Anda di halaman 1dari 10

Assalamualaikum

Mari kita awali kelas dengan berdo'a, agar kelas kita diberkahi dan kita mendapatkan ilmu yang
bermanfaat.

Selamat datang di Kelas Online HRM 4.0 dengan tema Tips dan Trik Memimpin Generasi Milenial

Kelas Online bersifat BELAJAR MANDIRI.

� Kunci keberhasilan belajar mandiri adalah : inisiatif belajar, bertanya dan mengaplikasikannya di dunia
nyata.

Supaya kelasnya tertib. Berikut aturan mainnya:

1 Coach Ryan akan mengisi materi dalam bentuk tulisan dan gambar.

2 Selama Coach Ryan menjelaskan materi. Mohon untuk menunda bertanya dan memberi komentar
kecuali saya persilakan.

3 Pertanyaan nanti kumpulkan terlebih dahulu dan akan dijawab serentak setelah semua pertanyaan
terkumpul.

4 Komentar hendaknya dibuat dalam kalimat yang bermanfaat bagi peserta lainnya. Bukan sekadar
"ok", "mantap", "sip" dsb.

Tujuannya adalah untuk melatih kita menuangkan gagasan.

5 Pertanyaan dan komentar hendaklah menggunakan bahasa yang baik. Sehingga dapat dipahami
peserta lainnya. Hindari singkatan yang tidak familiar seperti "qt", "sso", "dgn" dsb.

6 Grup ini terdiri dari berbagai latar belakang. Komentar terkait urusan pribadi hendaknya dilakukan
melalui jalur pribadi. Mohon hargai privasi rekan-rekan peserta kelas online lainnya.

1
Terima Kasih

Ringga Arie

Founder Komunitas Young HRD Indonesia

Halaman Facebook : http://www.facebook.com/YoungHRDIndonesia

Terimakasih sudah berkenan mengundang saya di kelas WA ini, semoga saya bisa menunaikan tugas
dengan baik.

Sebelumnya kita awali dari perkenalan dulu ya, Nama Saya Ryan Martian, teman teman bisa memanggil
saya saya Kang Ryan, lahir 11 Maret tahun 1981, menurut catatan generasi saya masuk ke generasi Y (
generasi milenial awal).

Saat ini aktivitas saya menulis, memberikan pelatihan manajemen SDM, konsultan SDM di beberapa
perusahaan, dan Manajer HRD di beberapa perusahaan hingga sekarang.

Sesuai tema kita akan membahas materi tentang “MEMIMPIN GENERASI MILENIAL” generasi yang
menjadi objek pembicaraan 2-3 tahun belakangan, kira kira ada yang tau mengapa?

Silahkan kalo ada yang mau berkomentar, dulu... saya mau nyiapkan kopi dan cemilan

Kendala mileneal ini agak susah diatur pak Bu, dan mereka sebetulnya kreatif karena ketika dicek hasil
psikotes menakjubkan, namun aktual berbeda mungkin karena mileneal mencari efektif menurut
mereka dan terkesan malas,

bisa jadi bukan karena gak bisa diatur tapi kita gak paham cara berpikir mereka

Terimakasih Kang Ryan untuk memberikan kesempatan kepada kami dalam memberikan pendapat.

Salam kenal, saya Yonathan. Sebagai bagian dari generasi millenial, saya memiliki pendapat
bahwasannya banyak diantara generasi millenial sekarang (terlebihnya u/ fresh graduate) yg banyak
sekali memilih2 pekerjaan berdasarkan salary & cenderung tidak betah bertahan dalam 1 perusahaan u/
jangka waktu yg lama..

kita lanjutkan, Saya bagi diskusi kita kedalam 3 segmen, ya?

1. Apa itu generasi milenial ?

2
2. Apa ciri dan karakteristik mereka ?

3. Bagaimana cara memimpin mereka ?

Generasi milineal memiliki ciri khas aktif, kretif, dan agresif namun terkadang memiliki
kwcenderungan ke arah yang kurang faedah. Bagaimana cara mengubah masalah ini menjadi
peluang positif? Kearifan lokal seakan mati dari sisi tata krama dll...

Generasi dinamis

PERTAMA : Generasi Milenial, siapa mereka?

Menurut catatan, setidaknya di abad modern dikenal 4 Generasi Manusia :

1. Generasi baby Boomers

2. Generasi X (lahir tahun 1960-1980)

3. Generasi Y (lahir tahun 1980-1995)

4. Generasi Z (Lahir tahun 1995-2000)

Pembagiannya sebetulnya tidak baku, hanya dibagi berdasarkan kepada karakteristik umum yang
muncul sebagai akibat dari perubahan era, dari era agraris, ke era industri

Era industri sendiri dibagi kedalam 4 fase, era mekanisasi (industri 1.0), era komputerisasi (industri
2.0), era internet (industri 3.0) dan era kecerdasan buatan (inustri 4.0), sebagai dampak dari keinginan
manusia untuk mendapatkan berbagai kemudahan.

[Dan kita saat ini ada di era Industri 4.0

KEDUA : Kakakteristik Generasi dari berbagai generasi.

Saya coba jelaskan dalam bentuk gambar...

3
Ini penting untuk dipahami, Silahkan diresapi terlebih dahulu, ya...

Antara gambar dg pembagian generasi sebelumnya ada yg terputus

Untuk generasi Z bagaimana pak?

Untuk inspire dan Serve apakah bisa dikategorikan Bottom Up... Apa kita kita menumbuhkan Serve
and Inspire? Kiat kiat maksudnya

Oh, ya... yang disebut milenial ini merujuk kepada 2 generasi terakhir, generasi Y dan Generasi Z

Artinya Generasi Millenial sangat membutuhkan suasana kerja yang penuh inspirasi dari seorang
leader dan berfokus pada outcome, begitu ya coach? betul... makanya gaya memimpin mereka ya
dengan cara melayani dan menginspirasi

Bagaimana dg paradigma kalo milenial itu sbg kutu loncat & high expectation?

ini bukan paradigma tetapi memang kenyataannya begitu, sebagai akibat dari perubahan zaman dan
organisasi yang tidak sesuai dengan karakteristik mereka

sedikit saya singgung dengan industri 4.0, ada 4 karakteristik Industri 4.0

1. Digital

2. Terbuka

4
3. Lentur

4. Cepat

ciri ini berpengaruh kepada cara kerja milenial, yang juga dinasi seperti ciri industri 4.0

Di Era Industri 4.0 dimana teknologi digital dengan muda diakses, organisasi menjadi terbuka, tidak
ada rahasia, informasi cepat menyebar, para pekerja menjadi paham apa yang terjadi dengan dunia
luar dan dunia luar dengan mudah mengakses semua hal yang dahulu menjadi rahasia perusahaan,
bahasa kekiniannya disebut KEPO.

Karenanya organisasi harus menjadi lebih lentur, dan dinamis merespon segara kemungkinan yang
muncul, selalu up to date dan berubah, kelenturan itu mengharuskan organisasi menjadi lentur
dalam manajemen proses-nya baik dalam urusan internal seperti pengelolaan keuangan, produksi
dan SDM maupun urusan eksternal, seperti berhubungan dengan suplier, pelanggan dan
lingkungan.

Organisasi menjadi semakin cepat dan membutuhkan adaptasi yang segera, teknologi informasi dan
internet mendukung setiap orang untuk bertindak cepat, mengharuskan organisasi juga bertindak
dengan cepat, berkompetisi dengan waktu.

Jadi, kalo ada yang bilang generasi milenial sifatnya kutu loncat, belum tentu benar, jangan jangan
organisasi kita tidak sesuai dengan perkembangan zaman, terlalu kolot, kaku, tertutup dan lamban
dalam merespon mereka. Perhatikan slide berikut

5
dunia kerja dan manusia berevolusi, apa yang harus di rubah dari organisasi Anda?

Kita lihat perusahaan perusahaan start up yang saat ini menjelma menjadi perusahan besar,
Kapitalisasi Gojek yang dalam kurun waktu 2 tahun bisa melibas perusahaan transportasi Blue Bird
bahkan sekarang nilainya melampaui Maskapai penerbangan Garuda Indonesia, adalah sebuah bukti
bahwa era digital membawa keterbukaan, kelenturan dan kecepatan, ini menjadi sesuatu yang tidak
dipisahkan, dan tidak terhindarkan,

Jadi sepertinya bukan karena ada yang aneh dengan Milenial ini, tetapi organisai kita yang tertinggal
oleh perubahan zaman �

Di pengantar buku saya yang ke 4, HRM 4.0, insya Allah terbit akhir Agustus, saya menuliskan sebuah
materi bahwa Milenial bisa membunuh bisnis Anda, jika kita tidak segera bergegas memperbaikinya,
salahsatu yang ingin saya tekankan adalajh tentang bagaimana cara Anda memimpin organisasi
Anda.

Dan ini adalah SEGMEN TERAKHIR dari diskusi kita : BAGAIMANA CARA MENGELOLA MILENIAL ?

LIMA MINDSET MEMIMPIN GENERASI MILENIAL

• Bukan Laba tapi visi

6
• Bukan memerintah tetapi melayani dan menginspirasi

• Bukan vertikal tapi horizontal

• Bukan hierarki tapi jaringan

• Bukan senioritas tapi kapabilitas

Diantara 5 mindset itu, ada yang perlu di detailkan?

Poin 1 : Organisasi masa depan dan mereka yang bertahan lama melintasi masa adalah organisasi
yang mendahulukan visi sebelum laba, visi yang kami maksud adalah niat mulia, Alasan dibalik dari
bisnisnya, gerakan sosial dibalik dari bisnis yang dijalankan. Milenial justru butuh ini, ini yang disebut
sebagai inspire, sangat spiritualis �

Poin 2, bedakan Bos Tradisional dan Bos Milenial

Bos Tradisional :

Komandan tertinggi, Atasan.

Mengontrol

Direktur

Eksklusif

Pembicara

Manajer dan pengontrol

Menganalisa, merencanakan, melaksanakan, mengontrol.

Merahasiakan informasi

Kantor Terpisah, rapat formal, akses terbatas

Pemimpin Milenial

Mitra, Kawan satu Tim

Menginspirasi

Wirausaha dan Pelayan

Inklusif

Pendengar

7
Sesama pekerja dan pembelajar

Menginspirasi, memfokuskan, mendorong, mengakui

Berbagi informasi

Terintegrasi di tempat kerja, rapat informal, akses tak dibatasi

Poin 3 : Pemimpin milenial benar benar membangun dan membina hubungan internal dan eksternal,
dia piawai dalam mengajak orang untuk berkomitmen kepada komunitas/organisasi. Dia melibatkan
staff, pelanggan, pemasok, mitra dan publik dalam kegiatan usaha mereka. Jadi mengajar
berkolaborasi, bukan komando.

Poin 4 : Bukan Hierarki tapi Jaringan, maksudnya bahwa tidak ada atasan dan bawahan tapi
kelompok kerja yang saling terkait satu tim dengan tim yang lainnya, bekerja sama antar divisi sesuai
dengan jobdesknya masing masing, dimana seorang pemimpin sebagai seorang kapten yang
menjaga ritme organisasi

Tahun 1991 diperkenalkan istilah organisasi spagheti, dimana orang orang didalamnya dan
informasi-informasi bebas melintas tanpa batas. Organisasi yang kolaboratif ini justru menjadi satu
satunya cara efektif untuk menangani dan memaksimalkan nilai. Cara kolaboratif ini menjadi lebih
mudah dan murah, organisasi menjadi lebih lincah dan lebih responsif dalam memenuhi kebutuhan
konsumen.

Terakhir Poin 5 : Organisasi yang milenial, mendahulukan kapabilitas bukan senioritas, para senior
tidak akan dihormati sebagai orang yang lebih tua atau karena mereka bekerja lebih lama dalam
organisasi, sebaliknya mereka dihargai dan dihormati karena membuktikan bahwa mereka memiliki
kapabilitas dibanding yang lainnya.

Seorang pemimpin di perusahaan milenial akan sangat menghargai mereka yang muda dan punya
kapabilitas keTimbang menghargai senioritas. Senioritas hanya bicara usia dan lama bekerja, tetapi
tidak menjamin bahwa mereka lebih cerdas daripada juniornya, sebaliknya para junior yang
notabene adalah para milenial bisa jadi lebih memahami cara kerja yang lebih efektif dan efisien di
tempat kerja, menemukan cara baru yang lebih inovatif dan sederhana.

Yang namanya senioritas tetap ada dan ketidak percayaan kepada junior adalah hal biasa. Tapi jika
mempercayakan junior lebih awal apakah bisa menjamin mereka lebih cerdas dari seniornya. Ini jadi
dilema juga jadi seorang pemimpin, Gimana solusi terbaik ka?

8
Jawab: jadi junior itu harus dipetakan bakatnya, mereka para milenial gak percaya kalo senior lebih
pintar, karena kepintaran tidak identik dengan senioritas, mereka fair bahwa yang harud dihormati
yang punya kapasitas meskipun masih muda. tentang bakat bisa kita bahas di lain waktu

9
10

Anda mungkin juga menyukai