Anda di halaman 1dari 21

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

I. PENGKAJIAN
A. Hasil Pengumpulan Data
1. Data Umum
a) Nama Kepala Keluarga : Bapak. S
b) Alamat dan Nomor Telepon : Jalan. Maleber Barat RT. 03
RW. 03 Kelurahan Maleber, Kecamatan. Andir , Kota.
Bandung
c) Komposisi Keluarga :

No Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan


Kelamin dengan
Keluarga
1 Ibu. A P Istri 47 Tahun SMP Ibu Rumah
Tangga
2 Anak. L Anak 15 Tahun SMP Pelajar
R
d) Genogram
e) Tipe Keluarga
Keluarga Bapak S termasuk ke dalam type keluarga inti
(Nuclear Family)
f) Suku
Bapak S berasal berasal dari Bandung, suku Sunda. Ibu A
berasal dari Bandung, Suku sunda. Keduanya berasal dari
budaya Jawa Barat. Menurut keluarga, jika di keluarganya
ada yang mengidap hipertensi tidak boleh memakan ikan
asin berlebihan.
g) Agama
Keluarga Bapak S beragama Islam, dalam melaksanakan
shalat kadang masih tertinggal karena bekerja.
h) Status Sosial Ekonomi
Ibu A mengatakan bahwa penghasilan bapak S didapatkan
per minggu dengan jumlah Rp.250.000. Kira-kira dalam
sebulan pemasukan keuangan jumlahnya kurang lebih Rp.
1.000.000. Ibu A mengatakan dengan jumlah pendapatan
tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari, kebutuhan sehari-harinya terbatas karena disesuaikan
dengan pendapatannya. Untuk makan sehari-hari kadang
memasak sendiri, kadang membeli dari warung nasi.
Pengeluaran keuangan keluarga Bapak S yaitu listrik dan
PDAM sebesar Rp. 50.000/bulan, untuk biaya kebutuhan
rumah seperti makan, jajan dan ongkos kesekolah anaknya,
galon, gas LPG Rp 30.000, keluarga Bapak S tidak
memiliki tabungan untuk kesehatan keluarganya. Keluarga
Bapak S juga tidak memiliki BPJS Kesehatan.
i) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga mengatakan jarang melakukan rekreasi khusus ke
tempat hiburan karena kendala biaya. Hanya kumpul
dengan keluarga di rumah sambil nonton TV dan
mengobrol.

II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


a) Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Bapak. S memiliki 1 orang anak berusia 15 tahun, maka
keluarga Bapak. S berada pada tahap perkembangan keluarga
dengan usia anak remaja.
b) Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi pada
keluarga Bapak. S ialah memperluas keluarga inti menjadi
keluarga besar, mempertahankan kesehatan individu dan
pasangannya.
c) Riwayat Keluarga Inti
Bapak. S dan Ibu. A bertemu di Bandung pada tahun 2000. Setelah
berpacaran selama 2 tahun, Bapak. S dan Ibu. A memutuskan
untuk menikah di tahun 2002 dan memiliki 1 orang anak. Bapak S
dalam kondisi sehat, tidak ada keluhan untuk kesehatannya hanya
sesekali sakit badan jika kurang istirahat karena bekerja. Bapak S
juga seorang perokok. Ibu A memiliki keluhan darah tinggi sejak
melahirkan anak pertama 15 tahun yang lalu. Anak R dalam
keadaan sehat dan tidak merokok.
d) Riwayat Keluarga Sebelumya
Keluarga mengatakan dari pihak keluarga suami tidak ada yang
mengidap penyakit turunan maupun penyakit menular. Namun,
dari pihak istri ada yang menderita hipertensi dan maag yaitu Ibu
dari Ibu. A
III. Lingkungan
a) Karakteristik Rumah
- Luas bangunan
Luas bangunan 2x4 m². Tidak memiliki halaman rumah.
- Lantai
Lantai ruangan di plester menggunkan semen dan ditutupi
tikar. Tampak bersih.
- Dinding Rumah
Dinding rumah terbuat dari triplek.
- Atap
Atap ruangan terbuat dari genteng
- Ventilasi
Ventilasi ruangan hanya dari pintu rumah. Terdapat jendela
yang tidak dapat dibuka.
- Penerangan
Ruang tamu diterangi dengan lampu neon 10watt.
- Jamban
Jamban keluarga Bapak S terletak diluar rumah karena
jambannya adalah jamban umum milik kontrakan jadi dipakai
bersama dengan penghuni kontrakan yang lain.
- SPAL
Tidak memiliki sistem pembuangan air limbah.
- Sumur dan Kondisi Air
Sumber air berasal sumur. Kondisi sumur terbuka, airnya
bersih tapi hanya digunakan untuk mencuci piring dan pakaian.
- Kebutuhan Air Minum
Keperluan air untuk minum dengan membeli air galon isi ulang
- Pembuangan Sampah
Sampah ditampung dengan menggunakan keresek bekas.
b) Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Hubungan keluarga Bapak. S dengan tetangga sekitar rumah cukup
baik, terbukti Bapak. S dan Ibu. A selalu berinteraksi dengan para
tetangga. Hanya saja, Bapak. S tidak aktif dalam mengikuti
kegiatan RW karena bekerja, begitu juga dengan Ibu. A karena ia
harus mengasuh keponakannya.
c) Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga mengatakan sebelum menikah ikut tinggal bersama
drumah keluarga Bapak. S setelah 3 tahun pindah kekontrakan
yang sampai saat ini dihuni karena tidak enak jika menumpang
dirumah orangtua.
d) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Bapak. S selalu berkunjung dan berkumpul dengan
keluarga besar karena tinggal didaerah yang sama, hanya berbeda
RT. Interaksi dengan masyarakat baik, hanya jarang mengikuti
kegiatan dimasyarakat.
e) Sistem Pendukung Keluarga
Secara umum, seluruh anggota keluarga Bapak. S dalam keadaan
sehat kecuali Ibu. A yang sering mengeluh pusing dan memiliki
tekanan darah tinggi. Jika Ibu. A sakit, Bapak. S dan Ibu. A sendiri
yang merawat terkadang pekerjaan rumah dibantu Anak. R
setengahnya. Tetapi jika Ibu. A membutuhkan perawatan khusus,
Bapak. S akan membawa Ibu. A ke puskesmas. Jika ada anggota
keluarga yang sakit maka akan diberi perhatian lebih oleh seluruh
anggota keluarga.
IV. Struktur Keluarga
a) Pola Komunikasi Keluarga
Sehari-hari keluarga Bapak S berkomunikasi menggunakan bahasa
Sunda dan Indonesia. Komunikasi antar anggota keluarga terbuka,
karena Bapak. S, Ibu. A dan Anak. R selalu menceritakan masalah
yang dialami satu sama lain.
b) Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam pengambilan keputusan, biasanya selalu dimusyawarahkan
bersama dan keputusanpun diambil bersama-sama.
c) Struktur Peran
Bapak. S berperan sebagai suami dan ayah tugasnya melindungi
dan menafkahi keluarganya. Ibu. A berperan sebagai istri dan
seorang ibu tugasnya mengurus rumah dan menyiapkan keperluan
suami dan anaknya. Anak. R berperan sebagai anak dan pelajar
tugasnya berbakti kepada orangtua dan belajar dengan giat.

V. Fungsi Keluarga
a) Fungsi Afektif
Keadaan emosi keluarga tampak stabil, menurut keluarga jarang
ada pertengkaran didalam keluarga. Jika ada masalah, selalu
dibicarakan bersama-sama.
b) Fungsi Sosialisasi
Hubungan keluarga dengan tetangga sekitar baik. Terbukti Ibu. A
selalu berkomunikasi dengan tetangga sekitar. Hanya saja Bapak. S
dan Ibu. A jarang mengikuti kegiatan RW karena bekerja.
c) Fungsi Perawatan Keluarga

N Aktivitas sehari- Bapak S Ibu A Anak R


o hari
1 Nutrisi Ibu A Ibu A Ibu A
- Makan mengatakan mengatakan mengatakan
- Minum tidak pola pola makan
mengetahui makannya Anak R
pola makan sehari 2x sehari
Bapak S dengan lauk sekali
karena tahu, tempe hanya
bekerja atau telur. pulang
seharian dari Ibu A jarang sekolah
pagi hingga masak sayur saja. Anak
malam. Jika karena R tidak
sedang libur, anaknya pernah mau
Bapak S tidak suka sarapan
makan 2x sayur pagi. Anak
sehari, sehingga R sehari
minum takut tidak minum
kurang lebih ada yang kurang
8 gelas. makan jika lebih 5
ia masak gelas.
sayur. Ibu A
minum
kurang lebih
5 gelas
sehari.
2 Eliminasi Ibu A Ibu A Ibu A
- BAB mengatakan mengatakan mengatakan
- BAK Bapak S sehari BAB Anak R
BAB setiap 2x dipagi BAB sehari
mandi pagi. hari dan satu kali
Selebihnya malam hari. dipagi hari.
Ibu A tidak Ibu A juga BAK tidak
tahu karena mengatakan tahu karena
Bapak S dalam sehari Anak R
bekerja BAK sekolah dari
kurang lebih pagi hingga
5x sore
3 Personal Ibu A Ibu A Ibu A
Hygiene mengatakan mengatakan mengatakan
- Mandi Bapak S ia mandi Anak R
- Sikat mandi 2x sehari 2 mandi
gigi sehari. Sikat sampai 3x. sehari 2x.
- Keramas gigi setiap Gosok gigi Sikat gigi
- Potong kali mandi. setiap kali setiap kali
kuku Keramas mandi. mandi.
setiap kali Keramas 2 Keramas
mandi. hari sekali. setiap kali
Potong kuku Potong kuku mandi.
hanya jika seminggu Potong
sudah sekali kuku hanya
panjang jika sudah
panjang
4 Pola istirahat Ibu A Ibu A Ibu A
- Tidur mengatakan mengatakan mengatakan
siang Bapak S ia biasanya Anak R
- Tidur biaanya tidur tidur malam tidur malam
malam malam pukul pukul 09.00 pukul 11.00
12.00 dan dan bangun dan bangun
bangun pukul pukul 04.00, pukul
05.00 tidak kadang- 05.00, tidak
pernah tidur kadang tidur pernah tidur
siang siang jika siang
merasa
pusing
5 Aktivitas dan Ibu A Ibu A Ibu A
gaya hidup mengatakan mengatakan mengatakan
sehari-hari kegiatan Anak R
Bapak S sehari- sehari-hari
bekerja. harinya sekolah dari
Jarang adalah pagi hingga
berolahraga mengurus sore. Anak
dan memiliki rumah dan R olahraga
kebiasaan juga seminggu
merokok mengasuh sekali
keponakann disekolahny
ya yang a, terkadang
masih kecil. bermain
Ibu A juga futsal
jarang bersama
berolahraga teman-
temannya.

a. Mengenal masalah
Terkait masalah Hipertensi, keluarga belum menjalankan tugas
mengenal masalah. Ketika perawat bertanya menanyakan
pengertian, penyebab dan tanda gejala Hipertensi, keluarga
masih tampak bingung.
b. Mengambil keputusan
Terkait masalah Hipertensi Keluarga mampu mengambil
keputusan, hal ini dapat dilihat dari keluarga mengetahui
dampak apabila penyakitnya tidak ditangani seperti stroke.
c. Merawat keluarga
Keluarga mampu melakukan perawatan anggota keluarga yang
sakit, hal ini dapat dilihat dari kemampuan keluarga untuk
mengingatkan klien untuk meminum obat amlodipin 1 x 5 mg.
d. Memodifikasi lingkungan
Terkait masalah Hipertensi, Keluarga belum mampu
memodifikasi lingkungan, hal ini dapat dilihat dari
ketidakmampuan keluarga untuk mengkondisikan lingkungan
rumah agar tenang dan tertata rapi.
e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Terkait masalah Hipertensi Keluarga sudah mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan, terbukti dari keluarga akan
mengunjungi puskesmas jika sakit dan kontrol jika obatnya
habis.

VI. Stress dan Koping Keluarga


a) Stressor Jangka Pendek
Stressor jangka pendek bagi keluarga adalah kondisi kesehatan Ibu.
A yang sedang tidak baik. Sering merasa pusing membuat Ibu. A
tidak dapat mengurus keluarga dengan maksimal.
b) Stressor Jangka Panjang
Stressor jangka panjang keluarga adalah masalah keuangan,
dengan bertambahnya kebutuhan Ibu. A untuk berobat maka
pengeluaran keluarga pun bertambah, sedangkan pendapatan
Bapak. S tidak bertambah.
c) Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Keluarga menyadari bahwa apa yang dialami oleh Ibu. A adalah
masalah kesehatan. Bapak. S dan Ibu. A sudah berinisiatif
membawa Ibu. A ke puskesmas untuk berobat.
d) Sreategi Koping Yang Digunakan
Dalam menghadapi sakitnya, keluarga menunjukkan sikap sabar.
Perilaku yang ditunjukkan oleh keluarga cenderung untuk
menghadapi masalah.
e) Strategi Adaptasi Disfungsional
Tidak nampak adaptasi disfungsioonal pada keluarga Bapak. S
VII. Harapan Keluarga
Keluarga berharap Ibu. A segera sembuh agar dapat maksimal dalam
mengurus rumah tangga. Dan juga keluarga berharap agar kedepannya
seluruh anggota keluarga dalam keadaan yang sehat.

VIII. Pemeriksaan Fisik

No Aspek yang Bapak. S Ibu. A Anak. R


dinilai
1 Keadaan Umum - Baik -
2 Kesadaran - Compos Mentis -
3 Tanda-tanda - TD: 150/100 mmHg -
Vital R: 20x/menit
S: 35,5o C
N: 80x/menit
4 Kepala - Bentuk simetris, -
tidak terdapat
benjolan,
penyebaran rambut
merata, keadaan
kulit kepala bersih,
rambut tidak mudah
dicabut
5 Mata - Bentuk simetris, -
konjungtiva tidak
pucat, sklera putih
lapang pandang
tidak menyempit,
dapat membaca
papan nama perawat
pada jarak 30 cm
dengan alat bantu
kaca mata, reflek
pupil +/+, reflek
kornea +/+.
6 Telinga - Bentuk simetris, -
telinga bersih, dapat
menjawab
pertanyaan tanpa
harus mengulang
pertanyaan, tidak
terdapat nyeri tekan.
7 Hidung - Bentuk simetris, -
tidak terdapat
pembengkakan,PCH
tidak ada, tidak
terdapat nyeri tekan
pada daerah sinus
8 Mulut - Bentuk -
simetris,membran
mukosa dan mulut
lembab, lidah dapat
digerkan dengan
bebas, tidak
terdapat caries,
tidak terdapat luka
pada daerah mulut
9 Leher - Bentuk simetris, -
tidak terdapat
pembesaran kelanjar
tiroid,KGB tidak
teraba, tidak
terdapat nyeri tekan,
reflek menelan +
10 Dada - Pengembangan paru -
simetris, tidak
terlihat retraksi
dada, suara paru
resonan, sura
jantung S1 dan S2
murni dan regular.
11 Abdomen - Bentuk simetris, -
datar dan tidak
terdapat nyeri tekan
dan nyeri lepas,
bising usus 10
x/menit, perkusi hati
dullness, timpani
pada perut.
Catatan: Bapak. S dan Anak. R tidak terkaji karena bekerja dan
sekolah.

B. Analisa Data

NO DATA INTERPRETASI DATA MASALAH


DO: Hipertensi Nyeri kepala
- TD: 150/100 ↓
mmHg Kerusakan vaskuler
- R: 20x/menit pembuluh darah
- S: 35,5o C ↓
- N: 80x/menit Perubahan struktur
DS: ↓
- Ibu. A Penyumbatan pembuluh
mengatakan darah
sering merasa ↓
nyeri kepala Vasokontriksi

Gangguan sirkulasi ke
otak

Resistensi pembuluh
darah keotak meningkat

Nyeri kepala

Ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah dan
memodifikasi lingkungan

C. Diagnosa Keperawatan
Nyeri kepala pada keluarga Bapak. S khususnya Ibu. A
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
dan memodifikasi lingkungan.
Prioritas Diagnosa Keperawatan
No Kriteria Nilai Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: 3/3 x 1 1 Saat dilakukan
aktual pengkajian Ibu.
A mengalami
hipertensi
dengan TD:
150/100
2 Kemungkinan 2/2 x 2 2 Keluarga dapat
masalah dapat dengan mudah
diubah: mudah memahami
penyuluhan yang
diberikan, maka
keluarga akan
dengan mudah
melakukan
pencegahan
hipertensi
3 Potensi masalah 3/3 x 1 1 Apabila keluarga
untuk dicegah: memahami dan
tinggi melakukan
sesuai dengan
informasi yang
telah diberikan
maka hipertensi
tidak akan
dialami lagi
4 Menonjolnya 2/2 x 1 1 Hipertensi dapat
masalah: masalah menyebabkan
berat harus segera pecahnya
ditangani pembuluh darah
dan
mengakibatkan
stroke
Total

D. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

Diagnosa Tujuan Evaluasi


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
Nyeri kepala Tekanan Darah Setelah dilakukan Verbal - Definisi
pada keluarga stabil dalam asuhan keperawatan hipertensi
Bapak. S batas normal selama 3x45 - Tanda-tan
khususnya Ibu. A menit/hari maka hipertensi
berhubungan tekanan darah Ibu. A pusing, ta
dengan akan kembali normal kaki kesem
ketidakmampuan tekanan d
keluarga meningka
mengetahui hal- TUK 1: - Penyebab
hal yang 1. Keluarga 1. Ibu. A dapat hipertensi
berhubungan dapat mengenal
dengan mengenal tentang hipertensi
hipertensi masalah dengan
penyakit menjelaskan:
hipertensi - Pengertian
hipertensi
- Tanda-tanda
hipertensi
- Penyebab
hipertensi

TUK 2: 2. Keluarga dapat Verbal Dampak hiperten


2. Keluarga menyebutkan tidak ditangani ya
dapat dampak jika penyakit jantung
mengambil penyakit stroke.
keputusan hipertensi tidak
diatasi

TUK 3:
3. Keluarga 3. Keluarga dapat Verbal Perawatan pada a
dapat melakukan keluarga dengan
melakukan perawatan pada hipertensi bisa di
perawatan anggota keluarga dengan cara
pada yang sakit memperhatikan p
anggota dengan kriteria makan sehari-har
yang sakit hasil : diet rendah garam
- Menyebutkan kepatuhan minum
kembali cara dan memperhatik
perawatan aktivtas
hipertensi
- Mampu
melaksanakan
perawatan
pada anggota
keluarga yang
sakit.

TUK 4:
4. Keluarga 4. Keluarga mampu Psiko 1. Cara mengend
dapat melakukan motor stress (manaje
memodifik modifikasi stress) diantar
asi lingkungan adalah dengan
lingkungan dengan kriteria relaksasi nafa
hasil : Relaksasi nap
- Mampu dalam adalah
mengetahui teknik dalam t
cara untuk perilaku untuk
mengendalikan mengurangi
stress dan ketegangan da
emosi. kecemasan.
- Mampu 2. Terapi relaksa
mendemonstra napas dalam a
sikan kembali terapi dengan
cara relaksasi menarik napas
napas dalam. panjang perlah
melalui hidun
tahan 3 detik d
f. hembuskan m
mulut secara p

E. Implementasi dan Evaluasi Formatif

Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Fo


dan Jam Keperawatan
15-01-18 1 1. Mengukur tekanan darah S:
10.00 Ibu A - Keluarga mengataka
2. Melakukan pendidikan hipertensi adalah ke
kesehatan tentang darah yang disebabk
Hipertensi (pengertian, fisik berlebih dan po
tanda gejala, penyebab, tidak teratur dengan
makanan pantangan,cara sering pusing, mata
mengatasi) kunang, sering kese
3. Memberi kesempatan Ibu A makanan yang tidak
untuk mengulang apa yang adalah makanan den
telah disampaikan dan tinggi. Cara mengat
bertanya hal-hal yang relaksasi nafas dalam
belum dimengerti O:
- Tekanan Darah Ibu
- Keluarga dapat men
pengertian, tanda ge
makanan pantangan
melihat leaflet

16-01-18 1 1. Mengukur tekanan darah S:


10.00 Ibu A - Keluarga mengataka
2. Melakukan pendidikan salah satunya adalah
kesehatan tentang diet mengurangi makana
hipertensi dan terapi herbal rendah garam
jus mentimun - Keluarga mengataka
3. Memberi kesempatan Ibu A untuk hipertensi sal
untuk mengulang apa yang jus mentimun
telah disampaikan dan O:
bertanya hal-hal yang - Tekanan darah Ibu A
belum dimengerti - Keluarga dapat men
diet hipertensi tanpa
- Keluarga dapat men
herbal jus mentimun

18-01-18 1 1. Mengukur tekanan darah O:


11.30 2. Mendemonstrasikan cara - Tekanan Darah Ibu
membuat jus mentimun - Keluarga dapat mer
3. Memberi kesempatan Ibu A membuat jus mentim
untuk mengulang apa yang
telah disampaikan dan
bertanya hal-hal yang
belum dimengerti

F. Evaluasi Sumatif

Tanggal Diagnosa Catatan Perkembangan


dan Jam Keperawatan
19-01-18 1 S:
11.00 - Keluarga mengatakan pengertian hipertensi adalah kena
tekanan darah karena aktivitas berlebih. Penyebab hipe
aktivitas fisik yang berlebihan, pola makan yang tidak t
sering mengkonsumsi makanan yang banyak mengandu
Tanda gejalanya adalah sering pusing, mata berkunang-
sering kesemutan.
- Keluarga mengatakan untuk mengurangi hipertensi dap
melakukan relaksasi nafas dalam.
- Keluarga mengatakan terapi herbal untuk mencegah hip
ialah jus mentimun
O:
- Tekanan darah Ibu A 140/90 mmHg
- Keluarga sudah mampu mengenal masalah
- Keluarga sudah mampu memodifikasi lingkungan

A:
- Masalah teratasi
P:
- Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai