Anda di halaman 1dari 9

Sumber Hukum HINDU

MENURUT WEDA
Anggota Kelompok
30
Ni Putu
31 32 33
Ni Putu Fortina Nyoman Putu Ayu
Deswita
Deswilya Tribhuwanes Nathania
Prameswari
Cantika Putri wara Adil Danakitri
Putri

34 35
Wayan
36 37
Tjokorda Gde Pande Made
Krisnanda I Putu Krisna
Narendra Gede Arvin
Damar Naditya
Krisna Deva Putra Semara
Abhinaya Jaya
Veda
Kitab suci veda merupakan sumber ajaran Agama

Hindu yang menjadi pedoman umat Hindu dalam


menjalani kehidupan dan kegiatan keagamaan. Veda
berasal dari bajasasansekerta, Veda berasaldari akar
kata “Vid” yang artinya mengetahui atau
pengetahuan suci. Dengan demikian Veda adalah
pengetahuan suci yang berasal dari Brahman atau
Sang Hyang Widhi
Kitab suci Veda berisi ajaran suci yang di wahyukan Brahman
atau Sang Hyang Widhi melalui para rsi. Adapun7 rsi yang
menerima wahyu suci veda yang disebutdengan sapta rsi.

Maharsi Manu mengelompokkan Veda menjadi 2 yaitu :


Veda Sruti (kitab suci yang memuat wahyu yang diturunkan oleh
Brahman kepada Maharsi) Veda Smerti (kitab suci yang memuat
penjelasan Veda Sruti)
Berdasarkan jenis dan sifatnya Kitab Sruti
dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu :
a.Mantram
b.Brahmana
c.Upanisad
Mantram (dibagi 4 bagian yang disebut catur Veda,
disusun oleh Maharsi Viasa dibantu 4 muridnya

Reg Veda (disusun oleh Maharsi Pulaha, yang isinya memuat doa pujaan pada Sang Hyang Widhi).
Sama Veda (disusun oleh Maharsi Jaimini, yang isinya memuat nyanyian suci kepada Sang
Yayur Veda (disusun oleh Maharsi Waisampayana, yang isinya memuat korban suci atau yadnya)
Atharva Veda (disusun oleh Maharsi Sumantu, yang isinya memiat mantra yang bersifat gaib)
Bramana atau Karma Kanda (berisi himpunan doa untuk keperluan upacara yadnya)
Upanisad atau Aranyaka (berisi himpunan mantram mengenai ajaran ketuhanan)
Kitab Veda Smerti terdiri atas 3 bagian yaitu :
Vedangga
Upaveda
Nibanda

Vedangga (berisi petunjuk-petunjuk tertentu untuk mendalami Veda Sruti)


terdiri dari beberapa bidang antara lain :

Siksa (memuat cara mengucapkan mantram Veda dan tekanan suaranya atau ilmu
phonetik)
Vyakarana (memuat cara memahami veda dengan bahasa yang benar atau tata bahasa
Veda)
Nirukta (memuat penafsiran asli mengenai kata-kata dalam Veda atau ilmu tentang
etimologi)
Candha (memuat mengenai irama Veda atau ilmu tentang irama Veda)
Jyotisa (memuat pokok-pokok ajaran astronomi dan astrologi atau ilmu perbintangan)
Kalpa (memuat tentang ritual upacara berkorban atau yadnya)

Upaveda (merupakan kitab yang menunjang pemahaman Veda Sruti)


terdiri dari beberapa kitab yaitu :
Ayur Veda (kitab yang memuat ilmu pengobatan)
Gandharwa Veda (kitab yang memuat pengetahuan untuk
melagukan mantram Sama Veda)
Arthasastra (kitab yang memuat ilmu pemerintahan, ekonomi, pertanian dan ilmu sosial)
Itihasa (kitab yang memuat cerita kepahlawanan seperti epos Mahabrata dan Ramayana)
Purana (kitab yang berisi himpunan cerita tentang Dewa-dewi dalam Agama Hindu dan juga
tentang kisah raja serta para Rsi pada zaman kuno)
Nibanda (memuat aturan cara pemujaan terhadap brahman, filsafat agama dan tuntunan
penggunaan mantram)
kutipan sloka
KUTIPAN 1 KUTIPAN 2
“Kàmàtmatà na praúasta na caiwe hàstya kàmatà, “Teûu samyag vartta màno gacchatya maralokatàm,
kàmyo hi wedàdhigamaá karmayogasca yathà samkalpitàýúceha sarwan kaman
waidikaá” samaúnute”

Terjemahan: Terjemahan:

Berbuat hanya karena nafsu untuk memperoleh Ketahuilah bahwa ia yang selalu melaksanakan
phala tidaklah terpuji namun berbuat tanpa kewajiban-kewajiban yang telah diatur dengan
keinginan akan phala tidak dapat kita jumpai di cara yang benar, mencapai tingkat kebebasan yang
dunia ini karena keinginan-keinginan itu sempurna kelak dan memperoleh semua keinginan
bersumber dari mempelajari Veda dan karena itu yang ia mungkin inginkan (Manawa Dharmasastra,
setiap perbuatan diatur oleh Veda (Manawa II.5)
Dharmasastra, II.2).
kutipan sloka
KUTIPAN 3 KUTIPAN 4
““Ya veda vàhyà småtayo yàs ca kàs ca “Pitådeva manuûyànàm Vedaú cakûuá
kudåûþayaá, sarvàsta niûphalàá pretya tamo sanàtanam, aúakyaý càprameyaý ca
niûþhà hi tà småtàá” vedaúàstram iti sthitiá”.
Terjemahan :
Terjemahan:
Semua tradisi dan sistem kefilsafatan yang tidak
Veda adalah mata yang abadi dari para leluhur,
bersumber pada Veda tidak akan memberi
Deva-Deva, dan manusia; peraturan-peraturan
pahala kelak sesudah mati karena dinyatakan
dalam Veda sukar dipahami manusia dan itu
bersumber dari kegelapan (Manawa
adalah kenyataan yang pasti (Manawa
Dharmasastra, XII.95)
Dharmasastra, XII.94).
TERIMAKASIH!
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai