Anda di halaman 1dari 5

Nama: Lara Aprilia Lestari

NIM : 210106094
No. ABSEN : 3 (tiga)
Semester/Kelas : TIGA(III) 3D
Jurusan/Fakultas : PGMI Tarbiyah dan Keguruan

KONSEP DASAR KURIKULUM


A. Pengertian Kurikulum
Kurikulukm adalah sesuatu yang digunakan sebagai pedoman untuk para
pengajar agar mendapatkan hasil yang maksimal,dari Kebanyakan orang
menganggap kurikulum adalah suatu yang berkaitan dengan bahan ajar atau
buku-buku pelajaran yang perlu dimiliki anak didik dan dari kurikulum
tersebut pengajar menggunakan buku tersebut sebagai sarana untuk
memperoleh hasil tujuan akhir dari pembelajaran siswa,kurikulum ini juga
merupakan rencana pembelajaran yang digunakan seorang guru untuk
mengajar siswanya,dan guru mempunyai harapan besar agar terjadinya
perubahan padatingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pendidikan dan
pembelajaran.
a. Pengertian kurikulum menurut para ahli
1. Menurut Saylor dan Alexander (1956) menyatakan bahwa kurikulum itu
adalah “the curriculum is the sum total of school’s efforts to influencer
learning, whater in the classroom, on the playground, or out of school”. 1
Bagi mereka, kurikulum itu berkaitan bukan hanya dengan mata pelajaran
yang harus di pelajari,tetapi berkaitan dengan seluruh usaha sekolah untuk
membebaskan siswa belajar baik di dalam atau di luar kelas atau bahkan
di luar sekolah.

1
Prof.Dr.H.Wisna Sanjaya,M.Pd, Kurikulum Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta: Kencana 2010) Hal, 6.
Pergeseran pemaknaan kurikulum dari sejumblah mata pelajaran kepada
pengalaman, selain diakibatkan dengan adanya peluasan fungsi dan
tanggung jawab sekolah,juga disebabkan oleh penemuan-penemuan dan
pandangan-pandangan baru terkhusus penemuan dalam bidang psikologoi
belajar. Pandangan baru di dalam psikologi ini memberikan pandangan
bahwa belajar itu bukan mengumpulkan sejumblah pengetahuan.akan
tetapai proses perubahan prilaku siswa. Perubahan perilaku tentu saja akan
terjadi dimana pada saat itu siswa memiliki penghalaman belajar. Oleh
karena itu dalam proses belajar,pengalaman dianggap lebi penting
daripada hanya sekedar mengumpulkan sejumblah pengetahuan.
Jikalau kurikulum dianggap sebagai sebuah pengalaman atau seluruh
aktivitas siswa, maka dari itu untukmemahami kurikulum sekolah, tidak
akan cukup hanya dengan memberi informasi bahwa dokumen kurikulum
itu hanya sebagai suatu program tertulis,akan tetapi bagaimanalah proses
pembelajaran yang dilakukan anak didik baik di sekolah maupun di luar
sekolah. Hal ini sangat perlu di pahami akan sangat erat kaitannya dengan
evaluasi keberhasilan pelaksanaan suatu kurikulum, pencapaian target
pelaksanaan suatu kurikulum bahwasanya tidak bisa diukur dari
kemampuan siswa menguasai seluruh isi atau matri pelajaran. Dan perlu
diketahui bahwasanya segala bentukprilaku siswa merupakan hasil dari
pengalamannya yang tidak mungkin dapat di kontrol pleh guru. Oleh
sebab itu, kurikulum menurut beberapaahli juga dianggap sebagai konsep
yang luas. Dan dikarenakan keluasannya itulah, maka makna dari
kurikulum tersebut menjadi kabur dan tidak fungsional.

B. Peranan dan fungsi kurikulum


Untuk mencapai tujuan pendidikan kurikulum itu sendiri sudah dipersiapkan
dan dikembangkan,pengajar sudah mempersiapkan peserta didik agar mereka
bisa hidup bersosialisai.dengan kurikulum peserta didik dapat hidup sesuai
dengan norma-norma masyarakat,akan tetapi pendidik juga harus mengetahui
minat dan bakat dari peserta didik tersebut agar langsung
bisamengembangkan kemampuannya,dalam pendidikan kurikulum
merupakan komponen yang sangat penting, sebab didalamnya tidak hanya
menyangkut soal tujuan dan arah pendidikan sajaakan tetapi dibalik itu juga
bisa menyangkut pengalaman. Sebagai salah satu komponen dalam sistem
pendidikan kurikulum memiliki tiga peran, yaitu peran konservatif, peran
kreatif serta persn kritis dan evaluatif (Hamalik, 1990).2
1. Peranan konservatif
Peranan konservatif dalam kurikulum memiliki arti yang sangat penting
dikarenakan peranan konservatif kurikulum ini adalah suatu yang
melestarikan berbagai nilai budaya. Melalui peranan ini, kurikulum
berperan dalam menangkal berbagai pengaruh yang dapat merusak nilai-
nilai luhur.
2. Peran kreatif
Dalam peranan kreatif kurikulum harus mengandung hal-hal baru
sehingga dapat membantu siswa untuk mengembangkan setiap potensi
yang dimiliki.
3. Peran kreatif dan evaluatif
berperan untuk menyelesaikan nilai dan budaya mana yang perlu
dipertahankan dan nilai atau budaya baru yang mana yang dimiliki anak
didik dan dalam rangka inilah Peran kreatif dan evaluatif kurikulum
sangat diperlukan.

2
Prof.Dr.H.Wina Sanjaya,M.P.d, Kurikulum Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta: Kencana 2010) Hal 8
C. Fungsi kurikulum
Dalam proses pendidikan diperlukan sebuah pelaksanaan berbagai fungsi dan
salah satunya adalah fungsi Manajmen kurikulum,sebuah proses ini
diperlukan agar perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi kurikulum berjalan
lebih efektif,efisien dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber
belajar,pengalaman belajar, maupun komponen kurikulum diantaranya
sebagai berikut.3
1. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum
2. Meningkatkan keadilan (equity) dankesempatan pada siswa untuk
mencapai hasil yang maksimal
3. Meningkatkan relevansi dan aktifitas pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar
4. Meningkatkan efektifitas kinerja guru maupun aktifitas siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran
5. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar mengajar
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan
kurikulum

D. Kurikulum merupakan salah sebuah komponen yang sangat menentukan


dalam satu sistem pendidikan, kerana kurikulum merupakan alat untuk
mencapai matlamat pendidikan dan sebagai petunjuk perlaksanaan pengajaran
dan pembelajaran pada semua peringkat pendidikan. Sistem pendidikan di
Indonesia, dimulakan tahun 2006, telah menjalankan satu model kurikulum
dengan apa yang dikenali sebagai KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan). Kajian ini bertujuan untuk mengenalpasti orientasi kurikulum

3
Dr.Rusman, M.Pd. Manajmen Kurikulum, Cetakan ke-3 (Januari 2001) Hal 5
dan konsepsi pengajaran Fizik berasaskan pengalaman mengajar dan
kelayakan akademik4.

4
Husain dan Abdul Rahim Hamdan, Orientasi Kurikulum dan Konsepsi Pengajaran Fizik Berkesan
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, pendidikan sains sosial dan kemanusiaan ,7 (1) Mei
2014, hal 79
.

Anda mungkin juga menyukai