Anda di halaman 1dari 34

Asuhan Keperawatan INTRANATAL KALA II

KELOMPOK 6

NURAHMI ZULKHAIDA H
WIDYA AYU PUTRIYAHNA
WINDY PUZA ARTIE S
Pengertian Persalinan Kala II ( Kala Pengeluaran
Janin )
Kala II persalinan adalah kala pengeluaran bayi , di mulai dari
pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Uterus dengan kekuatan
hisnya di tambah kekuatan meneran akan mendorong bayi
hingga lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 Jam pada
primigravida dan 1 jam pada multigravida.
Tanda dan Gejala Persalinan Kala II

Didapatkan hal berikut ini :


• Ibu ingin meneran
• Perineum menonjol
• Vulva dan anus membuka
• Meningkatnya pengeluaran darah dan lender
• Kepala telah turun di dasar panggul
Persiapan Persalinan
Segera setelah diagnosi persalinan kala 2 ditegakkan, perlu
dilakukan persiapan untuk persalinan :
1. Persiapan ibu/keluarga
• Memastikan kebersihan ibu
• Perawatan saying ibu
• Pengosongan kandung kemih
2. Persiapan penolong persalinan
• Perlengkapan pakaian
• Mencuci tangan
• Persiapan peralatan/bahan/tempat kelahiran
Amniotomi

Indikasi amniotomi
Jika selaput ketuban janin belum pecah dan serviks telah
membuka sepenuhnya maka sebaiknya dilakukan amniotomi.
Bagaimana Melakukan Amniotomi
• Saat melakukan pemeriksaan dalam, sentuh ketuban yang
menonjol. Pastikan bahwa kepala telah enggaged (kepala janin
sudah berada di dalam rongga panggul ibu dan tidak teraba adanya
tali pusat atau bagian-bagian kebil janin lainnya.
• Pegang setengah klem kocher atau klem kelly memakai tangan kiri
dan masukan ke dalam vagina dengan perlindungan 2 jari tangan
kanan yang mengenakan sarunng tangan hingga menyentuh
selaput ketuban.
• Saat kekuatan his sedang berkurang, dengan bantuan jari-jari
tangan kanan goreskan klem kocher untuk menyobek selaput
ketuban 1-2 cm hingga pecah.
• Tarik keluar dengan tangan kiri klem kocher/ klem kelly dan
rendam dalam larutan klorin 0,5%. Tetap pertahankan jari-jari
tangan kanan di dalam vagina untuk merasakan turunnya
kepala dan tidak teraba tali pusat, keluarkan jari tangan kanan
dari vagina. Cuci dan lepaskan sarung tangan dalam keadaan
terbalik di dalam larutan klorin 0,5%
• Periksa kembali denyut jantung janin
Alur Penatalaksanaan Persalinan Kala II Secara
Fisiologis
Pemantauan Selama Penatalaksanaan Persalinan
Kala II
Segera setelah didapatkan pada pemeriksaan bahwa
pembukaan serviks lengkap, perlu dteruskan pemeriksaan
secara berkala mengenai kondisi ibu, upayanya untuk meneran
serta kesejahteraan janin. Hal-hal yang perlu diperiksa :
• tanda vital ibu meliputi frekuensi nadi dan tekanan darah
• denyut jantung janin
Dengarkan denyut jantung janin dengan menggunakan
prosedur , berikut ini:
• Ibu berbaring dengan posisi terlentang
• Tentukan lokasi denyut jantung sebelum kontraksi
• Gunakan fetoskop untuk mendengar denyut jantung dan
tentukan lokasi dimana denyut jantung paling kuat terdengar
• Dengarkan denyut jantung janin di lokasi ini setelah kontraksi
• Sebaiknya menghitung denyut jantung sebanyak 3 kali secara
terpisah dengan interval 5 detik dan kalikan angka ini dengan 4
• penurunan kepala
• adanya mekoneum pada cairan ketuban
Kondisi denyut jantung janin dapat membantu menentukan kondisi
janin. Hasil pemeriksaan ketuban/cairan ketuban di catat pada
kotak dibawah kolom denyut jantung janin, dan menggunakan
symbol-simbol :
U : berarti selaput ketuban utuh
J : berari warna ketuban jernih
M : berarti cairan ketuban bercampur dengan
mekoneum
D : berarti cairan ketuban bercampur dengan darah
K : berarti tidak ada cairan ketuban atau kering
• adanya bagian kecil janin atau tali pusat di samping atau di
depan kepala
• adanya lilitan tali pusat segera setelah kepala lahir
• putaran paksi luar segera setelah kepala lahir
• his
kontraksi uterus atau his :
Untuk menghasilkan kemajuan penghasilan, di perlukan his
yang adekuat. Pada persalinan, his akan menjadi semakin
sering dan semakin lama.
• pemeriksaan his: harus di lakukan setiap jam dalam faselaten
dan setiap 30 menit dalam fase aktif, untuk :
– frekuensi: berapa banyak frekuensi his dalam 10 menit.
– lama his: berapa lamanya his terjadi, dalam hitungan detik.
• catatan pada partograf :
Pada kolom waktu di bagian bawah terdapat 5 kotak parallel.
Pada sisi kiri dari kotak kotak tersebut tertulis “kontraksi tiap
10 menit”

• Setiap kotak mempresentasikan 1 kontraksi. Jika dalam


pemeriksaan terdapat 2 kontraksi dalam 10 menit , maka 2
kotak harus di isi dengan symbol kontraksi seperti berikut :
= pada 30 menit pertama :
-. 2 Kontraksi dalam 10 menit
-. lama kontraksi <20 detik
= pada 30 menit ke-5:
-. 3 kontraksi dalam 10 menit
-.lama kontraksi 20-40 detik
= pada 30 menit ke-7
-. 5 kontraksi dalam 10 menit
-.lama kontraksi >40 detik
Pemantauan Persalinan Menggunakan Partograf
• Partograf merupakan alat untuk mencatat informasi yang didasarkan pada
observasi/riwayat dan pemeriksaan fisik ibu dalam proses persalinan serta
merupakan alat utama dalam mengambil keputusan klinik.
Kondisi ibu dan bayi yang di catat dalam patograf:
• DJJ tiap 30 menit
• Frekuensi dan durasi kontraksi tiap 30 menit
• Nadi tiap 30 menit
• Pembukaan serviks setiap 4 jam
• Penurunan bagian terbawah janin tiap 4 jam
• Tekanan darah dan temperatur tubuh tiap 4 jam
• Urin, aseton dan protein tiap 2-4 jam
Partograf
Episiotomi
Di masa lalu episiotomy dilakukan secara rutin khusunya pada
primipara. Tindakan ini dilakukan karena dirasakan cara ini
bermanfaat untuk hal-hal berikut:
• Mencegah kerusakan sfingter ani dan mukosa rectum (laserasi
derajat 3 dan 4)
• Mencegah kerusakan serius pada otot dasar panggul
• Mencegah trauma pada kepala janin
• Lebih mudah untuk memperbaiki dan menyembuhkan daripada
laserasi spontan
• Prosedur Episiotomi
• Jangan lakukan episiotomy terlalu dini. Waktu yang paling
tepat adalah ketika perineum tipis dan pucat
• Gunakan gunting tajam. Selipkan dua jari di dalam vagina.
• Saat his, lakukan pengguntingan dari garis tengah dengan
sudut 45o kea rah kiri dalam satu atau dua langkah
• Jika kepala janin tidak lahir dengan segera, tekan luka
episiotomy di antara his.
Gerakan-Gerakan Utama Dari Mekanisme
Persalinan Kala II
1. Penurunan Kepala
2. Fleksi
3. Rotasi Dalam (Putaran Paksi Dalam)
4. Ekstensi
5. Rotasi Luar (Putaran Paksi Luar)
6. Ekspulsi
Penatalaksanaan Persalinan Kala II
1. Mulai Mengejan
2. Memantau selama penataksanaan kala dua persalinan
3. Posisi ibu saat meneran
- duduk atau setengah duduk
- Jongkok atau Berdiri
- Merangkak
4. Posisi ibu saat Melahirkan
5. Melahirkan Kepala
6. Memeriksa Tali Pusat
7. Melahirkan Bahu
8. Melahirkan sisa tubuh bayi
9. Memberikan bayi ke ibu
10. Memotong tali pusat
Konsep Asuhan Keperawatan Intranatal Kala II
• Asuhan Keperawatan Persalinan Kala II
PEMANTAUAN TENGGANG WAKTU PEMERIKSAAN BATASAN NORMAL TEMUAN TIDAK NORMAL
Nadi 30 menit < 100 kali/menit ≥ 100 kali/menit + tanda-tanda syok

≥ 100 kali/menit + urin pekat/sedikit

≥ 100 kali/menit + suhu > 38o C


Tekanan Darah 30 menit < 140/90 mmHg ≥ 140/90 – 160/110 mmHg

≥ 160/110 mmHg

≥ 140/90 mmHg + kejang


His 30 menit Adekuat Tidak adekuat
 2 kali/10 menit  Frek. < 2 kali/10 menit
 ≥ 40 detik  < 40 detik
 Kuat  Tidak adekuat
Denyut jantung Janin Sebelum ibu mulai meneran setiap 120 s/d 160 denyut/menit < 120 atau > 160 denyut/ menit
15 menit. Setelah ibu mulai meneran
setiap selesai meneran.
Penurunan kepala Setiap selesai his Kepala semakin turun ubun-ubun kecil Kepala tidak turun dan ubun-ubun kecil tidak
bergerak ke dapan dan lahir bergerak ke depan
Mekoneum pada cairan Setelah selaput ketuban Cairan ketuban jernih Cairan ketuban hijau (mengandung mekoneum)
ketuban pecah/dipecahkan
Bagian kecil janin/tali pusat Setiap saat Tidak terlihat/ teraba Terlihat/ teraba di samping/ di depan kepala
Lilitan tali pusat Segera setelah kepala bayi lahir Tidak teraba tali pusat di leher bayi dan sulit Teraba tali pusat di leher bayi dan sulit untuk
untuk melahirkan bahu bayi melahirkan bahu bayi
Lahirnya bahu Segera setelah kepala bayi lahir Kepala mengadakan putaran paksi luar dan Kepala tidak mengadakan putaran paksi luar (kepala
bahu segera lahir ‘kura-kura’) dan bahu tidak dapat lahir
Kehamilan kembar tidak Segera setelah bayi pertama lahir Tidak didapatkan bayi kedua Didapatkan bayi kedua
terdeteksi
B. diagnosa
Berikut adalah beberapa diagnosa keperawatan yang menunjukkan
hal-hal yang penting diperhatikan selam tahap kedua :
1. Nyeri berhubungan dengan kontraksi dan dilatasi serviks.
2. Kecemasan berhubungan dengan proses kelahiran.
c. perencanaan
Daftar Pustaka

• Bobak,dkk. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4.


Penerbit Buku Kedokteran Jakarta: EGC.
• Nurasiah, Ai dkk. 2012. Asuhan Persalinan Normal bagi Bidan.
PT Refika Adirama : Bandung
• Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan
Maternitas, Edisi 6. Penerbit Buku Kedokteran Jakarta : EGC.
• Waspodo, Djoko, dkk. 2000. Pelatihan Asuhan Persalinan Dasar.
Edisi 1. Penerbit Tridasa Printer: Jakarta.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai