Nim: 216114049
I. Pengantar
Dalam dunia Hindu, kita sering mendengar kata-kata yang menjadi ciri khas mereka
(Hindu). Begitu pula yang terjadi pada dunia India dan Budha. Kata-kata ini merupakan
pembahasaan semua sistem aliran kepercayaan mereka. System itu terdiri dari sistem dogma,
kerangka hierarki dan Tindakan pelaksanaannya. Semua hal ini tidak terlepas dari konteks
budaya, latar belakang dan spirit yang di hayatinya.
Di sini, penulis akan membahas beberapa hal fundamental di dalam dunia filsafat
Timur yang berpusat pada India-Hindu-Budha. Hal ini menjadi menarik sebab beberapa dari
konsep yang ada dalam dunia (India-Hindu-Budha) ada di dalam dunia kita sekarang
terkhusus Indonesia. Marilah kita “berziarah” ke dunia filsafat Timur.
II. Pembahasan
Veda
Veda atau Weda adalah kitab suci agama Hindu. Kitab ini merupakan kumpulan-
kumpulan sastra kuno dari era India kuno. Jumlah sastra-sastra ini sangat banyak. Weda
adalah yang didengarkan (Sruti). Mereka (umat Hindu) Percaya bahwa Weda adalah
kumpulan wahyu dari sang Ilahi (Brahman).1
Upanisad
Bhagavad Gita
Bhagavad Gita adalah sebuah kitab. Bhagavad Gita berarti “nyanyian Tuhan”,
Nyanyian Ilahi”3. Kitab ini tergolong masih muda usianya. Bhagavad Gita dalam kesatuannya
sebagai naskah, sebenarnya hanyalah satu bagian keci dari kumpulan raksasa kitab
1
Sri Aurobindo, The Secret of the Veda[2]. Sri Aurobindo Ashram, Pondicherry. 1972.
2
Binroh. Hinbud Bisbintalad, Pokok-pokok Ajaran Hindu Dharma, Mabes Abri TNI AD. Pembinaan Mental
3
Prof. R. C. Zaehner, Membaca Bhagavad Gita, Yogyakarta, Universita Sanata Dharma, 2012, 2.
Mahabharata, yang ditulis oleh Vyasa.4 Bhagavad Gita menawarkan bimbingan rohani untuk
kehidupan. Kehormatan yang hadir dalam Bhagavad Gita menunjuk pada keberaniannya
dalam menyatakan penghayatan baru dalam agama. Bhagavad Gita tidak lagi menawarkan
praktik-praktik ritualistic yang rumit, ataupun konsep metafisik yang sulit, melainkan mistik,
di mana cinta dan bakti mempunyai peran yang amat penting.5
Charvaka
Charvaka adalah system filsafat India. Charvaka juga di kenal sebagai Lokayata.
Pemikrian yang terkandung di dalamnya antara lain: materialism, skeptisisme filosofis, dan
pengabaian nilai religious.6 Secara etimologi kata charvaka berarti popular atau dapat
disepakati dalam Bahasa Sanskerta (Cowell and Gough, p. 2; Lokāyata may be
etymologically analysed as "prevalent in the world " (loka and āyata)).
Jainisme dan Buddhisme memiliki asal usul yang sama dalam budaya penolakan
dunia yang berkembang di India dari sekitar abad ketujuh SM. Asal usul yang sama ini dapat
ditegaskan oleh banyak kesamaan antara kode praktik kuno masing-masing, dan kedua tradisi
selalu berbagi penerimaan kekuatan transformatif dari upaya manusia dalam mempengaruhi
kebebasan dari kelahiran kembali (Balbir, Nalini. "Jain-Buddhist Dialogue: Material from the
Pāli Scriptures." Journal of the Pali Text Society 26 (2000): 1–42).
Nyaya adalah karya besar Gotama. Karyanya ini berupa tulisan. Gotama menulis
pemikiran dan pandangannya(filsafatnya) dan di sebuat sebagai Nyaya (Ensiklopedi,
4
Prof. R. C. Zaehner, Membaca Bhagavad Gita, Yogyakarta, Universita Sanata Dharma, 2012, 6.
5
Prof. R. C. Zaehner, Membaca Bhagavad Gita, 8-9.
6
Radhakrishnan, Sarvepalli; and Moore, Charles A. A Source Book in Indian Philosophy. Princeton University
Press; 1957. Princeton paperback 12th edition, 1989, 227.
7
Khairiah, Agama Budha, Pekanbaru: Kalimedia, 2018, 2-3.
8
Khairiah, Agama Budha, Pekanbaru: Kalimedia, 2018, 2-3.
1990,231). Objek pengetahuan filsafat Nyaya adalah: Atma, Tentang tubuh atau badan, Panca
indra dengan objeknya, Buddhi (pengamatan), Manas (pikiran), Pravrtti (ativitas), Dosa
(perbuatan yang tidak baik), Pratyabhava (tentang kelahiran kembali), Phala (buah
perbuatan), Dukha (penderitaan), Apavarga (bebas dari penderitaan).9
Vaisesika adalah sebuah aliran filsafat dalam Hindu. Ajaran ini dipelopori oleh
Maharesi Kanada yang menyusun Waisesikasutra. Pada awalnya jaran ini berdiri sendiri,
tetapi dalam perkembangannya di menyatu dengan Nyaya. Di dalamnya terdapat instilah
seperti inferensi, substansi dan reaksi atom seperti yang dipahami oleh fisikiawan India kuno
dari sekolah Nyaya-Vaisesika.10
Sankhya
Sankhya adalah salah satu aliran filsafat Hindu. Ajaran ini berakar dari norma-norma
atheis. Baru kemudian, putra Devaguti membangun (merombak) ajaran Samkhya menjadi
bersifat theistic, seperti yang ada di dalam Bhagavatapurana.
Yoga
Secara etimologis, yoga berarti "mengikat bersama", "memegang erat", atau "kuk",
yang juga mengatur bahasa Latin iungere dan iugum, joug: Prancis, dan seterusnya. Dalam
agama India, istilah yoga secara umum digunakan untuk merujuk pada teknik pertapaan dan
metode meditasi apa pun. Yoga adalah ajaran Hindu. Istilah yoga juga dapat diartikan
sebagai mengubungkan (yujir yoge) dan berkonsentrasi (yut samadhau).11 Yoga juga
merupakan salah satu konsep filsafat Hindu.
Mimamsa
Mimamsa adalah sebuah istilah yang digunakan dalam agama Hindu yang mengacu
pada pemikiran-pertimbangan mendalam, pencarian, penelitian, diskusi, renungan tentang
hakikat hidup kerohanian yang tersirat dalam kitab suci Weda (Ensiklopedi, 1990, 311). Bisa
dikatakan juga, Mimamsa berkaitan dengan interpretasi bagian ritual dan seremonial (karma-
9
Di akses dari: https://www.academia.edu/11251970/makalah_nyaya_darsana, Pada tanggal 24 September
2022, Pukul 20:00.
10
Di akses dari: https://arxiv.org/search/?query=Vaisesika&searchtype=all&source=header, Pada tanggal 24
September 2022, Pukul 20:30
11
Dasgupta, Surendranath (1975). A History of Indian Philosophy, Motilal Banarsidass Publ, 226.
kāṇḍa) dari Veda12. Di percaya bahwa Ada vurva mimamsa dan Uttara mimamsa. Pada
intinya keduanya ini ingin bertujuan sebagai pendalaman dan penyelidikan terhadap Veda13.
Vedanta
Kata vedānta secara harfiah berarti "akhir [anta] dari Veda," yaitu, bagian penutup
dari apauruṣeya, atau sastra Veda yang diwahyukan, yang secara tradisional diyakini terdiri
dari Saṃhitā, Brāhmaṇa, raṇyaka, dan Upaniṣad. Vedānta dengan demikian terutama
menunjukkan Upaniṣad dan ajarannya. Secara metaforis, Vedānta juga dipahami untuk
mewakili penyempurnaan atau puncak (anta) dari seluruh spekulasi Veda, atau bahkan semua
pengetahuan (veda). Akan tetapi, tradisi filosofis Hindu pada umumnya mengakui tiga
landasan (prasthāna, secara harfiah, "titik tolak") Vedānta, yaitu Upaniṣad, Bhagavadgītā,
dan Brahma Stra. Dari ketiganya, Bhagavadgītā, yang terutama membahas masalah etika
sosial, dan yang mencoba semacam sintesis religio-filosofis, hampir tidak dapat dicirikan
sebagai risalah Vedantik yang ketat. Secara historis, seseorang dapat berbicara tentang tiga
periode Vedānta — periode kreatif yang diwakili oleh Upaniṣad, periode sistematisasi dan
harmonisasi ajaran Upaniadik yang diwakili oleh Brahma Stra, dan periode eksposisi,
elaborasi, dan diversifikasi yang diwakili oleh komentar tentang Brahma Stra, komentar atas
komentar tersebut, dan banyak risalah independen. Landasan tradisional Vedānta dengan
demikian ditekankan secara konsisten, yang tersirat bahwa Vedānta sebagian besar
merupakan latihan dalam eksegesis kitab suci daripada formulasi filosofis independen. 14
Maya
Maya adalah sebuah kata yang pada mulanya memiliki arti seni, bijaksana, kekuatan
semesta. Kemudian pengertian itu bergeser menjadi ilusi, tak nyata, gaib, sihir dan magi
(Ensiklopedi, 1990, 210).
Sruti adalah kelompok kitab suci Hindu utama, yang di percaya sebagai wahyu yang
di terima langsung oleh para rsi di masa lalu, di bedakan dari smirti yang merupakan bagian
kitab suci Hindu yang di kembangkan kemudian dan sudah mengandung campur tangan
manusia.15
12
Di akses dari: https://www.encyclopedia.com/religion/dictionaries-thesauruses-pictures-and-press-releases/
mimamsa. Pada tanggal 25 September 2022, Pukul 20:00.
13
J. M. Koller, Filsafat Asia, Maumere, Ledalero, 2010, 151-156.
14
Deutsch, Eliot. Advaita Vedānta: A Philosophical Reconstruction. Honolulu, 1969
15
Prof. R. C. Zaehner, Membaca Bhagavad Gita, 14.
Dvaita adalah bagian dari ajaran wedanta. Dvaita di dirikan oleh Maharesi Madhva.
Dwaita sangat luas penyebarannya.16
3.Tunjukkan jejak-jejak spiritualitas sosial dan praktik moral yang menampakkan warisan
atau pengaruh ketiga tradisi itu di sekitar kita!
Yoga
Hal ini bisa terlihat dalam kebiasaan masyarakat Indonesia untuk bermeditasi dan Yoga.
Kedua hal ini sering tampak dalam aktivitas kegiatan masyarakat Indonesia. Yoga sebenarnya
merupakan olahraga tubuh dan pikiran. Yoga menggabungkan latihan pernapasan dan
16
B.N.K. Sharma, “The History of the Dvaita School of Vedanta and Its Literature”, 3rd ed., Motilal
Banarsidass, 2000.
17
Hamilton, Sue (2001). Indian Philosophy: A Very Short Introduction. Oxford University Press, 1–17, 136–140
18
Williams, Paul, Mahayana Buddhism: The Doctrinal Foundations. Routledge, 2008, 84–85.
meditasi19. Meskipun ini sangat jauh untuk masuk kepada pemahaman Yoga dari segi
filsafatnya, Yoga hadir di Indonesia.
Hari-hari raya Hindu dan Budha.
Menjadi vegetarian
Menjadi pemandangan umum untuk melihat makanan vegetarian yang disajikan di kuil-kuil
pada Hari Waisak. Umat Buddha sangat percaya bahwa jalan kebaikan adalah bentuk untuk
memulai hari dengan pemurnian. Di mana hal ini berarti tidak melakukan pembunuhan,
bahkan terhadap hewani.20
Arsitektur
Di NKRI, banyak sekali ditemukan peninggalan kerajaan tempo dulu yang bercorak Hindu
dan Budha. Peninggalan ini memiliki arti tertentu untuk mengungkapkan makna sebuah
fokus. Menarik perhatian, Makna-makna ini disulam dari sebuah tradisi untuk menciptakan
dan menampilkan sebuah harmoni. Fokus yang muncul ialah adanya pemaknaan dan unsur
filosofis Budha di dalamnya. Seperti contoh:
Candi terbagai atas beberapa unsur: a) kaki candi, b) tubuh candi, c)
puncak candi. Kaki candi: bhurloka berarti alam dunia fana. Tubuh
candi: bhurwaloka berarti alam pembersihan jiwa, dan puncak candi:
swarloka yang berarti alam jiwa suci.21
III. Kesimpulan
Aurobindo. Sri,
The Secret of the Veda[2]. Sri Aurobindo Ashram, Pondicherry. 1972.
19
Di akses dari: https://www.alodokter.com/maksimalkan-manfaat-yoga-untuk-kesehatan-jiwa-dan-
raga#:~:text=Tidak%20hanya%20dapat%20mengurangi%20stres,jangkauan%20gerak%2C%20dan
%20kelenturan%20tubuh. Pada tangal 25 September 2022, Pukul 20:30.
20
Di akses dari: https://gaya.tempo.co/read/1093583/hari-waisak-2018-ini-9-tradisi-umat-buddha-rayakan-
waisak, Pada tanggal 25 September 2022, Pukul 21:00.
21
https://www.gramedia.com/literasi/pengaruh-hindu-dan-buddha-di-indonesia/
Binroh. Hinbud Bisbintalad,
Pokok-pokok Ajaran Hindu Dharma, Mabes Abri TNI AD. Pembinaan Mental
Zaehner. R. C.
Membaca Bhagavad Gita, Yogyakarta, Universita Sanata Dharma, 2012.
Khairiah,
Surendranath. D.
Paul. W.
Mahayana Buddhism: The Doctrinal Foundations. Routledge, 2008.