Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 7

1. Dilivia Nur Baiduri (10)


2. Fikri Nurrohman (14)
3. Ni Luh Made Kendran A.A. (27)
4. Shawn Michael D.I. (34)
A. Pengertian Pertunjukan Musik Tradisional
Suatu upaya untuk mengungkapkan
perasaan melalui komposisi keindahan
suara manusia dan harmonisasi alat
musik tradisional yang diciptakan oleh
para pencipta lagu untuk memuaskan
selera masyarakat. Istilah lainnya
adalah pergelaran, yaitu suatu kegiatan
yang mendapatkan tanggapan dan
penilaian.
B. Bentuk Pertunjukan Musik Tradisional

1. Penyajian Musik Tunggal


Menampilkan seseorang dalam
memainkan alat musik tertentu.
Contohnya penampilan suling tunggal,
penampilan kecapi tunggal, penampilan
sasando tunggal, dan lain sebagainya
2. Penyajian Kelompok Musik Terbatas
Penampilan kelompok musik seriosa dalam bentuk duet, trio, kuartet,
atau kuintet alat musik sampai dengan bentuk ansambel terbatas. Sifat
penyajian musik seperti ini tidak jauh berbeda dari penyajian musik tunggal,
yakni terkesan formal dan penonton harus benar-benar disiplin.
3. Penyajian Musik Orkestra
Memiliki sifat formal dan disiplin tinggi dan dihadiri oleh jumlah
penonton yang jauh lebih besar daripada penyajian musik lainnya. Untuk
menampilkan bentuk penyajian musik seperti ini diperlukan ruang yang
cukup besar serta tata akustik gedung yang sangat baik.
4. Penyajian Musik Elektrik
Penyajian musik dapat dilakukan di tempat terbuka dengan jumlah
penonton yang biasa mencapai ribuan orang. Sifat dari penyajian musik ini
tidak bersifat formal dan penonton boleh saja berteriak-teriak atau ikut
menyanyi bersama penyanyi yang sedang tampil.
C. Jenis Pertunjukan Musik Tradisional
Berdasarkan Tujuannya :
1. Pendidikan
Pagelaran musik jenis ini diselenggarakan dengan tujuan
pendidikan.

2. Hiburan
Jenis pertunjukan yang diselenggarakan dengan tujuan hiburan
3. Penerangan
Jenis pertunjukkan musik yang diselenggarakan dengan maksud
untuk memberikan informasi tertentu kepada masyarakat.

4. Amal
Pertunjukkan musik jenis ini ditunjukkan untuk keperluan amal.

5. Komersial
Pertunjukkan musik komersial yang diselenggarakan dengan
tujuan untuk mencari keuntungan.
Berdasarkan Tempatnya :
1. Indoor
Pertunjukkan musik yang penyelenggaraannya dilakukan di
dalam ruangan. Jumlah penonton sudah dipastikan,dilakukan
aula, gedung serbaguna.
2. Outdoor
Pertunjukkan musik yang diadakan di luar ruangan.
Di lapangan, alu-alun, pantai.
Berdasarkan Bentuk Penyajian
1. Tunggal (Solo)
2. 2 Orang (Duet)
3. 3 Orang (Trio)
4. 4 Orang (Kwartet)
5. 5 Orang (Kwintet)
D. Konsep Pertunjukan Musik Tradisional
Seni Musik Tradisional adalah salah satu macam dari seni musik yang
secara turun temurun dan melekat sebagai sarana hiburan di kalangan
masyarakat tertentu.
Pada umumnya, seni musik tradisional disusun atau dibuat berdasarkan
gaya, tradisi serta bahasa yang sesuai dengan daerahnya. Untuk itu tidak
sulit mengenali dari mana sebuah seni musik tradisional berasal. Misalkan
ketika kita mendengar lantunan musik ‘Bubuy Bulan’ maka secara naluriah
kita bisa mengenali bahwa musik tersebut berasal dari tanah sunda karena
dilantukan dengan bahasa sunda, serta memiliki ciri khas sunda yang
sangat kental.
E. Fungsi Pertunjukan Musik Tradisional
1. Fungsi Ritual
Maksudnya adalah sebagai ungkapan atau simbol untuk berkomunikasi
yang dianalogikan dalam suatu gerak, suara, ataupun tindakan-tindakan
tertentu yang biasanya terdapat dalam upacara ritual. Contohnya adalah
penciptaan tari Bedhaya Ketawang yang dipertunjukan bagi penibatan raja
naik tahta.

2. Fungsi Hiburan atau Tontonan


Biasanya penonton seni pertunjukan melihat kesenian tersebut
bertujuan untuk mencari hiburan, melepas lelah, menghilangkan stres dan
bersantai ria.
3. Fungsi Pendidikan Sebagai Media Penuntun
Setiap pementasan seni pertunjukan tradisional, para seniman
mempunyai misi yang ingin disampaikan kepada para penontonnya, maka
dari itu seorang seniman harus berperan semaksimal mungkin agar misinya
tersampaikan.
Seni pertunjukan tradisional sebagai media pendidikan sebenarnya
sudah terkandung dalam hakekat pertunjukan itu sendiri, seperti perwatakan
tokoh dan alur cerita secara utuh.

4. Fungsi Sebagai Media Kritik Sosial


Dalam masa pembangunan seperti saat ini, seni pertunjukan tradisional
cukup efektif dalam menyampaikan pesan-pesan pembangunan yang dapat
dilakukan dengan cara menyindir melalui tokoh yang diperankan atau dialog
tertentu.
F. Tujuan Pertunjukan Musik Tradisional
1. Memberi hiburan kepada masyarakat
2. Menumbuhkan motivasi untuk berkarya seni
3. Memperingati hari besar agama atau hari besar nasional
4. Melestarikan budaya bangsa
5. Mengomunikasikan karya seni kepada orang lain
G. Prosedur Pertunjukan Musik Tradisional
Sebelum pelaksanaan kegiatan pergelaran, penting adanya
perencanaan sebagai pedoman yang dapat mengarahkan kepada
pelaksana (panitia) agar dapat bekerja sesuai dengan tahap-tahap yang
ditentukan. Adapun fungsi perencanaan dalam kegiatan pergelaran seni
musik, yaitu sebagai berikut :
• Sebagai langkah awal yang dilakukan panitia.
• Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
• Sebagai kendali dalam menciptakan suasana kerja yang efektif dan
efisien.
• Sebagai tolak ukur dalam mengevaluasi kegiatan.
Hal-hal yang harus dibahas dalam menyusun rencana pergelaran
adalah sebagai berikut :
1. Menyusun Panitia Pergelaran
• Menguasai bidang tugasnya.
• Sanggup bekerja sama dan bekerja keras.
• Siap untuk memimpin dan dipimpin.
• Disiplin dan kreatif.
• Berdedikasi dan loyalitas yang tinggi.

2. Menentukan Tema Pergelaran


Kegiatan pergelaran musik, maksud dan tujuan tersebut diungkapkan
dalam sebuah tema, dan tema yang disampaikan harus sesuai dengan
misinya.
3. Menentukan Jenis Musik yang Dipergelarkan
Dalam menentukan jenis musik yang ditampilkan, tidak bisa lepas dari
tema yang telah ditetapkan.

4. Menentukan Sumber Dana


Dana yang dipergunakan untuk pergelaran tersebut harus jelas baik
jumlah maupun sumber dana tersebut, apakah dana tersebut diperoleh dari
sekolah, iuran siswa, atau melalui sponsor.

5. Menentukan Waktu dan Tempat Pergelaran


Waktu dan tempat pelaksanaan pergelaran ditentukan dengan banyak
pertimbangan, agar dapat berjalan sesuai tujuan. Adapun tempat pergelaran
dapat dilaksanakan di dalam dan di luar ruangan.
6. Menentukan Sasaran Penonton
Panitia harus memperhatikan segmen penonton pertunjukan yang akan
dilaksanakan.

7. Penataan Ruang Pergelaran


Ruang pergelaran adalah ruang atau tempat dimana kegiatan
pergelaran tersebut dilaksanakan.

8. Mempersiapkan Ruang Kelengkapan Pergelaran


Kelengkapan-kelengkapan yang harus ada pada kegiatan pergelaran
musik antara lain peralaran musik, partitur musik, trap untuk penyanyi,
sound system, dan kostum pemain.
H. Petujuntukan Musik Tradisional Pengiring
Tarian Gendang Beleq
PERTUNJUKAN GENDANG BELEQ
Berasal dari Suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Awalnya
Gendang Beleq digunakan untuk menyemangati prajurit yang pergi dan
pulang dari perang.
Nama Gendang Beleq diambil dari kata gendang dan beleq. Dalam
bahasa Suku Sasak “beleq” memiliki arti “besar” dan “gendang” merupakan
alat musik yang digunakan. Sehingga dapat diartikan Gendang Beleq
merupakan gendang yang berukuran besar.
Pertunjukan Gendang Beleq ditampilkan secara berjalan berkeliling dan
berkelompok untuk mengiringi Tarian Gendang Beleq . Setiap kelompoknya
terdiri dari 13 sampai 17 orang dengan membawa alat musik gendang
maupun alat musik tambahan.
Alat musik yang digunakan pada pertunjukan Gendang Beleq
diantaranya, dua Gendang Beleq (gendang mama dan gendang
nine), Gendang Kodeq (gendang kecil), Reong, Prembak Baleq, Prembak
Kodeq, Petuk, Gong Besar, Gong Penyelak, Gong Oncer, dan Lelontek.

Memiliki nilai filososfi dan disakralkan. Masyarakat Sasak menilai


gendang beleq memiliki nilai keindahan, ketekunan, kesabaran, kebijakan,
ketelitian, kepahlawanan, dan diharapkan dapat menyatukan hati mereka
I. Pertunjukan Musik Tradisional Seruling dan
Redep Pengiring Teater Cepung
CEPUNG
Kesenian ini merupakan seni vokal
tradisional daerah Lombok. Alat yang
digunakan sangat terbatas, hanya diiringi dua
alat musik yaitu seruling dan redep. Dengan
keterbatasan alat musik yang digunakan, para
pemain menirukan bunyi gendang, kenceng,
dan rincik. Para pemain selain bertugas
membuat bunyi-bunyian yang menyerupai alat
musik tertentu juga sebagai pembawa syair
atau pantun secara bersaut-sautan.
Kesenian ini merupakan seni vokal tradisional daerah Lombok. Alat
yang digunakan sangat terbatas, hanya diiringi dua alat musik yaitu seruling
dan redep. Dengan keterbatasan alat musik yang digunakan, para pemain
menirukan bunyi gendang, kenceng, dan rincik. Para pemain selain
bertugas membuat bunyi-bunyian yang menyerupai alat musik tertentu juga
sebagai pembawa syair atau pantun secara bersaut-sautan.

Anda mungkin juga menyukai