Anda di halaman 1dari 16

PERBANDINGAN FILSAFAT CINA DENGAN FILSAFAT INDIA

Oleh:
Sudarto1

ABSTRAK
Salah satu yang menjadi perdebatan beberapa kalangan mengenai filsafat India adalah apakah
posisi filsafat India itu bisa dikategorikan sebagai aliran filsafat atau tidak. Ini pun berangkat dari
sebagian kalangan, terutama barat ada yang tidak menerima kedatangan pemikiran India itu masuk
dalam ranah filsafat. Dikatakan demikian sebab melihat latarbelakang munculnya filsafat ini
berlandaskan pada mitos atau ritus keagamaan, sedangkan konsep rasionalitas (logika) tidak
ditemukan. Oleh sebab itu, filsafat India dianggap sebagai pemikiran yang hanya berbicara masalah
keagamaan atau spritula saja, sementara sistematika filsafatnya tidak menonjol. Hal itu pun dilihat dari
sistem ajaran Hindu dan Buddha yang di dalamnya memang banyak bicara terkait kedekatan manusia
dengan sang pencipta atau dewa-dewa yang diyakini. Mengamati perkataannya seorang pemikir, Raju
mengatakan bahwa filsafat India memiliki metafisika yang sulit dan sangat kompleks, yang seharusnya
teori-teori epistimologi dan bahkan metafisika merupakan bagian penting dan esensial filsafat India
karena Ia harus menjadi filsafat kehidupan. Semantara filsafat yang diajarkan dalam pemikirn India
itu lebih dekat dengan pandangan hidup (way of live) yang dilaksanakan oleh pengikut pengikutnya.

Kata Kunci: Ajaran, Filsafat Cina dan India

ABSTRACT
One of the debate in some quarters about the Indian philosophy is whether the position of Indian
philosophy that could be categorized as a school of philosophy or not. It also departs from some
quarters, especially the west there who do not accept the arrival of Indian thought it was in the realm
of philosophy. It was said, because the background on the emergence of this philosophy is based on
myth or religious rites, while the concept of rationality (logic) can not be found. Therefore, the
philosophy of India is considered as a thought which only speaks of religious issues or spritula only,
while the systematic philosophy does not stand out. It was seen from the Hindu and Buddhist teachings
of the system in which it is a lot of talk related to human closeness to the creator or the gods were
believed to be. Viewing his words a thinker, Raju said that India has a metaphysical philosophy that is
difficult and very complex, which is supposed theories and even metaphysics epistimologi an important
and essential part of Indian philosophy because he must be a philosophy of life. Semantara philosophy
taught in pemikirn India was closer to the view of life (way of live) carried out by his followers

Keywords: Teachings, philosophy of China and India

PENDAHULUAN Ada tiga tema pokok sepanjang sejarah


filsafat cina, yakni harmoni, toleransi dan
Filsafat Cina adalah salah satu dari filsafat perikemanusiaan. Selalu dicarikan
tertua di dunia dan dipercaya menjadi salah satu keseimbangan, harmoni, suatu jalan tengah
filsafat dasar dari tiga filsafat dasar yang antara dua ekstrem: antara manusia dan sesama,
mempengaruhi sejarah perkembangan filsafat antara manusia dan alam, antara manusia dan
dunia, disamping filsafat India dan filsafat Barat. surga.
Filsafat Cina sebagaimana filsafat lainnya Toleransi kelihatan dalam keterbukaan
dipengaruhi oleh kebudayaan yang berkembang untuk pendapat-pendapat yang sama sekali
dari masa ke masa. berbeda dari pendapat-pendapat pribadi, suatu
sikap perdamaian yang memungkinkan

Jurnal Artefak Vol. 3 No. 2 – Agustus 2015 [ISSN: 2355-5726]


Hlm: 131 - 146
1
Alumni Pendidikan Sejarah FKIP-Universitas Galuh Ciamis

Halaman | 131
pluralitas yang luar biasa, juga dalam bidang dipengaruhi oleh letak geografisnya. Jadi wajar
agama. Kemudian pada perikemanusiaan, saja apabila pemikiran India ini banyak
pemikiran Cina lebih antroposentris daripada terhubungan dengan masalah keagamaan,
filsafat India dan filsafat Barat. Manusia-lah terkhusus lagi yang bersifat mistik.
yang selalu merupakan pusat filsafat Cina. Karena dari sinilah kemudian tak heran
Ketika kebudayaan Yunani masih berpendapat jika ada dari pemikir lain yang tidak sepaham
bahwa manusia dan dewa-dewa semua dikuasai dengan penunjukan pemikiran di India sebagai
oleh suatu nasib buta ("Moira"), dan ketika pemikiran yang filosofis. Namun sejauh ini
kebudayaan India masih mengajar bahwa kita di pengamatan penulis tetap menganggap bahwa
dunia ini tertahan dalam roda reinkarnasi yang pemikiran yang ada dalam wilayah India sudah
terus-menerus, maka di Cina sudah diajarkan merupakan filsafat. Hanya saja memang
bahwa manusia sendiri dapat menentukan memiliki perbedaan dari filsafat-filsafat yang
nasibnya dan tujuannya. lain. Dimana perbedaan itu pun terlahir karena
Salah satu yang menjadi perdebatan letak geografis yang berbeda juga sehingga
beberapa kalangan mengenai filsafat India sangat memungkin melahirkan padangan-
adalah apakah posisi filsafat India itu bisa padangan yang disesuaikan dengan kebudayaan
dikategorikan sebagai aliran filsafat atau tidak. setempat.
Ini pun berangkat dari sebagian kalangan, Bagaimana perbedaan itu bisa terbaca?
terutama barat ada yang tidak menerima Untuk menelaah perbedaan itu kita bisa melihat
kedatangan pemikiran India itu masuk dalam dari sistematika umum dalam filsafat, yakni
ranah filsafat. Dikatakan demikian sebab melihat pembagian secara ontologis, epistimologis dan
latarbelakang munculnya filsafat ini aksiologis dari filsafat India. Setelah mendapati
berlandaskan pada mitos atau ritus keagamaan, perbedaan itu, barulah kita mampu secara
sedangkan konsep rasionalitas (logika) tidak subjektif maupun objektif menjustifikasi disebut
ditemukan. Oleh sebab itu, filsafat India filsafat atau tidak kah pemikiran India itu.
dianggap sebagai pemikiran yang hanya
berbicara masalah keagamaan atau spritula saja, PEMBAHASAN
sementara sistematika filsafatnya tidak
menonjol. Hal itu pun dilihat dari sistem ajaran Perkembangan Awala Filsafat Cina
Hindu dan Buddha yang di dalamnya memang Berdasarkan penemuan arkeologis, Cina
banyak bicara terkait kedekatan manusia dengan Kuno itu sudah ada sebelum periode Neolitik
sang pencipta atau dewa-dewa yang diyakini. (5000 SM) baik di sebelah timur laut dan barat
Mengamati perkataannya seorang laut. Pada periode tersebut, kehidupan
pemikir, Raju mengatakan bahwa filsafat India komunitas suku berpusat pada penyembahan
memiliki metafisika yang sulit dan sangat dewa-dewa leluhur dan dewa-dewa alam. Yang
kompleks, yang seharusnya teori-teori dikenal pada periode ini adalah budaya
epistimologi dan bahkan metafisika merupakan Yangshao, Dawenko, Liangche, Hungsan,
bagian penting dan esensial filsafat India karena benda-benda yang dikeramatkan dan tempat
Ia harus menjadi filsafat kehidupan. Semantara penyembahan.
filsafat yang diajarkan dalam pemikirn India itu Pada masa budaya Lungshan (2600 SM-
lebih dekat dengan pandangan hidup (way of 2100 SM), yakni pada saat Raja Yao dan Shun
live) yang dilaksanakan oleh pengikut memerintah, kebudayaan Cina yang berpusat
pengikutnya. pada pengorbanan yang ditujukan bagi roh-roh
Terlepas dari itu, menurut penulis alam dan nenek moyang tersebar ke daerah
sesungguhnya keberadaan peradaban India yang Henan, Shandong dan Hubei. Mereka
ada bisa dikatakan filsafat kalau kita melihat sisi terintegrasi dalam sebuah keadaan politis yang
dari ajaran yang mengedepankan bagaimana tersatukan, Xia. Ada juga tentang praktek li
seseorang harus menyatu dengan alam. Dari situ (ritual) dalam bentuk penghormatan kepada
kita bisa membaca bahwa landasan filsafat nenek moyang sejak awal sebagaimana
Indian tidak jauh berbeda dengan konsep filsafat diterangkan dalam Period of Jade.
yang dibawa oleh Thales. Apalagi kalau kita Tradisi pemikiran filsafat di Cina bermula
dengar bahwa dalam ajaran Hindu-Buddha kerap sekitar abad ke-6 SM pada masa pemerintahan
mengangkat unsur-unsur alam yang menyatu Dinasti Chou di Utara. Kon Fu Tze, Lao Tze,
dalam diri manusia; tanah, udara, api dan air. Meng Tze dan Chuang Tze dianggap sebagai
Dari sini pula kita melihat kelahiran filsafat India peletak dasar dan pengasas filsafat Cina.

Halaman | 132
PERBANDINGAN FILSAFAT CINA DENGAN FILSAFAT INDIA
Sudarto

Pemikiran mereka sangat berpengaruh dan memeras rakyat dan menggiring mereka
membentuk ciri-ciri khusus yang melakukan kerja paksa. Para bangsawan,
membedakannya dari filsafat India dan Yunani. jenderal dan pejabat berlomba-lomba melakukan
Pada masa hidup mereka, negeri Cina dilanda korupsi dan penyelewengan, menimbun harta
kekacauan yang nyaris tidak pernah berhenti. dan kekuasaan. Mereka saling menghasut
Pemerintahan Dinasti Chou mengalami sehingga perpecahan tidak bisa dihindari lagi
perpecahan dan perang berkecamuk di antara dan peperangan silih berganti muncul antara
raja-raja kecil yang menguasai wilayah yang penguasa wilayah yang satu dengan penguasa
berbeda-beda. Sebagai akibatnya rakyat yang lain.
sengsara, dihantui kelaparan dan ratusan ribu Dilatarbelakangi keadaan seperti itu
meninggal dunia disebabkan peperangan dan filsafat Cina lebih banyak memusatkan perhatian
pemberontakan yang bertubi-tubi melanda pada persoalan politik, kenegaraan dan etika.
negeri. Tiadanya pemerintahan pusat yang kuat Kecenderungan inilah yang membuat filsafat
dan degradasi moral di kalangan pejabat Cina memiliki ciri yang berbeda dari filsafat
pemerintahan mendorong sejumlah kaum India, Yunani dan Islam. Berbeda dengan filsafat
terpelajar bangkit dan mulai memikirkan Yunani, filsafat Cina Kuno memandang soal
bagaimana mendorong masyarakat berusaha perubahan dan transformasi sebagai sebuah sifat
menata kembali kehidupan sosial dan moral dunia yang tidak bisa direduksikan lagi,
mereka dengan baik. termasuk di dalamnya benda-benda dan manusia
Kaum bangsawan terpelajar ini telah itu sendiri. Ada perbedaan yang mencolok antara
tersingkir dari kehidupan politik dan Filsafat Cina dengan filsafat Barat. Filsafat Cina
pemerintahan, karena pada saat negeri dilanda menekankan pada perubahan, becoming, waktu
kekacauan dan perang yang diperlukan ialah dan temporalitas, dan tidak hanya membedakan
para jenderal dan pengambil kebijakan politik. metafisika Cina tentang realitas dan alam dari
Dinasti Chou sendiri telah lebih satu abad trend utama tradisi filsafat Barat tetapi juga dari
memerintah negeri Cina. Pemerintahan mereka orientasi filsafat India.
semula berjalan baik, tindakan hukum berjalan Bagi para filsuf Cina, pengalaman akan
sebagaimana diharapkan dan ketertiban telah perubahan dalam dunia justru membuat mereka
terbangun dengan baik. Dinasti Chou berhasil masuk dalam alam dunia yang sejati dan dalam
membangun tradisi pemikiran Cina yang selama diri manusia sendiri. Di dalamnya, ada
berabad-abad mempengaruhi pemikiran orang kemungkinan bagi terjadinya perkembangan,
Cina. Misalnya kebiasaan menghormati leluhur transformasi, interaksi dan integrasi.
dengan melaksanakan berbagai upacara
keagamaan dan kegemaran akan sejarah masa Ciri-ciri Filsafat Cina
lalu. Pertama-tama karena masalah politik dan
Dalam upaya untuk mendapat legitimasi pemerintahan merupakan masalah sehari-hari
atas kekuasaannya Dinasti Chou menafsirkan yang tidak dapat dihindarkan, maka filsafat Cina
kembali sejarah Cina. Misalnya saja penaklukan berkecendrungan mengutamakan pemikiran
yang dilakukannya atas dinasti sebelumnya, praktis berkenaan masalah dan kehidupan
Shang, dikatakan sebagai amanat dari dewa- sehari-hari. Dengan perkataan lain ia cenderung
dewa yang bersemayam di Kayangan. Penguasa mengarahkan dirinya padapersoalan-
dinasti Shang dikatakan telah banyak melakukan persoalandunia.
kejahatan di bumi sehingga tidak direstui oleh Para ahli sejarah pemikiran
leluhur mereka, dan dewa-dewa di Kayangan mengemukakan beberapa ciri yang muncul
membencinya serta memberikan mandat kepada akibat kecenderungan tersebut, Pertama, dalam
penguasa Dinasti Chou untuk menggantikannya pemikiran kebanyakan orang Cina antara teori
sebagai pemegang tampuk pemerintahan. dan pelaksanaannya tidak dapat dipisahkan.
Dalam perkembangan selanjutnya Dengan demikian pemikiran spekulatif kurang
ternyata penyelenggaraan upacara-upacara mendapat tempat dalam tradisi filsafat Cina,
menghormati leluhur itu lebih merupakan sebab filsafat justru lahir karena adanya berbagai
pemborosan. Sering sebuah upacara dilakukan persoalan yang muncul dari kehidupan yang
secara berlebihan untuk memamerkan kekayaan aktual.
dari keluarga yang menyelenggarakannya. Kedua, secara umum filsafat Cina
Pemerintah pusat dan penguasa wilayah bertolak dari semacam ‘humanisme’.
berlomba-lomba memungut pajak yang tinggi, Tekanannya pada persoalannya kemanusiaan

Halaman | 133
melebihi filsafat Yunani dan India. Manusia dan melakukan penelitian mendalam atas segala
perilakunya dalam masyarakat dan peristiwa- sesuatu sebelum memecahkan dan melakukan
peristiwa kemanusiaan menjadi perhatian utama sesuatu. Demikianlah pengetahuan dan integritas
sebagian besar filosof Cina. pribadi merupakan tekanan utama filsafat Cina.
Ketiga, dalam pemikiran filosof Cina Aliran pemikiran, teori dan metodologi apa saja
etika dan spiritualitas (masalah keruhanian) hanya bisa mencapai sasaran apabila
menyatu secara padu. Etika dianggap sebagai dilaksanakan oleh seseorang yang memiliki
intipati kehidupan manusia dan sekaligus tujuan pengetahuan luas dan integratitas pribadi yang
hidupnya. Di lain hal konsep keruhanian kokoh.
diungkapkan melalui perkembangan jiwa
seseorang yang menjunjung tinggi etika. Artinya Periodisasi Filsafat Cina
spiritualitas seseorang dinilai melalui moral dan Pada perkembangan melewati rentan
etikanya dalam kehidupan sosial, kenegaraan waktu panjang yang dilalui Filsafat di Cina,
dan politik. Sedangkan inti etika dan kehidupan disini Filsafat Cina dapat dikategorikan ke dalam
sosial ialah kesalehan dan kearifan. empat periode besar:
Keempat, meskipun menekankan pada
persoalan manusia sebagai makhluk sosial, 1. Jaman Klasik (600-200S.M.)
persoalan yang bersangkut paut dengan pribadi Menurut tradisi, periode ini ditandai oleh
atau individualitas tidak dikesampingkan. seratus sekolah filsafat:seratus aliran yang
Namun demikian secara umum filsafat Cina semuanya mempunyai ajaran yang berbeda.
dapat diartikan sebagaoi ‘Seni hidup Namun, kelihatan juga sejumlah konsep yang
bermasyarakat secara bijak dan cerdas’. dipentingkan secara umum, misalnya “tao”
Kesetaraan, persamaan dan kesederajatan (”jalan”), “te” (”keutamaan” atau “seni hidup”),
manusia mendapat perhatian besar. Menurut “yen” (”perikemanusiaan”), “i” (”keadilan”),
para filosof Cina keselerasan dalam kehidupan “t’ien” (”surga”) dan “yin-yang” (harmoni kedua
sosial hanya bisa dicapai dengan menjunjung prinsip induk, prinsip aktif-laki-laki dan prinsip
tinggi persamaan, kesetaraan dan kesederajatan pasif-perempuan). Sekolah-sekolah terpenting
itu. dalam jaman klasik adalah:
Kelima, filsafat Cina secara umum a. Konfusianisme
mengajarkan sikap optimistis dan demokratis. Konfusius (bentuk Latin dari nama
Filosof Cina pada umumnya yakin bahwa Kong-Fu-Tse, “guru dari suku Kung”) hidup
manusia dapat mengatasi persoalan-persoalan antara 551 dan 497 S.M. Ia mengajar bahwa
hidupnya dengan menata dirinya melalui Tao (”jalan” sebagai prinsip utama dari
berbagai kebijakan praktis serta menghargai kenyataan) adalah “jalan manusia”. Artinya:
kemanusiaan. Sikap demokratis membuat manusia sendirilah yang dapat menjadikan
bangsa Cina toleran terhadap pemikiran yang Tao luhur dan mulia, kalau ia hidup dengan
anekaragam dan tidak cenderung memandang baik. Keutamaan merupakan jalan yang
sesuatu secara hitam putih. dibutuhkan.
Keenam, agama dipandang tidak terlalu Kebaikan hidup dapat dicapai melalui
penting dibanding kebijakan berfilsafat. Mereka perikemanusiaan (yen), yang merupakan
menganjurkan masyarakat mengurangi model untuk semua orang. Secara hakiki
pemborosan dalam penyelenggaraan upacara semua orang sama walaupun tindakan
keagamaan atau penghormatan pada leluhur. mereka berbeda.
Ketujuh, penghormatan terhadap b. Taoisme
kemanusiaan dan individu tampak dalam filsafat Taoisme diajarkan oleh Lao Tse (”guru
hukum dan politik. Pribadi dianggap lebih tinggi tua”) yang hidup sekitar 550 S.M. Lao Tse
nilainya dibanding aturan-aturan formal yang melawan Konfusius. Menurut Lao Tse,
abstrak dari hukum, undang-undang dan etika. bukan “jalan manusia” melainkan “jalan
Dalam memandang sesuatu tidak berdasarkan alam”-lah yang merupakan Tao. Tao menurut
mutlak benar dan mutlak salah, jadi berpedoman Lao Tse adalah prinsip kenyataan objektif,
pada relativisme nilai-nilai. substansi abadi yang bersifat tunggal, mutlak
Kedelapan, dilihat dari sudut pandang dan tak-ternamai. Ajaran Lao Tse lebih-lebih
intelektual, Para filosof Cina berhasil metafisika, sedangkan ajaran Konfusius
membangun etos masyarakat Cina seperti lebih-lebih etika. Puncak metafisika Taoisme
mencintai belajar dan mendorong orang gemar adalah kesadaran bahwa kita tidak tahu apa-

Halaman | 134
PERBANDINGAN FILSAFAT CINA DENGAN FILSAFAT INDIA
Sudarto

apa tentang Tao. Kesadaran ini juga Tentang keenam sekolah klasik
dipentingkan di India (ajaran “neti”, “na-itu”: tersebut, kadang-kadang dikatakan bahwa
“tidak begitu”) dan dalam filsafat Barat (di mereka berasal dari keenam golongan dalam
mana kesadaran ini disebut “docta masyarakat Cina. Berturut-turut: (1) kaum
ignorantia”, “ketidaktahuan yang berilmu”). ilmuwan, (2) rahib-rahib, (3) okultisme (dari
c. Yin-Yang ahli-ahli magi), (4) kasta ksatria, (5) para
“Yin” dan “Yang” adalah dua prinsip pendebat, dan (6) ahli-ahli politik.
induk dari seluruh kenyataan. Yin itu bersifat
pasif, prinsip ketenangan, surga, bulan, air 2. Jaman Neo-Taoisme dan Buddhisme (200
dan perempuan, simbol untuk kematian dan SM -1000 M.)
untuk yang dingin. Yang itu prinsip aktif, Bersama dengan perkembangan
prinsip gerak, bumi, matahari, api, dan laki- Buddhisme di Cina, konsep Tao mendapat
laki, simbol untuk hidup dan untuk yang arti baru. Tao sekarang dibandingkan dengan
panas. Segala sesuatu dalam kenyataan kita “Nirwana” dari ajaran Buddha, yaitu
merupakan sintesis harmonis dari derajat Yin “transendensi di seberang segala nama dan
tertentu dan derajat Yang tertentu. konsep”, “di seberang adanya”.
d. Moisme
Aliran Moisme didirikan oleh Mo Tse, 3. Jaman Neo-Konfusianisme (1000-1900)
antara 500-400 S.M. Mo Tse mengajarkan Dari tahun 1000 M. Konfusianisme klasik
bahwa yang terpenting adalah “cinta kembali menjadi ajaran filsafat terpenting.
universal”, kemakmuran untuk semua orang, Buddhisme ternyata memuat unsur-unsur yang
dan perjuangan bersama-sama untuk bertentangan dengan corak berpikir Cina.
memusnahkan kejahatan. Filsafat Moisme Kepentingan dunia ini, kepentingan hidup
sangat pragmatis, langsung terarah kepada berkeluarga dan kemakmuran material, yang
yang berguna. Segala sesuatu yang tidak merupakan nilai-nilai tradisional di Cina, sema
berguna dianggap jahat. Bahwa perang itu sekali dilalaikan, bahkan disangkal dalam
jahat serta menghambat kemakmuran umum Buddhisme, sehingga ajaran ini oleh orang
tidak sukar untuk dimengerti. Tetapi Mo Tse dianggap sebagai sesuatu yang sama sekali
juga melawan musik sebagai sesuatu yang asing.
tidak berguna, maka jelek.
e. MingChia 4. Jaman Modern (setelah 1900)
Ming Chia atau “sekolah nama-nama”, Sejarah modern mulai di Cina sekitar
menyibukkan diri dengan analisis istilah- tahun 1900. Pada permulaaan abad kedua puluh
istilah dan perkataan-perkataan. Ming Chia, pengaruh filsafat Barat cukup besar. Banyak
yang juga disebut “sekolah dialektik”, dapat tulisan pemikir-pemikir Barat diterjemahkan ke
dibandingkan dengan aliran sofisme dalam dalam bahasa Cina. Aliran filsafat yang
filsafat Yunani. Ajaran mereka penting terpopuler adalah pragmatisme, jenis filsafat
sebagai analisis dan kritik yang mempertajam yang lahir di Amerika Serikat. Setelah pengaruh
perhatian untuk pemakaian bahasa yang Barat ini mulailah suatu reaksi, kecenderungan
tepat, dan yang memperkembangkan logika kembali ke tradisi pribumi. Terutama sejak
dan tatabahasa. Selain itu dalam Ming Chia 1950, filsafat Cina dikuasai pemikiran Marx,
juga terdapat khayalan tentang hal-hal seperti Lenin dan Mao Tse Tung.
“eksistensi”, “relativitas”, “kausalitas”, Inilah sejarah perkembangan filsafat
“ruang” dan “waktu”. China, yang merupakan filsafat Timur. Yang
f. FaChia termasuk kepada filsafat Barat misalnya filsafat
Fa Chia atau “sekolah hukum”, cukup Yunani, filsafat Helenisme, “filsafat Kristiani”,
berbeda dari semua aliran klasik lain. Sekolah filsafat Islam, filsafat jaman renaissance, jaman
hukum tidak berpikir tentang manusia, surga moderndanmasakini.
atau dunia, melainkan tentang soal-soal
praktis dan politik. Fa Chia mengajarkan 5. Tokoh Filsafat Cina
bahwa kekuasaan politik tidak harus mulai a. Confusionisme
dari contoh baik yang diberikan oleh kaisar Kong Hu Cu merupakan seorang
atau pembesar-pembesar lain, melainkan dari filosof besar Cina. Dialah orang pertama
suatu sistem undang-undang yang keras pengembang sistem yang memadukan alam
sekali. fikiran dan kepercayaan orang Cina yang

Halaman | 135
paling besar filosofinya menyangkut yang berjudul “The Books of History
moralitas orang perorang dan konsepsi suatu (Shang Shu), The pring and Autum
pemerintahan tentang cara-cara melayani Annals, The Books of Rites, dan The
rakyat dan memerintahnya lewat tingkah laku Book of Song.
teladan yang sekarang telah menyerap dalam
kehidupan dan kebudayaan orang Cina 2) Filsafat Confusianisme dan
selama lebih dari dua ribu tahun. Dari Pengaruhnya
pengaruh pemikiran inilah Confusianisme Pemikiran Confusianisme yang
banyak menghasilkan para intelektual di didasarkan atas prinsip keseimbangan yin
Cina, dan pengaruh intelektualnya ini dan yang. Prinsip keseimbangan menjadi
berpengaruh terhadap sebagian penduduk di hal utama yang dibahas sehingga
dunia. keseimbangan yang mengatur hidup kita
1) Filsafat Confusianisme juga seimbang. Dengan aturan
Confusius atau yang disebut juga keseimbangan ini memberikan dampak
Kong Fu Tse. Ia dilahirkan pada tahun 551 yang begitu besar khususnya bagi
SM di daerah Lu,di Shantung. Raja Wu masyarakat Cina.
Wan telah memberikan daerah itu kepada Confusius menganjurkan agar
Chou. Negeri Lu yang aman dan makmur orang belajar dan mempraktekan apa yang
beribu kota Chufu. Confusius pindah ke dipelajari sehingga menjadi seorang
Chufu. Pada usia muda yakni 17 tahun, ia intelektual yang lengkap, orang seperti ini
diangkat menjadi pengawas kerajaan, beliau sebut sebagai Qun Zi atau seorang
sebagai pemilik ladang gandum umum intelektual-bijaksana,selain itu dia harus
dan lumbung pangeran, kemudian tatap tenag dalam segala situasi agar dapat
menjadi Kepala Peternakan. Ia seorang menyelesaikan persoalan-persoalan
yang suka belajar. Pada usia 22 tahun ia penghidupan dengan rasional. Ajaran
mulai mengajar. Confusianisme mengajarkan bahwa kita
Setahun kemudian ia ditinggalkan harus bisa mengatur harta yang baik
ibunya. Menurut adat, ia harus terutama pendidikan anak-anak. Unsur
mengundurkan diri dari keramaian untuk pendidikan ini dalam Confusianisme
berduka cita selama tiga tahun. Keadaan karena para cendikiawan dihormati jauh
kacau pada masa itu menyebabkan ia tidak lebih tinggi dibandingkan kekayaan.
taat pada adat. Sikap Confusius sangat Itulah sebabnya di Amerika saat ini
dihormati, terutama oleh murid-muridnya kebanyakan mahasiswa peringkat atas
yang setia. Selama berduka cita, yaitu diduduki oleh orang-orang dari Hong
selama tiga tahun itulah ia mendalami Kong, Cina, Taiwan, Singapore, Korea,
kesusastraan, sejarah, dan adat istiadat dan Jepang yang ternyata negara-negara
dari zaman Wen sampai Mu yang tersebut dipengaruhi ajaran
tersimpan dalam perpustakaan kerajaan. Confusianisme.
Confusius yakin bahwa untuk Kemudian daripada itu ajaran
mengamankan keadaan, maka harus Confusianisme berdampak pula pada
kembali pada jalan yang telah ditempuh ekonomi Cina itu sendiri. Dengan adanya
oleh yao dan Shun,yaitu dengan jalan konsep kerja keras dan kekerabatan
berbakti dan setia. Ia belajar lagi dari yanmg dijunjung tinggi, merupakan
semua buku-buku yang ada tentang jaminan link keberhasilan ekonomi
agama, adat, sastra, sejarah, musik, dan masyarakat Cina secara keseluruhan.
lain-lain. Kemudian semuanya itu Selain itu faktor kecintaan terhadap
digubah dan disadur sehingga berbentuk negara induk (RRC), menjadi sebuah
pedoman hidup bangsa Cina. Setelah motivasi besar bagi mereka, untuk
habis masa duka citanya ia mengunjungi berusaha seoptimal mungkin agar mampu
loyang yang dibangun oleh Pangeran memberikan kontribusi bagi negaranya
Chou. Ia mulai lagi mengajarkan pada tersebut, sekalipun mereka hidup di
murid-muridnya tentang sejarah, negara orang lain.
kesusastraan, perihal upacara, musik Secara ekonomi Cina memang
syair, dan terus mencatat segala hal yang mempunyai kompeten yang besar, bahkan
berarti dan diketahuinya dalam tulisan Amerika sekalipun segai sebuah negara

Halaman | 136
PERBANDINGAN FILSAFAT CINA DENGAN FILSAFAT INDIA
Sudarto

super power merasa riskan dengan sebelum Masehi. Filsafat Taoisme juga
keberadaan Cina tersebut. Selain faktor terdiri dari aliran Chuang Tzu dan Huang
kerja keras, kekerabatan, faktor jumlah Lao. Di dalam ajaran-ajaran awal tentang
penduduk yang besar dan tersebar Taoisme ini, Tao dipandang sebagai
dimana-mana mempunya andil besar “sumber yang unik dari alam semesta dan
dalam roda perekonomian Cina. menentukan semua hal; bahwa semua hal
Kemudian daripada itu, tradisi kultural di dunia terdiri dari bagian yang positif
yang lekat dengan kehidupan orang Cina, dan bagian yang negatif; dan bahwa
merupakan faktor penetralisir, serta semua yang berlawanan selalu mengubah
pendorong upaya pencerahan bagi satu sama lain; dan bahwa orang tidak
kehidupan yang jauh lebih baik. Bagi boleh melakukan tindakan yang tidak
orang Cina sendiri keberadaan faktor alami tetapi mengikuti hukum kodratnya.”
ekonomi secara otomatis merupakan Sikap pasrah terhadap hukum kodrat dan
faktor pendukung majunya pendidikan hukum alam ini disebut juga sebagai wu-
(kemajuan intelektual). Filsafat Timur wei.
dianggap lebih magis dan bersifat Di dalam masyarakat Cina kuno,
irasional. Namun, ajaran Confusianisme filsafat dan agama belumlah dibedakan
yang termasuk filsafat Cina ini yang secara tegas. Sejak Taoisme mulai dikenal
sebenarnya bukan aliran agama, tetapi di dalam dunia berbahasa Inggris,
aliran falsafah hidup yang tidak pembedaan antara Taoisme sebagai
mengesampingkan dasar-dasar filsafat dan Taoisme sebagai agama
kepercayaan lama, sehingga mampu belumlah ada. Pada pertengahan 1950,
memelihara kerukunan dan kesejahteraan para ahli sejarah dan Filsafat Cina
dalam negeri Cina dalam waktu tak berpendapat bahwa ada perbedaan tegas
kurang dari dua ribu tahun. di antara keduanya, walaupun memang
Orang Barat mengangap filsafat keduanya berdiri di atas tradisi yang sama.
pemikiran Timur terutama Cina tidak Marcel dan Granet dan Henri Maspero
selalu bersifat rasio (irasional) namun, adalah orang-orang yang melakukan
dari uraian pengaruh confusianisme di penelitian mendalam di bidang ini.
atas terlihat jelas bahwa pemikiran Memang, ada keterkaitan erat
confusianisme ini bersifat nalar rasional antara filsafat Taoisme dan agama
karena pemikiran ini sesuai dengan Taoisme. Para filsuf Tao sendiri dianggap
kehidupan sehari-hari orang Cina. sebagai pendiri Taoisme, baik sebagai
Namun, pendapat tersebut bisa dibantah filsafat maupun sebagai agama. Buku
ternyata pada masa kejayaan Eropa 300 paling awal yang memuat ajaran Tao ini
tahun yang lalu, banyak sarjana dan kaum berjudul Classic of Great Peace (T’ai-
intelektual terinspirasi oleh ajaran p’ing Ching) yang dianggap merupakan
Khonghucu. salah satu diantara mereka tulisan tangan langsung dari Lao Tzu.
adalah Gottfried Wilhelm Von Leibniz, Dalam arti tertentu, Lao Tzu sendiri
bahkan mengusulkan pada tahun1689 seringkali dianggap sebagai „dewa“. Ia
suatu program pertukaran budaya Timur- punya beberapa julukan, seperti „Saint
Barat, mungkin usul pertukaran budaya Ancestor Great Tao Mysterious Primary
ini merupakan pertukaran pertama Emperor“, dan „Yang memiliki status
internasional. dari pertukaran budaya sebagai Dewa“ (The Divine) itu sendiri.
diatas terlihat bahwa sekarang ini filsafat Perbedaan dasar antara filsafat
cina tidak lagi magis dan Irrasional, Taoisme dan agama Taoisme juga terletak
malahan filsafat Confusianisme ini bisa pemahaman tentang tujuan dari
mempengaruhi perkembangan pemikiran keberadaan manusia itu sendiri. Para filsuf
di dunia. Taois berpendapat bahwa tujuan setiap
b. Taoisme orang adalah mencapai transendensi
1) Filsafat Taoisme spiritual. Oleh sebab itu, mereka perlu
Sebagai suatu ajaran filosofis, menekuni ajaran Tao secara konsisten.
Taoisme didirikan oleh Lao Tzu pada Sementara, para pemuka agama Taoisme
abad keenam sebelum Masehi. Ajaran ini berpendapat bahwa tujuan setiap manusia
terus berkembang sampai abad kedua adalah untuk mencapai keabadian,

Halaman | 137
terutama keabadian tubuh fisik (physical agama Taoisme sangat menghormati
immortality) yang dapat dicapai dengan penguasa dan aturan-aturan
hidup sehat, sehingga bisa berusia Konfusianisme. “Orang-orang yang
panjang. Pada titik ini, kedua ajaran hendak memiliki keabadian”, demikian
Taoisme ini berbeda secara tajam. Para tulis Ko Hung (284-343), seorang pemuka
filsuf Taoisme berpendapat bahwa usia agama Taoisme, “haruslah menempatkan
panjang itu tidaklah penting. “Hanya kesetiaan kepada penguasa dan kesalehan
orang-orang yang tidak mencari yang tulus kepada orang tua mereka…
kehidupan setelah mati”, demikian tulis sebagai prinsip dasar.” K’ou Ch’ien Chih,
Lao Tzu di dalam Tao Te Ching pada seorang pemuka agama Toaisme lainnya,
bagian ke-13, “yang lebih bijaksana di juga berpendapat bahwa setiap orang
dalam memaknai hidup.” Di dalam haruslah mempelajari Konfusianisme,
beberapa tulisannya, Chuang Tzu serta secara aktif membantu kaisar di
menyatakan, “Orang-orang Benar pada dalam mengatur dunia.
masa kuno tidak mengetahui apapun Agama Taoisme memang
tentang mencintai kehidupan, dan mereka memberikan perhatian besar pada
juga tidak mengetahui apapun tentang kepentingan-kepentingan praktis yang
membenci kematian.” Lao Tzu juga bersifat temporal. Jika filsafat Taoisme
menambahkan, “Hidup dan mati sudah lebih bersifat individualistik dan kritis,
ditakdirkan – sama konstannya dengan maka agama Taoisme dapat dipandang
terjadinya malam dan subuh… manusia sebagai ajaran yang lebih bersifat sosial
tidak dapat berbuat apapun tentangnya.” dan praktis. Dalam arti ini, para filsuf
Jelaslah bahwa para filsuf besar Taoisme memiliki pengertian-pengertian
Taoisme menyatakan bahwa orang yang agak berbeda tentang konsep-konsep
tidaklah perlu untuk memilih antara dasar Taoisme, seperti wu-wei, Tao, dan
kehidupan atau kematian. Alih-alih hidup te, jika dibandingkan dengan pengertian
di dalam keresahan di antara keduanya, para pemuka agama Taoisme.
orang harus melampaui perbedaan di
antara keduanya. “Sikap transenden dari Filsafat India
filsafat Taoisme terhadap hidup dan Filsafat India memiliki dua wilayah, yakni
kematian”, demikian tulis Xiaogan, wilayah Hindu dan wilayah Buddha. Dari dua
“…..adalah mengikuti alam dan tidak wilayah ini muncul padangan bahwa filsafat
melakukan tindakan-tindakan yang tidak India dinilai begitu sangat luas sehingga sangat
alamiah”. Sikap mengikuti alam disebut sulit untuk menemukan sumber asli yang pernah
juga sebagai tzu-jan, dan sikap pasif dibuat. Selain itu memang dikatakan bahwa
dengan tidak melakukan tindakan- catatan historiografi dan biografi dalam filsafat
tindakan yang tidak alami disebut juga India yang kurang lengkap dan sehingga
sebagai wu-wei. Kontras dengan itu, menyulitkan untuk menuliskan pemikiran-
Taoisme sebagai agama justru pemikiran seperti pemikiran filsafat yang sudah
menekankan pentingnya keabadian jiwa berkembang seperti sekarang. Paling tidak, dari
sebagai prinsip utama. pemaparan ini penulis maupun pembaca bisa
Filsafat Taoisme dan agama melihat sendiri sistematika pemikiran India.
Taoisme juga berbeda pendapat tentang Dalam hal ini, penulis pun membagi setiap
bagaimana seharusnya orang bersikap di pembahsan menjadi dua wilayah, yakni wilayah
hadapan penguasa politik. Filsafat menurut Hindu dan wilayah Buddha.
Taoisme menolak tradisi (anti traditional) Dalam kepastian yang lain bahwa
dan berupaya melampaui nilai-nilai yang memang tidak bisa dipungkiri perbedaan sifat-
diakui bersama. Lao Tzu dan Chuang Tzu sifat Filsafat India dari filsafat Yunani adalah
bersikap kritis terhadap penguasa pada faktor yang juga ikut dalam memberikan
jamannya, dan juga terhadap nilai-nilai pemahaman berbeda terhadap siklus sebuah
Konfusianisme tradisional. Mereka filsafat. Sehingga tidak aneh, apabila timbul
berdua berpendapat bahwa masyarakat beberapa asumasi dari kalangan tertentu yang
akan jauh lebih baik, jika semua bentuk tidak sepaham dengan aliran filsafat India.
aturan, moralitas, hukum, dan penguasa Apakah sifat-sifat khusus yang membedakan
dihapuskan. Di sisi lain, para pemuka itu? ada beberapa hal yang bisa kita tarik benang

Halaman | 138
PERBANDINGAN FILSAFAT CINA DENGAN FILSAFAT INDIA
Sudarto

merah yang membuat pengamatan orang 1) Samphita (Reg-Weda, Sama-Weda,


berbeda terhadap filsafat Yunani dan filsafat yayur-Weda, Atharva-Weda)
India, diantaranya; 2) Brahmana (1000-700 sebelum masehi)
1) Suasana dan bakat orang India yang berlainan mengangkat tentang kurban-kurba dan
dengan bakat Yunani misalnya dalam hal upacara-upacara.
bahasa. 3) Aranyaka (buku-buku hutan belukar,
2) Seluruh pengetahuan dan fislafat dalam India ajaran rahasia)
diabadikan kepada usaha pembebasan atau 4) Upanishad (periode ke 1. 700- 600
penebusan, sedangkan Yunani benar-benar sebelum masehi)
mencari sebuah kebenaran yang hakiki.
3) Berpangkal dari buku-buku kuno, Weda yang Dalam tulisan-tulisan itu berisikan
otoritasnya tidak dapat diganggu gugat, pemahaman-pemahaman dan sistem-sistem
hanya bisa ditafsirkan dan diterangkan lebih kehidupan India kala itu. terdapat misalnya;
lanjut. Sedangkan Yunani tidak terikat oleh unsur-unsur ajaran yang berbau animisme dan
aturan itu. dinamisme, monotheisme (dalam prayapati-
4) Perumusan-perumusan umuny dirasa kurang supreme of all beings atau visnakama= all
tajam, tidak tegas, membeda-bedakan antara creator). Khususnya pengertian Brahmana=
misalnya; sifat-sifat diri, konkrit-abstarak, yang mutlak kekal. Atman= jiwa dan kesatuan
hidup tak hidup, kesatuan persamaan, dan mereka (Tattyasi; Brahmana=Atman).
sebab-alasan. Dari sini mengakibat filsafat Begitu pun hal-hal yang terkait dengan
India mendapati sifat samar yang pengertian jiwa, dunia, perpindahan jiwa dan
mempersulit pemecahan besar. Karena teori-teori pengetahuan (apa yang benar, tenag
pengaruh ma-besar dari tulisan-tulisan kuno sebab-akibat, keindaraan dan akal). Tidak lepas
itu, maka sistem-sistem filsafat sering sukar pula hal yang terkait dengan Mukti, Karma,
dibedakan corak-coraknya yang khusus, Samsara, dan Yoga. Sehingga pada akhirnya kita
sering sukar juga untuk mengikuti jalan mendapati dua aliran, dimana dibedakan
pikiran dan mencapai sintesis. menurut sikap terhadapkeberadaan Weda yakni;
5) Dalam sistem ditemukan sejumlah pengertian 1) Astika (ortodoks) mengakui Weda
yang tidak timbul dari padangan filsafat, sebagai otoritas tertinggi dan
melainkan merupakan warisan dai zaman mempercayai adanya Tuhan. Dikenal juga
kuno dan yang memegang peranan penting dengan Sad Daruana(Nyaya, Yoga,
dalam semua sistem-sistem itu itu (kecuaili Saykhya, Vaiueuika, dan Mimaysa,
dalam carvaka), misalnya dengan dan Wedanta, dan Mimaysa Wedanta).
kelahiran kembali, mukti, samsara, Atman 2) Nastika (heterodoks) tidak mengakui
dan Brahmana. Demikian pula dengan adanya Tuhan dan juga tidak mengakui
prinsip-prinsip etika (mengusai diri, hormat Weda sebagai otoritas tertinggi. Carvaka
terhadap hidup dan sebagainya). (materialis), Buddha dan Jaina. Walaupun
Dalam kenyataan yang sangat dekat Buddha dan Jaina tidak mempercayai
dengan kita bisa dikatakan bahwa filsafat India adanya Tuhan, mereka percaya dengan
memberikan konstribusi besar dalam bidang adanya spiritual dan keabadian. Buddha
spritual, etika, agama, moral, kesenian, bahasa, dan Jaina muncul sebagai protes terhadap
dan ilmu-ilmu pengetahun besar lainnya. Karena ajaran yang dikembangkan di dalam
itu, filsafat India sejak zaman kuno sudah agama Brahmaoa yang menekankan pada
mengedepankan nilai-nilai nilai-nilai asketisme kehidupan ritual.
dan spritualisme daripada materialisme dan
peradaban. Dari sini pula, mengapa peradaban Sistem heterodoks itu sistem yang tidak
India tidak terlalu bisa diteliti secara akurat mengakui Weda sebagai otoritas teringgi
karena kekurangan bahan literasi yang hendak meliputi;
dituju. 1) Empat sistem ada di dalam Buddhisme
1) Pemikiran India meliputi;
2) Weda 2) Vaibhasika,
3) Sautrantika,
Filsafat India berpangkal pada tulisan- 4) Vin-Jñanavàda,
tulisan kuno yang dikenal dengan nama Weda, 5) Madyamika,
yang meliputi; 6) Jainisme, dan

