PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
yang dapat dikaji hari ini, untuk memprediksi kejadian-kejadian yang akan datang. Selanjutnya,
perspektif global dari sudut pandang sejarah tentang tokoh-tokoh, bangunan-bangunan, perang,
pertemuan internasional dan peristiwa-peristiwa bersejarah yang memiliki dampak luas terhadap
tatanan kehidupan global, dapat dimunculkan dalam pendidikan sebagai acuan transformasi budaya
serta pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda untuk memasuki
kehidupan global di hadapannya.
Kita tentu sangat mengenal tokoh-tokoh agama, para nabi, dan rasul yang tidak hanya
berpengaruh terhadap umatnya pada saat mereka masih hidup di kawasan lingkungannya masa itu
melainkan tetap menjadi pola perilaku dan teladan secara global sampai saat ini. Tokoh sejarah,
bahkan tokoh dunia yang demikian menjadi sorotan perspektif global, bukan hanya dari sudut
pandang sejarah melainkan dari sudut pandang ilmu-ilmu lainnya .Bangunan-bangunan bersejarah
seperti Ka’bah dan Masjidil Haram di Mekkah, Piramida di Mesir, Tembok Besar di Cina, Mesjid Taj
Mahal di Agra (India), dan Candi Borobudur di Indonesia, yang merupakan beberapa bangunan “
keajaiban dunia, tidak hanya bernilai dan bermakna sejarah, melainkan memiliki nilai global yang
mempersatukan umat, nilai budaya dari aspek arsitektur, nilai ekonomi dalam mengembangkan
lapangan kerja dan lain sebagainya. Secara material, bangunan – bangunan semacam itu, bukan hanya
merupakan pengetahuan, melainkan lebih jauh dari pada itu, wajib dijadikan acuan pendidikan
mengenai nilai-nilai kemanusiaan, budaya, bahkan keagamaan yang ada di dalamnya.
Berbagai perang di berbagai kawasan, terutama Perang Dunia yang tercatat sebagai peristiwa
sejarah, tidak hanya dilihat dari dahsyatnya penggunaan senjata dan menakutkannya pembunuhan
umat manusia, namun dilihat dari sudut pandang global, dapat diungkapkan nilai dan makna
kemanusiaannya. Perang yang pada saat berlangsungnya sebagai ajang pertentangan berbagai pihak
atau berbagai negara, ternyata setelah usai menjadi alat pemersatu berbagai bangsa dalam memikirkan
umat secara global. Pengalaman buruk dari perang telah menjadi alat untuk menyadarkan umat dunia
untuk memikirkan hal-hal yang lebih bernilai dan bermakna bagi kemanusiaan. Bahkan secara global,
meningkatkan kemampuan IPTEK yang mendukung kesejahteraan. Sebaliknya pengalaman negatif
yang membawa malapetaka terhadap penghancuran umat, menjadi acuan kewaspadaan bagi
kepentingan bersama. Bagi kepentingan pendidikan, perang yang merupakan peristiwa sejarah itu
juga menjadi ajang meningkatkan kesadaran, penghayatan dan kewaspadaan peserta didik terhadap
bahaya perang “modern” di hari-hari mendatang.
Pertemuan Internasional yang bernilai dan bermakna sejarah seperti antara lain Konferensi Asia
Afrika (1955) yang terkenal dengan “Semangat Bandung,” telah meningkatkan kesadaran masyarakat
Asia Afrika akan haknya sebagai umat yang memiliki hak untuk berdaulat di negaranya sendiri,
bernilai kemanusiaan yang meningkatkan “martabat” manusia di kawasan ini. Peristiwa itu juga telah
membukakan mata negara-negara “maju” sebagai bekas penjajah terhadap arti “kemerdekaan” bagi
bekas negara jajahan yang wajib diperhitungkan. Dari peristiwa sejarah tersebut, telah menyadarkan
masyarakat Dunia terhadap pentingnya persatuan untuk menghadapi negara-negara besar yang secara
5
sosial budaya, sosial ekonomi dan sosial politik lebih kuat daripada negara-negara yang bersangkutan.
Perspektif global sejarah yang demikianlah yang wajib diangkat dalam pendidikan. Dengan belajar
sejarah kita akan mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dan mampu belajar dari perubahan
yang terjadi tersebut, sehingga mampu mengantisipasi, menghadapi dan mengatasinya.
Contoh : terjadinya revolusi industri telah mengubah masyarakat feodal (berdasarkan pada tanah/
agraris ) ke masyarakat industri. Sedangkan pada abad sekarang ini yang terjadi revolusi informasi,
sehingga negara-negara yang menguasai teknologi informasi yang akan berjaya. Malaise ekonomi
yang terjadi pada tahun 1930an telah mengacaukan kegiatan ekonomi dunia, dan sekarang ini juga
terjadi krisis ekonomi di Asia terutama Asia Tenggara. Bila keadaan ini tidak segera diatasi akan bisa
berpengaruh pada perekonomian dunia. Perspektif sejarah mengacu pada konsep waktu dengan kata
lain perspektif sejarah itu sama dengan perspektif waktu, pertama waktu yang telah lampau.
Perspektif sejarah dapat membawa kita kepada kita tentang peristiwa masa lampau yang dapat dikaji
saat ini untuk kejadian yang akan datang. Selanjutnya perspektif global dari sudut pandang sejarah
tentang tokoh-tokoh, bangunan-bangunan, terang, pertemuan internasional, dan peristiwa-peristiwa
sejarah yang memiliki dampak luas terhadap tatanan kehidupan global, dapat dimunculkan dalam
pendidikan sebagai acuan transformasi budaya serta pengembangan kualitas SDM generasi muda.
Dari aspek-aspek yang telah dikemukakan jelas bahwa perspektif ekonomi terkait dengan waktu,
hari ini dan hari esok. Sedangkan apa yang diperspektifkan terutama berkenaan dengan keinginan
yang cenderung tidak terbatas, persediaan sumber daya itu terbatas bahkan langka, dan adanya
penggunaan alternatif sumber daya. Perspektif ke hari esok atau masa yang akan datang, terkait luas
dengan pertumbuhan penduduk, kemajuan dan penerapan IPTEK dalam proses produksi serta
distribusi, kebutuhan yang cenderung tidak terbatas kuantitasnya dan akhirnya persediaan sumber
6
daya yang terbatasi bahkan langka. Sedangkan penggunaan sumber daya alternatif, sangat berkaitan
dengan IPTEK dan kecenderungan kebudayaan.
juga sebaliknya. Di antara perangkat lunak dengan perangkat keras terdapat hubungan
fungsional yang saling mempengaruhi.
Pengetahuan yang acak dan terbuka, melalui proses yang panjang diorganisasikan serta
disusun menjadi bidang-bidang filsafat, humaniora dan ilmu yang selanjutnya ilmu
dikelompokan menjadi ilmu eksak dan non eksak.
Menurut Brown & Brown (dikutip Kristina Rahayu, 2013) mengungkapkan, teknologi
adalah penerapan pengetahuan oleh manusia untuk mengerjakan suatu tugas yang
dikehendakinya. Teknologi juga dikatakan sebagai penerapan praktis pengetahuan untuk
mengerjakan sesuatu yang kita inginkan. Serta Marwah Daud Ibrahim (dikutip Kristina
Rahayu, 2013) mengemukakan, sekedar upaya untuk menyamakan persepsi, kiranya perlu
dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan disini adalah suatu jawaban
sistematis dari kata “mengapa” (knowwhy).
a. Gelombang Pertama = ribuan tahun yang lalu, telah terjadi perubahan besar dalam
bercocok tanam sederhana menjadi pertanian yang lebih maju, IPTEK pertanian yang
lebih maju dari periode sebelumnya, telah diterapkan dan dimanfaatkan. Saat itu terjadi
revolusi hijau.
b. Gelombang kedua = tiga ratus tahun yang lalu, tepatnya pada abad XVII, dengan
diketemukan mesin uap, mesin pemintal kapas, proses produksi di sektor industri cepat
meningkat. Perkembangan, kemajuan dan penerapan IPTEK dibidang produksi dan
industri terjadi lonjakan, sehingga periode dikenal dengan revolusi industri.
c. Gelombang Ketiga = pada abad ini (XX), kemajuan IPTEK elektronik maju dengan
cepat. Radio, TV dan telepon maju dengan cepat termasuk penerapannya. Melalui media
elektronik ini, berita, dan peristiwa cepat tersiar keseluruh dunia.
10
Dalam pemanfaatan transportasi untuk perdagangan antara daerah, antar kawasan sampai
antar negara, yang terbawa itu tidak hanya barang dagangan dan manusia yang
memperdagangkannya, melainkan tersertakan pula kebiasaan, bahasa, gama, pengetahuan,
dan IPTEK. Kontak dan komunikasi serta interaksi sosial antar – manusia yang datang
dengan yang didatangi, membawa dampak luas tidak hanya aspek ekonomi, melainkan juga
aspek – aspek budaya, politik, bahkan juga psikologi.
Makin maju dan canggihnya transportasi sampai ke luar angkasa, harus disyukuri. Namun
demikian, kemajuan transportasi ini, ada yang memanfaatkan untuk tujuan – tujuan yang
negatif. Penyelundupan orang jahat, teroris, obat terlarang, dokumen terlarang dan
sebangsanya, dilakukan melalui transportasi yang makin maju ini. Akibatnya, patologi sosial
yang berupa sadisme, kriminalitas, mabuk – mabukan dan teler, merambah terus. Landasan
yang pokok, bagaimana semua pihak dengan kesadaran yang tinggi menciptakan kiat, metode
dan pendekatan yang tepat mengatasi masalah tersebut.
adalah untuk menghimpun kerja sama internasional yang melayani masyarakat pengguna
telepon, telegram, dan radio. Markas ITU di Jenewa, Swiss.
i. WMO merupakan Organisasi Meteorologi Sedunia. Organisasi ini berdiri pada tanggal
23 Maret 1950. Organisasi ini bertujuan saling tukar laporan mengenai cuaca dengan
standar internasional. Markas WMO di Jenewa, Swiss.
j. IMCO merupakan Organisasi Konsultasi Maritim Antar Pemerintah. Organisasi ini
berdiri pada tanggal 13 Januari 1959. Bertujuan memberi nasihat dan konsultasi guna
memajukan kerja sama antaranggota. IMCO berkedudukan di London, Inggris.
k. UNDP (United Nations Development Programme) atau program pembangunan
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tugasnya memberikan bantuan, terutama untuk
meningkatkan pembangunan negara-negara berkembang.
l. UNHCR (United Nations Hig hComissioner for Refugees) atau Komisi Tinggi Urusan
Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tugasnya melindungi hak-hak pengungsi di
seluruh dunia.
Tidak semua masalah regional dan internasional dibahas di PBB. Kerjasama regional
seperti kelompok Negara – Negara Asia Tenggara ( ASEAN ), kelompok Negara – Negara
Arab, masyarakat Ekonomi Eropa, kelompok Negara-negara Afrika, dan seterusnya.
Kelompok – kelompok tersebut, perhatian dan kepeduliannya tidak pada masalah – masalah
regional masing – masing, melainkan juga mengenai masalah internasional dan juga masalah
global. Organisasi independen yang tergabung dalam kelompok Roma, yang anggota –
anggotanya terdiri atas berbagai keahlian seperti ilmuwan, budayawan, rohanian, pengusaha,
pejabat dan lain – lain, juga memperhatikan, mengkaji, dan memprediksi masalah – masalah
global seperti masalah penduduk, pangan dan kelaparan, produksi pertanian, konsumsi
sumber daya alam, industrialisasi, pencemaran, krisis energi, krisis pangan, dan lain – lain.
Lembaga internasional, baik PBB maupun organisasi – organisasi independen, memiliki
kedudukan, fungsi, dan peranan yang bermakna dalam menopang saling pengertian serta
saling ketergantungan antarbangsa dan negara yang beragam sistem politik, ekonomi,
budaya, serta keadaan rasialnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mempelajari perspektif global dari sudut pandang geografi, sejarah, ekonomi, politik, sosiologi,
antropologi, dan pengaruh kemajuan IPTEK dalam transportasi, komunikasi, serta perkembangan
internasional. Perspektif global dari berbagai sudut, sangat penting selaku warga masyarakat.
Perspektif keruangan yang bertahap dari perspektif lokal, regional sampai global. Berfungsi untuk
mengkaji perubahan dalam ruang yang disebut region, pergeseran fungsi lahan beserta dampaknya
terhadap perubahan tata air, tatanan kehidupan tumbuhan dan hewan serta perubahan cuaca.
Perspektif sejarah mengacu pada konsep waktu terutama waktu yang telah lampau. Membawa
citra pengalaman masa lampau untuk di kaji hari ini, memprediksi kejadian yang akan datang. Visi ini
terkait dengan waktu hari ini dan esok. Terkait dengan pertumbuhan penduduk, kemajuan IPTEK dan
kebutuhan manusia yang tidak pernah ada batasnya. Keterbatasan sumber daya menyebabkan masalah
ini menjadi masalah global.
Ilmu politik mempelajari negara, tujuan dan lembaga yang melaksanakan tujuan tsb, hubungan
negara dengan warga negara, serta negara dengan negara. Dalam sorotan perspektif global, aspek
hubungan dengan negara lain merupakan hal pokok.
Dalam ilmu sosiologi, sorotan utamanya adalah hubungan antar manusia, terutama dalam
lingkungan yang terbentuk oleh manusia sendiri atau lingkungan sosial. Hubungan sosial ini semakin
lama semakin luas dan semakin berkembang. Berbagai motif melandasi hubungan ini, didukung oleh
semakin berkembangnya teknologi informasi. Dampaknya berbagai kebudayaan, kesenian, olahraga,
kuliner, tidak lagi berkembang di negara asalnya. Dampak hubungan global ini dapat + maupun -.
Visi antropologi mengarah kepada keberadaan dan perkembangan budaya dengan kebudayaan
dalam konteks global. Kajiannya mulai dari tingkat lokal, regional, nasional dan internasional,
wujudnya dapat dilihat dari berbagai perkembangan kemajuan di sekitar kita (bangunan, jalan, alat
transportasi, komunikasi) yang merupakan hasil kebudayaan. sudut pandang antropologi berarti
mengamati, menghayati dan memprediksi perkembangan kebudayaan secara menyeluruh.
IPTEK merupakan produk budaya manusia, dengan kesadaran yang tinggi, manusia dituntut
kemampuan untuk mengendalikan IPTEK yang bermata dua demi kesejahteraan umat manusia
dengan kelestarian lingkungan hidup. Sarana yang sangat bermakna dalam mendukung proses
ketergantungan umat manusia dalam berbagai aspek kehidupan pada tatanan global hari ini dan di
masa yang akan datang.
Komunikasi merupakan sarana saling pengertian internasional dalam menghadapi kehidupan
global yang penuh masalah dan tantangan hari ini serta masa yang akan datang. Lembaga
14
15
internasional, baik PBB maupun organisasi – organisasi independen, memiliki kedudukan, fungsi, dan
peranan yang bermakna dalam menopang saling pengertian serta saling ketergantungan antarbangsa
dan negara yang beragam sistem politik, ekonomi, budaya, serta keadaan rasialnya.
B. Saran
Dari makalah tentang perspektif global dilihat dari sudut-sudut ilmu sosial dan ilmu lain yang
terkait, penulis dapat memberikan saran yang membangun, yaitu:
a. Pembaca dapat mempelajari dan mengetahui hubungan kelompok-kelompok umat manusia dan
lingkungan manusia dalam hubungannya satu sama lain seperti hubungan antara manusia
terutama dalam lingkungan yang terbentuk oleh manusia sendiri atau lingkungan sosial.
b. Pembaca dapat mempelajari dan mengetahui proses-proses sosial budaya di masyarakat dan
perubahan pola kehidupan bangsa.
c. Pembaca dapat mempelajari dan mengetahui tentang suatu pengalaman masa lampau, dan dapat
memprediksi kejadian-kejadian yang akan datang.
d. Pembaca dapat mengenal tokoh-tokoh, bangunan-bangunan, perang, pertemuan, internasional
dan peristiwa-peristiwa bersejarah yang memiliki dampak luas terhadap tatanan kehidupan
global.
e. Pembaca dapat mempelajari dan mengetahui tentang fenomena, proses dan masalah keruangan
permukaan bumi, baik masa lampau maupun masa sekarang.
16
DAFTAR PUSTAKA
Karlina Purnamasari. 2013. Makalah Perspektif Global dari Visi Politik, Sosiologi dan Antropologi.
https://karlinapurnamasari.wordpress.com/2013/11/11/makalah-perspektif-global-dari-visi-politik-
sosiologi-dan-antropologi/. Online, diakses 22 Maret 2018.
Khristina Rahayu. 2013. Perspektif Global Dilihat dari Sudut Ilmu - Ilmu Sosial dan Ilmu Lain yang
Terkait. http://khristinarahayupinasty.blogspot.co.id/2013/12/perspektif-global-dilihat-dari-
sudut.html. Online, diakses 22 Maret 2018.
Phephe Pamungkas. 2013. Materi Presentasi Perspektif Global Dilihat Dari Sudut Ilmu.
https://id.scribd.com/doc/133089350/Materi-Presentasi-Perspektif-Global-Dilihat-Dari-Sudut-
Ilmu. Onine, diakses 29 Maret 2018.
Sumaatmadja, H Nursid dan Kuswara Wihardit. 2014 . Perspektif Global . Tanggerang Selatan
:Universitas Terbuka.