Anda di halaman 1dari 4

Nama : I Wayan Yoga Candra Wibawa

Kelas : X MIPA 6
No Absen : 5

KEPRAMUKAAN
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
pendidikan kepanduan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang
memiliki arti Jiwa Muda yang Suka Berkarya. Tapi sebelum singkatan ini ditetapkan, kata Pramuka asalnya
diambil oleh Sultan Hamengkubuwono IX dari kata "Poromuko" yang berarti pasukan terdepan dalam
perang.
A. DASAR PEMIKIRAN
Sejak digulirkan tahun 2014, Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan di Sekolah Dasar dan
Menengah mengalami berbagai problematika dalam penerapannya. Hal ini secara umum disebabkan
oleh kesalahan persepsi pengelola satuan pendidikan dalam memahami isi Permendikbud Nomor 63
tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar
dan Menengah. Persepsi yang dimaksud antara lain:
1. Anggapan yang salah apabila sekolah telah menerapkan salah satu model kegiatan antara blok,
aktualisasi, dan reguler dianggap sudah menerapkan Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan.
Yang benar adalah sekolah menerapkan ketiga model tersebut.
2. Anggapan yang salah apabila pembina pramuka menjadi penanggungjawab pelaksanaan secara
teknis dalam melaksanakan ekstrakulikuler wajib baik blok, aktualisasi maupun reguler di sekolah,
sehingga guru kelas menyerahkan sepenuhnya ke pembina yang bersangkutan. Yang benar adalah guru
kelas bertanggungjawab terhadap pelaksanaan secara teknis ekstrakurikuler wajib model blok dan
aktualisasi. Sedangkan pembina pramuka hanya bertanggungjawab pada pelaksanaan pendidikan
kepramukaan dengan model reguler. Dengan demikian nilai siswa menjadi tanggungjawab guru kelas.
3. Anggapan yang salah apabila Permendikbud nomor 63 tahun 2014 belum mengatur secara teknis
penerapan Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan di sekolah. Yang benar adalah penerapan
Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan telah diatur secara teknis melalui tiga model yaitu
model blok, aktualisasi dan reguler.
Di sisi lain, yang dikehendaki dalam Permendikbud Nomor 63 tahun 2014 adalah Pendidikan
Kepramukaan sebagai wahana penguatan psikologis-sosialkultural (reinforcement) perwujudan sikap
dan keterampilan kurikulum 2013 yang secara psikopedagogis koheren (keterkaitan) dengan
pengembangan sikap dan kecakapan kepramukaan. Dengan demikian pencapaian Kompetensi Inti
Sikap Spiritual (KI-1), Sikap Sosial (KI-2), dan Keterampilan (KI-4) memperoleh penguatan bermakna
(meaningfull learning) melalui fasilitasi sistemik-adaptif pendidikan kepramukaan di lingkungan
satuan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai