Anda di halaman 1dari 10

BAB 2 PERTUNJUKAN MUSIK TRADISIONAL

A. PENGERTIAN PERTUNJUKAN MUSIK


TRADISONAL
Pertunjukan seni musik adalah suatu upaya
untuk mengungkapkan perasaan melalui
komposisi keindahan suara manusia dan
harmonisasi alat musik yang diciptakan oleh para
pencipta lagu untuk memuaskan selera populer
masyarakat. Istilah lain dari pagelaran adalah
pertunjukan, yaitu suatu kegiatan yang
mendapatkan tanggapan dan penilaian.
Berdasarkan subjek pengisi dan penonton
kegiatan, ada dua tujuan yang terkandung di
dalam kegiatan pagelaran tersebut, antara tujuan
makro yaitu sebagai hiburan bagi masyarakat
umum atau khalayak ramai, dan tujuan mikro
yaitu sebagai sarana evaluasi terhadap kegiatan
pembelajaran seni musik (kesenian) di sekolah.
Selain memiliki tujuan-tujuan tersebut,
pagelaran seni musik juga memiliki beberapa
fungsi, antara lain media pengembangan bakat,
media komunikasi, media ekspresi diri, dan media
apresiasi.
B. TEKNIK PERTUNJUKAN MUSIK TRADISIONAL
Teknik pertunjukan musik dapat mencakup
sebagai berikut.
- Karya musik yang akan dimainkan.
- Penempatan pemain di atas panggung
(blocking).
- Aspek psikologis para pemain selama
pertunjukan.
- Penguasaan permainan musik dan latihan.
C. JENIS KARYA MUSIK YANG DIPERGELARKAN
Dalam kegiatan pagelaran seni musik dapat
ditampilkan berbagai jenis musik, baik jenis musik
tradisional maupun nontradisional.
1. MUSIK TRADISIONAL
Musik tradisional adalah jenis musik yang lahir
dari budaya suatu daerah. Contoh-contoh musik
daerah yaitu degung (Sunda), gambang kromong
(Betawi), gamelan sunda (Jawa Barat), dan lain-
lain.
2. MUSIK NONTRADISIONAL (MODERN)
Musik nontradisional tersebut juga dengan musik
modern, yaitu jenis musik yang digarap secara
modern, baik dari segi elemen musikal, peralatan
musik yang dipergunakan, fungsi, maupun bentuk
penyajiannya.
Pagelaran musik dapat disajikan dalam bentuk
seperti paduan suara/koor, ansambel musik gitar,
ansambel musik tiup, ansambel musik perkusi,
atau organ tunggal. Agar suasana tidak monoton
dan penonton tidak merasa bosan, dapat
ditampilkan berbagai lagu yang dibawakan secara
berselang-seling.
D. PROSEDUR PERTUNJUKAN MUSIK
Sebelum pelaksanaan kegiatan pergelaran,
penting adanya perencanaan sebagai pedoman
yang dapar mengarahkan kepada pelaksana
(panitia) agar dapat bekerja sesuai dengan tahap-
tahap yang ditentukan. Adapun fungsi
perencanaan dalam kegiatan pagelaran seni
musik, yaitu sebagai berikut.
- Sebagai langkah awal yang dilakukan panitia.
- Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
- Sebagai kendali dalam menciptakan suasana
kerja yang efektif dan efisien.
- Sebagai tolak ukur dalam mengevaluasi
kegiatan.
Hal-hal yang harus dibahas dalam menyusun
rencana pergelaran adalah sebagai berikut.
1. MENYUSUN PANITIA PERGELARAN
Dalam kegiatan pergelaran seni musik, organisasi
kepanitiaan memiliki tugas dan tanggungjawab
untuk mewujudkan tujuan kegiatan yaitu
terlaksananya pergelaran seni musik sesuai
dengan yang direncanakan. Orang dalam
kepanitiaan juga harus memenuhi syarat dan
kriteria yang ada, antara lain sebagai berikut.
- Menguasai bidang tugasnya.
- Sanggup bekerja sama dan bekerja keras.
- Siap untuk memimpin dan dipimpin.
- Disiplin dan kreatif.
- Berdedikasi dan loyalitas yang tinggi.
2. MENENTUKAN TEMA PERGELARAN
Suatu kegiatan yang dilaksanakan tentu
mempunyai maksud dan tujuan yang ingin
dicapai. Demikian juga dengan kegiatan
pergelaran musik, maksud dan tujuan tersebut
diungkapkan dalam sebuah tema, dan tema yang
disampaikan harus sesuai dengan misinya.
3. MENENTUKAN JENIS MUSIK YANG
DIPERGELARKAN
Dalam menentukan jenis musik yang
ditampilkan, tidak bisa lepas dari tema yang telah
ditetapkan. Misalnya untuk tema peringatan
Sumpah Pemuda atau hari Pahlawan, maka jenis
lagu yang sesuai adalah berabgai macam lagu
daerah atau perjuangan.
4. MENENTUKAN SUMBER DANA
Dana yang dipergunakan untuk pergelaran
tersebut harus jelas baik jumlah maupun sumber
dana tersebut, apakah dana tersebut diperoleh
dari sekolah, iuran siswa, atau melalui sponsor.
Perlu diingat bahwa segala kegiatan pasti
memerlukan dana. Oleh karena itu, dalam
menetapkan anggaran harus melihat besar
kecilnya kegiatan tersebut.

5. MENENTUKAN WAKTU DAN TEMPAT


PERGELARAN
Waktu dan tempat pelaksanaan pergelaran
ditentukan dengan banyak pertimbangan, agar
dapat berjalan sesuai tujuan. Adapun tempat
pergelaran dapat dilaksanakan di dalam dan di
luar ruangan. Hal tersebut disesuaikan dengan
keadaan sekolah. Sebelum melaksanakan
pertunjukan perlu perencanaan yang baik.
6. MENENTUKAN SASARAN PENONTON
Panitia harus memperhatikan segmen penonton
pertunjukan yang akan dilaksanakan. Artinya
sebuah pertunjukan itu ditujukan kepada
penikmat musik yang cocok misalnya siswa SMP,
SMA, dewasa,remaja, semua umur, atau segmen
penonton yang lainnya.
7. PENATAAN RUANG PERGELARAN
Ruang pergelaran adalah ruang atau tempat
dimana kegiatan pergelaran tersebut
dilaksanakan. Ruang pergelaran meliputi
panggung untuk kegiatan pentas, ruangan untuk
penonton atau pengunjung, ruang ganti pakaian
atau rias, ruang transit, ruang konsumsi, dan
ruang panitia. Dalam mempersiapkan pergelaran
hendaknya memperhatikan hal-hal yang
berhubungan dengan penataan ruang pergelaran,
yaitu tentang dekorasi, pencahayaan/lighting,
sound system, dan penampilan tema.
8. MEMPERSIAPKAN RUANG KELENGKAPAN
PERGELARAN
Kelengkapan-kelengkapan yang harus ada pada
kegiatan pergelaran musik antara lain peralaran
musik, partitur musik, trap untuk penyanyi, sound
system, dan kostum pemain.
E. PERTUNJUKAN MUSIK
Selain bisa digunakan sebagai media kreativitas,
menampilkan pertunjukan seni musik juga sebagai
media saran untuk mengembangkan potensi diri,
khususnya seni musik. Namun, tidak jarang
ditemukan risiko-risiko yang akan dihadapi
misalnya kerusuhan, cemoohan, bahkan
penontonnya meninggalkan pertunjukan. Dengan
demikian, untuk mempertunjukan seni musik
diperlukan pengecekan segala sesuatu yang
dibutuhkan mulai dari estimasi dana sampai jenis
musik yang lainnya.
Pelaksanaan pergelaran seni musik tingkat kelas
dapat dibuka oleh wali kelas masing-masing.
Namun, sebelum acara dimulai terlebih dahulu
harus dibuat rancangan susunan acara yang akan
disuguhkan kepada penonton. Hal-hal yang perlu
dimasukan dalam rancangan acara yaitu
waktu/durasi/lamanya acara, pola acara, variasi
acara, dan puncak acara.
Setelah kegiatan pergelaran selesai dilaksanakan,
biasanya diadakan evaluasi terhadap kegiatan
tersebut. Evaluasi dapat berupa evaluasi proses
maupun evaluasi hasil. Pada evaluasi proses, guru
kesenian sebagai pembimbing memberikan
catatan-catatan kecil yang ditujukan kepada
setiap anggota panitia, yang meliputi cara kerja
panitia, kekompakan kerja panitia, kedisiplinan,
dan kerja sama masing-masing personel panitia.
Adapun evaluasi hasil merupakan evaluasi
terhadap hasil yang diperoleh secara keseluruhan
dari kegiatan pergelaran tersebut. Evaluasi
dilaksanakan dengan tujuan mengetahui berbagai
hambatan yang dihadapi oleh setiap seksi, cara
mengatasi persoalan-persoalan yang ada, serta
mengetahui keadaan keuangan pada kegiatan
yang dilaksanakan. Hasil evaluasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai pedoman untuk
pelaksanaan kegiatan serupa pada masa yang
akan datang. Selain memiliki tujuan tersebut,
evaluasi juga memiliki manfaat yaitu memberikan
umpan balik bagi panitian maupun pihak lain dan
sebagai tolok ukur atas keberhasilan suatu
kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai