Anda di halaman 1dari 6

6-4 Fungsi Produksi Dengan Dua Input Variabel

a) Isokuan Produksi
Isokuan (isoquant) menggambarkan berbagai kombinasi dari dua imput(misalnya
tenaga kerja dan modal) yang bias digunakan oleh perusahaan untuk berproduksi pada tingkat
output tertentu. Isokuan yang lebih tinggi menunjukkan output yang lebih besar. Sebaliknya,
isokuan yang lebih rendah menunjukkan output yang lebih kecil.
b) Wilayah Ekonomis Produksi

Seperti yang terlihat pada gambar diatas kemiringan positif bagian ini tidaklah relevan.
Artinya perusahaan tidak akan beroprasi pada kemiringan yang positif karena pada tingkat
output yang sama perusahaan dapat berproduksi dengan menggunakan modal dan tenaga kerja
yang lebih sedikit. Sebagai contoh perusahaan tidak akan memproduksi 36Q pada titik U, dalam
figure 6-7 dengan menggunakan 6L dan 4K karena perusahaan dapat memproduksi 36Q
dengan menggunakan tenaga kerja dan modal dalam kuantitas yang lebih sedikit sepertiyang
ditunjukkan oleh titik v pada isokuan yang sama,
Garis mendaki memisahkan bagian isokuan yang relevan (yang memiliki kemiringan
negative) dari bagian yang tidak relevan (yang memilikikemiringan positif).
Figure 6-7 porsi relevan sokuan.
c) Tingkat Marginal dari Subtitusi Teknis

Nilai absolut kemiringan isokuan disebut sebagai tingkat marginal dari subtitusi
teknis (marginal rate of technical substitution-MRTS). Untuk pergerakan turun sepanjang
isokuan,tingkat marginalsubtitusi teknis dari tenaga kerja untuk modal ditunjukkan oleh -∆K/∆L.
secara spesifik, peningkatan dalam kuantitas tenaga kerja yang digunakan ( ∆L) dikalikan produk
marginal tenaga kerja (MPL) harus sama dengan pengurangan jumlah modal yang digunakan (-
∆K) dikalikan produk marginal modal ( MPK). Berarti:
( ∆L) (MPL) = - (∆K) ( MPK)
Sehingga
MPL/ MPK = - ∆K/∆L = MRTS

Sehingga, MRTS sama dengan kemiringan absolut dari isokuan dan rasio dari
produktivitas marginal.

d) Input Subtitusi dan Komplomenter Sempurna


Bentuk suatu isokuan mecerminkan derajat sejauh mana input dapat didistribusikan
oleh yang kainnya dalam produksi. Disatu sisi, semakin kecil lekukan isokuan, semakin
tinggi derajat-distribusi input-input distribusi produksi. Di sisi lain, semakin besar lekukan
isokuan, semakin rendah derajat subtitusinya.
Pada titik ekstrim adalah isokuan-isokuan yang berbentuk garis lurus,seperti yang
ditunjukkan pana paneldi sebelah kiri dari figure 6.9. tenaga kerja dan modal merupakan
subtitusi sempurna. Artinya tingkat atau level dimana tenags kerja dapat didistribusikan
.(kemiringa absolut dari isokuan atau dengan MRTS) adalah konstan.hal ini berarti tenaga
kerja dapat didistribusikan untuk modal (atau sebaluknya) pada tingkat konstan
sebagaimana ditunjukkan oleh kemiringan absolut isokuan. Padakasus ekstrimlainnya,
kondisi subtitusi input dalam prosuksi adalah isokuan-isokuan pada sudut kanan, seperti
pada [panel kanan dari figure 6-9. Dalamkasus ini, yenaga kerja dan modal adalah
komplementer sempurna. Artinya, tenaga kerja dan modal harus digunakan pada preporsi
yang tetap yakni 2K/∆L.

Figure 6-9 Input Subtitusi dan Komplementer Sempurna

6-5 KOMBINASI OPTIMUM INPUT

Sebuah garis isocost (isocost line) menunjukkan berbgai kombinasi input yang dapat
dibeli atau dipekerjakan oleh perusahaan pada tingkat biaya tertentu. Dengan menggunakan
isocost dan isokuan, kita bisa menetapkan kombinasi input yang optimum bagi perusahaan untuk
memaksimumkan laba.

a) Garis isocost

Misalkan perushaan hanya menggunakan tenaga kerja dan modal dalam prosuksi .
biaya total atau pengeluaran perusahaan tersebut dapat representasikan oleh:

C = wL + rK

Dimana C adalah biayatotal, w adalah upah(wage) tenaga kerja,L adalah kuantitas


tenaga kerja (Labor) yang digunakan, r adalah harga sewa(rental) modal, dan K adalah kuantitas
modal yang digunakan. Persamaan umum garis isocost dalam bentuk yang lebih berguna, yaitu:

C w
K   L
r r

Dimana C/r adalah titik potong vertikal gari isocost, dan w/r adalah kemiringan. Biaya
totsl yang berbeda untuk perusahaan akan memberikan garis isocost yang berbeda pula,namun
sejajar ,sementara perbedaan harga relatif inputakan memberikan suatu garis isocost dengan
kemiringan berbeda.
b) Kombinasi Input Optimum untuk Meminimumkan Biaya atau Memaksimumkan Output
Kombinasi optimum input diperlukan bagi perusahaan dalam rangka meminimumkan
biaya prosuksi sejumlah output tertentu atau memaksimumkan output untuk sejumlah biaya
tertentu. Kombinasi input optimum yang diperlukan untuk meminimumkan biaya dalam
memprosuksi tingkat output tertentu atau output maksimum yang diproduksi perusahaan pada
tingkat biaya tertentu adlah titik persinggungan antara isokuan dan isocost.
Menghubungkan dari titik-titik persinggungan antara isokuan dan isocost(yaitu,
menghubungan titik-titik kombinasi input optimum) menghasilkan garis ekspansi perushaan.
Dengan kombinasi input yang optimum(yaitu, pada titik persinggungan antara isokuan dan garis
isocost, kemiringan(absolut) isokuan atau tingkat marginal dari subtitusi teknis tenaga kerja untuk
modal dengan kemiringan (absolut) isocost ataurasio dari harga input). Artinya

MRTS = w/r

Figur 6-11 Kombinasi Input Optimum

MRTS = MPL/MPK, kita dapat menuliskan kembali kondisi untuk kombinasi input yang optimum
sebagai:

MPL/MPK = w/r
Dengan perkalian silang, kita memperoleh:

MPL/w = MPK/r

Untuk meminimumkan biaya produksi(atau untuk memaksimumkan output dengan


tingkat biaya tertentu), tambahan output atau produk marginalper dollar yang dikeluarkan untuk
tenaga kerja harus sama dengan produk marginal per dollar yang dikeluarkan untuk modal.

c) Maksimisasi Laba

Untuk memaksimumkan laba, suatu perusahaan sebaiknya menggunakan setiap


input sampai prosuk pendapatan marginal dari input yang sama dengan biaya sumber daya
marginal untuk menyewa input tersebut. Dengan harga input konstan, ini berarti bahwa
perusahaan harus mempekerjakan setiap input sampai produk pendapatan margial dari input
yang bersangkutan sama dengan harga input tersebut. Hal ni merupakan pengembangan
sederhana dari kondisi memaksimisasi laba. Dengan menggunakan tenaga kerja dan modal
sebagai input variable, perushaan akan memaksimisasi laba dengan menggunakan tenaga kerja
dam modal sampai produk pendapatan marginal modal kerja (MRPL) sama dengan tingkat
upah(w) dan sampai produkpendapatan marginal modal (MRP K) sama dengan harga
sewamodal(r).sehingga untuk memaksimumkankeuntungan, perusahaan sebaiknya
menggunakan tenaga kerja dan modal sampai:

MPRL = w

MPRK = r

Produk pendapatan marginal (MRP) suatu input sama dengan produk marginal (MP)
dari input tersebut dikalikan dengan pendapatan marginal (MR) yang dihasilkan dari penjualan
output.

(MPL)(MR) = w

(MPK)(MR) = r

Membagi rumus diatas menghasilkan:

MPK/MPK = w/r

Perklian silang pada rumus diatas menghasilkan

MPL/w = MPK/K
d) Efek Perubahan Harga Input
Mulai darisuatu kombinasi input yang optimum, jika harga suatu input menurun,
perusahaan akan mengganti atau mensubtitusi input yang kebih murah dengan input-input dalam
suatu produksi untuk mencapai suati kombinasi input optimum yang baru. Mudah tidalknya
perusahaan melakukan subtitusi K dengan L dalam produksi tergantung bentuk isokuan.

Fiture 6-12 Subtitusi input dan Produksi

Anda mungkin juga menyukai