DAN
KODE
REKENING
TAHUN 2014
1
PENGERTIAN APBD
RENCANA KEUANGAN TAHUNAN
PEMERINTAH
DAERAH
YANG
DISETUJUI
OLEH
DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
NO
A.
URAIAN
WAKTU
KETERANGAN
APBD
1.
Penyusunan RKPD
2.
Penyampaian Rancangan
Kepala Daerah
3.
1 bulan
3 minggu
4.
KUA disepakati
dengan DPRD
5.
6.
7.
8.
1 minggu
9.
2 bulan
10.
11.
12.
antara
KUA
Kepala
kepada
Daerah
1 minggu
RKA-
3 minggu
NO
URAIAN
WAKTU
13.
14.
15.
7 hari kerja
16.
17.
31 Desember
18.
7 hari kerja
B.
7 hari kerja
Akhir
Desember
bulan
DALAM HAL DPRD TIDAK MENGAMBIL KEPUTUSAN BERSAMA TERHADAP RAPERDA TENTANG APBD
1.
2.
C.
KETERANGAN
1 bulan
1.
2.
15 hari
FUNGSI APBD
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PRINSIP-PRINSIP PENGANGGARAN
Semua penerimaan baik dalam bentuk uang, barang
dan/atau jasa dianggarkan dalam APBD
Seluruh pendapatan, belanja
dianggarkan secara bruto
dan
pembiayaan
STRUKTUR APBD
PENDAPATAN
BELANJA
Surplus/(Defisit)
Rp.
PEMBIAYAAN
- Penerimaan
- Pengeluaran
Pembiayaan Neto
SILPA Tahun Berjalan
Rp
Rp. (-)
Rp..
Rp..(-)
Rp..
Rp..
STRUKTUR PENDAPATAN
A. Pendapatan Asli Daerah :
B.
C.
1. Pajak Daerah
2. Restribusi Daerah
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
4. Lain-lain PAD yang sah
Dana Perimbangan :
1. Dana Bagi Hasil
2. Dana Alokasi Umum
3. Dana Alokasi Khusus
Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
1. Hibah
2. Dana Darurat
3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemda lainnya
4. Dana penyesuaian & Dana OTSUS
5. Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemda lainnya
8
1.
KELOMPOK PENDAPATAN
Kelompok pendapatan asli daerah dibagi menurut jenis pendapatan yang
terdiri atas : pajak daerah, restribusi
daerah, hasil pebgelolaan kekayaan daerah
DAERAH
yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
STRUKTUR BELANJA
A. Belanja Tidak Langsung :
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Bunga
3. Belanja Subsidi
4. Belanja Hibah
5. Belanja Bantuan Sosial
6. Belanja Bagi Hasil
7. Bantuan Keuangan
8. Belanja Tak Terduga
B. Belanja Langsung :
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang dan Jasa
3. Belanja Modal
10
JENIS BELANJA
Belanja Pegawai, digunakan untuk menganggarkan belanja penghasilan
pimpinan dan anggota DPRD, gaji pokok dan tunjangan kepala daerah
dan wakil kepala daerah serta gaji pokok dan tunjangan pegawai negeri
sipil, tambahan penghasilan, serta honor atas pelaksanaan kegiatan.
TAMBAHAN PENGHASILAN
Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja diberikan kepada pegawai negeri
sipil yang dibebani pekerjaan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinilai
melampaui beban kerja normal.
Lanjutan
Tambahan penghasilan berdasarkan kelangkaan profesi diberikan kepada
pegawai negeri sipil yang dalam mengemban tugas memiliki ketrampilan
khusus dan langka
Tambahan penghasilan berdasarkan prestasi kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada pegawai negeri sipil yang
dalam melaksanakan tugasnya dinilai mempunyai prestasi kerja
Tambahan penghasilan berdasarkan pertimbangan objektif lainnya dalam rangka
peningkatan kesejahteraan umum pegawai, seperti pemberian uang makan.
Permendagri
59/2007
Belanja Bunga, digunakan untuk menganggarkan pembayaran bunga
utang yang dihitung atas kewajiban pokok utang (principal outstanding)
berdasarkan perjanjian pinjaman jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang
12
Lanjutan
Belanja subsidi,
digunakan untuk menganggarkan subsidi kepada
masyarakat melalui lembaga tertentu yang telah diaudit, dalam rangka
mendukung kemampuan daya beli masyarakat untuk meningkatkan
kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Lembaga penerima
belanja subsidi wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban
penggunaan dana subsidi kepada kepala daerah
Belanja hibah, digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah
dalam bentuk uang barang dan/atau jasa kepada pemerintah atau
pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat, dan
organisasi kemasyarakatan yang secara spesifik telah ditetapkan
peruntukannya.
Bantuan sosial, digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan
yang bersifat sosial kemasyarakatan dalam bentuk uang dan/atau barang
kepada kelompok/anggota masyarakat, dan partai politik.
Permendagri
59/2007
Belanja bagi hasil,
untuk menganggarkan dana bagi hasil yang
bersumber dari pendapatn provinsi yang dibagihasilkan kepada
kabupaten/kota atau pendapatan kabupaten/kota yang dibagihasilkan
kepada pemerintah desa sesuai dengan ketentuan perudang-undangan.
13
Lanjutan
Belanja bantuan keuangan, untuk menganggarkan bantuan
keuangan yang bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada
kabupaten/kota, pemerintah desa, dan kepada pemerintah daerah
lainnya atau dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah
desa dan pemerintah daerah lainnya dalam rangka pemerataan
dan/atau peningkatan kemampuan keuangan.
Lanjutan
Belanja barang dan jasa, digunakan untuk menganggarkan belanja
barang yang nilai mnfaatnya kurang dari 12 (duabelas) bulan dan/atu
pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan.
15
Lanjutan
Penerim subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan bertanggung jawab
atas penggunaan uang/barang dan/atau jasa yang diterimanya dan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaannya kepada kepala daerah.
16
STRUKTUR PEMBIAYAAN
A. Penerimaan Pembiayaan:
B.
daerah
daerah
KODE REKENING
Kode
Rekening
Nama Rekening
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Pendapatan
Belanja
Pembiayaan
19
19
20
xx
x.xx.x
x
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
Kode Urusan Pemerintah
daerah
LAMPIRAN A.I
Kode Organisasi
Kode Program
LAMPIRAN A.VII
Kode Kegiatan
Kode akun pendapatan,
belanja & pembiayaan
LAMPIRAN A.II
Kode kelompok
pendapatan, belanja &
pembiayaan
Kode jenis pendapatan,
belanja & pembiayaan
21
22
Nama
Kode Rekening
Urusan Wajib
Urusan Pendidikan
01
Dinas Pendidikan
1.01.01
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
01
Kegiatan
Penyediaan Surat
Menyurat
01
5.2.2.01.01
0
1
1.01.01
KODE REKENINGNYA
01
01
01
01
23
23
Nama
Urusan Pilihan
Urusan Pertanian
Dinas Pertanian
Kode Rekening
2
01
2.01.01
Program
Peningkatan
Ketahanan Pangan
16
Kegiatan
Pengembangan
Intensifikasi
Tanaman Padi
Palawija
15
KODE REKENINGNYA
Belanja Bahan/Bibit
5.2.2.02.02
Tanaman
2 0 2.01.01 16
15
5
2
2
02
1
02
24
24
25