Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Akuntansi
Keuangan
Lanjutan 2
Investasi Dalam Saham 2

Program Tatap
Fakultas Kode MK Disusun Oleh
Studi Muka
Ekonomi Akuntansi Kautsar Aditya Wicaksana

03 S.E.,M.B.A

Abstract Kompetensi
Akuntansi dengan metode ekuitas Mahasiswa mampu mengidentifikasi
dimana perusahaan investor dapat faktor-faktor diluar kepemilikan saham
menggunakan pengaruh yang yang mempengaruhi kemampuan
signifikan terhadap operasi investi. investor untuk memiliki pengaruh atau
Investor juga menggunakannya untuk kontrol, mengaplikasikan metode
akuntansi perusahaan induk secara ekuitas atas alokasi harga pembelian
internal atas perusahaan anak.
Kelebihan nilai buku yang diperoleh
terhadap biaya investasi
Nilai buku kepemilikan yang diperoleh pada perusahaan investi dapat lebih besar daripada
biaya investasi. Situasi ini mengindikasikan bahwa aktiva bersih (net asset) dari investee
dinilai terlalu tinggi overvalued atau kepemilikan saham didapat pada bargain price.
Contoh:
PT Post membeli 50% saham biasa PT Telkom pada tanggal 1 Januari sebesar $40.000.
Berikut adalah Stockholder equity dari PT Telkom :
Stockholder equity 1 Januari $100.000
Add: Income $20.000
Deduct: Deviden paid 1 Juli (5.000)
Stockholder equity 31 Desember $115.000
Terdapat kelebihan dari nilai buku terhadap biaya investasi sebesar $10.000 ($100.000 x
50% - $40.000) yang merupakan overvalued atas persediaan dan peralatan pada PT
Telkom. Pada tanggal 1 Januari Persediaan overvalued sebesar $2000 dan dijual pada
bulan Desember. Selain itu peralatan overvalue sebesar $18.000 dengan masa manfaat
selama 10 tahun dari tanggal 1 Januari.
Penerapan perbedaan antara nilai buku yang diperoleh dan biaya investasi sebagai berikut:

Biaya investasi pada PT Telkom $40.000


Less: Nilai buku pokok PT Post 50% kepemilikan
Pada PT Telkom ($100.000 x 50%) (50.000)
Kelebihan nilai buku terhadap biaya $(10.000)
Kelebihan ditetapkan pada:
Persediaan ($2.000 kelebihan penilaian x 50% kepemilikan) $(1.000)
Peralatan ($18.000 kelebihan penilaian x 50% kepemilikan) $(9.000)
Kelebihan nilai buku terhadap biaya $(10.000)

Ayat jurnal akun investasi PT Post pada PT Telkom selama tahun 2012 adalah sebagai
berikut:
1 Januari 2012
Investment in PT Telkom 40.000
Cash 40.000
Untuk mencatat pembelian 50% saham berhak suara PT Telkom yang beredar

1 Juli 2012
Cash 2.500
Investment in PT Telkom 2.500
Untuk mencatat deviden yang diterima ($5.000 x 50%)

31 Desember 2012

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan 2


3 2 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Investment in PT Telkom 10.000
Income from PT Telkom 10.000
Untuk mengakui ekuitas pada pendapatan dari PT Telkom ($20.000 x 50%)

31 Desember 2012
Investment in PT Telkom 1.900
Income from PT Telkom 1.900
Untuk mengamortisasi kelebihan nilai buku terhadap biaya investasi, ditetapkan pada:
Persediaan ($1.000 x 100%) $1.000
Peralatan ($9.000 x 10%) $900
$1.900
Karena aktiva dibeli lebih rendah daripada nilai bukunya , PT Post melaporkan pendapat
investasi dari PT Telkom untuk tahun 2012 sebesar $11.900 ($10.000 + 1.900), dan saldo
investasi pada PT Telkom pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar $49.400 ($40.000
+11.900 2.500). Amortisasi kelebihan nilai buku terhadap biaya investasi meningkatkan
saldo investasi PT Post pada PT Telkom sebesar $1.900 selama 2012.

Berikut ini adalah ringkasan kegiatan akun investasi dengan metode ekuitas:
1 Januari 2012 Biaya awal $40.000
1 Juli 2012 Deviden yang diterima (2.500)
31 Desember 2012 pengakuan 50% pendapat bersih PT Telkom 10.000
31 Desember 2012 amortisasi kelebihan nilai buku terhadap biaya investasi 1.900
31 Desember 2012 saldo akhir $49.400

Bargain Purchase
Asumsikan bahwa PT Post juga memperoleh 25% kepemilikan saham PT Smart dengan
harga $110.000 pada tanggal 1 Januari 2012, dimana aktiva bersih PT Smart pada tanggal
tersebut adalah sebagai berikut:

Nilai Buku Nilai Wajar Kelebihan Nilai Wajar

Persediaan $240.000 $260.000 $20.000

Aktiva lancar lainnya 100.000 100.000

Peralatan net 50.000 50.000

Bangunan - net 140.000 200.000 60.000

530.000 610.000

Less: Kewajiban 130.000 130.000

Aktiva bersih $400.000 480.000 80.000

Laba bersih dan deviden PT Smart untuk tahun 2012, berturut turut sebesar $60.000 dan
$40.000. Persediaan yang dinilai terlalu rendah dijual selama tahun 2012 dan bangunan

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan 2


3 3 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
serta peralatan mempunyai sisa masa manfaat 4 tahun ketika PT Post memperoleh
kepemilikan 25%.

PT Post dan 25% kepemilikan ekuitas PT Smart

Biaya Investasi $110.000


Nilai wajar aktiva bersih ($480.000 x 25%) (120.000)
Kelebihan biaya terhadap nilai wajar yg diperoleh ($10,000)

Alokasi ke nilai Kelebihan Alokasi akhir


wajar negatif

Persediaan ($20.000 x 25%) $ 5.000 $ 5.000

Bangunan net ($60.000 x 25%) $15.000 $15.000

Gain from bargain purchase $10.000 ($10.000)

Kelebihan $20.000 $0 $ 10.000

Ayat jurnal PT Post atas investasi pada PT Smart selama tahun 2012 adalah sbb:
1 Januari 2012
Investment in PT Smart 120.000
Cash 110.000
Gain on bargain purchase 10.000
Untuk mencatat pembelian 25% kepemilikan saham pada PT Smart

Cash 10.000
Investment in PT Smart 10.000
Untuk mencatat penerimaan deviden ($40.000 x 25%)
31 Desember 2012
Investment in PT Smart 6.250
Income from PT Smart 6.250
Untuk mencatat pendapatan investasi dari PT Smart sbb:
25% dari laba bersih PT Smart sebesar $60.000 $15.000
Kelebihan yang dialokasikan pada persediaan ($5.000)
Kelebihan yang dialokasikan pada bangunan ($15.000 : 4 tahun)($3.750)
$6.250
Saldo akun investasi pada PT Smart pada tanggal 31 Desember 2012 adalah $116.250, dan
nilai buku pokok investasi sebesar $105.000 ($420.000 x 25%). Perbedaan sebesar $11.250
merupakan kelebihan yang belum diamortisasi atas bangunan sebesar $11.250

Akuisisi Interim dari Suatu


Kepemilikan

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan 2


3 4 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ketika akuisisi dilakukan dalam suatu periode akuntansi (akuisisi interim), perhitungan
tambahan diperlukan dalam menentukan ekuitas pokok pada saat akuisisi maupun dalam
menentukan pendapatan investasi untuk tahun tersebut.
Contoh:
PT Petrol memperoleh 40% saham biasa berhak suara PT Fairview dengan harga $80.000
pada tanggal 1 Oktober 2012. Aktiva bersih PT Fairview pada tanggal 1 Januari 2012
sebesar $150.000 dan PT Fairview melaporkan laba bersih untuk tahun 2012 sebesar
$25.000 serta mengumumkan deviden sebesar $15.000 pada tanggal 1 Juli 2012. Nilai buku
aktiva dan kewajiban PT Fairview sama dengan nilai wajarnya pada tanggal 1 Oktober 2012,
kecuali bangunan bernilai $60.000 dan dicatat $40.000. Bangunan mempunyai masa sisa
manfaat 20 tahun dari 1 Oktober. Prinsip akuntansi yang berlaku secara umum mewajibkan
penerapan metode ekuitas dan pengalokasian setiap perbedaan antara biaya investasi dan
nilai buku yang diperoleh, mula-mula pada aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi
kemudian pada goodwill.

Kelebihan biaya investasi PT Petrol terhadap nilai buku untuk kepemilikannya sebesar 40%
pada PT Fairview :
Biaya Investasi $80.000
Less: Saham PT Fairview pada tanggal 1 Oktober
Ekuitas awal $150.000
Add: pendapatan pada 1 Oktober 18.750
(25.000x9/12)
Less: Deviden (15.000)
$153.750
Dikali: kepemilikan yang dibeli 40% (61.500)
Kelebihan biaya terhadap nilai buku $18.500
Kelebihan alokasikan ke : Bangunan
(($60.000 - $40.000)x 40%) $8.000
Goodwill (sisa) 10.500
Kelebihan biaya terhadap nilai buku $18.500

Ayat jurnal pada buku PT Petrol untuk mencatat 40% kepemilikan pada PT Fairview untuk
tahun 2012 sbb:
1 Oktober 2012
Investment in PT Fairview $80.000
Cash $80.000
Untuk mencatat akuisisi 40% saham berhak suara PT Fairview
31 Desember 2012
Investment in PT Fairview $2.500
Income form PT Fairview $2.500
Untuk mencatat pendapatan dari PT Fairview (40%x$25.000x3/12)
31 Desember 2012
Income from PT Fairview $100
Investment in PT Fairview $100
Untuk mencatat amortisasi kelebihan biaya terhadap nilai buku yang dialokasikan pada
bangunan yang dinilai terlalu rendah (($8.000/20 tahun) x 3/12)

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan 2


3 5 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pada tanggal 31 Desember 2012, setelah ayat jurnal tersebut diposting, akun investasi PT
Petrol pada PT Fairview akan bersaldo $82.400 ($80.000 + $2.500 - $100).

Investasi pada akuisisi bertahap


Seorang investor mungkin memperoleh 10% kepemilikan pada suatu perusahaan investee
dan kemudian memperoleh 10% kepemilikan lagi. Perolehan awal 10% kepemilikan harus
dipertanggungjawabkan dengan metode biaya sampai 20% kepemilikan diperoleh. Ketika
kepemilikan mencapai 20%, metode ekuitas yang digunakan dan akun investasi maupun
saldo laba disesuai secara berlaku surut.
Contoh:
PT Han memperoleh 10% kepemilikan pada PT Ming dengan harga $750.000 pada tanggal
1 Januari 2011 dan 10% kepemilikan lainnya dengan harga $850.000 pada tanggal 1
Januari 2012. Ekuitas pemegang saham PT Ming pada tanggal akuisisi sbb:

1 Januari 2011 1 Januari 2012

Modal Saham $5.000.000 $5.000.000

Retained Earning 2.000.000 2.500.000

Total Stockholder equity $7.000.000 $7.500.000

Pada tanggal 1 Januari 2012 ketika kepemilikan 10% yang kedua diperoleh , PT Han
menggunakan akuntansi metode ekuitas untuk kepemilikan sebesar 20% tersebut. Hal ini
menyebabkan perubahan nilai tercatat atas 10% kepemilikan yang pertama dari biayanya
sebesar $750.000 menjadi nilai tercatatnya yang benar berdasarkan metode ekuitas.
Ayat jurnal untuk menyesuaikan akun investasi PT Han adalah:
1 Januari 2012
Investment in PT Ming $50,000
Retained Earning $50.000
Untuk menyesuaikan akun investmen in PT Ming dari metode biaya menjadi metode ekuitas.
Bagian saldo laba meningkat selama tahun 2012 sebesar $50.000 ($500.000 x 10%
kepemilikan).
Karena PT Han melaporkan pembagian deviden yang diterimanya dari PT Ming sebagai
pendapata dengan metode biaya, maka pendapatan PT Han untuk tahun 2011 berdasarkan
metode ekuitas lebih besar 10% dari peningkatan saldo laba untuk tahun 2011.

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan 2


3 6 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Perusahaan Investee dengan saham
preferen
Metode ekuitas diterapkan pada investasi saham biasa dan beberapa penyesuaian dalam
penerapan metode ekuitas diperlukan pada saat perusahaan investee memiliki juga saham
preferen (preferred stock) disamping saham biasa. Penyesuaian-penyesuaian tersebut sbb:
1. Pengalokasian ekuitas pemegang saham perusahaan investee menjadi komponen
ekuitas preferen dan biasa pada saat akuisisi, untuk menentukan nilai buku investasi
saham biasa.
2. Pengalokasian laba bersih perusahaan investee menjadi komponen-komponen
pendapatan saham preferen dan pendapatan saham biasa, untuk menentukan
bagian investor atas pendapatan perusahaan investee untuk pemegang saham
biasa.
Contoh:
Ekuitas pemegang saham PT Tekko sebesar $6.000.000 pada awal tahun 2012 dan sebesar
$6.500.000 pada akhir tahun 2012, dan laba bersih dan deviden untuk tahun 2012 berturut-
turut sebesar $700.000 dan $200.000.

1 Januari 2012 31 Desember 2012

Saham preferen 10% kumulatif, $1.000.000 $1.000.000


nominal $100

Saham biasa, nominal $10 3.000.000 3.000.000

Modal disetor lainnya 500.000 500.000

Saldo Laba 1.500.000 2.000.000

Ekuitas pemegang saham Tekko $6.000.000 $6.500.000

Jika PT Cankir membayar $2.500.000 pada tanggal 2 Januari 2012 untuk 40% saham biasa
beredar PT Tekko, investasi tersebut dievaluasi sbb:
Biaya kepemilikan 40% saham biasa pada PT Tekko $2.500.000
Nilai buku (dari nilai wajar) yang diperoleh:
Ekuitas pemegang saham PT Tekko $6.000.000
Less: Pemegang saham preferen PT Tekko 1.000.000
Ekuitas pemegang saham biasa $5.000.000
Prosentase perolehan 40% 2.000.000
Goodwill $500.000
Ekuitas pemegang saham preferen sama dengan nilai nominal saham preferen beredar,
meningkat dengan premium likuidasi dan deviden preferen yang tertunggak. Pendapatan PT
Cankir dari PT Tekko untuk tahun 2012 atas kepemilikannya sebesar 40% adalah:

Laba bersih PT Tekko tahun 2012 $700.000

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan 2


3 7 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Less: Pendapatan saham preferen ($1.000.000 x 10%) 100.000
Pendapatan untuk saham biasa 600.000
Pendapatan dari PT Tekko untuk tahun 2012 $240.000
($600.000 x 40%)

Pos-Pos Luar Biasa (Extraordinary


item) dan pertimbangan lainnya
Dalam akuntansi untuk investasi saham berdasarkan metode ekuitas, perusahaan investor
melaporkan bagian pendapatan dari operasi normalnya atas pendapatan perusahaan
investee pada satu baris laporan laba rugi. Namur konsolidasi satu baris tidak menerpakan
pelaporan pendapatan investasi jika pendapatan perusahaan investee terdiri dari pos-pos
luar biasa. Pada kasus ini, pendapatan investasi harus dipisah menjadi pos operasi normal
dan luar biasa serta dilaporkan dengan cara yang sama.
Contoh:
PT Bart memiliki 40% saham beredar pada PT Homer, pendapatan PT Homer untuk tahun
2012 adalah:
Pendapatan dari operasi sebelum pos luar biasa $500.000
Pos luar biasa kerugian kecelakaan (50.000)
Laba bersih $450.000

PT Bart mencatat pendapatan investasinya dari PT Homer sbb:

Investment in PT Homer (450.000x40%) $180.000


Casuality loss investee (-SE) 20.000
Income form PT Homer $200.000

Pendapatan sebesar $200.000 dari PT Homer dilaporkan sebagai pendapatan investasi oleh
PT Bart, dan kerugian kecelakaan sebesar $20.000 dilaporkan bersama-sama dengan pos
luar biasa lain yang dimiliki PT Bart sepanjang tahun 2012.

Pengungkapan ekuitas perusahaan


investee
Sejauh mana pengungkapan yang terpisah sebaiknya dilakukan untuk investasi ekuitas
tergantung pada materialitas suatu investasi terhadap posisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan investor. Jika investasi ekuitas signifikan, investor seharusnya mengungkapkan
informasi berikut melalui catatan kaki atau catatan atas laporan keuangan:
1. Nama setiap perusahaan investee dan prosentase kepemilikan pada saham biasa
2. Kebijakan akuntansi investor yang berhubungan dengan investasi pada saham
biasa

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan 2


3 8 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Perbedaan, jika ada, antara jumlah investasi pada saat investasi dilakukan dan
jumlah ekuitas pokok dan aktiva bersih, termasuk perbedaan perlakuan akuntansi.

Transaksi dengan pihak yang


mempunyai hubungan istimewa
Transaksi-transaksi yang bersifat material antara perusahaan-afiliasi sebagai transaksi
dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang memerlukan pengungkapan
laporan keuangan. Pengungkapan yang diperlukan termasuk:
1. Hakikat hubungan / nature of the relationship
2. Penjelasan transaksi
3. Nilai transaksi dalam mata uang dan setiap perubahan metode yang digunakan dari
periode sebelumnya untuk setiap laporan laba rugi yang disajikan
4. Jumlah hutang kepada atau piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa pada tanggal neraca untuk setiap neraca yang disajikan

Flowchart prosedur akuntansi untuk


investasi

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan 2


3 9 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1 Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
3 10 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Beams, Floy A, Joseph H. Anthony, Robin P.Clement, Suzanne H.Lowensohn, 2012,
Advanced Accounting, 11th Edition, Pearson, Upper Saddle River, New Jersey

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan 2


3 11 Kautsar Aditya Wicaksana S.E.,M.B.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai