PAUD 4407
PENGELOLAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN
ANAK USIA DINI
MODUL 01
RUANG LINGKUP PENGELOLAAN KEGIATAN
DI LEMBAGA PAUD
KEGIATAN BELAJAR 01:
LATAR BELAKANG PENTINGNYA PENGELOLAAN KEGIATAN DI
LEMBAGA PAUD (KB & TPA)
Introduction
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) / Early Child Education sangat penting dilaksanakan sebagai
dasar bagi pembentukan kepribadian Manusia secara utuh, yaitu untuk pembentukan
KARAKTER, BUDI PEKERTI LUHUR, CERDAS, CERIA, TERAMPIL dan TAQWA kepada Tuhan YME
Anak adalah individu yang berbeda, unik & memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan
tahapan usianya.
Pengembangan AUD dilakukan melalui BELAJAR & BERMAIN (learning through games)
Bermain merupakan kegiatan yg menyenangkan bagi Anak
Anak punya kesempatan u/. Bereksplorasi (exploration), menemukan (finding),
mengekspresikan (expression) perasaaannya & berkreasi (creation)
Membantu anak mengenal dirinya dan lingkungannya
Ruang lingkup Pengelolaan kegiatan di Lembaga PAUD antara lain Kelompok Bermain (KB),
Tempat Penitipan Anak (TPA), BA/RA (berbasis ormas) dan sebagainya
Akan punya ijakan yg kuat apabila ada landasan: YURIDIS, FILOSOFIS, KEILMUAN SECARA
EMPIRIK, RELIGIUS dan TEORITIS
LANDASAN YURIDIS (PAYUNG HUKUM)
Pembukaan UUD 1945 Alenia Ke-4 :
Salah satu tujuan Kemerdekaan “................. mencerdaskan kehidupan bangsa”
UUD 1945 :
Pasal 4 Pasal 9 ayat (1)
Pasal 28B ayat (2) Amandemen UUD’45 Pasal 28C ayat (2) Amandemen UUD’45
Pasal 31 ayat (1) Pasal 31 ayat (3)
UU No. 4 Tahun 1974 tentang Kesejahteraan Anak
UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak:
Pasal 4 Pasal 8 Pasal 9
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
Pasal 1 ayat (14)
Pasal 28 ayat (1) sampai dengan ayat (5)
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 29 ayat (1) persyaratan Pendidik PAUD
LANDASAN YURIDIS (PAYUNG HUKUM)
Peraturan Presiden RI no. 7 Tahun 2005 tentang RJPM tahun 2004 – 2009
Keputusan KemendiknasNo. 13 Tahun 2005 tentang Organisasi & Tata Kerja Dirjen Pendidikan
Luar Sekolah Depdiknas
Rencana Strategis Depdiknas Tahun 2005 – 2009 tentang Kebijakan Diknas di bidang PAUD
termasuk PAUD Jalur Non Formal
Landasan YURIDIS tersebut sejalan dengan Komitmen Internasional tentang PAUD, yaitu:
1. The Salamanca Statement di Spanyol, 1994;
2. Komitmen Education for All (EFA) di Jomtirn Thailand, 1999;
3. Deklarasi Dakkar di Senegal, 2000;
4. Deklarasi World Fit for Children, 2002;
5. Convention on the Right of The Child di New York, 202;
6. Millenium Development Goals 8 Millenium Development Goals
LANDASAN FILOSOFIS & RELIGIUS
LANDASAN Keyakinan Agama yang dianut Orangtua Anak AUD
Orangtua, Pendidik & Orang dewasa di sekitar anak berhak memberi Pelatihan dan
Pengembangan anak:
Perilaku beragama
Penanaman Budi Pekerti yang luhur
Melalui pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari DAN disesuaikan dengan tahapan
PERKEMBANGAN & KEUNIKAN yang dimiliki anak;
LANDASAN EMPIRIK
LANDASAN Data DepSos tahun 2000 mendiskripsikan ada 778 Lembaga Penitipan Anak
dan ± 1.100 Lembaga (2022), yang dikelola secara Profesional, Semi Profesional atau bahkan
masih Konvensional
Kesemuannya Lembaga tersebut HANYA mengutamakan Kesejahteraan Anak, BELUM
menyentuh PENDIDIKAN SECARA UTUH DAN MENYELURUH
LANDASAN KEILMUAN
LANDASAN Landasan TEORI agar AUD mendapatkan pengasuhan, perlindungan,
pengembangan dan pendidikan yang tepat sesuai IPTEK
MADELEINE J. NASH (1997):
Bayi lahir punya > 1.000 milyar Sel otak diproduksi selama 9 bulan masa kehamilan
Sel-sel syaraf Otak harus sering distimulasi & didayagunakan agar terus berkembang
jumlahnya, terorganisir fungsinya secara teratur (orderly) & dapat digunakan (usable)
1. PENGETIAN BALITA
The Nation Assoctiation for the Education of Young Children (NAEYC) mendefinikan:
PAUD adalah pendidikan yg melayani anak Usia 0 – 8 tahun untuk kegiatan tengah hari
maupun penuh di rumah atau di Institusi luar (rumah); (Carol Seefelt & Nita Bardour, 1998 : 13)
1. PENGETIAN BALITA (lanjutan)
Depdiknas, Kurikulum Hasil Belajar AUD (2002: 1):
Rentang usia berdasarkan keunikan dalam tingkat Pertumbuhan dan Perkembangan AUD
di Indonesia tercantum dalam Kurikulum & Hasil Belajar AUD, sebagai berikut:
a. Masa Bayi, usia lahir – 12 bulan;
b. Masa Toddler atau Batita, 1 – 3 tahun;
c. Masa Prasekolah, 3 – 6 tahun;
d. Masa Kelas awal SD, 6 – 8 tahun.
NAEYC (1992):
AUD adalah anak dalam usia rentang 0 – 8 tahun.
2. PENGETIAN KELOMPOK BERMAIN (KB) (lanjutan)
Berk (1992):
Anak usia 0 – 8 tahun mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup
manusia.
Peletakan dasar ke arah pertumbuhan & perkembangan : FISIK MOTORIK SPIRITUAL,
kecerdasan DALAM BERFIKIR, MENCIPTA, KECERDASAN EMOSI, SPIRITUAL, SOSIAL
EMOSIONAL atau SIKAP & PERILAKU serta BERAGAMA, BAHASA & KOMUNIKASI sesuai
dengan KEUNIKAN & TAHAP-TAHAP perkembangan yg dilalui AUD
Disesuaikan dengan perkembangan & kebutuhan tiap anak
Menurut Vygotsky :
Perkembangan anak dapat dipicu ( trigger ) oleh lingkungan krn sangat dipengaruhi oleh
konteks sosbud dimana anak dibesarkan
Anak dilahirkan dg kapasitas perseptual ,atensi dan memori yg pada akhirnya ditransformasi
dlm konteks social dan pendidiakan
Percaya pada pentingnya khayalan dan anak terlibat dlm permainan yg bersifat khayali krn
dalam proses ini pikiran anak dpt terbebas dari tekanan situasi yg bersifat formal
Saat percakapan dan pemikiran anak bertemu, terjadi percakapan khusus yg disebut
percakapan pribadi ( inner speech ) atau berbicara sendiri
Sistem social sangat pentig dalam pengembangan kognitif anak
Zona perkembangan proximal ( Zone Proximal Development / ZPD )
Zona /daerah potensial seorang anak untuk belajar atau suatu tahap dimana kemampuan anak
dpt ditingkatkan secara optimal dengan bantuan orang lain yg lebih ahli.
Daerah ini merupakan jarak antara tahap perkembangan actual anak yg ditandai dg
kemampuan mengatasi masalah sendiri. Contoh: Anak usia 3 tahun yg mulai belajar memakai
kaos kaki atau sepatu sendiri
Dalam mengembangkan kemampuan anak diperlukan pijakan atau “Scaffolding”, sehingga
anak mampu menguasai ketrampilan tersebut secara mandiri
Vygotsky berpendapat pikiran anak berkembang dg cara :
a. Mengambil bagian dalam dialog yg kooperatif
b. Menggabungkan dengan apa yg dikatakan pendidik dg apa yg dilakukannya
“Piaget” : Perkembangan berfikir anak dipengaruhi oleh faktor intrinsik / dlm diri anak
“Vygotsky” : Perkembangan berfikir anak dipengaruhi oleh social budaya dimana ia tinggal
5. KONTINUM PERKEMBANGAN BELAJAR
Adalah siklus belajar anak. Hal ini bertujuan agar kegiatan yg direncanakan sesuai dg tahap
belajar anak.
Untuk belajar sesuatu yg baru harus ada kesadaran dan perhatian melalui pengenalan
terhadap berbagai peristiwa, fakta, benda dan orang-orang disekitar, setelah muncul
kesadaran maka akan berpijak ke tahap eksplorasi, dan siklus kesadaran serta eksplorasi aka
terjadi secara berulang-ulang.
Pada anak usia kelompok bermain mereka belajar melalui bermain (Learning through games).
Dengan eksplorasi yg berulang-ulang maka anak akan menemukan sesuatu yg baru (Discovery
learning)
4. Penyelenggara TPA
UU no.4 tahun 1979 :
kesejahteraan anak diartikan sebagi kesejahteraan sosial yang ditujukan untuk menjamin
kesejahteraan terutama terpenuhinya kebutuhan pokok.
Fungsi layanan sosial :
a. Pencegahan : menghindari balita dari lingkungan yg menghambat terpenuhinya
kebutuhan pokok anak secara optimal.
b. Pengembangan : meningkatkan kemampuan anak sesuai tingkat perkembangan anak.
c. Rehabilitasi : menyembuhkan dan meminimalkan bentuk dampak penelantaran anak.
d. Perlindungan : mencegah terjadinya berbagai bentuk kerawanan pada balita.
e. Penunjang : mendukung sektor lain dalam peningkatan kesejahteraan anak.
Pelayanan yang di berikan TPA :
a. Pelayanan sosial : penyediaan fasilitas sosialisasi, mendongeng, pembelajaran kongnitif, dan
psikomotorik.
b. Pelayanan asuhan : perawatan dan bimbingan.
c. Pelayanan kesehatan : promosi kesehatan, pengobatan, konsultasi kesehatan.
d. Pelayanan konsultasi dan konseling.
e. Pelayanan rujukan : menerima dan mengirim anak dari lembaga pelayanan sosial sesuai
kebutuhan.
f. Pelayanan informasi : perpustakaan anak, sarana pendidikan dan penelitian.
g. Penguasaan 6 kompetensi (moral dan nilai-nilai agama, fisik- motorik, bahasa, kongnitif,
sosial emosional, seni)