Anda di halaman 1dari 3

Nama: Jessica Nurdin Ardana

NIM: 11210321000054
Kelas: 2B (SAA)
Pengantar Filsafat

Filsafat India
Filsafat India merupakan filsafat yang berasal dari timur dekat selatan, mengapa disebut
sebagai filsafat India. Karna India sejak 2000 SM sudah mengenal yang namanya
kebijaksanaan, dalam segi kehidupan dan alam sekitar,sehingga filsafat India adalah
kebijaksanaan yang mengatur kehidupan Way of life. Untuk kesejahteraan kita hidup didunia
ini dengan lebih tenang dan damai. Filsafat India membagi sejumlah zaman dalam
penyebarannya ada empat zaman, yaitu Zaman Veda, Zaman Epos, Zaman Sutra, dan Zaman
Scholastik. Dalam zaman filsafat India bukan hanya empat zaman itu saja, tetapi masih
terdapat sekte dan aliran yang tersembunyi di masing-masing periode. Filsafat India
mengenalkan pada dunia modern saat ini berupa sebuah ketaatan dalam beribadah kepada
sang maha rsi(kepercayaan hindu) untuk lebih menenangkan diri dari segala kehidupan
duniawi yang fana, filsafat India memiliki ciri yang sangat khas untuk berkaitan dengan
filsafatnya. Banyak tokoh-tokoh besar yang mengaplikasikan filsafat India di zaman
kontemporer ini seperti, Mahatma Gandhi sebagai aktivis kemanusiaan dan masih banyak
lagi. Kebanyakan bagi parafilsuf India ia tak pernah mempunyai aplikasi untuk
menyampaikan risalah kehidupan filsafat untuk masyarakatnya sehingga keterbatasan ini
mengakibatkan filsafat India tidak terkenal seperti filsafat yunani yang membawa perubahan
sampai saat ini.
Perbedaan yang sangat mendasar filsafat timur (India)dengan filsafat barat, yaitu tentang
pemikiran mereka yang mana filsafat barat mengadopsi akal dan rasional sebagai satu-
satunya kebenaran yang memberikan perubahan pada peradabannya, dan filsafat India
mengadopsi pemikirannya dari kepercayaan terhadap dewa mereka (rsi) yang dapat membuat
ketenangan dan kedamaian, saling memaafkan, saling tolong-menolong, saling menjaga alam
semesta ini agar tidak rusak.
Filsafat India di bangun di atas salah satu peradaban yang tertua di dunia. Tradisitradisinya,
Yang berawal dari abad 15-10 SM, sampai kini masih diPertahankan. India, khususnya
Lembah Indus, merupakan tempat lahirnya peradaban dunia yang tertua. Zaman perunggu
mencul di sana sekitar tahun 2500 SM. Penggalian Arkeologi Menunjukkan Peninggalan-
peninggalan Yang Menyingkap peran Lembah Indus sebagai pusat kebudayaan besar. Dari
peninggalan-peninggalan Diketahui Bahwa Tidak Terdapat Gejolak Perkembangan yang
terlalu hebat. Lembah Indus merupakan kawasan yang subur. Antara tahun 1700 hingga 1400
SM terjadi gelombang migrasi bangsa Arya yang memasuki India lewat pegunungan Hindu
Kush di utara. Mereka kemudian menduduki lembah-lembah subur di daerah percabangan
sungai Indus. Suku Arya dikenal sebagai suku bangsa yang gemar berperang. Mereka
menemukan kuda dan kereta untuk perang. Itulah sebabnya mereka mudah Mengalahkan
Transformasi, Musuh-musuhnya.
Kehadiran mereka lama-lama mendesak penduduk asli, yakni suku Dravida, ke arah selatan.
Konflik bangsa Arya dan Dravida terekam dalam epos mahabrata dan GB Ramayana. Dalam
perkembangan selanjutnya, terciptalah sistem kelas. Para kepala suku Bertanggung jawab
Meneruskan Perjuangan melawan suku asli. Kemudian muncul kelas imam, ketika
Brahmanisme, dengan ritualismenya, menjadi semakin penting. Bersama itu pula
berkembangan tradisi lisan, yang kemudian dikumpulkan dan kita kenal sebagai Veda.
(Sandiwan S.Brata: 1921) Filsafat Yunani, seperti halnya kegiatan berfilsafat itu sendiri,
bertolak dari kenyataan yang dialami sehari-hari. Tapi sebagai sistem pemikiran, kedua
filsafat itu berbeda. Orang Yunani dan India sama-sama berfilsafat untuk mencari kebenaran.
Tapi ada perbedaannya. Orang Yunani mencari kebenaran sebagai kebenaran, sedangkan
orang India mencari kebenaran untuk melepaskan diri dari dunia. (Poedjawijatna: 54-55).
Filsafat India mengacu pada tradisi filsafat kuno di Subbenua India. Aliran-aliran filsafat
utama diklasifikasikan dalam ortodoks atau heterodoks – āstika atau nāstika – tergantung
pada satu dari tiga kriteria pilihan: aliran itu percaya pada Weda sebagai sumber pengetahuan
yang valid atau tidak; aliran itu percaya pada premis Brahman dan Atman atau tidak; dan
aliran itu percaya pada kehidupan setelah kematian dan Dewa-Dewa atau tidak.
Suatu metode klasifikasi membagi enam aliran utama filsafat Hindu India ortodoks, yaitu
Nyaya, Waisesika, Samkhya, Yoga, Mimamsa, dan Wedanta, dan lima aliran Sramana utama,
yaitu Jainisme, Buddhisme, Ājīvika, Ajñana, dan Carwaka. Metode klasifikasi lainnya:
misalnya Vidyaranya mengidentifikasikan enam belas aliran filsafat India dengan
menyertakan yang termasuk tradisi Saiwa dan Raseswara.
Aliran-aliran utama filsafat India diformalkan terutama antara tahun 1000 SM hingga awal
abad-abad Era Umum. Persaingan dan integrasi di antara berbagai aliran meningkat dalam
tahun-tahun pembentukan mereka, khususnya antara tahun 800 SM dan 200 M. Beberapa
aliran bertahan, seperti Jainisme, Buddhisme, Yoga, Śaiwa, dan Wedanta, tapi lainnya tidak,
seperti Ajñana, Carwaka, dan Ājīvika.
Naskah-naskah filsafat India kuno dan abad pertengahan mencakup diskusi-diskusi ekstensif
mengenai Ontologi (metafisika, Brahman-Atman, Sunyata-Anatta), sarana pengetahuan yang
dapat diandalkan (epistemologi, Pramana), sistem nilai (aksiologi), dan topik-topik lain.

Daftar Pustaka
Surajiyo. Drs, 2005, Ilmu Filsafat Sebuah Pengantar, Jakarta:Bumi Aksara
Riyanto, 2015, STAH Dharma Nusantara, Sejarah Filsafat India, Jakarta
Prabhupada, 1983, A. C Bhaktivedanta Swami,
“KempurnaanYoga” Jakarta, PT. Pustaka Bhaktivedanta.
Radhakrshnan, Sarvepalli, 1927, ”Indian Philophy” , Vol. 1 London, George Allen & Unwin
Ltd.
Radhakrshnan, Sarvepalli, 1927, ”Indian Philophy”, Vol. II London, George Allen & Unwin
Ltd.
Ach. Dhofir Zuhry, 2013, ”Filsafat Timur , Sebuah Pergulatan Menuju Manusia Paripurna,
Malang, Madani.
Prof. Dr. Koentjaraningrat, 1975, ”Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia, Jakarta, Penerbit
Djambatan.

Anda mungkin juga menyukai