Halaman | 139
7) Carvaka. Dari ke enam sistem itu, memiliki ciri
khasnya masing-masing. di antaranya;
1. Nastika 1) Merupakan ajaran logika dan cara berdebat
2. Carvaka. Aliran materialisme menolak Gautama. Berawal dari penafsiran dan
Weda, adanya jiwa keabadian, kebajikkan, penyelidikan tulisan-tulisan kuno ditentukan
semuanya berasala dari materi, demikian juga suatu cara berpikir (Nyaya). Dimana yang
dengan jiwa dan kesadaran. terkenal yaitu uraian tentang ala-alat
3. Buddha dan Buddhaisme pengetahuan “Pramana”
Menurut Buddha hidup adalah (pratyasa=pengalaman keinderaan, sabda=
kesengsaraan, sebab manusia terikat oleh realitas tradisi atau kewibawaan, upmana=penalaran.
yang selalu di dalamnya mengikuti hukum “Anumana”= Syllogisme India.
karma. Tidak ada yang kekal, semua berubah. 2) Vaisheshika, yakni pandangan-pandangan
Manusia membebaskan diri dari kesengsaran filsafat, lanjutan dari Nyaya. Di dalamnya
dengan jalan ARYASATA (empat jalan mengajarkan pembebasan (Liberation).
kebenara); Duka-Satya, Tresna-Satya, Nirodha- Kebahagian hanya dapat dicapai dengan
Satya, dan Marga-Satya. Jalan Buddha bukan pengetahuan mengenai keenam kategori;
masuk dalam ruang lingkup agama yang praktis, Kualitas (guna), Tindakan (karma),
melainkan bagaimana cara membedakan diri Universalia (samaya), Individualitas
tentang Tuhan. (visesha), Hubungan yang niscaya
Dalm perkembangannya, Buddha pun (samavaya), dan Penyangkala atau negasi
juga mengalami perubahan sehingga melahirkan (abhava).
beberapa aliran besar seperti; 3) Kapila mengembangkan ajaran dualisme
1) Ajaran Sunyavana (kekosongan, meneruskan antara purusha dan prakrti, atheistis, yakni
ajaran Buddha sendiri) dengan menolak Tuhan.
2) Ajaran Tathata oleh Asvaghosa 4) Yoga, dalam ajarannya hampir sama dengan
3) Yainisme Samkhya (tentang jiwa, alam, kosmologi, dan
Timbunya bersamaa dengan Buddhisme tujuan akhir). Hanya saja ada perbedaan
oleh Nahavira atau Vardhamana. Dalam ajaran bahwa Yoga mengakui adanya Tuhan yang
ini mengakat hal yang terkait dengan berbeda dari Atman. Di sisi lain memang
pengetahuan yang dikemukan relativisme dan Yoga lebih menitiberatkan konsepnya
idealisme, tak ada yang tetap, semua selalu dengan meditasi (latihan-latihan)
berubah. 5) Purba-Mimamsa. Dikatakan ini bukan sistem
4) Upanishad (II) filsafat, melainkan hanya berisi penafsiran-
Dalam Bhagavagita dan Mahabrata penafsiran terhadap teks-teks Weda untuk
membahas mengenai pandangan filsafat. kepentingan upacara keagamaan dan ritual-
Terutama yang diajarkan adalah tentang ritual pendukung di dalamnya. Upacara itu
‘”Purusha”= jiwa, roh dan “Prakrti”= prinsip dibangun berdasarkan asas-asas rasional
kebendaan dan perubahan yang menyatakan diri yang dapat dipergunakan untuk memecahkan
dalam kombinasi daripada tiga guna (Sattya, masalah yang dihadapi manusia. Oleh sebab
Rayas, dan Tamas). itu, dalam Purba-Mimamsa dibangun sebuah
Dalam filsafat India, 6 sistem aliran pandangan mengenai tata dalam alam, dan
filsafat yang pada masing-masingnya didirikan mengenai manusia.
dan dirumuskan oleh para pemikir India hebat, 6) Aliran ini dinggap sebagai perwakilan
di antaranya; tertinggi dari filsafat India karena
a. Filsafat Nyaya: didirikan oleh Gautama pengaruhnya yang sangat besar. Dalam
b. Filsafat Vaisheshika: didirikan oleh ajaran ini ada beberapa pembagian, di
Kanada antaranya;
c. Filsafat Samkhya: dirumuskan oleh 7) Vedanta-sutra atau disebut juga Uttara-Uttara
Kapila Mimamsa, berisi ajaran tentang keagamaan
d. Filsafat Yoga: dirumuskan oleh Patanjali terkait Brahmanaa adalah syarat mutlak.
e. Filsafat Purva-Mimamsa: dirumuskan 8) Monisme dari Sudah mempergunakan logika
oleh Jaimini seperti yang sudah dikembang oleh
f. Filsafat Vedanta: dirumuskan oleh Vyasa. Buddhisme. Dalam ajaran ini mengatakan
bahwa Brahmana adalah satu-satunya
kenyataan. Alam semesta dengan perubahan-

Halaman | 140
PERBANDINGAN FILSAFAT CINA DENGAN FILSAFAT INDIA
Sudarto

perubahannya tidak betul ada. Kesatuan b. Sutta-pitaka yang berisi upacara-upacara


Brahmana dan Atman serta membedakan dan dialog berkaitan dengan etika, moral,
pengetahuan, ada pengetahuan yang lebih dan spiritualitas.
tinggi dan ada pula pengetahuan yang lebih c. Abhidhamma-Pitaka yang membicarakan
rendah. Dimana memandang keragaman tentang kesunyataan terakhir.
sebagai kenyataan.
9) Aliran Visnuisme. Realisme, Theistis Tripitaka juga berisi tentang penjelasan 4
10) Yamuna, ajarannya berisi tentang Kesunyataan Mulia dam 8 Jalan Utama untuk
jiwa.menurut ajaran ini, subjek itu mandiri mencapai pembebasan. Empat Kesunyataan
berlawana dengan konsep Budhaisme. Mulia itu adalah;
11) Ramanuja, meneruskan ajaran Yamuna. a. Kesunyataan tentang pederitaan
(Dukkha)
Adapun tujuan Darsana adalah Realisasi b. Kesunyataan tentang asalnya
Àtman adalah merupakan tujuan dari seluruh penderitaan (Dukkha-Samudaya)
Darsana untuk melepaskan manusia dari c. Kesunyataan tentang lenyapnya
penderitaan (duhkha). penderitaan (Dukkha-Nirodha)
1. Karma Kanda dan Jnana Kanda d. Kesunyataan tentang jalan untuk
Berdasarkan penafsiran Weda, tadisi India melenyapkan penderitaan (Dukkha-
mempunyai dua aspek, yaitu ritual (karma Nirodha-Gamini-Patipada)
kanda) dan spiritual (jñana kanda). Karma 2. Delapan Jalan Mulia
Kanda memahami Weda berdasarkan dharma a. Pengertian yang benar (Samma-Ditthi)
atau kewajiban atau kerja atau ritual. Sedangkan b. Pikiran yang benar (Samma-Sankappa)
Jñana Kanda menyangkut pengetahuan spiritual. c. Bicara yang benar (Samma-Vaca)
Penafsiran dua aspek ini selalu mewarnai d. Perbuatan yang benar (Samma-
pembicaraan filsafat India ketika disangkut Kammanta)
pautkan ke Weda. e. Penghidupan yang benar (Samma-Ajiva)
f. Usaha yang benar (Samma-Vayama)
Dalam kaca mata Buddhisme g. Perhatian yang benar (Samma-Sati)
Buddhisme mengambil beberapa ide-ide h. Konsentrasi yang benar (Samma-
dari Hinduisme, namun juga ada yang ditolak. Samadhi)
Salah satu dari penolakan itu adalah Buddhisme 3. Tiga Tanda Sang Wujud
menerima ide tentang reinkarnasi (samsara) dan Dalam literature Buddhisme Ketiga tanda
hukum sebab-akibat (karma), namun menolak dikenal dengan Ti-Lakkhanna, yaitu tiga sifat
ajaran Hindu yang memberlakukan sistem kasta. utama dari kehidupan atau corak umum (Panjika
Brahmana sebagai Realitas Absolut dan N. Perawira, 1993:207)
Subtansialitas jiwa manusia. Di India, paham a. Semu bentuk tidak kekal (Aniccata).
Budhisme berkembang dalam tiga tahapan b. Semua bentuk adalah derita (Dukkhata)
filosofis; c. Semua keadaan yang bersyarat maupun
1. Sebagai sebuah sistem pluralitas dan realistis yang tidak bersyarat adalah tanpa aku dan
dari aliran tidak mempunyai inti yang kekal (Anatta)
2. Sebagai doktrin dialektis ‘Jalan tengah’ 4. Hukum Karma
filsafat Madhyamika Dalam Buddhaisme, sumber utama karma
3. Sebagai doktrin monistis ‘Hanya Pikiran’ adalah kebodohan (Avidya). Urutan penyebab
(Mind Only) dari filsafat Yogacara. karma diungkapkan dalam 12 rantai penyebab
(Nidanas) yaitu; bermula kebodohan (Avidya),
Ajaran Budhisme; kemudian melahirkan tindakan (Samskara), lalu
1. Empat Kesunyataan Mulia memunculkan kesadaran (Vijnana), dari
Ajaran Buddha dalam dalam tiga buah kesadaran muncul batin dan jasmani (Nama-
kitab suci disebut Tripitaka, yang berarti tiga Rupa), lalu timbul ke-enam indera (Sadayatana),
keranjang pengetahuan. Ketiga kitab suci dari Indera melahirkan sentuhan (Sparsha),
tersebut adalah : muncul sensasi (Vedana), selanjutnya
a. Vinaya-pitaka yang membahas tata keinginan(Trishna), kemelekatan (Upadana),
laksana bagi masyarakat umum Perwujudan (Bhava), Kelahiran (Jati) dan
terakhir penderitaan (Dukkha).

