Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Weda Sebagai Sumber Hukum
Hindu” Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya,
tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari, dalam penulisan makalah ini tentunya terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari pembaca untuk memperbaiki kekurangan dalam makalah ini,
sangat kami harapkan. Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu
yang berguna bagi kita bersama.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………………………..................... i
Daftar isi…………………………………………………………….……………..................... ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang……………………………………………………………………..................... 1
Rumusan Masalah……………………………………………………………...…..................... 1
Tujuan ……………………………………………………………………………..................... 1
Manfaat…………………………………………………………………………........................1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Weda…………………………………………………………………...................... 2
Weda Sruti…………………..…………………………………………......................................2
Weda Smrti.................................................................................................................................. 6
Weda Sebagai Sumber Hukum Hindu Dilihat dari Berbagai Sudut Pandang ………………....11
Sumber Hukum Hindu Menurut Kitab Manawa Dharmasastra……..…………….....................12
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1) Untuk memahami tentang pengertian Weda sebagai sumber hukum Hindu.
1.4 Manfaat
1) Dapat menjadi bahan pembelajaran pendidikan agama Hindu khususnya tentang
Weda sebagai sumber Hukum Hindu.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Veda berasal dari bahasa Sanskerta, berasal dari kata “Vid” yang artinya ilmu
pengetahuan. Bahasa yang dipergunakan dalam Weda disebut bahasa Sanskerta, Nama
Sanskerta dipopulerkan oleh Maharsi Panini, yaitu seorang penulis Tata Bahasa Sanskerta
yang berjudul Astadhyayi yang sampai kini masih menjadi buku pedoman pokok dalam
mempelajari Sanskerta. Sebelum nama Sanskerta menjadi populer, maka bahasa yang
dipergunakan dalam Weda dikenal dengan nama Daiwi Wak (bahasa/sabda Dewata). Tokoh
yang merintis penggunaan tata bahasa Sanskerta ialah Rsi Panini. Kemudian dilanjutkan oleh
Rsi Patanjali dengan karyanya adalah kitab Bhasa. Jejak Patanjali diikuti pula oleh Rsi
Wararuci.
2.4 Weda Sumber Hukum Hindu Dilihat dari Berbagai Sudut Pandang
1. Weda sebagai sumber hukum dalam arti sejarah
Sumber Hukum Hindu dalam arti sejarah adalah sumber Hukum Hindu yang
digunakan oleh para ahli Agama Hindu dalam peninjauan dan penulisannya mengenai
pertumbuhan serta kejadiannya. Menurut catatan sejarah perkembangan hukum Hindu,
dibedakan menjadi:
a) Pada zaman Krta Yuga berlaku Hukum Hindu (Manawa Dharmasastra)
yang ditulis oleh Manu
b) Pada zaman Treta Yuga berlaku Hukum Hindu (Manawa Dharmasastra)
yang ditulis oleh Gautama
c) Pada zaman Dwapara Yuga berlaku Hukum Hindu (Manawa
Dharmasastra) yang ditulis oleh Samkhalikhita
d) Pada zaman Kali Yuga berlaku Hukum Hindu (Manawa Dharmasastra)
yang ditulis oleh Parasara
2. Weda sebagai sumber hukum dalam arti sosiologi
Masyarakat adalah kelompok manusia pada daerah tertentu yang telah
mempunyai aturan yang melembaga baik berdasarkan tradisi maupun pengaruh-pengaruh
baru lainnya. Pemikiran tentang berbagai kaidah hukum tidak terlepas dari pandangan-
pandangan masyarakat setempat.
3. Weda sebagai sumber hukum dalam arti formal
Dapat kita lihat susunan sumber hukum dalam arti formal sebagai undang-
undang, kebiasaan dan adat, traktat, yurisprudensi, dan pendapat ahli hukum yang
terkenal.
4. Weda sebagai sumber hukum dalam arti filsafat
Sumber hukum dalam arti filsafat merupakan aspek rasional dari agama dan
merupakan satu bagian yang tak terpisahkan atau integral dari agama. Filsafat adalah
ilmu pikir dan juga merupakan pencairan rasional ke dalam sifat kebenaran yang juga
memberikan pemecahan yang jelas dalam mengemukakan permasalahan-permasalahan.
3.1 Kesimpulan
Veda berasal dari bahasa Sanskerta, berasal dari kata “Vid” yang artinya ilmu
pengetahuan. Bahasa yang dipergunakan dalam Weda disebut bahasa Sanskerta, Nama
sanskerta dipopulerkan oleh Maharsi Panini, yaitu seorang penulis Tata Bahasa Sanskerta
yang berjudul Astadhyayi yang sampai kini masih menjadi buku pedoman pokok dalam
mempelajari Sanskerta. Sumber Hukum Hindu menurut kitab Manawa Dharmasastra adalah
sebagai berikut
1. Weda (Sruti).
Dalam ajaran agama Hindu, Weda termasuk dalam golongan Sruti. Weda diyakini
sebagai sastra tertua dalam peradaban manusia yang masih ada hingga saat ini.
Setelah tulisan ditemukan, para Rsi menuangkan ajaran-ajaran Weda ke dalam bentuk
tulisan.
2. Smrti (Dharmasastra).
Smrti (Dharmasastra) adalah Weda juga, karena kedudukannya dipersamakan
dengan Weda.
3. Sila (tingkah laku orang suci).
Orang Suci atau Pendeta dalam Agama Hindu merupakan teladan bagi umat
Hindu lainnya.
4. Acara (Sadacara).
Sadacara berasal dari bahasa Sanskerta, dari kata Sat dan Acara. Sat
adalah Satya yang berarti kebenaran Weda dan Acara artinya tradisi yang baik.
5. Atmatusti (Amanastuti).
Atmanastusti adalah tercapainya kepuasan diri dan kebahagiaan rohani baik dalam
upacara yadnya maupun dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Implementasi
Atmanastusti dalam kehidupan masyarakat Bali, misalnya dalam sebuah rapat di desa
adat.
3.2 Saran
Dalam menjalankan kehidupan hendaknya kita umat Hindu selalu berpegang teguh terhadap
etika dan darma. Sebab apa yang kita lakukan akan mendapatkan hasil yang setimpal suatu saat
nanti. Jika kita berbuat baik maka hasil baik yang akan kita dapatkan. Namun, jika kita berbuat
sebaliknya maka kita akan mendapatkan hasil yang buruk juga walaupun hasilnya kita tidak
terima langsung. Jadi tetaplah berpegang teguh pada darma dan Kitab Suci Weda.