Anda di halaman 1dari 16

8/16/2019 Contoh Metode Pelaksanaan Gedung

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan : Pembangunan Gedung Laboratorium Baru Fakultas Farmasi USU


Wilayah : Kota Medan
Tahun Anggaran : 2013

Metode pelaksanaan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini akan diuraikan menurut
pekerjaan seperti tersebut di bawah ini :

I. Pekerjaan Pendahuluan
II. Pekerjaan Struktur
III. Pekerjaan Arsitektur
IV. Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal
V. Pekerjaan Akhir

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pekerjaan Persiapan
a. Pembersihan Lokasi dan Perataan Tanah
Membersihkan lahan tapak dari semak-semak serta tanaman-tanaman liar
sehingga bangunan dapat dipersiapkan untuk dibangun. Mempertahankan pohon-
pohon besar yang memiliki letak strategis (mempunyai jarak yang cukup dari
rencana lokasi bangunan) untuk memberikan keteduhan pada area tapak.
Selanjutnya sampah sampah pembersihan dibuang pada lokasi yang telah di
setujui dan tidak mecemari lingkungan.
b. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Sebelum pekerjaan utama dilaksanakan harus dilakukan pengukuran dilokasi
proyek, untuk mendapatkan gambar topographi dan elevasi di lokasi tersebut. Dari
hasil pengukuran ini ditentukan tata letak dan titik ikat dari bangunan-bangunan
yang akan dikerjakan kemudian.

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-metode-pelaksanaan-gedung 1/16
8/16/2019 Contoh Metode Pelaksanaan Gedung

Pengukuran dilaksanakan oleh seorang surveyor yang berpengalaman dibantu


oleh tenaga kerja yang telah dipilih untuk pekerjaan ini. Setelah pengukuran
selesai dilanjutkan dengan pemasangan bowplank sebagai acuan untuk
pelaksanaan pekerjaan. Pemasangan bowplank harus dipandu oleh Surveyor
agar penempatan bangunan benar-benar tepat. Pada pelaksanaan pekerjaan ini
digunakan bowplank tertutup supaya pekerjaan dapat dilaksanakan lebih mudah.
Jarak pemasangan bouwplank dari struktur terluar bangunan yang akan dibangun
minimal 1 m dan maksimal 2 m.

Tahapan pekerjaan :
Koordinasi dengan pihak direksi untuk pengukuran
Penentuan Lokasi Kerja, konfirmasi dengan pihak direksi
Pengukuran dikerjakan dengan menggunakan teodolit dan water pass
Pembuatan patok acuan (bouw plank) setiap 2 meter atau sesuai petunjuk/
arahan dari direksi, dibuat dari kayu ukuran 5/7 cm, ditanam sedalam 40 cm
dan diberi cat warna merah untuk memudahkan pandangan. Untuk keperluan
acuan elevasi dipakai papan kayu 2.5/25 cm atau kayu 2.5/7 cm yang
dipakukan pada tiang kayu 5/7 cm. Posisi bouwplank disesuaikan dengan hasil
pekerjaan setting out.
Buat peta situasi beserta cross section dan long section
Ploting data ukur ke construction drawing
c. Direksiket dan Gudang Bahan 
Fasilitas Direksikeet ini terdiri dari Ruang Kerja, Ruang Rapat, serta Sarana
Pendukung lainnya seperti Toilet dan Ruang Ibadah. Bangunan Direksi Keet akan
digunakan untuk jangka waktu yang cukup lama sehingga dibuat permanen, lebih
kokoh dan dilengkapi dengan perabotan yang lengkap sesuai Spesifikasi. Lokasi
Direksi Keet akan ditentukan sesuai dengan persetujuan dari Direksi pekerjaan,
sementara denah dan struktur bangunan akan mengacu pada gambar yang telah
disediakan.

Barak Kerja :
Bangunan ini berfungsi untuk tempat beristirahat bagi para pekerja proyek. Barak
pekerja ditempatkan didalam pagar lokasi proyek, untuk memudahkan
pengawasan keluar masuknya para pekerja kedalam lokasi proyek, sekaligus
untuk bisa menjaga keamanan material dan peralatan kerja selama pelaksanaan
pekerjaan.

Gudang Material dan Peralatan :


Bangunan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan material, seperti semen,
paku, serta material-material finishing lainnya. Sebagai tempat penyimpanan
material, harus memenuhi persyaratan antara lain:
Kondisi harus dijaga agar tetap kering dan tidak lembab
Susunan dan pengaturan letak material yang disimpan terutama semen harus
diatur sedemikian rupa untuk penggunaan lebih awal.
Untuk material besi beton dapat ditempakan diluar bangunan dengan cara :
Tumpukan besi diberi alas/ganjal balok kayu, sehingga tidak langsung
bersentuh dengan tanah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-metode-pelaksanaan-gedung 2/16
8/16/2019 Contoh Metode Pelaksanaan Gedung

  Diberikan penutup terpal diatasnya supaya terlindung dari air hujan atau
kelembaban
Penumpukan sesuai dengan diameter yang seragam.
Gudang peralatan digunakan untuk menyimpan peralatan kerja ringan seperti
genset, water pump portable, concrete vibrator, serta peralatan-peralatan
tukang ringan lainnya.
d. Papan Nama Proyek
Papan nama proyek dibuat pada bidang datar yang berukuran standard dan
tulisannya mudah dibaca, papan nama tersebut di pajang pada lokasi
pembangunan dan 100 m pada jalan masuk menuju lokasi proyek pembangunan
harus diberi tanda arah menuju lokasi.
e. Pekerjaan Pagar Pengaman Dilokasi  
Pagar terbuat dari seng gelombang dengan tinggi 2 meter dan kayu dolken
dipasang mengelilingi lahan proyek.

II. PEKERJAAN STRUKTUR


1. Pekerjaan Tanah
a. Pekerjaan Galian
Galian tanah 1 meter
Galian tanah 2 meter
Pekerjaan galian tanah dilaksanakan dengan manual, batas-batas penggalian
disesuaikan dengan gambar kerja atau dalam kondisi khusus, mengikuti
instruksi dari konsultan dengan mempertimbangkan faktor kualitas pekerjaan
dan keamanan/keselamatan (safety).
Tanah/material hasil galian ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan, tanah yang
bagus akan dipakai kembali untuk pekerjaan penimbunan (common
embankment) dan tanah yang kurang bagus dibuang ke tempat pembuangan
(disposal area) yang lokasinya diusahakan tidak jauh dari lokasi pekerjaan
Pekerjaan penggalian pondasi ini harus mengikuti panjang, lebar, kedalaman
dan kemiringan lereng galian sesuai dengan dimensi di gambar rencana.
 Apabila pelaksanaannya diperlukan turap atau proteksi galian maka hal itu akan
kami laksanakan sesuai arahan direksi .

b. Pekerjaan
Pembuangan Urugan
hasilTanah Kembali
galian tanah ke tempat yang ditentukan direksi sebagai
pertimbangan untuk urugan tanah kembali. Tanah timbunan yang dipakai berasal
dari hasil galian atau dari luar lokasi yang dimuat dengan dump truk. Kemudian
diratakan dan dipadatkan.
c. Urugan Pasir dibawah Pondasi dan Lantai  
Sebelum pekerjaan pondasi dikerjakan, sepanjang galian fondasi ditaburi dengan
pasir urug ketebalan lapisan sesuai dengan bestek. Hal ini untuk menghindari
kemungkinan adukan semen/beton tercampur dengan tanah liat.
d. Urugan Pasir
Material pasir urug yang digunakan sesuai dengan persetujuan direksi.
Penghamparan pasir urug ini kami buat merata 

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-metode-pelaksanaan-gedung 3/16
8/16/2019 Contoh Metode Pelaksanaan Gedung

2. Pekerjaan Pondasi
Pondasi Menerus Batu Kali 1:3
Setelah kedalaman galian pondasi tercapai dan disetujui oleh Direksi Teknis
kemudian dibuat lantai kerja dari beton cor 1:3:5 dengan ketebalan 5 cm.

Setelah selesai dikerjakan lantai kerja maka diatasnya dibuat timbunan batu kali
dengan campuran semen + pasir campuran 1:3. Volume batu kali diupayakan 20%
dari volume pondasi menerus.
Untuk setiap pertemuan pada pondasi menerus yang berhubungan dengan posisi
kolom struktur atau kolom praktis, dibuat stek dari besi tulangan dengan panjang
minimal 50 x diameter besi.
Seluruh dimensi dan panjang pondasi menerus dilaksanakan secara manual dan
disesuaikan dengan gambar kerja.
Sebelum pelaksanaan pemasangan batu kali, kami akan memberitahukan pada
pengawas dan Direksi Teknis untuk mendapat persetujuan pelaksanaan.

3. Pekerjaan Struktur
Pekerjan Struktur meliputi :
Sloof cor beton bertulang 1:2:3 (K-225)
Kolom praktis cor beton bertulang 1:2:3 (K-125)
Kolom struktur cor beton bertulang 1:2:3 (K-225)
Balok kamar mandi, selasar, shading jendela cor beton bertulang 1:2:3 (K-175)
Balok struktur cor beton bertulang 1:2:3 (K-225)
Plat lantai, dak cor beton bertulang 1:2:3 (K-225)
Plat meja laboratorium cor beton bertulang 1:2:3 (K-175)
Untuk semua pengecoran item struktur (sloof, kolom, ring balok) digunakan bekisting
kayu yang dilapisi bagian dalam dengan multipleks, dengan perkuatan stutwerk dan
perancah menggunakan balok.
Pelaksanaan pengecoran beton bertulang, dimulai dengan memasang besi yang telah
dirakit pada posisi konstruksi. Selanjutnya dipasang beton tahu pada sekeliling
pembesian. Berikutnya pemasangan bekisting yang telah dilapisi oleh oli/pelumas
pada bagian permukaan serta pemasangan stutwerk/pengaku.
Pastikan bahwa posisi pemasangan pembesian dan bekisting/stutwerk benar-benar
tegak lurus dan leveling, lapisan permukaan area yang akan dicor benar-benar bersih
(tidak terdapat potongan kayu, potongan kawat beton, dan kotoran lainnya).
Selanjutnya supervisor konstruksi mengajukan permohonan (Requst for Checking dan
Request for Works) untuk dilakukan inspeksi oleh Direksi Lapangan untuk pekerjaan
pemasangan besi dan bekisting, berikut izin untuk melakukan pengecoran beton.
Beton yang digunakan memenuhi spesifikasi teknis dan juga telah mendapat
persetujuan Direksi Lapangan. Mutu dan karakteristik beton yang digunakan harus
sesuai dengan item struktur yang tertera dalam kontrak, kecuali jika ada perubahan di
lapangan atas persetujuan Direksi Lapangan.
Setelah kontraktor mendapat izin untuk pengecoran, maka dipersiapkan tenaga kerja
dan alat/peralatan pengecoran (seperti pompa air, talang beton/corong, penggetar
beton, concrete pump, molen).

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-metode-pelaksanaan-gedung 4/16
8/16/2019 Contoh Metode Pelaksanaan Gedung

Lingkup pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan item pekerjaan garis mutu, dan
dimensi sesuai petunjuk dalam gambar kerja. Semua penggunaan bahan/material dan
pelaksanaan dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis (PBBI: NI-2, 1971; SII; SNI;
 ACI; AASHTO; dan ASTM). Mutu beton yang direkomendasikan yang tertuang dalam
spesifikasi teknis.
Sebelum dilakukan pekerjaan beton bertulang, terlebih dahulu kontraktor akan
mempersiapkan gambar detail pelaksanaan yang disetujui oleh Direksi Lapangan.
Beberapa bagian yang harus dipersiapkan oleh kontraktor adalah sbb :
Daftar dan diagram penulangan, yang menunjukkan pembengkokan, kait,
sambungan, dan over laping.
Bentuk, dimensi dan kekuatan cetakan/bekisting dan stutwerk.
Metode pengecoran, yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan, penggunaan
peralatan dan alat kerja.

Pemeliharaan beton :
Semua material (semen, air, agregat halus/pasir, agregat kasar/kerikil, besi, dan bahan
tambahan lainnya) yang digunakan harus berdasarkan spesifikasi teknis dan gambar
kerja.

Prosedur kerja :
Semua besi dipotong, dibengkokkan, dan dirakit sesuai dengan gambar kerja.
Pekerjaan ini dilakukan secara rutin di workshop hingga kebutuhan volume telah
mencukupi. Pengawasan dilakukan oleh Pengawas dan Mandor, serta design
ukuran/dimensi potongan disiapkan oleh Site Manager. Diwaktu yang bersamaan
Group Bekisting/Perancah mempersiapkan bekisting/formwork untuk penutup/cover

pengecoran beton. Site Manager akan mempersiapkan dimensi bekisting berdasarkan


gambar kerja dan atas persetujuan Direksi Lapangan.

III. PEKERJAAN ARSITEKTUR


1. Pekerjaan Lantai
Keramik 20x20 cm (kamr mandi dan meja laboratorium)
Keramik 20x25 cm (dinding kamar mandi)
Keramik 60x60 cm texture dan glossy (ruangan)
Plint keramik 10x60 cm (ruangan)
Dinding batu templek hitam

a. Pemasangan Lantai Keramik


Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan. Pahami gambar
kerja, pola pemasangan dan lain-lain.
Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman dalam hal ukuran/dimensi,
presisi, dan warna.
Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air (ember).
Setelah proses perendaman, keramik dianginkan dengan cara diletakkan
pada tempat dudukan / tatakan keramik.
Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk
seluruh kesatuan.

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-metode-pelaksanaan-gedung 5/16
8/16/2019 Contoh Metode Pelaksanaan Gedung

  Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada
shop drawing. Kedudukan benang harus datar dan siku, apabila dinding yang
ada adalah dinding keramik, maka kedudukan nat lantai harus disesuaikan
dengan yang ada pada dinding.
Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan, sepanjang garis dasar yang
telah terpasang. Kemudian periksa kesikuan keramik dengan besi siku dan
kerataan elevasi keramik dengan waterpas.
Isi bagian/daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan/spesi.
Setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai,
usahakan supaya tidak ada las-lasan.
Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu
karet untuk mendatarkan/meratakan permukaan keramik supaya tidak
rusak/cacat. Setelah itu periksa kembali kerataan elevasi keramik dengan
waterpass. Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang
dengan kain/lap basah sampai bersih.
Untuk menghindari naiknya lantai (menggelembungnya lantai) maka buatlah
delatasi. Kemudian siapkan isian/bahan cor nat pada bak air (ember) dan
aduklah hingga rata. Setelah adukan rata, isi sela-sela nat dengan bahan cor
nat dengan menggunakan sendok spesi (sekop). Pengisian nat dilakukan
apabila kedudukan keramik telah kuat atau spesi telah kering, kemudian
rapikan nat tersebut. Diamkan dan tunggu sampai nat tersebut benar-benar
kering.
Setelah kering, bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudah
dipasang nat dari sisa-sisa bahan cor nat dengan menggunakan kain/lap
basah sampai bersih.

b. Pemasangan Dinding Keramik


Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan. Pahami gambar
kerja, pola pemasangan dan lain-lain.
Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman dalam hal ukuran/dimensi,
presisi, dan warna.
Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air (ember).
Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan
keramik, setelah proses perendaman.
Membuat garis-garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling ± 1m
untuk menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan keramik.
Membuat lot pada dinding ditiap pojok ruangan dan kesikuannya serta garis
pertengahan dinding untuk pembagian keramik.
Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian-
bagian yang terpasang pada ruangan tersebut.
Berdasarkan data-data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk
pembagian pemasangan keramik dinding tersebut.
Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat
sebelumnya sebagai acuan kerja.
Sebelum keramik dipasang sebelumnya dinding dibasahi terlebih dahulu
dengan air. Pada pelaksanaan pekerjaan keramik dinding, sebaiknya keramik

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-metode-pelaksanaan-gedung 6/16
8/16/2019 Contoh Metode Pelaksanaan Gedung

lantai belum terpasang sehingga nantinnya mendapat nat yang segaris antara
dinding dan lantai.
Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik
dengan spesi kosong.
Membuat kepalaan keramik baik secara horisontal maupun vertikal mengikuti
garis sipatan dan lot ketegakan yang telah dibuat sebelumnya.

2. Pekerjan Dinding
Pasangan bata 1:2 dan 1:4
Plesteran dinding 1:2 dan 1:4
Plesteran Kamprot
 Acian

a. Pasangan bata 1:2 dan 1:4


Pasangan batu bata dinding keliling bangunan dipasang ½batu, dinding
dimulai dari permukaan sloof hingga peil 20 cm diatas permukaan lantai
dipasang bata trasram ½ bata dengan campuran 1Pc : 2Ps. Untuk dinding
kamar mandi/toilet dipasang batu bata transram 1Pc : 2Ps setinggi 1,5 meter
dari permukaan lantai. Sedangkan dinding lainnya dipasang pasangan bata
bata 1Pc : 4Ps dengan campuran 1 semen : 4 pasir sesuai dengan gambar
bestek.
Semua pasangan batu bata sebelum dikerjakan terlebih dahulu direndam
dalam air hingga jenuh.
Seluruh bata yang digunakan bermutu baik, bentuk seragam, siku dengan
tekstur yang sama, warna merah tua, tanpa retak, tahan terhadap air dan
tidak rapuh.
 Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu
yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam
keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang
plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan
sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.
Pengukuran (uitzet) harus dilakukan oleh kontraktor secara teliti dan sesuai
dengan gambar dan memenuhi syarat :
Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran harus
dilakukan dengan benang.
Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang tidak
boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai.
Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda
setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah
pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.
Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga
menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari.
Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis yang
ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.
Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus
dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-metode-pelaksanaan-gedung 7/16
8/16/2019 Contoh Metode Pelaksanaan Gedung

tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plasteran


yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan
plasteran seluruh bidang tembok.
Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat
harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan
sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah terpasang harus
diberi perawatan dengan cara membasahinya secara terus menerus paling
sedikit 7 hari setelah pemasangannya

b. Plesteran dinding 1:2 dan 1:4


Sebelum diplester, permukaan dinding bata harus dibersihkan dan dibasahi
dengan air, siarnya dikorek sedalam 1 cm.
Tebal plesteran minimum 1,5 cm dan maksimum 2,5 cm.
Plesteran diselesaikan dengan papan plesteran dan kayu perata atau sekop
baja. Sudut-sudut dibuat serapi-rapinya dan menyiku. Sambungan dari
plesteran harus mulus dan lurus.
Dalam mendirikan dinding yang tidak berada di bawah atap, selama waktu
hujan harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok
dengan bahan pelindung yang sesuai.
Selama proses pengeringan, plesteran harus disiram air selama 7 (tujuh) hari
terus menerus.
Seluruh permukaan beton yang tampak harus menghasilkan permukaan yang
halus dan rata. Bila pelaksanaan pekerjaan beton tidak dapat menghasilkan
permukaan yang halus dan rata, maka permukaan tersebut harus diplester
hingga menghasilkan permukaan seperti yang dimaksud di dalam gambar
rancangan pelaksanaan.
Permukaan beton yang akan diplester harus disiapkan dulu dengan pekerjaan
pendahuluan dengan urutan sebagai berikut:
Permukaan dibuat kasar dengan behel/pahat beton.
Dibasahi dengan air.
Disapu air semen (pc) atau bonding agent.
Mortar untuk plesteran adalah campuran 1 pc : 2 pasir yang diaduk secara
benar-benar homogen.
Ketebalan plesteran adalah rata-rata 15 mm  – 25 mm. Plesteran harus diakhiri
dengan acian halus dari adukan air semen (pc).

3. Pekerjan Plafond
Plafond Gypsum Board 1200x2400 tebal 9mm
Rangka Furing

a. Pemasangan rangka furing


Sebelum pemasangan rangka plafond, kami koordinasi terlebih dahulu
mengenai dimensi dan letak pemasangannya.
Pemasangan rangka sesuai dengan masing-masing material.

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-metode-pelaksanaan-gedung 8/16
8/16/2019 Contoh Metode Pelaksanaan Gedung

  Pemeriksaan dan koordinasi dengan pelaksanaan ME mengenai pelaksanaan


dan testing yang harus selesai sebelum pemasangan penutup plafond.
Tandai / Marking level plafond pada dinding yang berdekatan sesuai dengan
gambar shop drawing.
Pasang rangka furing yang menempel langsung pada dinding sesuai tanda /
marking tersebut.
Rangka furing adalah balok yang tidak mempunyai cacat pada permukaan,
sisi yang menempel pada tripleks harus potongan yang sudah diketam rapi,
lurus dan sejajar.
Paku yang digunakan tidak berkarat, lurus dan baru.
Lakukan pemasangan dan penarikan benang acuan yang menghubungkan
tanda /marking sebagai batas elvasi plafond saling tegak lurus sesuai dengan
pola penutup serta diatur agar landas / nat plafond tegak tegak lurus dan
simetris, kerataannya diukur dengan waterpass.
Memasang rangka utama dan penggantungnya sebagai perkuatan dan
pengaku plafond sesuai dengan jarak modul plafond, pengantung dikaitkan
dengan atap diatasnya harus dapat diatur naik turunnya, setelah diukur
kerataannya posisi penggantung dan rangka utama dapat dipaku secara
permanen.
Memasang rangka-rangka pembagi, pertemuan silang dengan sistem klos
dan meratakan bagian sambungan.
Pemeriksaan kerataan dari rangka dengan berpedoman pada penarikan
benang acuan (menyilang, diagonal, membujur) dan waterpass. Perkuatannya
dan seluruh instalasi dan pekerjaan diatas langit-langit dipastikan harus sudah
selesai.

b. Pemasangan plafond Gypsum


Bahan plafod gypsum tebal 9 mm, harus mempunyai sisi potongan yang rapi
dan sejajar, tidak cacat permukaan, motif relatif sama.
Bahan perekat adalah screw dengan ukuran yang sesuai.
Menarik kembali benang acuan sesuai nat dan diberi paku sesuai lebar nat
yang akan dibuat.
Memasang plafond pada sisi yang telah ditentukan oleh satu orang
sedangkan satu orang lagi melakukan pemasangan paku. Apabila modul
plafond dapat dilakukan dengan perancah.
Screw yang digunakan harus sesuai dengan ukuran ketebalan plafond dan
rangka, sebelum dipaku harus digepengkan terlebih dahulu dan
pemasangannya harus lebih masuk dari permukaan agar dapat ditutup
dengan dempul. Jarak antar screw ± 10 cm. Pemasangan harus berurutan
menerus dan baris yang satu kebaris yang lainnya.
Pengecekan ulang terhadap kerataan permukaan plafond setelah penutup
plafond terpasang. Jika terjadi ketidakrataan bidang dapat ditopang dengan
penyangga dan distel kembali bagian penggantungnya naik/turun hingga
diperoleh bidang yang rata.

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-metode-pelaksanaan-gedung 9/16
8/16/2019 Contoh Metode Pelaksanaan Gedung

4. Pekerjaan Atap
Rangka Atap Baja Ringan
 Atap Metal Longspan Zincalum tebal 0,35 mm
Rabung Genteng Metal
Lisplank GRC

Volume dari pekerjaan dan ukuran ukuran yang digunakan harus sesuai dengan
gambar kerja.
Kemiringan dan sudut dari kemiringan atap harus tepat untuk meghindari
kebocoran.
Lembaran pertama atap seng galvalum diletakkan di sudut bawah sebelah kiri
bangunan, kemudian ditimpa oleh lembaran atap seng galvalum yang kedua dan
seterusnya (gelombang yang mempunyai gelombang kapiler air selalu diletakkan
di bawah sebagai timpahan lembaran atap seng galvalum yang berikutnya).
 Apabila dalam 1 (satu) span terdapat 2 (dua) lembaran atau lebih atap seng
galvalum tata peletakan/penyusunan atap seng galvalum selalu harus dipasang
mulai dari lajur bawah hingga selesai baru dilanjutkan ke lajur atas.
Pelubangan atap seng galvalum tidak dibenarkan dengan drip, paku atau
sejenisnya. Pelubangan yang benar adalah menggunakan alat bor listrik ataupun
bor tangan.
Untuk mengikat atap seng galvalum pada reng pakailah paku ulir warna dan
pakukan pada puncak gelombang atap genteng metal.
Untuk mengikat rabung/flasing dan kaki rabung atap seng galvalum dipakai paku
rivet.
Untuk menghindari kerusakan/peot pada atap seng galvalum sewaktu
pemasangan, para pekerja harus beralaskan papan dan kakinya tidak dibenarkan
langsung menginjak pada atap seng galvalum.
 Apabila pemasangan atap seng galvalum jika masih ada bekas-bekas potongan
atap, kayu atau kotoran lainnya harus dibersihkan dari atap seng galvalum guna
menghindari korosi yang disebabkan oleh bahan bekas potongan atap, paku atau
kotoran lainnya.
Selama dalam waktu masa pemeliharaan, pemborong harus memperbaiki segala
kerusakan, kekurangan dan cacat tersembunyi yang terdapat pada waktu serah
terima pertama atas biaya pemborong.
Pekerjaan yang tersebut di atas harus sudah selesai dilaksanakan sampai fisik
100% dan diserahterimakan untuk pertama kalinya.

5. Pekerjaan Kusen/Pintu/Jendela Aluminium


Pintu ukuran 180x210 cm ; 80x210 cm ; 70x210 cm
Pintu PVC kamar mandi ukuran 60x200 cm
Railing Besi Hollow 20x30 mm

Sebelum memulai pelaksanaan kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan


kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi dengan
skala gambar 1:1), untuk sebagian tipe kusen yang ditentukan oleh Direksi dan
pengawas manajemen konstruksi.

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-metode-pelaksanaan-gedung 10/16
8/16/2019 Contoh Metode Pelaksanaan Gedung

  Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai dengan membuat
lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk direksi dan pengawas manajemen
konstruksi meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.
Semua frame kusen, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti
sesuai ukuran dan kondisi di lapangan agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya, disarankan untuk
mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya.
Pengelasan dibenarkan menggunakan no-activated gas (argon) dari arah bagian
dalam agar sambungannya tidak tampak.
 Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet,
stap dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan
bentuk yang sesuai dengan gambar.
 Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari steel plate setebal
minimum 2 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan
harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan air sebesar 100 kg/m 2.
Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kusen aluminium akan
kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.

Jendela ukuran 155x250 cm ; 155x205 cm ; 200x70 cm ; 155x70 cm


Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang) termasuk
mempelajari bentuk, pola, lay out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan
detail-detail sesuai gambar.
Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/material yang lain di tempat pekerjaan
harus diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak
terkena cuaca langsung dan terlindungi dari kerusakan dan kelembaban.
Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka pintu dan penguat lain
agar tetap terjamin kekuatannya dengan memperhatikan dan menjaga kerapian,
tidak boleh ada lubang atau cacat bekas penyetelan.
Jika diperlukan menggunakan sekrup galvanized, tanpa meninggalkan bekas atau
cacat pada permukaan rangka yang tampak, untuk daun pintu/jendela kaca
setelah dipasang harus rata dan semua peralatan dapat berfungsi dengan baik.

6. Pekerjaan Cat
Cat Dinding Interior (laboratorium dan toilet)
Cat Dinding Eksterior
Cat Plafond
Cat Railing Hollow 20x30 mm
Cat Listplank
Cat Batu Alam / Coating

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-metode-pelaksanaan-gedung 11/16
8/16/2019 Contoh Metode Pelaksanaan Gedung

  Sebelum dinding diplamur, plesteran harus sudah benar-benar kering, tidak ada
retak-retak dan kontraktor meminta persetujuan pengawas.
Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan
lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
Sesudah 7 hari plamur terpasang dengan percobaan warna besi, kemudian
dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul selanjutnya dinding dicat
dengan menggunakan roller.
Untuk cat semprot emulsi bertekstur, pada dinding luar digunakan plesteran
1 Pc : 5 Ps dimana pasir diayak halus, disemprotkan dengan mesin semprot pada
bidang plesteran 1 Pc : 5 Ps yang rata. Setelah kering dan keras baru disemprot
dengan alkali resistance sealer dan dicat emulsi lapisan pengecatan untuk dinding
luar adalah 3 (tiga) lapis dengan kekentalan sama setiap lapisnya.
Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 3 lapis pengecatan, sesuai dengan
kekentalan sebagai berikut :
Lapisan 1 encer (tambah air 20 %)
Lapisan 2 kental
Lapisan 3 encer
Untuk warna-warna yang sejenis, pemborong diharuskan menggunakan kaleng-
kaleng dengan nomor (badge number) yang sama.
Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata
tidak ada bagian yang belang-belang dan bidang dinding dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran.

IV. PEKERJAAN MEKANIKAL / ELEKTRIKAL


1. Pekerjaan Instalasi Listrik
Box Panel 6 Group dan MCB 10 A
Lampu Downlight LED 8 Watt dan Lampu TL 2x40 Watt
Instalasi Titik Lampu dan Stop Kontak
Saklar Tunggal, Ganda, dan Triple
Stop Kontak 1 Phase dan 3 Phase

Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa/cabel duct harus diusahakan tidak
tampak dari luar (tertanam).

Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-


sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih
dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan
pemasangan sparing.
Penempatan sambungan/pencabangan harus ditempatkan didaerah yang mudah
dicapai untuk perbaikan (perawatan).
Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik
sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada teedos.
Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).

Jaringan arde harus


dengan elektroda dipasang tersendiri,
pentanahan, dan ditanam tidak bolehminimal
sampai ada sambungan, dihubungkan
mencapai air tanah.

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-metode-pelaksanaan-gedung 12/16
8/16/2019 Contoh Metode Pelaksanaan Gedung

  Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok
atau pada balok kayu rangka langit-langit.
Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus
diklem atau dengan papan dan kabel trey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi
150cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya).
Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
Pada box/kotak panel, bodynya harus diarde untuk menghindari adanya arus.
Setelah semua jaringan dan lampu terpasang, dilakukan pengetesan aliran listrik.

2. Pekerjaan Sanitary
a. Insilasi Air Bersih
Pipa PVC AW ½" Air Bersih

Pipa PVC AW 3/4" Air Bersih


Siapkan gambar kerja, ijin kerja, dan perkirakan volume pekerjaannya.
Penyambungan pipa dengan sistem ulir terlebih dahulu dilapisi dengan red lead
cement.
Pemasangan pipa horizontal maupun vertikal harus diperkuat dengan
penggantung (hangers) untuk pipa horizontal dan dijangkar (anchor) untuk pipa
vertikal, jarak maksimal masing-masing hanger ditentukan sesuai kondisi
lapangan dan spesifikasi, sedangkan untuk anchor diletakkan pada masing-
masing lantai.
Semua ujung pipa terakhir yang tidak dilanjutkan harus ditutup dengan dop /

plug.
Sebelum dan sesudah dipasang pipa-pipa accessories, terutama bagian dalam
harus dijaga tetap bersih dan diperiksa lagi atas kerusakan dan keretakan-
keretakan.
Setelah semua jaringan terpasang dilakukan pengetesan aliran air pipa.

b. Instilasi Air Kotor


Pipa PVC AW 2" Air Bekas Lavatory
Pipa PVC AW 3" Air Bekas dan Air Hujan

Pipa PVC AW 4" Air Kotor


Peletakan / pemasangan dan dimensi pipa-pipa yang akan dipasang harus
sesuai dengan gambar kerja.
Pada waktu pemasangan pipa harus diperhatikan benar-benar kedudukannya
agar betul-betul tepat serta pada peil yang benar dan dasar pipa-pipa harus
terletak rata (tidak ada batu, puing, atau benda keras lain yang memungkinkan
rusaknya pipa).
 Apabila menurut gambar kerja, dasar pipa harus diberi urugan maka urugan
tersebut harus dilaksanakan sesuai elevasi rencana.
Untuk penanaman pipa di bawah lantai / jalan lingkungan harus diberi

pelindung di sepanjang jalur pipa agar aman dari kerusakan yang ditimbulkan
beban kendaraan maupun beban lain.

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-metode-pelaksanaan-gedung 13/16
8/16/2019 Contoh Metode Pelaksanaan Gedung

  Sambungan pipa PVC 2” ke atas digunakan rubber ring joint sedang yang
berdiameter kurang dari 2” digunakan solvent cement. 
Semua pipa tegak lurus harus dijangkar kuat pada tiap-tiap lantai, untuk pipa
mendatar harus disupport dengan jarak maksimum tertentu (misal 2 m) dan
dengan kemiringan tertentu. Setiap perubahan arah dibuat sudut 45 , tee
sanitair atau combination bend yang dilengkapi dengan lubang pembersih
(clean out) kecuali bila dinyatakan lain dalam gambar pelaksanaan. Pipa vent
services harus dipasang sekurang-kurangnya 15 cm dari muka banjir alat
sanitair tertinggi dan dibuat dengan kemiringan tertentu.
Di sekeliling pipa yang tertanam di dinding harus diisi adukan pasir semen
dengan ketebalan tertentu dari permukaan dinding luar pipa.
Setelah semua jaringan terpasang dilakukan pengetesan aliran air pipa.

c. Sanitary
Urinoir ex-TOTO/setara
Urinal Partition
Kloset jongkok berikut kelengkapannya dipakai sesuai dengan yang ada
didokumen.
Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi
dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan
telah disetujui Direksi Teknis.
Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar,
waterpass. Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa
tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.

Lavatory type ex-TOTO/setara


Kloset Jongkok ex-TOTO/setara
Kran Air Stainlees Steel untuk Lavatory
Kran Air Stainlees Steel untuk Toilet
Semua keran yang dipakai, dengan chromed finish. Ukuran disesuaikan
keperluan masing-masing sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair.
Keran-keran tembok dipakai yang berleher panjang dan mempunyaai ring
dudukan yang harus dipasang menempel pada dinding.
Stop keran yang dapat digunakan sesui dokumen dan penempatan sesuai
gambar.
Keran-keran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku,
penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.

Ground Tank
Pompa ex. Sanyo/setara bertabung 1 PK
Instalasi Pompa
Watertank 1500 Liter Alumunium
Bak Kontrol Pasangan Batu Bata 30x30 cm ; t = 35 cm
Instlasi Pipa Gas 1/2"
Floor Drain Stainles Steel TX IB ex-TOTO

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-metode-pelaksanaan-gedung 14/16
8/16/2019 Contoh Metode Pelaksanaan Gedung

  Floor drain dan clean out yang digunakan adalah sesuai spesifikasi.
Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar kerja untuk itu.
Floor drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui
pengawas.
Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus
dilobangi dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran
sesuai ukuran floor drain tersebut.
Setelah floor drain selesai dipasang, daerah sekitarnya dibersihkan dari noda-
noda semen dan tidak ada kebocoran.

Septictank Kapasitas 3 M3 + Resapan Air


Dinding septic tank adalah pasangan batu bata dengan mutu baik yang ditutup
oleh plat diatasnya dengan penulangan sesuai gambar kerja. Lantai septiktank
tidak dibeton, peresapan dari ijuk, sirtu dan koral dan saluran peresapan memakai
pipa PVC Ø4“ ,diberi lobang-lobang, ukuran, bentuk, letak dan lainnya disesuaikan
dengan yang tertera dalam gambar kerja.

V. PEKERJAAN AKHIR
Pembersihan Akhir dan Penyempurnaan
Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan, bagian akhir yang harus dilaksanakan
adalah melakukan perapihan pekerjaan, membersihkan lokasi dari sisa material yang tidak
terpakai, demobilisasi semua peralatan dan personil.

Photo dan Dokumentasi


Dalam pelaksanaan pekerjaan, kami akan membuat laporan untuk setiap harinya (laporan
harian) yang didalamnya terurai setiap jenis dan volume material yang masuk, yang
diterima dan yang ditolak, peralatan kerja, kondisi cuaca, rencana kerja, jumlah tenaga
lapangan, yang ditandatangani oleh tenaga ahli penyedia jasa, pengawas, dan Direksi
Teknis. Apabila dalam pelaksanaannya, pengawas atau direksi teknis ada memberikan
saran atau instruksi maka akan dicatatkan didalam laporan tersebut.
Untuk laporan yang dikumpulkan selama 7 hari kalender akan dibuatkan satu laporan
mingguan yang berlanjut untuk mingguan berikutnya dan gabungan laporan selama empat
minggu akan dibuatkan satu laporan bulanan. Demikian seterusnya sampai umur masa

pelaksanaan pekerjaan.
Untuk setiap laporan mingguan akan menghasilkan suatu bobot kemajuan pekerjaan
(persentase prestasi fisik) yang akan dibandingkan dengan schedule perencanaan didalam
penawaran sebelumnya yang dituangkan dalam bentuk kurva S pelaksanaan.
Selama kerja di lapangan kami akan membuat beberapa foto penting pelaksanaan dalam
3 fase mulai dari pengambilan titik nol, sedang dikerjakan dan selesai dikerjakan pada titik
yang tetap yang nantinya dari beberapa foto tersebut dipilih oleh pengawas dan Direksi
Teknik untuk dijadikan sebagai Foto Dokumentasi ukuran 9x13 cm (post card) dalam
bentuk album untuk kondisi sebelum dikerjakan (0%), kondisi sedang dilaksanakan (50%)
dan kondisi selesai dikerjakan (100%). Foto dokumentasi tersebut digunakan sebagai
pelengkap data laporan harian, mingguan, dan bulanan bagi kami sebagai penyedia jasa
dalam melakukan termin pembayaran dan disampaikan pada Pejabat Pembuat Komitmen.

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-metode-pelaksanaan-gedung 15/16
8/16/2019 Contoh Metode Pelaksanaan Gedung

MASA PEMELIHARAAN
Setelah dilakukan serah terima pertama, kami akan memelihara pekerjaan ini atas biaya
sendiri.
Selama dalam waktu masa pemeliharaan, kami akan memperbaiki segala kerusakan,
kekurangan dan cacat tersembunyi yang terdapat pada waktu serah terima pertama atas
biaya sendiri.
Sebagai syarat melaksanakan Serah Terima Kedua (Terakhir), kami akan menjalankan
kewajiban dalam masa pemeliharaan sampai seluruh lapangan telah baik, rapi dan
sempurna menurut penilaian Direksi.

Demikian Metode Pelaksanaan ini kami buat sebagai uraian singkat pelaksanaan pekerjaan.

Medan, ..........................
Dibuat Oleh :
CV. ..........................

..................................
Tenaga Teknik

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-metode-pelaksanaan-gedung 16/16

Anda mungkin juga menyukai