Anda di halaman 1dari 57

PCP Diklat Dasar Stunting Moda Daring

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT


DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA PENDIDIKAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2020
TUJUAN PELATIHAN

Bagian I
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian PAUD
2. Peserta dapat menjelaskan tujuan dan ruang
lingkup, dan Manfaat PAUD
3. Peserta dapat memahami Landasan Yuridis
PAUD PAUD
Suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak adalah pemberian upaya
lahir sampai dengan usia enam untuk menstimulasi,
tahun yang dilakukan melalui membimbing, mengasuh
pemberian rangsangan dan pemberian kegiatan
pendidikan untuk membantu pembelajaran yang akan
pertumbuhan dan menghasilkan kemampuan
perkembangan jasmani dan dan keterampilan pada
rohani agar anak memiliki anak (kompetensi).
kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. 6.
Usia dini (lahir – 6 tahun) merupakan masa perkembangan dan
pertumbuhan yang sangat menentukan bagi anak di masa depannya
atau disebut juga masa keemasan (the golden age) namun sekaligus
periode yang sangat kritis yang menentukan tahap pertumbuhan dan
perkembangan anak selanjutnya

Periode Pertumbuhan Kritis

20 minggu Lahir Bayi Anak


PERKEMBANGAN INTELEKTUAL ANAK
Perkembangan Otak:
• Saat lahir bayi memiliki sekitar 100
milyar sel otak yang belum saling
bersambungan.
• Banjir pengalaman indera dari
banyaknya rangsangan yang
diterima anak akan memperkuat dan
memperbanyak sambungan
(synaps) antar sel.
• Kerja otak sangat efisien, bagian
yang tidak digunakan akan
dimusnahkan (atrophy).
• 50% perkembangan kecerdasan
anak terjadi pada usia 0-4 tahun,
dan 50% sisanya pada rentang usia
4-18 tahun.
(Osborn, White, Bloom)
Otak Bersifat Elastis
(John B. Arden, 2010)

 Synaps antara neuron bersifat elastis sehingga


dapat berubah setiap saat.
 Synaps akan berubah jika anak mengingat
sesuatu yang baru dan memperkuat jaringan
otak.
 Gunakan synap atau kamu kehilangan synaps
“Use synap or you lose it”
Stimulasi Otak
(John B. Arden, 2010)

 Perlu Pengulangan  Perlu Pengalaman Baru


 Pengulangan berguna  Bentuk dan ukuran
untuk penebalan dan synap berubah ketika
penguatan synaps anak belajar hal yang
baru
 Pengalaman baru
memperkuat dan
memperbanyak
sambungan synaps antar
sel.
(8) Meningkatkan (1) Kesiapan anak (2) Mengurangi
Indeks Pembangunan memasuki pendidikan Angka mengulang kelas
Manusia (IPM) lebih lanjut (repeater)

(7) Memperbaiki (3) Mengurangi


derajat kesehatan & Angka putus Sekolah
gizi anak usia dini (DO)

(5) Meningkatkan (4) Mempercepat


(6) Mengurangi
Mutu Pencapaian
Angka Buta
Pendidikan Wajib belajar 9
Huruf muda
1. Alasan Pendidikan: PAUD merupakan
pondasi awal dalam meningkatkan
kemampuan anak untuk menyelesaikan
pendidikan lebih tinggi, menurunkan angka
mengulang kelas dan angka putus sekolah.
2. Alasan Ekonomi: PAUD merupakan investasi
yang menguntungkan baik bagi keluarga
maupun pemerintah
3. Alasan sosial: PAUD merupakan salah satu
upaya untuk menghentikan roda kemiskinan
4. Alasan Hak/Hukum: PAUD merupakan hak
setiap anak untuk memperoleh pendidikan
yang dijamin oleh undang-undang.
10
TUJUAN PAUD
 PAUD juga bertujuan membangun landasan bagi
berkembangnya potensi anak agar menjadi manusia beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri
dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab

 Melalui PAUD, anak diharapkan dapat mengembangkan


segenap potensi yang dimilikinya antara lain: agama, kognitif,
sosial-emosional, bahasa, motorik kasar dan motorik halus, serta
kemandirian; memiliki dasar-dasar aqidah yang lurus sesuai
dengan ajaran agama yang dianutnya, memiliki kebiasaan-
kebiasaan perilaku yang diharapkan, menguasai sejumlah
pengetahuan dan keterampilan dasar sesuai dengan kebutuhan
dan tingkat perkembangannya, serta memiliki motivasi dan sikap
belajar yang positif.
APA FUNGSI PAUD ?
1. Fungsi Adaptasi. Berperan dalam membantu
anak melakukan penyesuaian diri dengan
berbagai kondisi lingkungan serta
menyesuaikan diri dengan keadaan dalam
dirinya sendiri.
2. Fungsi Sosialisasi Berperan dalam membantu
anak agar memiliki keterampilan sosial yang
berguna dalam pergaulan dan kehidupan
sehari-hari di mana ia berada
(Lanjutan Fungsi PAUD)

3. Fungsi Pengembangan. Di Lembaga


pendidikan anak usia dini ini diharapkan
dapat pengembangan berbagai potensi yang
dimiliki anak
4. Fungsi Bermain. Berkaitan dengan
pemberian kesempatan pada anak untuk
bermain, karena pada hakikatnya bermain itu
sendiri merupakan hak anak sepanjang rentang
kehidupannya
1. UUD 1945,
a. Pembukaan UUD 1945,
… melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa

b. Amandemen UUD 1945, Pasal 28b


Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh
dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi

2. UU PERLINDUNGAN ANAK (No. 23 tahun 2002)


Setiap anak berhak untuk dapat hidup,tumbuh, berkembang,
dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan
dari kekerasan dan diskriminasi
UU SISDIKNAS (No. 20 tahun 2003)
- Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan sebelum jenjang
Pendidikan Dasar
- PAUD diselenggarakan 3 jalur (formal,nonformal,& informal)
- PAUD jalur Pendidikan Formal berbentuk TK, RA atau
bentuk lain yang sederajat
- PAUD jalur Pendidikan Nonformal berbentuk Kelompok
Bermain,Taman Penitipan Anak, bentuk lain yg`sederajat.
- PAUD jalur Pendidikan Informal berbentuk pendidikan
keluarga atau pendidikan yg diselenggarakan oleh lingkungan
Panduan Diskusi WA 1
1. Bagaimana PAUD dapat mengurangi angka mengulang dan putus sekolah,
meningkatkan IQ, dan membantu kesuksesan belajar di sekolah dasar?
(Misalnya: di PAUD anak sudah bersosialisasi dan membangun kepercayaan
diri, IQ perlu diasah melalui stimulasi, factor-faktor yang mendorong anak
sukses di SD kaitannya dengan PAUD)
2. PAUD mempunyai dampak terhadap social dan ekonomi, lebih dapat
menyesuaikan diri dan lebih siap dalam perubahan di masyarakat?
(Misalnya: stimulasi terhadap kemandirian, tanggung jawab dan kreativitas,
pemecahan masalah dll sudah dibangnun sejak PAUD dan kaitakan
pengaruhnya terhadap kehidupan social dan ekonomi).
3. Kemudian jelaskan apakah penerapan peraturan dan perundangan yang ada
telah terlaksana dengan baik? (misalnya: penerapan hak anak atas
Pendidikan dan pengasuhan, perhatian orang tua dan masyarakat terhadap
PAUD, dan apa peran serta hal yang perlu dilakukan agar peraturan dan
perundangan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
TUJUAN PELATIHAN
Bagian II
1. Peserta dapat menjelaskan Landasan Filosofis
PAUD pada Lembaga PAUD
2. Peserta dapat menjelaskan Layanan PAUD
Bermutu
3. Peserta dapat menjelaskan Layanan PAUD
Holistik Integratif (PAUD HI)
Pengertian Konsep Dasar
 Konsep adalah gambaran mental tentang objek yang bersifat
abstrak atau kemampuan yang mendasar dalam membangun
pemikiran dan keyakinan, baik dalam ilmu kognitif seperti
disiplin ilmu linguistik, psikologi dan filosofi.
 Konsep dasar PAUD selanjutnya akan menjadi dasar dalam
mengembangkan PAUD dalam bentuk filosofi PAUD,
selanjutnya menjadi dasar pemikiran dalam pengembangan
anak usia dini.
Pengertian Landasan Filosofis

seperangkat keyakinan tentang


bagaimana anak berkembang dan
belajar, serta apa dan bagaimana
mereka seharusnya dibelajarkan.
Pandangan Para Ahli PAUD

Banyak orang yang telah menyumbangkan


pemikirannya tentang PAUD. Beberapa ahli ini
telah mengembangkan idenya dengan terlibat
langsung dalam Pendidikan anak, ada anak
yang kurang beruntung; sementara ahli lainnya
teorinya dikembangkan berdasarkan keadaan
politik dan falsafah terkait dengan permasalahan
masyarakat setempat.
ANAK USIA DINI
Froebel (Jerman_1782-1852):
Pestalozzi (Swiss •Berpembawaan baik (innate goodness) dan berpotensi
1774 – 1827): kreatif (creative potential)
•Berpembawaan •Fase sangat berharga dan dapat dibentuk dlm periode
baik kehid manusia (a noble malleable phases of human life).
•Belajar melalui •Perlu “taman” utk mengemb potensi dan bawaan, yg
indera pengamatan menekankan self activity dan free play
dan persepsi
Maria Montessori AUD Ki hajar dewantara (Indonesia_1889-1959):
•Titah Tuhan : unsur badan kasar (jasmani) dan
(Italia_1870-1952) badan halus (rohani)
•Absorbent mind •Anak lahir dengan kodrat atau pembawaan
•Child’s self- masing-masing (baik/buruk) → pendidikan
constructions bertujuan untuk menuntun
•Sensitive Periods •1-7 th: contoh dan pembiasaan, 7-14 th:
pengajaran dan perintah/hukuman
Pestalozzi (1746-1827)

 Anak pada dasarnya memiliki pembawaan


yang baik
 Masing-masing tahap partumbuhan dan
perkembangan seorang individu haruslah
tercapai dengan sukses sebelum berlanjut
pada tahap berikutnya
 Segala bentuk pendidikan adalah
berdasarkan pengaruh panca indera, dan
melalui pengalaman-pengalaman tersebut
potensi-potensi yang dimiliki oleh seorang
individu dapat dikembangkan
 Tujuan pendidikan ialah memimpin anak
menjadi orang yang baik dengan jalan
mengembangkan semua daya yang
dimiliki oleh anak
Pestalozzi (1746-1827)

 Segala usaha yang dilakukan oleh orang dewasa harus


disesuaikan dengan perkembangan anak menurut kodratnya,
sebab pendidikan pada hakekatnya adalah suatu usaha pemberian
pertolongan agar anak dapat menolong dirinya sendiri di kemudian
hari
 Perkembangan anak berlangsung secara teratur, maju setahap
demi setahap, implikasi atau pengaruhnya adalah bahwa
pembelajaranpun harus maju teratur selangkah demi selangkah
 Lingkungan terutama lingkungan keluarga memiliki andil yang
cukup besar dalam membentuk kepribadian seorang anak pada
awal kehidupannya
 Kecintaan yang diberikan ibu kepada anaknya akan memberikan
pengaruh terhadap keluarga, serta menimbulkan rasa terima kasih
dalam diri anak. Pada akhirnya, rasa terima kasih tersebut akan
menimbulkan kepercayaan anak terhadap Tuhan
Maria Montessori (1870-1952)

 Pentingnya kondisi lingkungan yang


bebas dan penuh kasih agar potensi yang
dimiliki anak dapat berkembang secara
optimal
 Pendidikan merupakan aktivitas diri yang
mengarah pada pembentukan disiplin
pribadi, kemandirian dan pengarahan diri
 Persepsi anak tentang dunia merupakan
dasar dari ilmu pengetahuan.
 Pendidikan merupakan suatu upaya untuk
membantu perkembangan anak secara
menyeluruh dan bukan sekedar mengajar
Maria Montessori (1870-1952)
 Dalam perkembangan anak terdapat masa peka, suatu
masa yang ditandai dengan begitu tertariknya anak
terhadap suatu objek atau karakteristik tertentu serta
cenderung mengabaikan objek yang lainnya.
 Pentingnya kondisi lingkungan yang bebas dan penuh
kasih agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang
secara optimal.
 Anak memiliki kemampuan untuk membangun sendiri
pengetahuannya, dan hal tersebut dilakukan oleh anak
mulai dari awal sekali. Gejala psikis atau kejiwaan yang
memungkinkan anak membangun pengetahuannya sendiri
dikenal dengan istilah jiwa penyerap (absorbent mind).
Friendrich Wilheim August Froebel (1782-1852)
 Anak sebagai individu yang pada kodratnya
bersifat baik. Sifat yang buruk timbul karena
kurangnya pendidikan atau pengertian yang
dimiliki oleh anak tersebut.
 Masa anak merupakan fase yang sangat
fundamental bagi perkembangan individu karena
pada fase inilah terjadinya peluang yang cukup
besar untuk pembentukan dan pengembangan
pribadi seseorang.
Friendrich Wilheim Froebel
 Apabila anak mendapatkan pengasuhan yang (1782-1852)
tepat, maka seperti halnya tanaman muda akan
berkembang secara wajar mengikuti hukumnya
sendiri. Pendidikan taman kanak-kanak harus
mengikuti sifat dan karakteristik anak.
 Bermain dipandang sebagai metode yang tepat
untuk membelajarkan anak, serta merupakan cara
anak dalam meniru kehidupan orang dewasa di
sekelilingnya secara wajar.
Jean Jacques Rousseau (1712-1778)
 Konsep “kembali ke alam” dan pendekatan yang
bersifat alamiah dalam pendidikan anak.
Pendekatan alamiah berarti anak akan
berkembang secara optimal, tanpa hambatan.
 Menurutnya pula bahwa pendidikan yang
bersifat alamiah menghasilkan dan memacu
berkembangnya kualitas semacam kebahagiaan,
spontanitas dan rasa ingin tahu.
 Walaupun kita telah melakukan kontrol terhadap
pendidikan yang diperoleh dari pengalaman J.J. Rousseau (1712-1778)

sosial dan melalui indera, tetapi kita tetap tidak


dapat mengontrol pertumbuhan yang sifatnya
alami.
 Tujuan pendidikan adalah membentuk anak
menjadi manusia yang bebas.
Jean Piaget dan Lev Vigotsky
 Anak membangun pengetahuannya sendiri karena
mereka memiliki begitu banyak gagasan yang
sesungguhnya tidak pernah diajarkan kepada mereka.
 Pengetahuan pada dasarnya dibangun oleh anak
melalui interaksi dengan lingkungannya.
 Pada dasarnya paham konstruktivis mempunyai
asumsi bahwa anak adalah pembangun pengetahuan
yang aktif. Anak mengkonstruksi pengetahuannya
berdasarkan pengalamannya. Pengetahuan tersebut
diperoleh anak dengan cara membangunnya sendiri
secara aktif melalui interaksi yang dilakukannya
dengan lingkungan.
 Lev Vigotsky berpandangan bahwa konteks sosial
merupakan hal yang sangat penting dalam proses
belajar seorang anak. Pengalaman interaksi sosial ini
sangat berperan dalam mengembangkan kemampuan
berfikir anak. Interaksi antara anak dengan lingkungan
sosialnya akan menciptakan bentuk-bentuk aktivitas Lev S. Vygotsky (1896 – 1934)
mental yang tinggi.
Ki Hajar Dewantara (1889-1959)
 Anak sebagai kodrat alam yang memiliki pembawaan
masing-masing serta kemerdekaan untuk berbuat
serta mengatur dirinya sendiri. Akan tetapi
kemerdekaan itu juga sangat relatif karena dibatasi
oleh hak-hak yang patut dimiliki oleh orang lain.
 Pamong hanya boleh memberikan bantuan apabila
anak menghadapi hambatan yang cukup berat dan
tidak dapat diselesaikan.
 Pengajaran harus memberi pengetahuan yang
berfaedah lahir dan batin, serta dapat memerdekakan
diri.
Ki Hajar Dewantoro
 Anak sebagai individu yang memiliki potensi untuk (1889-1959)

berkembang, sehingga pemberian kesempatan yang


luas bagi anak untuk mencari dan menemukan
pengetahuan, secara tidak langsung akan memberikan
peluang agar potensi yang dimiliki anak dapat
berkembang secara optimal.
Periodesasi Ide PAUD
Figur Kunci Ide-Ide dan Praktik di PAUD
Yunani dan Romawi Kuno
 Pendidikan harus diawali sejak usia dini
Plato dan  Manusia pada dasarnya adalah baik
Aristoteles  Anak laki-laki dan anak perempuan harus memperoleh pendididikan
 Pengembangan baik pemikiran dan tubuh sama pentingnya
 Bermain merupakan alat belajar yang bernilai bagi anak

Reformasi
Martin Luther  Pendidikan bagi semua anak
 Keaksaraan bagi setiap individu adalah penting
 Keseluruhan aspek perkembangan sama pentingnya
John Amos  Pendidikan bagi semua anak
Comenius  Perkembangan bahasa bagi anak adalah penting
 Pendidikan harus dimulai sejak kanak-kanak
 Anak belajar melalui bermain
 Anak belajar dengan baik melalui pengalaman langsung
 Belajar harus dilaksanakan dengan mengunakan bahasa ibu anak
 Ibu mempunyai peran dalam mendidik anak usia dini
 Pengetahuan perlu bagi setiap orang
Zaman Pencerahan
John Locke  Anak belajar melalui indranya
 “pengasuhan” lebih penting dari pada “kebiasaan”
 Hubungan saling menghargai adalah penting
 Anak harus diberikan kebebasan
 Pembelajaran pada anak tidak boleh dipaksakan
Jean  Semua manusia pada dasarnya baik
Jacques  Anak melalui tahapan-tahapan perkembangannya
Rousseau  Pembelajaran harus diawali dari semenjak lahir dan
sepanjang hayat
 Pemikiran anak berbeda dari pemikiran orang dewasa
 Pendidikan harus berlandaskan pengetahuan yang
dimiliki/dikuasai oleh anak
 Anak akan belajar dengan baik melalui pengalaman
langsung
 Pendidikan diberikan melalui bermain dan disesuaikan
dengan minat anak
Gerakan Pendidikan yang Membentuk
Layanan PAUD dan Pengasuhan
(sumber: Feeney, Cristensen dan Moravick, 2006:73-74)

1. Pendekatan The Kindergarten/Taman


Kanak-Kanak
(Perintis Friederich Froebel, Jerman)

2. Pendekatan Progressive Education/


Pendidikan Progresif
(Perintis John Dewey, Lucy Srague Mitchell, Harriet Johnson, Caroline
Pratt, Amerika)

3 Pendekatan The Nursery School


(Perintis Margaret dan Rachel McMilan, Inggris)
1.Pendekatan The Kindergarten/Taman Kanak-Kanak
Ide Penting
 Aktivitas merupakan dasar bagi pengetahuan.

 Bermain merupakan bagian penting dalam proses

pendidikan.
 Pengajaran bagi anak yang lebih kecil harus berbeda dari
anak yang lebih besar dalam konten dan proses pengajaran.
 Guru adalah seorang pemimpin yang menghargai.

Pengaruhnya dalam Pembelajaran PAUD


 Penggunaan materi pengajaran dan aktivitas (disebut hadiah
dan pekerjaan) meliputi pekerjaan tanah liat, menggunting
kertas, membangun menggunakan balok, permainan jari,
bernyanyi, menggambar.
 Program persiapan khusus bagi guru
2. Pendekatan Progressive Education/ Pendidikan Progresif
Ide Penting
 Pendidikan adalah kehidupan anak saat ini, tidak hanya persiapan
untuk masa yang akan datang
 Kerjasama dan pemecahan masalah merupakan aspek penting

kurikulum.
 Kurikulum berdasarkan kepada minat dan kebutuhan anak.

 Anak belajar melalui melakukan.

 Semua aspek perkembangan adalah penting.

 Peran guru adalah sebagai pemandu.

Pengaruhnya dalam Pembelajaran PAUD


 Proyek eksplorasi aktif merupakan inti kurikulum.
 Masyarakat sebagai sumber kurikulum.
 Unit Balok digunakan sebagai representasi atas apa yang dipelajari
anak.
Pendekatan The Nursery School
Ide Penting
 Penting untuk menstimulasi rasa ingin tahu dan imajinasi anak.

 Bermain dalam lingkungan main yang direncanakan adalah kendaraan

penting bagi pendidikan.


 Bekerja di luar ruangan dan bermain adalah penting.

 Estetika merupakan bagian penting dalam kurikulum.

 Peran guru adalah pengasuhan dan mengajar secara informal.

 Taman pengasuhan anak harus diperkuat oleh guru yang dilatih dan

berkualifikasi.
Pengaruhnya dalam Pembelajaran PAUD
 Pelatihan sensori

 Aktivitas di luar ruangan meliputi kotak pasir dan bercocok tanam.

 Fokus pada kesehatan anak, meliputi higienis diri anak dan nutrisi.

 Aktivitas ekpresi kreatif.


Perintis Pendekatan PAUD
Eropah
Perintis/ Rudolf Steiner (Jerman)
pendekatan
Tujuan a. Untuk membangun masyarakat yang bebas, setara dan berkolaborasi.
b. Untuk mengembangkan manusia yang bebas yang mempunyai tujuan
dan arah dalam kehidupan.
c. Kesimbangan perkembangan bagi anak (pemikiran, tubuh dan jiwa)

Ide Penting a. Usia dini merupakan fase penting perkembangan sesuai tahapannya.
b. Dari lahir-7 tahun, anak merespon melaui gerak dan pandangannya
sangat sensitif pada lingkungan.
c. Menekankan pada kekuatan yang ada dalam diri anak.
d. Guru harus menjaga sensitivitas anak usia dini; kehangatan dan
keamanan adalah penting.
e. Meniru dan memberi contoh adalah strategi yang penting dalam
mendukung pembelajaran anak.
Ciri Pembeda a. Kehangatan, seperti di rumah sendiri, dan lingkungan yang estetis.
b. Materi dipilih yang bersifat alami untuk digunakan dalam kegiatan sensori
dan kreativitas.
c. Bercerita, wayang, aktivitas artistik, bermain imaginasi dan aktivitas
domestik.
d. Ritual dan suasan kehidupan dan musim adalah penting.
e. Pengelompokan berbeda usia ( selama 3 tahun dengan guru yang sama
di Prasekolah maupun TK).
f. Guru yang penuh kehangatan, tampil gagah merupakan hal utama dalam
Perintis/ Montessori Method/Metode Montessori
pendekatan
Tujuan a. Kesehatan psikologis anak.
b. Mengembangkan kemandirian dan produktivitas.
c. Memelihara martabat anak.
Ide Penting a. Pendidikan berawal saat lahir-6 tahun sangat penting bagi
perkembangan anak.
b. Kecerdasan dapat distimulasi melalui pengalaman.
c. Anak menyerap melalui pengalaman sensori dari lingkungan dan belajar
dengan baik jika melalui ekplorasi sensori.
d. Terdapat periode sensitif dalam perkembangan keterampilan.
e. Anak pada dasarnya termotivasi secara instrinsik dan akan berusaha
mencari cara untuk menemukan pengalaman belajar yang sesuai.
f. Belajar bersifat berurutan.
Ciri a. Berurutan, lingkungan belajar sesuai jumlah anak.
Pembeda b. Material di tata sehingga anak dapat memilih aktivitas berdasarkan
tingkat kesulitannya.
c. Materi pendidikan yang dapat mengoreksi sendiri dan berurutan
didisain untuk mengajarkan satu konsep atau keterampilan.
d. Ruang dibagi dengan menggunakan matras atau pembatas sehingga
anak dapat belajar mandiri.
e. Pengelompokan guru berbeda usia sebagai pengarah, observer dan
pemandu.
Perintis/ Loris Malaguzzi/Reggio Emilia (Itali)
pendekatan
Tujuan a. Bagi anak an orang dewasa belajar melalui kerjasama dalam suatu
masyarakat.
b. Pengembangan potensi anak.
c. Pengembangan bahasa simbolik anak dalam konteks berorientasi
kurikulum proyek.
Membuat anak usia dini dapat bermasyarakat dan bersosialisasi.
Ide Penting a. Menghargai anak.
b. Berpandangan bahwa anak ”kuat, kaya pengalaman dan kompeten”.
c. Sistematika fokus pada ungkapan simbolik.
d. Lingkungan belajar dianggap sebagai seorang guru.
e. Menganggap guru sebagai pebelajar, peneliti dan membantu
kerjasama dengan anak dan orang dewasa.

Ciri Pembeda a. Pencahayaan dan transparansi sebagai bentuk estetika untuk


lingkungan belajar yang menyenangkan.
b. Menyediakan berbagai macam materi buka tutup yang digunakan
alat dan sumber belajar.
c. Kerja proyek sesuai dengan minat anak.
d. Penekanan pada penggunaan seni dalam mengemukakan ide
dengan artis terlatih sebagai pendamping.
e. Dokumentasi hasil kerja anak dipertunjukkan di lingkungan sekolah.
Layanan PAUD Bermutu
 Hubungan yang hangat antara tenaga
pendidik dan anak
 Interaksi yang menstimulasi
 Lingkungan main yang tertata dan aman
 Materi dan Kegiatan Bermain yang
berfokus ke anak
 Kurikulum - mengacu pada Kurikulum 13
 Penilaian Pembelajaran yang Obyektif
 Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
DIMENSI PEMBELAJARAN
PAUD BERMUTU
APA PRINSIP2 PEMBELAJARAN
PAUD ?

DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR GTK PAUD-2018


1. Berorientasi pada kebutuhan anak.
2. Sesuai dengan perkembangan anak

Garis Waktu Perkembangan Anak

Percaya Menguasai Diri Prakarsa Menghasilkan


vs vs vs vs
Tidak Percaya Malu & Ragu Bersalah Hasil yg rendah
Sensorimotor Pra-Operasional Kongkrit
Tubuh Mainan Bermain Kerja
3. Mengembangkan Kecerdasan Anak
9 Dimensi Kecerdasan Jamak
(Multiple Intelligences)

1. Kecerdasan linguistik (cerdas kosakata)


2. Kecerdasan logika dan matematika (cerdas angka
dan rasional)
3. Kecerdasan spasial (cerdas ruang/tempat/gambar)
4. Kecerdasan kinestetika-raga (cerdas raga)
5. Kecerdasan musik (cerdas musik)
6. Kecerdasan interpersonal (cerdas orang)
7. Kecerdasan intrapersonal (cerdas diri)
8. Kecerdasan naturalis (cerdas alam)
9. Kecerdasan Spritual (cerdas kalbu/religi)
45
4. Belajar melalui bermain
5. Belajar dari kongkrit ke abstrak, sederhana ke kompleks,
gerakan ke verbal, dan dari sendiri ke sosial.

6. Anak sebagai pebelajar aktif


7. Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang
dewasa dan teman sebaya di lingkungannya
8. Menggunakan lingkungan yang kondusif

9. Merangsang kreativitas dan inovatif


10. Mengembangkan kecakapan hidup

11. Memanfaatkan potensi lingkungan


12. Sesuai dengan kondisi sosial budaya

13. Stimulasi secara holistik


PERHATIKAN SENSORY INPUT
(Perangkat/Sensor Belajar)
1. Stimulasi secara bervariasi
(ragam opsi stimulasi)
2. Stimulasi secara seimbang
(antrophometrics)
3. Stimulasi secara terkoordinasi
(terpadu, positive impacts dan
saling mendukung antar bidang)
4. Perhatikan nada (tekanan) bicara
dan cara berkomunikasi
PAUD HOLISTIK INTEGRATIF
BERKAITAN DENGAN GURU
 Guru harus menyayangi dan menghargai semua
anak
 Guru harus memiliki dedikasi untuk mengajar
secara profesional
 Pengajaran yang baik harus berdasarkan teori,
filosofi, tujuan dan sasaran
 Mengajar anak menggunakan materi sebenarnya
 Pengajaran dimulai dari yang konkret sampai
abstrak
 Observasi penting guna mengetahui proses
belajar anak
 Pengajaran harus berpusat pada anak
Peran Guru PAUD
1. Sebagai Pengelola
 Melaksanakan administrasi
kelompok

2. Sebagai Pendidik dan Fasilitator


 Menjadi model
 Menciptakan lingkungan yang
menyenangkan
 Menyiapkan sarana dan bahan
bermain yang beragam
 Mendukung anak waktu belajar
 Memperkuat kemampuan/
pengalaman positif anak
 Mencatat perkembangan belajar
anak

3. Sebagai peneliti
- mengamati perkembangan anak
- memahami kebutuhan anak
BERKAITAN DENGAN ORANG TUA
* Keluarga merupakan lembaga yang paling penting
dalam pendidikan dan pengembangan anak
* Orang tua adalah pendidik utama dan pertama
bagi anak
Ya Allah,
Sehatkan tubuhku
Cerdaskan otakku
Bersihkan hatiku
Indahkan akhlakku

Anda mungkin juga menyukai