Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

MANAJEMENT KERACUNAN MINUMAN KERAS

Disusun Oleh:

Sinta Laksmi Anindita

P1337420717030

POLITEKHNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PRODI DIV KEPERAWATAN MAGELANG

2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kasus intoksikasi alkohol, semakin sering dijumpai di Indonesia sejak marak

minuman keras (miras) oplosan. Dahulu intoksikasi alkohol identik dengan

orang kaya yang hobi "mabuk-mabukan". Harga alkohol yang mahal memang

menjadi alasan mengapa kasus ini dulu hanya terbatas pada "orang kaya"

saja.

Namun, pergeseran sosial budaya membuat budaya "mabuk-mabukan" juga

mulai dilakukan oleh masyarakat dengan penghasilan rendah. Untuk

mengatasi harga minuman alkohol yang mahal, akhirnya marak miras

oplosan, campuran alkohol dan metanol dengan perbandingan yang

bervariasi. Semakin sedikit kadar alkohol, semakin murah, namun sekaligus

semakin "mematikan".

Dokter di Faskes primer dan Instalasi Gawat Darurat harus mewaspadai betul

trend ini. Penatalaksanaan intoksikasi alkohol secara umum sebaiknya

dikuasai. Sehingga jika suatu saat menemui kasus tersebut, pasien dapat

diterapi dengan adekuat. Artikel dibawah ini kami ringkas dari buku EIMED

Kegawatdaruratan PAPDI. Bagi sejawat yang berminat membaca lebih lanjut,

dapat merujuk pada buku EIMED Kegawatdaruratan PAPDI.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang menyebabkan terjadinya keracunan minuman keras?

2. Siapa saja yang bisa mengalami keracunan minuman keras?

3. Kapan diberikan pertolongan pada korban keracunan minuman keras?


4. Dimana saja kerusakan organ yang dapat terjadi karena keracunan

minuman keras?

5. Mengapa diperlukan pertolongan cepat kepada korban keracunan

minuman keras?

6. Bagaimana manajemen korban keracunan minuman keras?

C. Tujuan

1. Dapat mengetahui penyebab terjadinya keracunan minuman keras

2. Dapat mengetahui siapa saja yang dapat mengalami keracunan minuman

keras

3. Dapat mengetahui kapan waktu yang tepat dilakukan pertolongan dan

gejala – gejala pada korban keracunan minuman keras

4. Dapat mengetahui dimana sebaiknya pertolongan pada korban keracunan

minuman keras dilakukan

5. Dapat mengetahui pentingnya pertolongan dengan cepat pada korban

keracunan minuman keras

6. Dapat mengetahui bagaimana cara melakukan pertolongan pada korban

keracunan minuman keras


BAB II

ISI

1. Pembahasan

Keracunan alkohol adalah kondisi yang timbul akibat mengonsumsi alkohol

dalam kuantitas yang besar, baik disengaja atau tidak. Keracunan alkohol termasuk

serius dan mematikan. Kondisi ini dapat memengaruhi pernapasan, denyut jantung,

suhu tubuh, dan gangguan saraf.

Alkohol dapat terminum dalam bentuk minuman beralkohol, maupun

terminum oleh anak-anak dalam bentuk produk rumah tangga yang mengandung

alkohol. Hal ini membuat kasus keracunan alkohol menjadi semakin mudah

ditemukan dalam masyarakat modern akibat ketersediaannya yang begitu luas.

Alkohol 70 persen sebenarnya merupakan larutan berbahan utama isopropil

alkohol yang umumnya digunakan sebagai disinfektan dan antiseptik. Namun pada

kondisi tertentu, alkohol 70 persen mungkin disalahgunakan sehingga menyebabkan

keracunan.

Komplikasi yang dapat terjadi apabila keracunan alcohol. Jika keracunan

alkohol tidak segera ditangani, komplikasi yang mungkin bisa terjadi adalah:

• Berhentinya napas

• Dehidrasi berat

• Kejang

• Suhu tubuh rendah yang dapat menyebabkan jantung berhenti berdetak,

kerusakan otak, hingga kematian

Gejala-gejala keracunan alkohol di antaranya:

 Muntah

 Kejang

 Tampak bingung dan tidak focus


 Bernapas lambat dan tidak teratur

 Kulit pucat kebiruan

 Tubuh terasa dingin

 Kehilangan kesadaran mendadak (pingsan)

Ketika alkohol yang masuk ke dalam tubuh terlalu banyak, kemungkinan

keracunan juga meningkat.Gejala keracunan akan muncul selama 12 hingga 24 jam

setelah mengkonsumsi alkohol.

Ada beberapa gejala umum ketika seseorang keracunan alkohol seperti

muncul rasa mual, muntah-muntah, pusing, sesak nafas hingga pandangan kabur.

Akan tetapi ada beberapa gejala lainnya yang mengindikasikan seseorang

telah keracunan alkohol, diantaranya:

 Tercium aroma alkohol yang kuat dan Anda mungkin melihat botol atau

kaleng kosong

 Korban keracunan akan terlihat seperti kebingungan dan ucapan tidak

jelas

 Muntah-muntah

 Wajah terlihat memerah dan lembab

 Nafas tidak beraturan dan berisik

 Denyut nadi yang kuat

Apabila menemui korban dengan ciri – ciri tersebyt penolong dapat mlakukan

beberapa pertolongan sebelum membawa korban ke puskesmas atau rumah sakit :

 Periksa keadaan sekitar

Jangan pernah lupa untuk memeriksa keadaan sekitar sebelum melakukan

pertolongan. Bawa ke tempat aman sebelum memberikan pertolongan pertama pada

keracunan alkohol.

 Periksa respon
Ketika sudah dibawa ke tempat yang aman, mulailah proses pertolongan pertama

pada keracunan dimulai dari memeriksa kesadarannya.

Tanyakan beberapa pertanyaan seperti untuk memastikan korban keracunan masih

dalam keadaan sadar.

Jangan lupa untuk memeriksa denyut nadi korban, apakah denyut cukup stabil atau

sebaliknya.

 Hangatkan korban

Hal kedua yang dapat dilakukan dalam proses pertolongan pertama pada

keracunan adalah baringkan korban dan berikan selimut atau mantel agar keadaan

tubuh korban tetap hangat.

 Telepon nomor darurat

Ketika sudah mengetahui kondisi dari korban keracunan segera menelpon

ambulans dengan nomor telepon 118 untuk negara Indonesia.

Kunci dalam memberikan pertolongan pertama pada keracunan alkohol adalah

tetap ajak korban berbicara agar tetap sadar selagi menunggu ambulans.

Langkah pertama, jagalah jalan napas korban agar tidak terhambat sehingga

kebutuhan oksigen dalam tubuh terpenuhi. Langkah kedua, beri minum korban

dengan air yang banyak untuk menghindari dehidrasi sekaligus mengurangi racun

dalam tubuh akibat miras oplosan. Setelah itu, segera hubungi gawat darurat agar

korban bisa mendapatkan perawatan medis lebih menyeluruh.

Perlu diingat bahwa korban harus segera dibawa ke rumah sakit agar

mendapatkan penanganan dari dokter setelah mendapatkan pertolongan pertama pada

keracunan alkohol.

Selain itu, pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter juga diperlukan untuk

memastikan kesehatan korban.


Pemberian pertolongan pada orang dengan keracunan minuman keras harus

segera dilakukan dikarenakan Jika keracunan alkohol tidak segera ditangani,

komplikasi yang mungkin bisa terjadi adalah:

 Berhentinya napas

 Dehidrasi berat

 Kejang

 Suhu tubuh rendah yang dapat menyebabkan jantung berhenti berdetak,

kerusakan otak, hingga kematian

Penanganan keracunan alkohol dilakukan untuk mengeluarkan alkohol dari

tubuh dan menjaga fungsi organ tetap berjalan dengan baik. Salah satu cara yang

mungkin dianjurkan oleh dokter adalah hemodialisis atau yang biasa dikenal cuci

darah. Pengobatan ini dilakukan untuk menghilangkan isopropil alkohol dan aseton

dari dalam darah.

Selain itu, pemberian oksigen juga diperlukan untuk menangani penderita

keracunan isopropil alkohol, karena penderita mungkin mengalami kesulitan

bernapas.

Agar Anda tidak mengalami keracunan isopropil alkohol, maka hanya

gunakan alkohol 70 persen sesuai dengan aturan dan petunjuk penggunaan. Hal

yang tidak kalah penting, tempatkan alkohol 70 persen di tempat yang aman dan

jauh dari jangkauan anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai

  • ASKEP PALIATIF Ca Serviks
    ASKEP PALIATIF Ca Serviks
    Dokumen24 halaman
    ASKEP PALIATIF Ca Serviks
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • MKP
    MKP
    Dokumen26 halaman
    MKP
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • Processing Room
    Processing Room
    Dokumen6 halaman
    Processing Room
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • Seminar Lokal Keperawatan Perawat Annisa
    Seminar Lokal Keperawatan Perawat Annisa
    Dokumen14 halaman
    Seminar Lokal Keperawatan Perawat Annisa
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • Knee Joint
    Knee Joint
    Dokumen6 halaman
    Knee Joint
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • Os Cruris
    Os Cruris
    Dokumen18 halaman
    Os Cruris
    Sinta Laksmi Anindita
    100% (1)
  • Radiologi
    Radiologi
    Dokumen22 halaman
    Radiologi
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • IS
    IS
    Dokumen16 halaman
    IS
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • Radiologi
    Radiologi
    Dokumen17 halaman
    Radiologi
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • COCCYGIS
    COCCYGIS
    Dokumen22 halaman
    COCCYGIS
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat