Anda di halaman 1dari 2

Gagasan utama dalam buku

1. Pendekatan transformasi terdapat perubahan dalam tujuan struktur dan perspektif fundamental dari
kurikulum. Mengubah asumsi dasar kurikulum dan menumbuhkan kompetensi siswa dalam melihat
konsep, isu, tema dan problem dari beberapa perspektif dan sudut pandang etnis. Tujuannya
memungkinkan siswa untuk melihat konsep dan isu lebih dari satu perspektif dan melihat peristiwa, isu,
atau konsep yang sedang dipelajari dari sudut pandang kelompok etnis budaya dan partisipan yang
paling aktif atau berpengaruh paling meyakinkan.

2. Pendekatan aksi sosial meminta siswa membuat keputusan dan melakukan aksi yang berkaitan
dengan konsep, isu atau masalah yang dipelajari dalam unit. Tujuan dari pengajaran pendekatan ini
adalah mendidik siswa melakukan untuk kritik sosial dan perubahan sosial dan mengajari mereka
keterampilan pembuatan keputusan sehingga siswa menjadi partisipan yang terlatih dalam perubahan
sosial. Pendekatan ini pengajar adalah agen perubahan sosial yang meningkatkan nilai-nilai demokratis
dan kekuatan siswa.

Pengembangan pendidikan multikultural di Indonesia

1. Indonesia memiliki keragaman agama dan kepercayaan, suku, jumlah dan persebaran pulau, bahasa
dan sejumlah keragaman lain. Keragaman itu merupakan potensi dan keunikan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang besar akan tetapi keragaman dan keunikan tersebut selama ini belum
mendapatkan kesempatan berkembang dan mengelola diri berdasarkan kearifan budaya dan kemauan
hidup berdampingan secara damai. Perkelahian, kerusuhan, permusuhan, yang berlatar belakang etnis
dan budaya silih berganti terjadi di negara ini. Negara Indonesia diambang disintegrasi bangsa bila tidak
segera mendapat penanganan yang serius.

2. Pendidikan multikultural sebagai ide. Melalui pendidikan multikultural yang dimasukkan dalam bahan
ajar yang berisi ide dari berbagai kelompok budaya siswa akan lebih leluasa untuk mengeksplorasi
perspektif dan budaya orang lain sehingga siswa menjadi sensitif terhadap pluralitas cara hidup cara
yang berbeda dalam menganalisa pengalaman dan ide dari seluruh penjuru. Implikasinya kurikulum
perlu direformasi sehingga benar-benar mencerminkan penghormatan atas pluralitas budaya.

3. Pendidikan multikultural sebagai gerakan reformasi pendidikan yang mengubah semua komponen
kegiatan pendidikan, di mana nilai-nilai yang mendasari aturan prosedural, kurikulum bahan ajar,
struktur organisasi, dan pola kebijakan pendidikan tersebut harus dirombak agar mencerminkan budaya
Indonesia yang pluralistik hal ini tentunya merupakan pekerjaan yang besar dan membutuhkan
pemikiran yang mendalam pula. Apakah kurikulum kita sudah mencerminkan semangat ini dan sudah
terdapat rencana yang matang dalam waktu yang panjang tentang pendidikan multikultural???

Dalam buku ini akan dijelaskan bagaimana pendidikan multikultural di Indonesia dan Apakah kurikulum
pendidikan di Indonesia sudah menerapkan pendidikan multikultural dari segala aspek?.

Anda mungkin juga menyukai