setahun.
Dengan rata-rata omzet dalam satu bulan adalah Rp100.000.000 per bulan.
Karena jumlah peredaran bruto setahun masih kurang dari Rp4,8 miliar, maka atas omzet
dari usaha Pak Suparjo tersebut dikenakan Pajak Penghasilan Final sesuai PP 23
UMKM Tahun 2018. Maka, Pajak Penghasilan Final yang harus dibayar Pak Suparjo
adalah Rp100.000.000 x 0,5% = Rp500.000.
d. Perhitungan PPh Final atas Hadiah Undian :
Tik Tok mengadakan event berupa undian atas kode-kode unik yang tertera pada struk
belanjaan para pelanggannya. Hadiah atas kode-kode unik tersebut senilai Rp 200 juta.
Dalam event tersebut telah keluar nama sebagai pemenang undian tersebut, yakni atas
nama Bapak Lexi. Lantas bagaimana perhitungan PPh Pasal 4 (2) yang dipotong PT. Tik
Tok atas hadiah undian tersebut ?
Jawab :
PPh Pasal 4 ayat (2) yang telah dipotong oleh PT. Tik Tok = 25% x Rp 200.000.000 = Rp
50.000.0000
Maka besaran pajak yang dipotong oleh PT. Tik Tok atas undian tersebut sebesar Rp 50
juta.

Anda mungkin juga menyukai