5. Modifikasi Perilaku
Memodifikasi perilaku spesifik berdasarkan prinsip
pengkondisian melalui rangsangan dan konsekuensi
Teori : rangsangan (antecedent) à perilaku
spesifik àkonsekuensi (positif/negatif)
Contoh rangsangan : iklan televisi
Contoh konsekuensi positif : hadiah, pujian
Contoh konsekuensi negatif : sanksi
lanjutan
6. Pengembangan Masyarakat
Proses yang berorientasi kepada metode
pengorganisasian masyarakat yang menekankan
pada pengembangan kemampuan, keterampilan dan
pemahaman pada masyarakat tertentu
Strategi ini berdasarkan kemandirian, kesepakatan
bersama dalam pemecahan masalah.
Promotor Kesehatan bertindak sebagai fasilitator
Evaluasi strategi ini lebih sulit dibandingkan strategi
lain karena efeknya terjadi dalam waktu yang lama
Brainstorming
Langkah-Langkah
1. Pemberian informasi dan motivasi
Fasilitator menjelasakan masalah yang dihadapi beserta
latarbelakangnya dan mengajak peserta untuk
menyumbangkan pemikirannya.
2. Identifikasi
Peserta diundang untuk memberikan sumbang saran
pemikiran sebanyak-banyaknya. Semua saran ditampung.
3. Klasifikasi
Semua saran dan masukan peserta ditulis. Langkah
selanjutnya mengklasifikasikan berdasarkan criteria yang
dibuat dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bias
berdasarakan struktur / faktor-faktor lain.
Brainstorming
4. Verifikasi
Kelompok secara bersama melihat kembali sumbang saran
yang telah diklasifikasikan.Setiap sumbang saran diuji
relevansinya dengan permasalahan. Apabila terdapat
sumbang saran yang sama diambil salah satunya dan
sumbang saran yang tidak relevan bisa dicoret. Kepada
pemberi sumbang saran bias diminta argumentasinya.
5. Konklusi (Penyepakatan)
Fasilitator / pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba
menyimpulkan butir-butir alternative pemecahan masalah
yang disetujui. Setelah semua puas, maka diambil
kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah
Aturan Dalam Memilih Metoda/
Strategi Promosi Kesehatan
1. Pilih minimal tiga strategi/metoda
2. Umumnya, penggunaan media sering digunakan
dalam promosi kesehatan
3. Semakin lama program, semakin banyak strategi
4. Dimulai dengan strategi yang paling murah &
sederhana
5. Semakin kompleks permasalahan perilaku yang
akan diintervensi, semakin banyak strategi yang
digunakan
6. Strategi yang mempengaruhi faktor predisposisi
umumnya mempunyai efek yang singkat
LANSIA
1) Definisi Lansia
Menula/ Lansia adalah suatu proses menghilangnya
secara perlahan – lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaki diri ata
u mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang di
derita (Nugroho, 2000).
lanjutan
Menurut WHO penggolongan lansia meliputi:
a) Usia pertengahan (middle age) ialah
kelompok usia 45 sampai 59 tahun.
b) Lanjut usia (elderly) antara 60 – 74 tahun
c) Lanjut usia tua (old) antara 75 – 90 tahun
d) Usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun
2) Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
a. Perubahan Fisiologis
Perubahan dari tingkat sel sampai kesemua
b. Perubahan Psikologis
Perubahan psikologis pada lansia meliputi
short term memory, frustasi, kesepian, takut
kehilangan kebebasan, takutmenghadapi kema
tian,perubahan keingginan, depresi, dan
kecemasan (Maryam, 2008). Hurlock, 2000).
LANJUTAN
1. Sasaran Langsung
a) Kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun)
b) Kelompok usia lanjut (60 tahun keatas)
c) Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi
(70 tahun ke atas)
lanjutan
2. Sasaran tidak langsung
a) Keluarga dimana usia lanjut berada.
b) Organisasi sosial yang bergerak dalam
pembinaan usia lanjut.
c) Masyarakat luas
4) Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia