(UNV118)
MODUL 6
PERAN STUDI VEDA DALAM MEMBANGUN PEMAHAMAN MAHASISWA
TENTANG EKSISTENSI VEDA SEBAGAI KITAB SUCI DAN SUMBER HUKUM
DISUSUN OLEH
DR. NI NYOMAN SUDIANI, M.FIL.H
a. Pengertian Veda
Sebelum mengulas Veda lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui pengertian
kata Veda itu sendiri. Kata Veda dapat dikaji melalui 2 pendekatan yaitu berdasarkan
etimologi (akar kata) dan berdasarkan semantik (pengertiannya). Secara etimologi
kata Veda berasal dari bahasa Sanskerta, dari akar kata “Vid”, yang artinya
mengetahui dan akar kata ini berubah menjadi kata benda yaitu Veda, yang artinya
kebenaran, pengetahuan suci, kebijaksanaan dan secara semantik Veda berarti kitab
suci yang mengandung kebenaran abadi, ajaran suci atau kitab suci bagi umat Hindu
(Ngurah & dkk, 1999, p. 35) dalam (Sudiani et al., 2019, p. 58). Akar kata ‘vid’ juga
muncul dalam bahasa Latin ‘videre’, artinya ‘melihat’, dan dalam bahasa Inggris ‘wit’
artinya ‘menyaksikan’ (Suamba, 2003, p. 169) (Suamba, 2003)dalam (Sudiani et al.,
2019, p. 58). Sedangkan Max Muller mengatakan bahwa Veda pada mulanya berarti
mengetahui atau pengetahuan, dan nama ini diberikan oleh para brahmana bukan
untuk satu karya, tetapi kepada seluruh kesusastraan suci kuno. Maharṣi Sāyana
menyatakan bahwa Veda adalah wahyu Tuhan Yang Maha Esa yang mengandung
ajaran yang luhur (trancendental) untuk kesempurnaan umat manusia serta
menghindarkannya dari perbuatan jahat (Ngurah, 1999:35 dalam (Sudiani et al.,
2019, p. 58)).
Demikian pula Bloomfield dalam bukunya The Religion of Veda menyatakan
bahwa Ṛgveda bukan saja monument tertua umat manusia, tetapi juga dokumentasi
di Timur yang paling tua. Susastra ini lebih tua dari Yunani maupun Israel dan
memperlihatkan perabadan yang tinggi di antara mereka yang dapat dijumpai dalam
mantra-mantra Veda (1908) (Radhakrishnan & Mantik, 2008, p. 15) dalam (Sudiani
et al., 2019, p. 58). Menurut Swamī Dayānanda Sarasvatī dalam bukunya Ṛgveda di
Bhāṣya Bhumika ‘Penjelasan dan komentar terhadap Ṛgveda’ yang ditulisnya dalam
bahasa Hindi menyatakan kata Veda berasal dari empat urat kata atau akar kata
kerja sebagaimana uraian berikut;
1. Vid : mengetahui (Anādi, Set, Parasmaipada) – Vetti
2. Vid : menjadi ada (Divadi, Anit) – Vidyāte
3. Vid : membedakan (Rudhadi, Anif) – Vinte
Jauh sebelum masa penyusunan dari wahyu-wahyu Veda yang dilakukan oleh
Mahāṛṣi Vyāsa beserta siswa-siswa beliau, ada banyak Mahāṛṣi penerima wahyu
atau sabda suci Veda yang dalam Veda Sruti disebutkan nama beliau beserta sabda
suci yang diterima-Nya. Para ṛṣi yang menerima wahyu Veda tersebut terdapat tujuh
orang ṛṣi dikenal dengan nama Sapta ṛṣi, yang di antaranya:
1. Ṛṣi Gṛtsamada
2. Ṛṣi Viśvamitra
3. Ṛṣi Vamadevā
4. Ṛṣi Ātri
5. Ṛṣi Bhāradvāja
6. Ṛṣi Vasiṣtha
7. Ṛṣi Kanva (Adiputra, 2009:15).
Selain nama-nama Ṛṣi telah dikemukan di atas, tampaknya penggunaan
sebutan Ṛṣi itu telah cukup merasuk dalam tradisi umat Hindu sampai ke Bali. Dalam
mempelajari perkembangan agama Hindu di daerah ini, kita jumpai pula tokoh-tokoh
yang juga disebut Sapta Ṛṣi yang bertanggung jawab terhadap perkembangan
agama Hindu. Di Bali mengenal adanya Pancaṛṣi seperti: (1) Mpu Agnijaya, (2) Mpu
Kuturan, (3) Mpu Semeru, (4) Mpu Gana, (5) Bharadah. Mpu Agnijaya menurunkan 7
pandita yang juga dikenal dengan Sapta Ṛṣi (Sanak Sapta Ṛṣi) di Bali (Ngurah,
1999:53) dalam (Sudiani et al., 2019, p. 60).
Selanjutnya akan dibahas kedudukan Veda sebagai kitab suci. Adapun
kedudukan Veda adalah: Veda sebagai kitab suci agama Hindu memuat ajaran-
ajaran kesempurnaan yang kekal dan abadi yang diturunkan oleh Tuhan Yang Maha
Esa (Brahman) demi kesucian jiwa dan kedamaian hidup. Ia kekal abadi dan
universal sifatnya, tidak untuk jaman dahulu saja dan tidak pula untuk golongan
tertentu saja, tetapi ia merupakan kepunyaan umat manusia yang mencari
kesempurnaan hidup, kedamaian atas dasar cinta suci (Sudharta dan Punia Atmaja,
2001:37). Dengan demikian Veda memiliki kedudukan yang sangat signifikan bagi
kelangsungan keagamaan umat Hindu dikarenakan cakupan ajaran yang terkandung
dalam Veda begitu luas bagi kehidupan manusia. Adapun kedudukan Veda sebagai
kitab Suci adalah, antara lain:
a) Veda Kitab Suci, sumber ajaran Agama Hindu
Veda merupakan kebenaran abadi yang diwahyukan Tuhan kepada para ṛsi
agung India jaman dahulu kala, dan selanjutnya sebagai kitab suci agama Hindu
(Sivananda, 2003, p. 13). Satu-satunya pemikiran yang secara tradisional yang
kita miliki adalah yang mengatakan bahwa Veda adalah kitab suci agama Hindu.
Sebagai kitab suci agama Hindu, maka ajaran Veda diyakini dan dipedomani oleh
Artinya
“Para ṛṣi adalah mereka yang memahami dan mampu merealisasikan dharma
(kebenaran, hukum tertinggi) dengan sempurna. Beliau mengajarkan hal
tersebut kepada mereka yang mencari kesempurnaan yang belum
merealisasikan hal itu”.
2. Pembagian Veda
Bhagavan Manu mengklasifikasikan Kitab Suci Veda menjadi dua
berdasarkan cara memperolehnya, antara lain: kitab Suci Veda Sruti dan Veda
Smerti. Veda Sruti dibagi menjadi empat kelompok besar, yaitu Ṛg Veda, Yajur
Veda, Sama Veda, dan Atharva Veda. Selanjutnya masing-masing Veda
mengandung 4 bagian. Adapun bagian-bagian Veda tersebut adalah:
1. Saṁhitā, yakni himpunan mantra-mantra Veda dalam pemujaan terhadap dewa
Veda untuk mendapatkan kebahagiaan duniawi dan alam baka.
2. Brāhmaṇa, yakni uraian yang menuntun orang-orang untuk melaksanakan
upacara-upacara yang berkenaan dengan pengorbanan yang merupakan prosa
penjelasan tentang cara penggunaan mantra dalam yajna atau upacara kurban.
3. Āraṇyaka merupakan teks-teks mistik yang disusun dan dipelajari dalam hutan
yang memberikan penafsiran filosofis dari upacara-upacara.
4. Upaniṣad, mengandung inti sari dari bagian pengetahuan Veda.
Demikian pula dalam hubungannya dengan isi kitab Veda secara umum dapat
dibedakan atas 2 jenis yaitu:
1. Yang menyangkut Karmakaṇḍa (yang menekankan pentingnya ajaran Karma,
termasuk upacara korban/yajña, dan upasana).
2. Yang menyangkut Jñānakaṇḍa (yang menekankan ajaran teologi dan
filsafat/kerohanian) (Ngurah & dkk, 1999, p. 58) dalam (Sudiani et al., 2019, p.
60).
Selanjutnya tentang isi Veda dapat pula kita menganalisa dengan menggunakan
dasar-dasar pendekatan sesuai kitab Bhagavadgītā, yakni mengelompokkan isi Veda
dalam 5 topik, sebagai berikut:
1. Yang mengandung ajaran Bhakti atau Bhaktiyoga
2. Yang mengandung ajaran Karma atau Karmayoga
3. Yang mengandung ajaran Jñāna atau Jñānayoga
4. Yang mengandung ajaran Rājayoga, dan
5. Yang mengandung ajaran Vibhūtiyoga atau ajaran yang bersifat mistis.
Untuk mempermudah sistem pembahasan isi Veda, maka di bawah ini akan
diuraikan tiap-tiap bagian dari Veda berdasarkan klasifikasi Veda tersebut, sebagai
berikut:
1. Śruti
Śruti adalah kitab wahyu yang diturunkan secara langsung oleh Tuhan Yang
Maha Esa melalui para mahāṛṣi. Kata Śruti berasal dari kata Sanskerta “Śru” yang
berarti mendengar, sehingga Śruti berarti sabda suci yang didengarkan. Adapun
bagian-bagian kitab Veda Sruti, adalah:
a. Veda Saṁhitā, yang terdiri dari:
1) Ṛgveda Saṁhitā, adalah wahyu yang paling pertama diturunkan sehingga
merupakan Veda yang tertua. Ṛgveda Saṁhitā berisikan nyanyian-nyanyian
pujaan, terdiri dari 10.552 mantra dan seluruhnya terbagi dalam 10 mandala.
2) Yajurveda Saṁhitā, adalah Veda yang terdiri atas mantra-mantra dan
sebagian besar berasal dari Ṛgveda. Yajurveda memuat ajaran mengenai
pokok-pokok yajus, pengetahuan suci tentang upacara korban. Terdapat 2
himpunan (resensi) yang sangat berbeda yaitu: Kṛṣṇa Yajurveda Saṁhitā
(Yajurveda hitam) dan Śukla Yajurveda Saṁhitā (Yajurveda putih).
Keseluruhan mantranya berjumlah 1.975 mantra.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 11 /
20
3) Sāmaveda Saṁhitā, adalah Veda yang merupakan kumpulan mantra dan
memuat ajaran mengenai lagu-lagu pujaan dan pengetahuan suci tentang
irama menembangkan mantra-mantra Veda. Sāmaveda terdiri dari 1.875
mantra.
4) Atharvaveda Saṁhitā, adalah kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran
yang bersifat magis. Atharvaveda terdiri dari 5.987 mantra, yang juga banyak
berasal dari Ṛgveda. Isinya adalah doa-doa untuk kehidupan sehari-hari
seperti memohon kesembuhan dan lain-lain.
b. Brāhmaṇa, yakni uraian yang menuntun orang-orang untuk melaksanakan
upacara-upacara yang berkenaan dengan pengorbanan yang merupakan prosa
penjelasan tentang cara penggunaan mantra dalam yajña atau upacara kurban.
Adapun kitab Brāhmaṇa yang dimiliki oleh masing-masing kitab Veda Saṁhitā
adalah, sebagai berikut:
b. Kṛṣṇṇa Yajurveda
1. Taittirīya
3. Sāmaveda Saṁhitā 1. Tāṇḍya.
2. Ārśeya.
3. Vaṁśa.
4. Saṁhitopaniṣad.
5. Jaiminīyopaniṣad.
6. Talavakāra.
7. Sāmavidhāna
4. Atharvaveda Saṁhitā Gopatha
b. Kṛṣṇṇa Yajurveda
1. Taittirīya
2. Maitrāyaṇi
Atharvaveda Saṁhitā -
d. Upaniṣad. Kitab Upaniṣad mengandung inti sari dari bagian pengetahuan Veda
(Sivananda, 2003, p. 15) dalam (Sudiani et al., 2019, p. 59). Upaniṣad berarti
ajaran yang bersifat rahasia (rahaṣyam). Upaniṣad terkandung ajaran tentang
teologi, ajaran filsafat Hindu yang sangat dalam dan meditasi atau kehidupan
menjadi pertapa di hutan, juga ajaran yoga untuk menghubungkan diri dengan
Tuhan tentang kehidupan di dunia ini (Titib, 1996, p. 97) dalam (Sudiani et al.,
2019, p. 59).
b. Kṛṣṇṇa Yajurveda
1. Taittirīya
2. maitrāyaṇi
3. Kaṭha
4. Śvetāśvatara
3. Sāmaveda Saṁhitā 1. Chāndogya.
2. Kena
3. Smṛti
Smṛti adalah Veda yang disusun kembali berdasarkan ingatan. Secara garis
besarnya Smṛti dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu:
a. Kelompok Vedaṅga, yang terdiri dari 6 bidang Veda, yaitu:
1) Śikṣā, isinya memuat petunjuk-petunjuk tentang cara yang tepat dalam
pengucapan mantra serta tinggi rendah tekanan suara.
2) Vyākaraṇa, merupakan ilmu tata 14ahasa dan menjadi suplemen batang
tubuh Veda dan dianggap sangat penting serta menentukan, karena untuk
mengerti dan menghayati Veda Śruti tidak mungkin tanpa bantuan pengertian
dan 14ahasa yang benar.
3) Chanda, adalah cabang Veda yang khusus membahas aspek ikatan 14ahasa
yang disebut lagu.
C. Latihan
1. Apakah yang dimaksud dengan Veda Sruti?
2. Apakah yang dimaksud dengan Veda Smrti?
3. Bahasa yang digunakan dalam kitab suci Veda adalah bahasa Sanskerta,
dan setelah mengalami perkembangan akhirnya bahasa Sanskerta dibagi
menjadi tiga kelompok. Sebutkanlah kelompok bahasa Sanskerta tersebut!
D. Kunci Jawaban
1. Śruti adalah kitab wahyu yang diturunkan secara langsung oleh Tuhan Yang
Maha Esa melalui para mahāṛṣi. Kata Śruti berasal dari kata Sanskerta “Śru”
yang berarti mendengar, sehingga Śruti berarti sabda suci yang
didengarkan. Kitab Veda Sruti terdiri dari Rg Veda, Yajur Veda, Sama Veda
dan Atharva Veda. Veda Sruti juga memiliki bagian-bagian, dan adapun
bagian-bagian kitab Veda Sruti, adalah Saṁhitā, Brāhmaṇa, Āraṇyaka dan
Upaniṣad.
2. Smṛti adalah Veda yang disusun kembali berdasarkan ingatan. Secara garis
besarnya Smṛti dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu:
Vedangga, Upaveda dan Upangaveda. Selanjutnya kelompok Upaveda
terdapat enam ajaran antara lain: Śikṣā, Vyākaraṇa, Jyotiṣa Chanda,
Nirukta, dan Kalpa. Kelompok Upaveda terdiri dari kitab: Āyurveda,
Dhanurveda, Gandharvaveda, dan Arthaśātra. Kelompok Upangaveda terdiri
dari: Dharmaśāstra, Purāṇa dan Itihāsa, Kitab-Kitab Āgama, dan Darśana.
3. Bahasa yang digunakan dlaam kitab suci Veda adalah Bahasa Sanskerta,
dan dengan perkembangannya yang pesat sesudah diturunkannya Veda,
kemudian para ahli membedakan 16ahasa Sanskerta ke dalam 3 kelompok,
yakni: (a) Bahasa Sanskerta Veda (Vedic Sanskrit) yakni 16ahasa Sanskerta
yang digunakan dalam Veda yang umumnya jauh lebih tua dibandingkan
dengan 16ahasa Sanskerta yang kemudian digunakan dalam berbagai
susastra Hindu, seperti dalam Itihāsa, Purāṇa, Dharmaśāstra dan lain-lain;
(b) Bahasa Sanskerta Klasik (Classical Sanskrit), yakni 16ahasa Sanskerta
yang digunakan dalam karya sastra (susastra Hindu) seperti Itihāsa
(Rāmāyaṇa dan Mahābhārata), Purāṇa (18 Mahāpurāṇa dan 18 Upapurāṇa),
Smṛti (kitab-kitab Dharmaśāstra), kitab-kitab Āgama (Tantra) dan Darśana
yang berkembang sesudah Veda; dan (c) Bahasa Sanskerta Campuran
(Hybrida Sanskrit) dan untuk di Indonesia oleh para ahli menamai Sanskerta
Kepulauan (Archipelago Sanskrit). Baik Sanskerta Campuran maupun
Sanskerta Kepulauan keduanya ini tidak murni menggunakan kosa kata atau
tata 16ahasa Sanskerta sebagaimana digunakan dalam dua pengelompokan
sebelumnya (Sanskerta Veda dan Sanskerta Klasik).
1. http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/mkdu4224-pendidikan-agama-hindu/#tab-id-4
diakses tanggal 1 April 2020.