OLEH
Dosen Pengampu
H. Ahmad Nazif, M.Pd.I
A. Latar Belakang
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang
sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya
peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan
manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa memahami
konsep dasar dari kurikulum.
Dengan diterapkannya kebijakan pemerintah (Depdiknas) yaitu
pengembangan kurikulum operasional dilakukan oleh setiap satuan pendidikan
dengan program Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka seluruh
jajaran di setiap satuan pendidikan harus memiliki pemahaman yang luas dan
mendalam tentang konsep dasar kurikulum, dan secara operasional harus dijadikan
rujukan dalam mengimplementasikan kurikulum di setiap satuan pendidikan yang
dikelolanya.
Pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa
komponen. Komponen-komponen kurikulum suatu lembaga pendidikan dapat
diidentifikasi dengan cara mengkaji suatu kurikulum lembaga pendidikan itu. Dari
buku tersebut kita dapat mengetahui pengertian dan dimensi kurikulum serta fungsi
dan peranan suatu komponen kurikulum terhadap komponen kurikulum yang lain.
Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
pendidikan di sekolah bagi pihak-pihak yang terkait, baim secara langsung maupun
tidak langsung, seperti pihak guru, keppala sekolah, pengawas, orangtua,
masyarakat dan pihak siswa itu sendiri. Selain sebagai pedoman, bagi siswa
kurikulum memiliki enam fungsi, yaitu: fungsi penyesuaian, fungsi pengintegrasian,
fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan, dan fungsi diagnostik.
Mengingat pentingnya pemahaman menyeluruh konsep dasar dari kurikulum
ini, maka penulis tergerak untuk menyusunnya menjadi sebuah makalah yang
khusus mengungkap mengenai hal tersebut. Kiranya kehadiran makalah ini dapat
sedikit membuka wawasan para pembaca semua.
2
BAB II
KONSEP DASAR KURIKULUM
A. PENGERTIAN KURIKULUM
Pengertian kurikulum senantiasa berkembang terus sejalan dengan
perkembangan teori dan praktik pendidikan. Dengan beragamnya pendapat
mengenai pengertian kurikulum, maka secara teoritis agak sulit menentukan satu
pengertian yang dapat merangkum semua pendapat. Namun, pemahaman konsep
dasar mengenai kurikulum ini tetaplah penting adanya. Berikut ini adalah beberapa
pengertian kurikulum ditinjau dari beberapa sudut pandang :
3
dipandang sebagai rencana pelajaran di suatu sekolah, yang mencakup pelajaran-
pelajaran dan materi apa yang harus ditempuh di sekolah, itulah kurikulum.
1. Kegiatan Intrakurikuler
4
karenanya, disinilah peran dari kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
yang dalam pelaksanaannya berada di luar dari jam pelajaran, yang bertujuan
membantu dalam mewujudkan pengembangan potensi peserta didik.2
1
Eca Gesang Mentari, dkk, Manajemen Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Dilengkapi denganManajemen
Perpustakaan dan Ekstrakurikuler, (Temanggung: Pustaka Indonesia, 2019), 103
2 Jasman Jalil, Pendidikan Karatker: Implementasi Oleh Guru, Kurikulum, Pemerintah dan Sumber DayaPendidikan, (Sukabumi: CV
Jejak, 2018), 129.
5
pengembangan dalam hal budi pekerti, sikap, bakat, maupun kreasi dari peserta
didik. Oleh karenanya, dalam praktiknya kegiatan ekstrakurikuler perlu
diadakannya penyusunan berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan
ekstrakurikuler yang tertuang dalam kalender pendidikan oleh masing-masing
satuan pendidikan. Namun, dalam pelaksanaan ekstrakurikuler di sekolah tidak
lantas melupakan tujuan utama dari pembelajaran. Baik dalam pembelajaran
maupun kegiatan ekstrakurikuler keduanya mempunyai tujuan utama yang sama
yaitu membantu dalam peningkatan kecakapan dalam ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor dari peserta didik.3
3 Jalil.130.
4 Saihudin, Manajemen Institusi Pendidikan, (Ponorogo:Uwais, 2018), 109.
6
terhadap nilai moral dan nilai sosial. c) Rekreatif, yaitu program kegiatan
ekstrakurikuler yang ada nantinya digunakan juga untuk mewujudkan keadaan
santai, membahagiakan serta memuaskan peserta didik ketika dalam menunjang
proses pengembangan dirinya. Selain itu, dalam program kegiatan ekstrakurikuler
atmosfer yang dimunculkan seharusnya lebih menantang dan lebih menarik bagi
peserta didik. d) Persiapan karir, yaitu program kegiatan ekstrakurikuler yang ada
seharusnya juga menunjang dalam mengembangkan kesiapan karir peserta didik,
misalnya dengan melalui pengembangan kapasitas.5
dengan seutuhnya. Selain itu, juga agar peserta didik lebih mendapatkan wawasan
pengetahuan dan kemampuan yang lebih luas lagi dari apa yang dipelajarinya
selama di kelas. Hal ini berarti bahwa, tujuan dari diadakannya kegiatan
ekstrakurikuler adalah untuk menunjang program pembelajaran di sekolah
maupun madrasah, yang mana untuk membantu agar peserta didik lebih mudah
memahami dan mendalami pelajaran, serta mendukung demi mewujudkan apa
yang telah menjadi tujuan yang ditetapkan baik yang telah ditetapkan dalam
kurikulum yang ada di sekolah/ madrasah.6 f) Kegiatan ekstrakurikuler juga
mempunyai tujuan untuk mengembangkan peserta didik berkaitan dengan
kepribadian, potensi, bakat, keinginan, dan kecakapan peserta didik agar supaya
lebih luas atau lebih dalam lagi di luar minat yang telah dikembangkan oleh
kurikulum.7
7
Sedangkan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler mempunyai manfaat
diantaranya yaitu: a) Mengembangkan nilai-nilai karakter siswa. b) Meningkatkan
perilaku sosial, emosional, dan prestasi sekolah. c) Sebagai bentuk keterlibatan
orangtua dengan sekolah. d) Meningkatkan mutu sekolah melalui manajemen
ekstrakurikuler. e) Sebagai ciri khas sekolah. f) Sebagai wahana pengembangan diri.
g) Sebagai layanan khusus dalam pendidikan di sekolah.8
Dalam pelaksanaannya, biasanya bisa juga bekerja sama dengan satuan pramuka
setempat/terdekat dengan acuannya didasarkan pada pedoman Operasi Standar
Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib. b) Kegiatan
ekstrakurikuler Pilihan. Yaitu program kegiatan ekstrakurikuler pilihan yang dalam
pelaksanaannya diatur oleh satuan pendidikan sendiri dengan disesuaikan pada apa
yang menjadi bakat dan keinginan dari peserta didik. Contoh kegiatan
ekstrakurikuler pilihan diantarannya yaitu: pertama, krida selain kepramukaan
diantaranya yaitu kegiatan Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), kegiatan Palang
Merah Remaja (PMR), kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), kegiatan
Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra). Kedua, karya ilmiah diantaranya yaitu
kegiatan ilmiah remaja (KIR), kegiatan penguasaan terhadap keilmuan dan
kecakapan akademik, riset dan lainnya. Ketiga, latihan dalam pengolahan bakat
dan minat, diantaranya yaitu pengembangan bakat dalam bidang olah raga, seni
dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, TIK, serta rekayasa dan lainnya.
Keempat, dalam bidang keagamaan misalnya pesantren kilat, pelatihan dakwah
keagamaan, Baca Tulis al-Qur’an, retreat dan lain sebagainya. Kelima, bentuk
kegiatan lainnya sesuai analisis kebutuhan sekolah.9
3. Kegiatan Kokurikuler
8
Kegiatan kokurikuler adalah suatu kegiatan yang merupakan bagian dari
kegiatan sekolah yang pelaksanaannya di lakukan di luar jam pelajaran dengan
tujuan agar membantu siswa dalam hal mendalami sekaligus menghayati berbagai
materi yang nanti akan dipelajarinya ketika dalam kegiatan intrakurikuler.10
Sedangkan pengertian kokurikuler menurut beberapa pendapat yang lainnya
adalah sebagai berikut: a) Kegiatan kokurikuler diartikan sebagai kegiatan yang
dalam pelaksanaannya di luar dari jam pelajaran yang bisa juga dilaksanakan ketika
waktu libur.11 Dalam praktiknya kegiatan ini dapat dilaksanakan baik di sekolah
maupun luar sekolah, dengan mendasarkan pada tujuan yang tetap harus
menunjang dari program kegiatan intrakurikuler. b) kegiatan kokurikuler
merupakan program kegiatan yang dalam tujuan pelaksanaannya lebih mengacu
kepada pendalaman serta penghayatan materi yang telah di dapat peserta didik dari
kegiatan intrakurikuler yang berasal dari kegiatan yang ada di dalam kelas, baik yang
di dapat dari pelajaran inti ataupun program khusus.7 Dalam praktiknya, kegiatan
kokurikuler bisa berasal dari beragam kegiatan yang diantaranya yaitu: mendalami
materi-materi terntentu, menyelenggarakan riset, mengerjakan makalah atau
membuat kliping, majalah dinding, serta mempelajari keterampilan sehingga lebih
bisa mendalami materi pelajaran. Dari kesemua kegiatan tersebut nantinya juga
akan diperhitungkan ketika menilai mata pelajaran yang berkaitan.12
a. Tujuan kokurikuler
10 Irwansyah, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, (Bandung: Media Pratama, 2006), 208
11 Chomaidi dan Salamah, Pendidikan dan Pengajaran: Strategi Pembelajaran Sekolah, (Jakarta: Grasindo, 2018), 267.
12 Ibid, 267
13 Ibid, 267
14 Irwansyah, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, (Bandung: Media Pratama, 2006), 210
9
d. Bentuk kegiatan kokurikuler
C. HIDDEN CURRICULUM
Istilah Hidden Curriculum, terdiri dari dua kata, yaitu ”hidden Curriculum.
Secara Etimologi, kata Hidden berasal dari Bahasa Inggris, yaitu hide yang berarti
tersembunyi (terselubung)”.16 Sedangkan istilah kurikulum sendiri adalah sejumlah
mata pelajaran dan pengalaman belajar yang harus dilalui oleh siswa demi
menyelesaikan tugas pendidikannya. Dengan demikian, hidden curriculum adalah
kurikulum tersembunyi atau kurikulum terselubung. Maksud tersembunyi
terselubung di sini adalah kurikulum ini tidak tercantum dalam kurikulum ideal.
Meski demikian, kurikulum ini memiliki andil dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam
suatu sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan salah satu alat untuk
mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan. Kurikulum adalah suatu
rencana, suatu program yang diharapkan, atau tentang kebutuhan yang diperlukan
selama studi berlangsung.28
Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) pada dasarnya adalah suatu
proses pendidikan yang tidak terencanakan. Adapun hidden curriculum menurut
para ahli sebagai berikut:
a. Kohlberg : mengatakan bahwa hidden curriculum sebagai hal yang
10
berhubungan dengan pendidikan moral atau akhlak serta peran guru
dalam mentransformasikan nilai-nilai standar moral17.
b. Goodman, Friedenberg, Reiner dan Illich menggunakan konsepsi hidden
curriculum sebagai aturan untuk mengidentifikasikan dan menjelaskan
penguatan sekolah mengenai struktur kelas dan norma sosial tertentu.18
c. Jane Martin : hidden curriculum adalah hasil sampingan dari proses
pembelajaran, baik diluar ataupun di dalam sekolah tetapi tidak secara
formal dicantumkan sebagai tujuan pendidikan.19
11
pendapat Dede Rosyada bahwa hidden curriculum adalah segala kegiatan
yang mempengaruhi siswa, baik menyangkut lingkungan sekolah, suasana
kelas, pola interaksi guru dengan siswa di dalam kelas, bahkan pada
kebijakan serta manajemen pengelolaan sekolah. bahwa hidden curriculum
memiliki fungsi karakter yang kuat untuk pondasi bagi umat manusia untuk
hidup bersama dalam kedamaian serta keamanan yang terbebas dari
tindakan-tindakan tak bermoral. Dalam kebijakan sekolah yaitu bagaimana
sekolah menerapkan kebiasaan atau berbagai aturan disiplin yang harus
diterapkan pada seluruh komponen sekolah atau warga sekolah. Diantara
kebiasaan sekolah tersebut misalnya : kebiasaan ketepatan guru melalui
pelajaran, kemampuan dan cara guru menguasai kelas, bagaimana guru
menyikapi berbagai kenakalan siswa baik di luar ataupun di dalam sekolah.
Pengembangan dari pengertian kurikulum menurut penulis adalah segala
bentuk kegiatan yang dilakukan oleh seluruh warga sekolah baik di dalam
kesehariannya serta interaksinya terhadap sesama warga sekolah maupun
dengan Tuhan. Segala kegiatan yang dilakukan ini tidak tertulis dalam
dokumen sebagaimana kurikulum yang ideal, akan tetapi sebuah kebijakan
sekolah yang menerapkan kegiatan-kegiatan tersebut.
12
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14