Halaman | 141
Aliran Buddhisme mengakui eksistensi lainnya. Ini terbukti
Setelah meninggalnya Buddha, manakala mencermati tradisi sebelumnya
Buddhisme berkembang dan terus dikenal (purva paksa) pada hampir seluruh sistem
dengan melalui 2 aliran Buddhisme, yakni filsafat, Sankaracharya, misalnya sebelum
Hinayana (Theravada) dan Mahayana. membangun sistem monoismenya (advaita),
Theravada adalah aliran Buddhisme konservatif terlebih dahulu mengevaluasi dan
yang mencoba mempertahankan ajaran serta mencermati sistem-sistem yang telah ada.
latihan orodoks Buddhisme tradisional. Mereka Kemudian dengan kekuatan intuisi, analisis
menerima kanon Pali sebagai kitab suci utama. dan logika, ia mampu membawa sistem
Sedangkan Mahayana adalah aliran Buddhisme advaita melampaui sistem-sistem lainnya.
liberal yang berkembang belakangan dan 4) Periode Skolastik (300-1500 M). Periode
melakukan tafsir baru terhadap Buddhisme. pemberian komentar dan eksplanasi pada
Mereka tidak menerima kanon Pali sebagai sistematika-sistematika falsafi di India,
sumber utama, tetapi juga memiliki banyak teks khususnya terhadap Guadapada (500), Islam
baru dalam bahasa Sanskerta. Kelompok ini juga (612) dan Shakara (700). Periode ini disebut
meyakini tidak hanya satu Buddha, tapi banyak juga periode lahirnya nama-nama besar
Buddha. seperti Kumarila, Samkara, Ramanuja,
Madhva dan lain-lainnya. Masa ini diwarnai
Periodesasi Filsafat India dengan perdebatan filsafat dan ilmu logika.
Radhakrishnan membagi filsafat India Periode ini disebut juga periode skolastik
menjadi empat tahapan, yaitu: karena filsafat India berada di bawah
1) Periode Weda (1500-800 SM). Masa ini pengaruh faylasuf Muslim, seperti: al-Kindi
melahirkan Mantra, Brahmana, Aranyaka, (800- 870), ar-Razi (865- 925), al-
dan Upanishad sebagai bagian-bagian dari Farabi(872-950), Ibnu Sina (980-1037), al-
Weda (Rg-Weda, Yajur-Weda, Sama-Weda Ghazali (1059-1111) dan Ibnu Arabi (1165-
dan Atharva Weda) yang berisi benih-benih 1240). Pada periode ini juga mulai
pemikiran filsafat mulai dari Mantra hingga berkembang filsafat Theistik dari
Upanishad. Pandangan-pandangan yang ada Vhaisnavisme dan Shaivisme: Ramanuja
di dalamnya berupa pandangan filsafat dalam (1100), Madhva (1200), Kabir (1440-1518).
arti yang sebenarnya. Inilah masa lahirnya 5) Periode Kegelapan (1500-1900). Ini adalah
filsafat India. periode lahirnya agama Sikh(isme) oleh Guru
2) Periode Epos (600-400 SM). Periode ini Nanak (1449-1538) serta pengaruh Akbar
meluas hingga perkembangan Upanishad (1556-1605) dan Syaikh Ahmad (1564-
awal dan Darsana. Wiracarita dan epos yang 1624). Periode ini juga periode kolonialisasi
sangat masyhur, yakni Ramayana dan di bawah kekuasaan Barat; Ram Mohun Roy
Mahabharata menjadi media bagi (1772-1833), pendiri masyarakat Brahmo;
penyampaian pesan-pesan moralitas Dayananda Saraswati (1824-1883), pendiri
Upanishad dalam ketuhanan dan masyarakat Arya dan Ramakrishna (1836-
kemanusiaan. 1886)
Pesan-pean Upanishad memengaruhi 6) Periode Kontemporer (1850-2000). Pada
Buddhisme dan Bhagavadgita. Sistem-sistem periode filsafat India mencapai puncak
religius, semacam Buddhisme, Jainisme, kematangannya. Ini ditandai dengan lahirnya
Sivaisme muncul pad masa ini. pemikir-pemikir fenomenal seperti:
3) Periode Sutra (300 SM-300 M) 25. Periode Rabindranath Tagore (1861-1941), Swami
ini filsafat mulai ditulis dalam bentuk sutra, Vivekananda28 (1863-1902) Mahandhas
yakni ungkapan pendek, sederhana, padat Karamchand (Mahatma) Gandhi (1869-
dan halus dalam bahasa Sansekerta. 1948), Aurobindo Ghose (1872-1950),
Sistematika Darsana juga ditulis dalam Muhammad Iqbal (1877-1938), Sarvepalli
bentuk sutra, missal, kerangka filsafat Radhakrisnan (1888-1975). Puncaknya India
Mimamsa oleh Jaimini ditulis dalam meraih kemerdekaannya pada 1947.
Mimamsa-sutra. Sutra sangat reflektif, bukan
sekedar imajinasi konstruktif dan kebebasan Subodh Kapoor juga membagi peradapan
spiritual, bahkan sangat kritis. Yoga India kuno menjadi lima periode, yaitu:
menerima Sankhya, Vaisesika mengakui 1) Periode Weda (2000-1400 SM)
Nyaya dan Sankhya. Mimamsa dan Wedanta 2) Periode Epos (1400-1000 SM)

Halaman | 142
PERBANDINGAN FILSAFAT CINA DENGAN FILSAFAT INDIA
Sudarto

3) Periode Rasionalistik (1000-320 SM) pengarah (guiding principles) terhadap langkah


4) Periode Buddha (320 SM-500 M) manusia hingga nanti menuju puncak tertiggi
5) Periode Purana (500-1000 M) yakni punya (kebahagian).
Dalam filsafat India, akal budi menjelma Setelah memahami dari beberapa
menjadi unsur terpenting dalam diri manusia penjelasan mengenai pemikiran Filsafat India
yang merupakan anugerah terbesar dari Tuhan. dari Weda hingga seluk-beluk sistem filsafat.
Hal ini pula yang membedakan manusia dengan Sampailah pada ujungnya kita untuk melihat
makhluk lainnya sebagai animale rationale atau pembagian pemikiran itu dalam tiga kategori
yang dalam islam dikenal dengan hayawan natiq. sistematika Filsafat; Ontologi, Epistimologi dan
Dalam tutur filsafat India klasik, akal budi Aksiologi.
menjadi kemampuan untuk membedakan mana Dalam Filsafat ini memang sulit untuk
yang benar dan mana yang salah, yang temporer membedakan satu per satu dari sistem filsafat
dengan abadi, fluaktif dengan permanen, dan yang ada. Tapi dalam kesempata ini, penulis
pluralistik dengan monistik. Dalam akan berusaha memberikan sedikit penjesan itu
kehidupannya, manusia memfungsikan ini agar bisa memberikan sebuah gambaran yang
sebagai jalan memahami hidup dan menuju cita- mungkin bisa membantu melihat ciri khas
cita. filsafat India. Dalam hal ini penulis pun hanya
Nah, dalam perjalanan itu, manusia mengambil sistem filsafat India yang memang
mengarahkan setiap tujuan itu dengan mudah untuk dibahas di antaranya;
pengetahuan. Setiap orang berhasrat mencari Secara ontologis dalam filsafatnya hanya
pengetahuan pada dasarnya berangkat dari menerima empat elemen alam semesta; bumi,
keberadaan akal budinya. Dimana menuntutnya api, air dan tanah yang eksistensinya dapat kita
untuk bisa mencari kebenaran yang diinginkan inderai. Pemahaman ini tidak meyakini adanya
karena sifat pengetahuan yang memang Roh seperti Atman (Immateri) dalam diri
merupakan keinginan primordial dari hakikat manusia. Roh dan Tuhan itu tidak dapat
rasional manusia. dibuktikan karena manusia dan Roh dan Tuhan
Jika kita bicara mengenai sisi epistimologi itu berbeda dimensi. Manusia bergelut dengan
dalam filsafat India, kita bisa merujuk pada hal-hal yang materi (benda). Sehingga dari situ,
konsep yang mengatakan bahwa manusia adalah filsafat ini menyatakan bahwa kehidupan
makhluk dibentuk oleh lapisan-lapisan (kosa). manusia setelah kematian tidak dapat dibuktikan
Lapisan-lapisan itu memiliki perannya masing- karena tidak logis, keberadaan Tuhan juga hanya
masing bagi manusia. Apa lapisan-lapisan itu? mitos semata. Dunia ini juga terbentuk oleh
1) Lapisan fisik fisik. Pada lapisan ini akan keempat elemen yang diyakini oleh pengikut
melahirkan pengetahuan empiris aliran ini, dan bukan dari Tuhan. Itulah sebabnya
2) Lapisan rasio. Pada bagian ini, lapisan rasio Carvaka dinilai sebagai Atheis, naturalis,
akan melahirkan pengetahuan intelektual Materialis dan Postivis.
bagi manusia. Secara Epistimologis, Carvaka
3) Lapisan spritual. Di bagian ini akan berpandangan bahwa pratyakua (persepsi)
melahirkan pengetahuan agama adalah satu- satunya sumber pengetahuan yang
4) Lapisan mistik. Di sini akan melahirkan valid, dan inferensi (pratyakua) sebagai sarana
pengetahuan seseorang pada metafisika mendapatkan pengetahuan yang valid tidak
dapat dipertahankan. Mereka memperlihatkan
Dari keempat lapisan ini, sejatinya tidak bahwa semua sumber pengetahuan yang non
bisa saling melepaskan diri. Satu kesatuan di persepsi atau tak langsung, seperti inferensi,
antara mereka memiliki keterikatan. testimony orang lain.
Pengetahuan empiris atau pengetahuan Secara Aksiologi, Tujuan tettinggi dari
intelektual tidak cukup bisa memberikan manusia rasional adalah kenikmatan yang
penjelasan terhadap apa yang di luarnya. Oleh sebesar besarnya di dunia ini. Semua upaya
sebab itu, filsafat India, selain bersifat empiris dilakukan untuk menikmati dan mendapatkan
dan intelektual, juga mesti bersifat spritual dan kenikmatan duniawi dan untuk menghindari
mistik. Dari keempat unsur inilah nanti akan penderitaan melalui akal sehat.
memberikan pengetahuan kepada manusia
menuju kebutuhan yang hendak dicapai. Dimana 1. Buddhisme
untuk mencapai tujuan itu harus berdasarkan Secara Ontologis, sistem filsafat
dharma. Dharma sebetulnya bertindak sebagai Vaisiseka dan Nyaya memiliki sistem filsafat

Halaman | 143
yang tidak jauh berbeda. Dimana keduanya india memiliki konsep yang berbeda-beda dan
menerima pembebasan (moksa) jiwa individu kadang ada hal-hal yang sulit untuk dibagi dalam
sebagai tujuan akhir. Keduanya pun juga 3 kategori itu; epistimologi, ontologi dan
memandang kebodohan dan kegelapan itu aksiologi. Meskipun dengan begitu, tetap saja,
adalah sebagai penyebab utama penderitaan. ada nilai yang menyatukan konsep secara umum
Dan mereka mempercayai bahwa pengetahuan dari pemikiran India, yakni mencapai
hanya dapat dicapai melalui pengetahuan yang ksempurnaan.
benar tentang realitas. Mungkin itu saja yang bisa dipaparkan
2. Samkhya mengenai pemikiran India, yang memang pada
Secara Ontologis, Menurut sistem ini, dasarnya begitu sangat luas untuk dibahas.
eksistensi Tuhan tidak dapat dibuktikan dengan Bahkan sulit untuk mengetahui secara spesifik
jalan apapun. Kita perlu tidak menerima Tuhan bagaimana pemikiran India, terutama dalam
untuk menjelaskan dunia ini, karena Prakrti bidang filsafatnya. Hal ini tidak dipungkiri
adalah penyebab yang mencakup terjadinya karena Buddha maupun Hindu memiliki sendiri
dunia secara keseluruhan. Tuhan sebagai spirit pola ajarannya. Walaupun memang ada yang
eternal dan tak berubah tidak dapat menjadi sama, namun itu skalanya sangat kecil. Oleh
pencipta dunia; karena untuk menghasilkan satu sebab itu, sejauh ini, untuk memahami sebuah
efek, penyebabnya harus berubah dan aliran filsafat dan pemikiran India adalah dengan
mentransformasikan dirinya menjadi satu efek. mempelajari satu bidang saja yang ada dalam
Beberapa pembahas dan penulis Samkhya pemikiran itu. Karena jika kita memahami
belakangan mencoba memperlihatkan bahwa sesuatu yang begitu luas (Filsafat India) akan
sistem ini menerima eksistensi Tuhan sebagai sangat sulit sekali dan seolah-seolah kita sedang
Yang tertinggi yang bertindak sebagai saksi, terjebak dalam sebuah hutan belantara. Dan ini
tetapi bukan sebagai pencipta dunia. dirasa kita dapati ketika mempelajari dan
Secara Epistimologis pada aliran ini membaca pemikiran India yang dikatakan ada
menerima teori sebab-akibat yang meyakini nilai filsafatnya dengan sistem aliran yang
dualistik tertinggi, Purusha dan Prakrti. Konsep beragam.
Purusha, yakni prinsip intelegensia dimana
kesadaran (caitanya) bukanlah sebuah atribut, PENUTUP
tetapi esensisnya. Oleh karena itu, haruslah ada
purusha atau roh yang berbeda dan dari Prakrti Simpulan
atau zat pertama, tetapi ia adalah penimat Filsafat Timur adalah tradisi falsafi yang
(bhokta) produk- produk Prakrti. Prakrti adalah terutama berkembang di Asia, khususnya India,
penyebab utama dunia. Prakrti adalah prinsip Tiongkok dan daerah-daerah lain yang pernah
ketaksadaran eternal (jada) yang selalu berubah- dipengaruhi budayanya. Sebuah ciri khas filsafat
ubah tidak mempunyai tujuan lain kecuali untuk timur ialah dekatnya hubungan filsafat dengan
melayani kepuasan roh- roh. Sattvam, rajas dan agama. Namun, sebenarnya filsafat timur ini
tamas adalah konstituen Prakrti yang memegang tidak hanya di pandang filsafat agama juga,
mereka bersama-sama dalam keadaan istirahat tetapi termasuk falsafah hidup.
atau seimbang (samyavastha). Ketiganya disebut Filsafat Cina adalah salah satu dari filsafat
guna. tertua di dunia dan dipercaya menjadi salah satu
3. Yoga filsafat dasar dari tiga filsafat dasar yang
Secara Epistimologis, filsafat India yang mempengaruhi sejarah perkembangan filsafat
satu ini lebih memberikan sisi filsafat praktis. dunia, disamping filsafat India dan filsafat Barat.
Yoga merupakan sebuah praktek yang mencoba Filsafat Cina sebagaimana filsafat lainnya
menyatukan diri pelaku dengan langkah-langkah dipengaruhi oleh kebudayaan yang berkembang
spritual untuk mencapai kesempurnaan melalui dari masa ke masa.
pengendalian tubuh, indera, pikiran. Dalam hal Ada tiga tema pokok sepanjang sejarah
ini, metodologi ini adalah bentuk untuk filsafat cina, yakni harmoni, toleransi dan
membangkitakan kesadaran individu menjadi perikemanusiaan. Selalu dicarikan
kesadaran universal. Oleh sebab itu, dalam keseimbangan, harmoni, suatu jalan tengah
ajaran India, hal ini sebagai pembudayaan antara dua ekstrem: antara manusia dan sesama,
manusia seutuhnya. antara manusia dan alam, antara manusia dan
Dari penjelasan di atas, bisa kita lihat surga.
bahwa aliran-aliran yang berada di dalam filsafat

Halaman | 144
PERBANDINGAN FILSAFAT CINA DENGAN FILSAFAT INDIA
Sudarto

Salah satu yang menjadi perdebatan


beberapa kalangan mengenai filsafat India
adalah apakah posisi filsafat India itu bisa
dikategorikan sebagai aliran filsafat atau tidak.
Ini pun berangkat dari sebagian kalangan,
terutama barat ada yang tidak menerima
kedatangan pemikiran India itu masuk dalam
ranah filsafat. Dikatakan demikian sebab melihat
latarbelakang munculnya filsafat ini
berlandaskan pada mitos atau ritus keagamaan,
sedangkan konsep rasionalitas (logika) tidak
ditemukan. Oleh sebab itu, filsafat India
dianggap sebagai pemikiran yang hanya
berbicara masalah keagamaan atau spritula saja,
sementara sistematika filsafatnya tidak
menonjol. Hal itu pun dilihat dari sistem ajaran
Hindu dan Buddha yang di dalamnya memang
banyak bicara terkait kedekatan manusia dengan
sang pencipta atau dewa-dewa yang diyakini.
Mengamati perkataannya seorang
pemikir, Raju mengatakan bahwa filsafat India
memiliki metafisika yang sulit dan sangat
kompleks, yang seharusnya teori-teori
epistimologi dan bahkan metafisika merupakan
bagian penting dan esensial filsafat India karena
Ia harus menjadi filsafat kehidupan. Semantara
filsafat yang diajarkan dalam pemikirn India itu
lebih dekat dengan pandangan hidup (way of
live) yang dilaksanakan oleh pengikut
pengikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Dhofir Zuhry. 2003. Filsafat timur: Sebuah


Pergulatan Menuju Manusia Paripurna,
Madani, Malang.
Burhanuddin Salam. 2003. Pengantar Filsafat,
Bumi Aksara, Jakarta.
--------. 2003 Pengantar Filsafat, Bumi Aksara,
Jakarta. Hal. 207
Matius Ali. 2003. Filsafat Timur: Sebuah
Pengantar Hinduisme dan Buddhisme.

Halaman | 145
Halaman | 146

Anda mungkin juga menyukai