0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan2 halaman
Pemimpin ideal di era milenial harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, memanfaatkannya untuk membangun komunikasi yang baik dengan anggota, serta mampu menghadapi tantangan seperti kesenjangan sosial akibat digitalisasi. Pemimpin juga harus tanggung jawab, bijak mengambil keputusan, dan sabar dalam menyelesaikan masalah. Pengalaman organisasi seperti OSIS diperlukan untuk mengasah keterampil
Deskripsi Asli:
mxkskdn sjdndbs jsnsn djjaks dknmans nskxkaa jsa s nckksjdd
Pemimpin ideal di era milenial harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, memanfaatkannya untuk membangun komunikasi yang baik dengan anggota, serta mampu menghadapi tantangan seperti kesenjangan sosial akibat digitalisasi. Pemimpin juga harus tanggung jawab, bijak mengambil keputusan, dan sabar dalam menyelesaikan masalah. Pengalaman organisasi seperti OSIS diperlukan untuk mengasah keterampil
Pemimpin ideal di era milenial harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, memanfaatkannya untuk membangun komunikasi yang baik dengan anggota, serta mampu menghadapi tantangan seperti kesenjangan sosial akibat digitalisasi. Pemimpin juga harus tanggung jawab, bijak mengambil keputusan, dan sabar dalam menyelesaikan masalah. Pengalaman organisasi seperti OSIS diperlukan untuk mengasah keterampil
Kemajuan teknologi dan pendidikan membawa banyak perubahan dalam
kehidupan berorganisasi, pola pikir masyarakat sudah semakin maju dan mudahnya sarana memperoleh informasi dan komunikasi membawa banyak dampak baik di setiap aspek kehidupan, salah satunya adalah dalam organisasi. Inilah yang dinamakan era milenial, dalam organisasi saat ini anggota didominasi oleh kaum milenial yang telah mempunyai mindset cerdas, lebih kreatif, produktif serta komunikatif. Dan tentunya dalam era ini dibutuhkan seorang pemimpin yang ideal, bisa mengatur anggotanya dengan baik, dan yang paling penting mampu beradaptasi dengan dunia digital saat ini. Pemimpin ideal yang dimaksud disini adalah pemimpin yang berkomitmen kuat membawa anggotanya menjadi lebih baik, pemimpin yang mempunyai rasa empati kepada anggota, dan yang utama pada era ini, pemimpin yang mampu memanfaatkan perkembangan teknologi untuk membawa anggotanya menjadi lebih baik, pemimpin yang jujur, tanggung jawab, adil dan pandai menyelesaikan masalah. Dan yang paling penting harus menjalin komunikasi yang baik dengan anggota. Menjadi pemimpin yang baik di era sekarang ini adalah suatu tantangan yang cukup kritis, tuntutan untuk mampu mengoperasikan alat digital demi menjalin hubungan yang baik dengan anggota maupun pihak luar, selain itu juga banyaknya dampak negatif dalam era digital ini, seperti kesenjangan sosial dalam organisasi dampak munculnya dunia serba digital, maka pemimpin harus bijak dalam menghadapi plus minus dari digitalisasi dunia ini, keberhasilan sebuah organisasi ditentukan oleh kualitas pemimpin itu sendiri. Seperti kata-kata yang cukup populer dari mantan presiden Amerika Ronald Raegan bahwa “Pemimpin yang besar belum tentu orang yang melakukan hal-hal besar. Dia adalah orang yang membuat orang melakukan hal- hal besar.” Dapat disimpulkan bahwa pemimpin harus mengatur dan mengarahkan anggotanya dengan baik. Menjadi sosok pemimpin yang baik tidaklah mudah, banyak konsekuensi yang harus diterima pemimpin, sikap tanggung jawab yang tinggi, berani mengambil risiko, bijak dalam mengambil keputusan, sangatlah wajib dipunyai seorang pemimpin. Ketika terjadi problematik dalam kelompok, pemimpin harus cerdas dalam mengatasi permasalahan. Dalam masalah-masalah seperti ini pemimpin sering kali disalahkan, oleh karena itu pemimpin juga harus sabar dan bijak menyelesaikan sebuah permasalahan. Namun membangun jiwa pemimpin yang ideal ini tidaklah mudah, perlu adanya pengalaman dan keterampilan yang memadai dan telah diasah dengan baik. Pada hakikatnya semua manusia mempunyai jiwa kepemimpinan dalam dirinya, namun dalam mencapai visi misi sebagai pemimpin yang baik diperlukan skill yang sudah diasah serta pengalaman yang cukup guna membentuk jiwa pemimpin yang matang dan siap menghadapi tantangan dalam memimpin nantinya. Jika sudah mempunyai pengalaman yang memadai, tentunya tidak akan kaget menghadapi permasalahan dalam organisasi. Sebagai pelajar, mencari pengalaman ini bisa dilakukan dengan mengikuti organisasi dan kegiatan sosial di sekolah, contohnya adalah mengikuti OSIS, saat menjadi anggota OSIS bisa banyak belajar hal hal terkait kepemimpinan, yakni belajar mencari jalan keluar dalam setiap masalah, belajar berkomunikasi dengan baik, belajar berpendapat dan menghargai pendapat, dan masih banyak lagi pengalaman yang bisa diperoleh dan tentunya ini sangat diperlukan dalam memimpin. Dan saat ini ada kesempatan besar untuk saya mendapatkan pengalaman dan meningkatkan skill leadership saya, yaitu dengan mengikuti kegiatan MSLA ini, alasan saya mengikuti kegiatan ini adalah ingin mengembangkan skill kepemimpinan serta terjun langsung kedalam komunitas yang lebih besar, selain itu saya juga ingin berpartisipasi sebagai pemuda milenial yang kelak menjadi future leader. Dengan berbekal pengalaman yang sudah saya dapatkan ketika mengikuti berbagai organisasi, saya harap saya bisa memberikan kontribusi dan perubahan yang positif dengan mengikuti kegiatan MSLA ini, saya akan ikut aktif dan memberikan ide-ide positif serta belajar bersama mengenai kepemimpinan, supaya supaya skill leadership terasah sebelum nantinya saya akan terjun ke birokrasi dan menjadi pemimpin di masa mendatang.