PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2014
TENTANG PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER WAJIB PADA
PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Pasal 1
1. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak
mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai nilai kepramukaan;
3. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan;
4. Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta
mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka;
Pasal 2
(1) Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler wajib pada pendidikan
dasar dan menengah.
(2) Kegiatan Ekstrakurikuler wajib merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh
peserta didik;
Pasal 3
(1) Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dalam 3 (tiga) Model meliputi Model Blok, Model
Aktualisasi, dan Model Reguler.
(2) Model Blok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan wajib dalam bentuk
perkemahan yang dilaksanakan setahun sekali dan diberikan penilaian umum.
(3) Model Aktualisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan wajib dalam bentuk
penerapan sikap dan keterampilan yang dipelajari didalam kelas yang dilaksanakan dalam kegiatan
Kepramukaan secara rutin, terjadwal, dan diberikan penilaian formal.
(4) Model Reguler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan sukarela berbasis minat
peserta didik yang dilaksanakan di Gugus depan.
Pasal 4
Pendidikan Kepramukaan berisi perpaduan proses pengembangan nilai sikap dan keterampilan.
Tiga jalur tersebut sudah disesuaikan dengan kondisi dan situasi dari masing-masing
satuan pendidikan, yakni:
1. Mandiri Belajar
Pilihan mandiri belajar akan memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan saat
menerapkan kurikulum merdeka.
Beberapa bagian atau prinsip-prinsipnya saja tanpa mengganti kurikulum yang sedang
diterapkan pada satuan PAUD, Kelas 1, Kelas VII, dan Kelas X.
2. Mandiri Berubah
Jalur kedua akan memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk menerapkan
kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada
satuan pendidikan PAUD, Kelas 1, Kelas VII, dan Kelas X.
3. Mandiri Berbagi
Sementara yang ketiga, sekolah bisa mengembangkan sendiri perangkat ajar dalam
proses penerapan kurikulum merdeka.
Disekolah Pramuka sudah menjadi ekstrakurikuler wajib. Hal ini tertuang dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kependidikan
Kepramukaan sebagai Ekstrakurikulum wajib pada Pendidikan dasar dan menengah. Dan
implementasi Kurikulum merdeka memberikan ruang penguatan karakter pada kegiatan
Pramuka tersebut. Sehingga krisis belajar yang telah lama dihadapi, dan menjadi semakin
parah karena pandemi dapat diatasi dan adanya peningkatan kemampuan kualitas belajar,
penguatan karakter siswa.
Pramuka merupakan bagian penguatan model aktualisasi, yaitu berupa bentuk penerapan
sikap dan keterampilan yang dipelajari didalam kelas yang dilaksanakan secara rutin,
terjadwal, dan diberikan penilaian formal. Proses awalnya adalah guru-guru mata
pelajaran, guru kelas, melakukan identifikasi muatan pembelajaran apa yang akan
diaktualisasikan ke dalam kegiatan kepramukaan. Sebagai contoh model aktualisasi dalam
kepramukaan adalah kegiatan orienteering. Orienteering adalah olahraga menemukan
sejumlah lokasi di medan sebenarnya dengan menggunakan peta dan kompas. Kegiatan
ini tentunya memuat beberapa ilmu yang didapat oleh siswa di dalam kelas seperti muatan
pelajaran IPS, IPA, dan juga bahasa Indonesia.