Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Kurikulum

Istilah “kurikulum” berasal dari bahasa Inggris “curriculum” yang diadaptasi dari bahasa
Yunani “curir” yang artinya pelari, dan “curere” yang artinya tempat berpacu.

Kurikulum merupakan salah satu perangkat mata pelajaran yang terdiri dari program studi
yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan, dimana di dalamnya
terdapat rancangan pelajaran yang akan didapatkan oleh peserta didik dalam satu periode
jenjang pendidikan.

Fungsi Kurikulum
 Sebagai integrasi atau The Integrating Function, dimana hal ini menjadikan
kurikulum suatu penyesuaian yang dapat mengandung sebuah makna bahwasanya
kurikulum adalah suatu alat pendidikan yang dapat menghasilkan pribadi yang
menjadikannya utuh yang bisa dibutuhkan dan juga dapat berintegrasi di dalam
lingkungan masyarakat.
 Untuk persiapan atau The Propaeduetic Function, dimana hal ini menjadikan
kurikulum suatu persiapan yang dapat mengandung sebuah makna bahwasanya
kurikulum adalah suatu alat pendidikan yang dapat mempersiapkan siswa/siswi ke
jenjang berikutnya dan juga bisa mempersiapkan diri untuk dapat hidup di dalam
lingkungan masyarakat, apabila tidak memutuskan untuk melanjutkan pendidikan.
 Untuk deferensiasi atau The Diferentiating Function, dimana hal ini menjadikan
kurikulum suatu diferensiasi. Hal tersebut memiliki arti kurikulum dapat dijadikan
suatu alat yang bisa memberikan pelayanan ddari segala perbedaan yang ada pada
seriap siswa dan siswi yang harus dilayani serta di hargai.
 Untuk suatu diagnostik atau The Diagnostic Function, dimana hal ini menjadikan
kurikulum suatu diagnostik. Dan hal tersebut juga memiliki arti bahwasanya
kurikulum adalah sebuah alat pendidikan yang dapat mengarahkan serta memahami
bakat dan potensi para siswa-siswi, dan juga dapat mengarahkan kelemahan dari
diri siswa-siswi tersebut.
 Untuk sebuah penyesuaian atau The Adjustive Or Adaptive Function, dimana hal
ini menjadikan kurikulum suatu penyesuaian. Hal ini memiliki arti bahwasanya
kurikulum adalah suatu kemampuan yang dapat menyesuaikan diri dari adanya
perubahan yang terjadi di dalam lingkungan tersebut. Dan hal tersebut dikarenakan
lingkungan memiliki sifat yang dinamis atau bisa berubah-ubah.
 Untuk pemilihan atau The Selective Function, dimana hal ini menjadikan kurikulum
suatu pemilihan. Hal tersebut memiliki arti bahwasanya kurikulum dapat memberikan
kesempatan untuk para siswa dan siswi untuk dapat menentukan pilihan program
belajarnya yang sesuai dengan bakat serta minatnya masing-masing.
Tujuan Kurikulum
 Untuk dapat mempersiapkan masyarakat di Indonesia agar mempunyai kemampuan
di dalam hidup yang menjadikannya pribadi serta warga negara yang beriman,
inovatif, afektif dan juga kreatif.
 Dapat berkontribusi di dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, berbangsa dan
di peradaban dunia.

Manfaat Kurikulum
1. Manfaat Kurikulum Bagi Guru

 Kurikulum dapat digunakan sebagai pedoman untuk merancang, melaksanakan, dan


mengevaluasi hasil kegiatan pembelajaran.
 Kurikulum dapat membantu memberikan pemahaman kepada tenaga pengajar
dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
 Kurikulum dapat mendorong tenaga pengajar untuk lebih kreatif dalam proses
belajar-mengajar.
 Kurikulum dapat membantu menunjang pengajaran agar lebih baik.

2. Manfaat Kurikulum Bagi Sekolah

 Kurikulum akan mendorong sekolah untuk menyukseskan penyelenggaraan


pendidikan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
 Kurikulum akan membuka peluang bagi pihak sekolah untuk mengembangkan
kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
 Kurikulum dapat digunakan sebagai alat dalam upaya pencapaian tujuan program
pendidikan.

3. Manfaat Kurikulum Bagi Masyarakat

 Kurikulum dapat dijadikan pedoman atau standar bagi orang tua dalam membimbing
proses belajar anaknya.
 Kurikulum memungkinkan masarakat untuk ikut berpartisipasi dalam
mengembangkan dan menyempurnakan program pendidikan, yaitu melalui kritik dan
saran membangun.
Jenis-Jenis Kurikulum
1. Open Curriculum (Kurikulum Terbuka)

Kurikulum ini sama dengan guru. Guru memiliki kebebasan untuk mengembangkan
kurikulum sesuai dengan keinginan dan kemampuannya.

2. Close Curriculum (Kurikulum Tertutup)

Kurikulum ini sudah ditentukan secara pasti mulai tujuan,materi, metode dan evaluasinya,
sehingga guru tinggal melaksanakan apa adanya.

3. Guide Curriculum (Kurikulum Terbimbing)

Kurikulum setengah terbuka, setengah tertutup. Rambu-rambu pengajar telah ditentukan


dalam kurikulum, akan tetapi guru masih diberi kemungkinan untuk mengembangkan lebih
lanjut dalam kelas.

Peran Kurikulum
 Peran Konservatif – Hal ini memiliki arti bahwasanya kurikulum juga mempunyai
tugas serta tanggungjawab untuk dapat mentransmisikan serta menafsirkan warisan
sosial ke generasi selanjutnya atau generasi muda.
 Peran Kreatif – Di dalam hal ini peranan kurikulum juga melaksanakan aktivitas-
aktivitas kreatif serta konstruktif, yang mena memiliki arti untuk dapat menciptakan
serta menyusun sesuatu yang lebih baru agar sesuai dengan kebutuhan yang terjadi
di masa saat ini dan di masa yang selanjutnya di dalam masyarakat. Hal tersebut
juga berguna untuk dapat membantu setia orang untuk dapat mengembangkan
seluruh bakat dan juga potensi yang ada di dalam dirinya. Maka dari itu, kutikulum
juga dapat menciptakan pengalaman, pelajaran, keterampilan, cara berpikir, serta
kemampuan yang nantinya dapat berguna untuk banyak orang.
 Peran Kritis dan Evaluatif – Di dalam hal ini peranan kurikulum yaitu untuk dapat
menyeleksi nilai serta budaya mana yang diperlukan untuk dapat dipertahankan, dan
nilai atau budaya baru yang mana yang harus dipunyai oleh peserta didik. Kurikulum
juga diharuskan untuk berperan di dalam menyeleksi serta mengevaluasi segala
sesuatunya yang dapat dianggap bermanfaat untuk kehidupan dari peserta didik.
Komponen Kurikulum
1. Tujuan

Komponen tujuan berhubungan dengan hasil yang diharapkan dari proses pembelajaran.
Misalnya : kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan.

2. Isi atau Materi

Komponen isi dan materi berhubungan dengan segala aspek, termasuk materi pelajaran
atau kegiatan peserta didik yang terarah sesuai dengan tujuan pendidikan.

3. Strategi Pelaksanaan

Komponen strategi berhubungan dengan metode, pendekatan, serta peralatan yang


digunakan dalam proses pelaksanaan kurikulum agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik.

4. Evaluasi

Komponen evaluasi berhubungan dengan proses penilaian terhadap tingkat ketercapaian


tujuan dan efektivitas suatu kurikulum dalam proses pembelajaran.

Dengan adanya evaluasi, maka dapat ditentukan apakah suatu kurikulum dapat
dipertahankan atau tidak, atau diperbaiki agar lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai