Anda di halaman 1dari 8

Nama Kelompok :

Kelompok Kanan
1) Dewi Ayu Utami (41032102212003)
2) Enna Siti Rohmah (41032102211095)
3) Dian Ratna Sari (41032102211119)
4) Icharuly Uljayanti (41032102211106)
5) Dewanti Paramitha (41032102211002)
6) Suci Rahmadiah I (41032102211052)
7) Eris Ariska S (41032102211068)
8) Nopi Safitri (41032102211104)
9) Iman Imanudin (41032102211069)
10) Indra Fauzi (41032102211009)
11) Nizar Wahyuda (41032102211109)
12) Shintia Nurazizah (41032102211125)
13) Cintarama (41032102211126)

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN ABK MAJEMUK

1. Apa penyebab penyakit kronis?


Jawab :
Penyebab penyakit kronis pada umumnya dipengaruhi oleh faktor genetik/turunan
dalam keluarga dan lingkungan sekitar, akan tetapi kebanykan penyakit kronis
disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat seperti begadang, makanan yang tidak sehat,
dan merokok. Jenis penyakit ini sering tidak disadari sampai kondisinya sudah
terlanjur parah, dan tidak jarang berujung pada kematian. Penyakit kronis juga
diketahui merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena
penyakit COVID-19.

2. Di dalam tujuan pendidikan jika tujuan tidak tercapai apakah ada solusi lain atau cara
lain untuk menggantikan tujuan tersebut sehingga tercapai?
Jawab :
Apabila tujuan pendidikan tidak tercapai tentunya sebagai guru harus dapat mencari
solusi lain sebagai alternatif pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan anak.
Anak perlu diidentifikasi awal atau asesmen sehingga guru dapat menentukan anak
berada difase mana sehingga tujuan pembelajaran dan pendidikannya dapat
ditentukan atau disesuaikan terlebih dahulu.
Guru harus mengetahui apa penyebab yang mengakibatkan tujuan tidak tercapai,
apabila permasalahan ada di materi yang tidak sesuai bagi anak maka sebagai guru
harus menurunkan materi dan menyesuaikan dengan kemampuan anak. Pembelajaran
diusahakan berpusat pada anak.

3. Biasanya anak penyakit kronis selalu berada di kursi roda atau di tempat tidur
program pendidikan seperti apa yang bisa digunakan untuk anak penyakit kronis?
Jawab :
Lebih awal kita harus memahami jenis atau penyakit kronis apa yang di alami
seseorang. Dengan diagnosis Medis sebagai langkah awal.
Tahap berikutnya, kita coba menganalisis terlebih dahulu apa yang memang
dibutuhkan oleh seseorang terkait dengan program pendidikan apa yang bagus,
apakah bisa memungkinkan untuk melakukan proses dalam program pendidikannya
atau tidak. Diperhatikan terkait dengan tujuan program akademinya, apakah sesuai
atau tidak, kebisaan apa yang selama ini dilakukan. Kondisi dengan lingkungan atau
tempat yang akan menjadi proses pembelajaran ini harus ditentukan. Jika, kondisinya
memakai alat bantu atau tidak mampu dan hanya di tempat tidur.
Programnya bisa lebih pada, penumbuhan semangat dan dukungan dari orang terdekat
dan motivasi dalam menjalani hidup. Baik dalam bentuk, kunjungan dari teman2,
mendengarkan ceramah, atau motivasi lainnya.

4. Apa cara natural terbaik untuk menyembuhkan penyakit kronis?


Jawab :
penyakit kronis kebanyakan belum ada obatnya, meskipun memakai obat-obatan
herbal sekalipun tetap kurang efektif untuk menyembuhkan. Akan tetapi untuk
pencegahannya dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Konsumsi Makanan Sehat 
Asupan makanan yang dikonsumsi nyatanya akan sangat berpengaruh pada kondisi
tubuh, termasuk pada kesehatan. Maka dari itu, konsumsi makanan sehat bisa menjadi
salah satu cara untuk membantu menurunkan risiko penyakit kronis. Disarankan
untuk meningkatkan konsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk buah dan
sayuran.
2. Kelola Stres 
Mengelola stres dengan baik bisa menjadi salah satu cara untuk menurunkan risiko
penyakit kronis. Sebab, stres disebut bisa memengaruhi kondisi tubuh,
mengganggu mood, hingga menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan penyebab
penyakit. 
3. Berhenti Merokok 
Kebiasaan merokok menjadi salah satu pemicu terjadinya penyakit jangka panjang,
terutama pada paru-paru. Paparan zat dalam rokok juga bisa memengaruhi kondisi
organ dan pembuluh yang ada di tubuh. Selain berhenti merokok, pola hidup sehat
lain yang harus diterapkan untuk menurunkan risiko penyakit kronis adalah
membatasi atau berhenti konsumsi minuman beralkohol. Sebab, hal ini bisa memicu
kerusakan pada organ tubuh jika dilakukan secara berlebihan. 
4. Rutin Berolahraga 
Gaya hidup sehat selanjutnya yang penting dilakukan untuk mencegah penyakit
adalah rutin berolahraga. Untuk menurunkan risiko penyakit kronis, disarankan rutin
berolahraga setiap hari, setidaknya 30 menit. Pilihlah jenis olahraga yang sesuai
dengan kemampuan dan jangan memaksakan diri. 
5. Cukup Tidur 
Orang dewasa disarankan untuk tidur setidaknya 7-8 jam setiap malam. Ternyata, ada
alasan di balik hal tersebut. Pola tidur yang baik dan tidur cukup bisa membantu
memberi tubuh istirahat setelah seharian beraktivitas. Dengan begitu, sistem
kekebalan tubuh dan kemampuan dalam melawan penyebab penyakit juga akan
terjaga dengan baik. 
6. Cari Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga 
Beberapa jenis penyakit mungkin berkembang dan diturunkan di dalam keluarga.
Maka dari itu, salah satu cara mencegah penyakit kronis adalah mencari tahu riwayat
kesehatan keluarga. Dengan begitu, tindakan pencegahan bisa dilakukan jika ternyata
ada riwayat atau faktor risiko penyakit tertentu.

5. Sebutkan pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan untuk mendiagnosa penyakit
kronis?
Jawab :
lewat pemeriksaan yang komprehensif, mulai dari wawancara, pemeriksaan fisik, juga
pemeriksaan penunjang, contohnya laboratorium, rontgen, USG, CT scan, biopsi, dan
sebagainya, tergantung dari kecurigaan terkait jenis penyakitnya. Namun, tanpa
mengetahui penyakit kronis apa yang Anda maksud, tentu sulit juga bagi kami
menjelaskan langkah diagnostik yang tepat untuk mengetahuinya.

6. apakah penyakit kronis hanya dapat menimpa kelompok yang heterogen saja ? Atau
tidak ? Mengapa ?
Jawab :
Ya, karena penyakit heterogen adalah penyakit yang mengacu pada beberapa akar
penyebabnya, dan karenanya penyakit kronis tersebut dapat berlangsung lama,
biasanya lebih dari satu tahun, penyakit tersebut seperti : diabetes, hepatitis, epilepsi
dan yang lainnya.

7. Sebagian besar anak" Berpenyakit kronis menghabiskan waktunya di rumah sakit atau
di rumah peristirahatan daripada di keluarga atau bersama org tua. Perhatiannya lebih
banyak berfokus pada penyakit dan berbagai keterbatasannya. Dari kondisi ini apa
pengaruhnya terhadap perkembangan dan juga kondisi psikis anak tersebut serta
bagaimana cara/ langkah pertama yg paling tepat kita lakukan untuk penanganannya
dan siapa sajakah tenaga profesional yang harus terlibat dalam menangani hal tsb.
Jawab :
Tentu saja jika anak - anak yang memiliki penyakit kronis ketika diposisikan harus
stand by dengan namanya rumah sakit, ruangan, suntik, inpus. sangat berpengaruh
sekali pada perkembangan kondisi psikisnya. Dengan kondisinya biasanya anak
seusianya bermain, bercanda, tertawa tidur dirumah dengan nyaman. Disinilah faktor
dukungan orang tua yang sangat diperlukan oleh anak tersebut, dibalik itu ketika
kondisinya sangat membutuhkan ahli dengan kondisi psikisnya. Bisa, mengikut
sertakan psikolog anak dalam melakukan perkembangan psikisnya.

8. Apa perbedaan penyakit akut dan kronis?


Jawab :
Berbeda dengan penyakit akut yang gejalanya bisa muncul tiba-tiba, penyakit kronis
terkadang tidak menimbulkan gejala pada tahap awal dan gejala baru muncul ketika
penyakit tersebut mulai memburuk atau semakin parah.
Perbedaan akut dan kronis pada penyakit terdapat pada perjalanan penyakitnya.
Penyakit dapat dikatakan akut apabila seseorang menderita suatu penyakit dalam
waktu relatif singkat, yaitu kurang dari 6 bulan. Salah satu ciri khas penyakit akut
adalah gejalanya muncul secara cepat atau tiba-tiba.Sementara itu, istilah penyakit
kronis digunakan untuk menggambarkan suatu penyakit yang bisa diderita dalam
kurun waktu lama, biasanya lebih dari 6 bulan atau bahkan bertahun-tahun.

9. Untuk menyusun program pendidikan bagi anak berpenyakit kronis salah satunya
yaitu, masa perubahan kondisi anak hendaknya diisi dengan kegiatan yang berarti,
contoh kegiatan berarti itu apa saja?
Jawab :
Tentunya kegiatan yang membatasi fisik seperti tidak terlalu banyak melakukan
aktivitas, dan mendorong kebutuhan psikologisnya.
contohnya : memiarkan anak untuk melakukan pengembangan
kemampuan,menikmati hari - hari yang berkualitas dengan orang tua.sekalipun
dirumah sakit.

10. Mencakup dari materi yang disebutkan bahwa secara garis besar reaksi yang
ditunjukan anak ketika menghadapi kondisi fisiknya itu dibagi menjadi 2, ada sikap
patuh dan juga ada sikap agresif, disitu dijelaskan bahwa sikap agresif anak lebih
merasakan kondisi dimana dia putus asa, kemudian adanya sikap menyerang. Nah
untuk pertanyaannya ada tidak cara kita untuk menyadari atau memberi arahan untuk
memahami atau menyadari kondisi anak tersebut tentang permasalahan penyakit ini
sehingga tidak mengakibatkan sikap agresif seperti menyerang, putus asa, dll?
Jawab :
Sikap agresif pada anak yang mengidap penyakit kronis perlu ditindak lanjuti dengan
serius sebab bisa jadi hal tersebut justru memperparah kondisi kesehatan anak maka
ada beberapa langkah yang bisa kita coba untuk mengarahkan sikap agresif anak
• Mengatasi emosi negatif yang muncul dengan mengajak anak berbicara dan
mengarahkan bahwa kita harus sabar saat menghadapinya serta harus yakin kalau
nantinya akan sembuh
• Memberi dukungan untuk anak supaya dia kuat saat menjalani proses pengobatan
baik dukungan dari orang tua, keluarga, dan teman serta memberi motivasi untuk
anak
• Melakukan kegiatan yang menyenangkan dengan menyempatkan waktu untuk
bermain bersama supaya anak tidak merasa jenuh
 Melakukan terapi psikologis
 Sering mengajak berbicara anak
 Menjaga emosi anak
 Melakukan kegiatan yang di sukai anak

11. Bagaimana cara menangani/menghadapi sifat agresif bagi penyandang kronis?


Jawab :
adapun cara menangani sifat agresif pada orang yang memiliki penyakit kronis
adalah:
1. Kenali atau cari tahu dulu sifat agresifnya
2. Temukan cara untuk mengatasi sifat agresifnya
3. Tanamkan kontrol pada dirinya
4. Kendalikan emosi pada diri sendiri
5. Berikan kenyamanan dan kasih sayang

12. Apakah penyakit kronis bisa disembuhkan?


Jawab :
Sesuai dengan definisi dari penyakit kronis sendiri, yaitu, penyakit yang dapat
menyebabkan kerusakan jaringan, yang berlangsung berbulan-bulan terjadi secara
perlahan-lahan bahkan bertahun-tahun hingga dapat menyebabkan kematian.
karena hal tsb, sebagian besar penyakit kronis tidak bisa disembuhkan, tetapi hanya
bisa dikontrol agar tidak bertambah parah. Meskipun sebagian besar tidak dapat
disembuhkan, penyakit kronis bisa dirawat dan ditangani menggunakan perawatan
obat-obatan, akupuntur, terapi perilaku kognitif, dan operasi.
Sampai saat ini masih belum ada obatnya, adapun dengan pengobatan herbal maupun
pengobatan lewat rumah sakit itu hanya untuk memperlambat penyebarannya saja.
Maka dari itu kita bisa melakukan pencegahan dengan hidup sehat

13. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan untuk mendiagnosa penyakit kronis?
Jawab :
Suatu penyakit dikatakan kronis biasanya jika muncul terus menerus, atau kambuh
kambuhan dalam waktu yang lama. Banyak jenis penyakit kronis, dengan gejala,
keparahan, penyebab, dan penanganan yang berbeda. Oleh karenanya, tentu cara
pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk mendeteksinya pun bisa berbeda.
Idealnya, diagnosis suatu penyakit ditegakkan lewat pemeriksaan yang komprehensif,
mulai dari wawancara, pemeriksaan fisik, juga pemeriksaan penunjang, contohnya
laboratorium, rontgen, USG, CT scan, biopsi, dan sebagainya, tergantung dari
kecurigaan terkait jenis penyakitnya. Namun, tanpa mengetahui penyakit kronis apa
yang dimaksud, tentu sulit juga menjelaskan langkah diagnostik yang tepat untuk
mengetahuinya. Sebab itu, sebaiknya dikonsultasikan langsung hal ini dengan dokter
yang memeriksa.

14. Masihkah peran dukun berfungsi sebagai penyembuhan penyakit kronis?


Jawab :
Pada dasarnya kembali lagi pada kepercayaan dan keyakinan. Karena tidak lepas dari
pengaruh kepercayaan disuatu daerahnya masing-masing.
Tentunya masih ada yang mempercayakan pemeriksaan penyakit kronis pada dukun.
Dengan beberapa kemungkinan salah satu nya tadi budaya dan kepercayaan, bisa juga
dipengaruhi oleh faktor biaya. Tentunya ketika melakukan pemeriksaan medis biaya
lebih banyak dibandingkan ke dukun. Namun, kondisi dan semakin berkembangnya
waktu, alat yang canggih semakin banyak yang beralih. Walaupun masih ada yang
pengobatannya jalur dukun.

15. Apakah Penyakit kronis bisa menular?


Jawab :
Ada neberapa penyakit kronis yang tidak menular dan ada pula penyakit kronis yang
menular diantaranya.
penyakit kronis tidak menular seperti :
• Penyakit jantung
• Penyakit stroke
• Kanker
• Diabetes mellitus
• Penyakit ginjal
• Gangguan mental
• Gangguan pernapasan kronis
Penyakit kronis menular seperti:
• HIV – AIDS
• Hepatitis kronis
• Flu burung
• tuberculosis (TBC)

Anda mungkin juga menyukai