Anda di halaman 1dari 12

RESUM MANAJEMEN BENCANA

MANAJEMEN LINGKUNGAN

Disusun Oleh :

Sinta Laksmi Anindita

P1337420717030

POLTEKES KEMENKES SEMARANG PRODI S1 TERAPAN

KEPERAWATAN MAGELANG

2020
MANAJEMEN LINGKUNGAN

AIR BERSIH DAN SANITASI

Merupakan unsur yang penting yang sangat menentukan dalam kehidupan

awal pada situasi bencana / pengungsian. Para pengungsi sangat rentan terhadap

kejadian penyakit menular, oleh karena itu manajemen lingkungan sangatlah

penting. Sanitasi adalah upaya pencegahan penyakit melalui pengendalian factor

lingkungan yang menjadi mata rantai penularan penyakit. Banyak sekali penyakit

yang dapat menular saat terjadi bencana, diantaranya diare, ispa, malaria, campak.

Salah satu penyebab terjadinya penularan diakrenakan lingkungan yang tidak

menunjang diantaranya :

 Kepadatan

 Penampungan yang tidak sesuai

 Penyediaan air yang inadequat (quality/quantity)

 Kelangkaan sarana sanitasi.

 Ancaman kesehatan tertentu disebabkan ketiadaan immunitas.

 Pengungsian kewilayah yang ‘tidak ramah”

Resiko penyakit yang muncul dalam pengungsian diantaranya adalah :

 ISPA:
penampungan yang inadequat dengan ventilasi yang tak memadai,

masak didalam, pelayanan kesehatan yang buruk, malnutrisi,

kepadatan, cuaca tak baik.

 DIARE :

kepadatan, penyediaan air bersih inadequat kualitas & kuantitas,

kebersihan perorangan yang buruk, kelangkaan sanitasi,

kelangkaan sabun, fasilitas masak yang inadequat.

 CAMPAK:

cakupan immunisasi campak didaerah asal dibawah 80 %.

 MALARIA :

perpindahan dari daerah low endemicity ke daerah hyperendemic

atau sebaliknya, air yang tergenang, banjir (mis: penampungan di

Belu, NTT,th 2000)

Lingkup manajemen lingkungan adalah :

 Penyediaan air bersih

 Pembuangan kotoran

 Pembuangan sampah

 Pembuangan limbah

 Pemberantasan vektor
 Sanitasi makanan

 Penyuluhan kebersihan lingk.

Tujuan utama kegiatan, penyediaan, pengawasan dan perbaikan

kualitas air dan sanitasi adalah menurunkan risiko munculnya KLB

penyakit menular paska bencana:

1. Terselenggaranya upaya penyediaan, pengawasan dan perbaikan

kualitas air bersih dan sanitasi.

2. Mendorong terwujudnya perilaku hidup bersih (kebersihan

perorangan)

Dalam situasi darurat yang menjadi prioritas adalah

 Kecukupan kebutuhan air minimal, untuk selanjutnya perbaikan

kualitas.

 Pengawasan pembuangan kotoran manusia / tinja.

 Penyuluhan.

PENYEDIAAN AIR BERSIH.

Diarahkan untuk memenuhi kebutuan minimal air bersih bagi pengungsi /

korban bencana (minum, masak & kebersihan pribadi) Masalah utama kesehatan

adalah disebabkan kebersihan buruk, akibat kekurangan air bersih dan konsumsi

air yang tercemar.

Jangka pendek :
 perlindungan sumber-sumber air bersih dari risiko pencemaran.

 Penyediaan air bersih dengan jumlah memadai dengan kualitas

yang dapat diterima.

Jangka menengah:

 Perbaikan kualitas air.

 Memperbaiki akses masyaakat melalui jaringan distribusi.

Sumber air bersih dan pendistribusian :

 Air permukaan ( sungai dan, danau )

 Sumur gali:

 Sumur pompa tangan ( SPT )

 Mata air:

 Bila sumber air diperoleh dari PDAM atau sumber yang cukup

jauh dengan tempat penampungan pengungsi, maka harus

dilakukan pengangkutan dengan mobil tangki air.

Pengawasan dan perbaikan kualitas air, langkah yang perlu dilakukan :

 Buang atau singkirkan sumber-sumber atau bahan pencemar.

 Desinfeksi sarana air bersih yang ada : sumur/mata air/ air di mobil

tangki, di tangki penampungan air, dan system distribusinya

 Periksa kadar sisa klor bilamana air dari dikirim dari PDAM.
 Lakukan pemeriksaan kualitas air secara berkala pada titik-titik

distribusi.

Pengawasan kualitas air bersih :

Titik pengawasan :

 Pada awal distribusi air :

 Titik pada jalur distribusi air

 Pada akhir distribusi,

Pemeriksaan kualitas air yang secara berkala perlu

dilakukan:

 Sisa klor :

 Kekeruhan dan pH :

 Bakteri coli tinja :

Perbaikan kualitas air bersih

 Pengolahan awal:

sebagai bahan penggumpal (koagulasi) dan yang sering dan mudah digunakanan

adalah Poly Aluminium Chlorine ( PAC ) sebagai bahan koagulan proses

penjernihan air disamping aluminium sulfat (tawas).

 Desinfeksi air
Kaporit diupayakan mengandung klorin antara 0,3 - 0,5 mg / liter air. Bahan-

bahan yang dipakai antara lain senyawa klor seperti tablet klor (aquatab), air

rahmat, butiran kalsium hipoklorit, serbuk sodium kipoklorit atau bubuk

klenteng.dan yodium.

SARANA PEMBUANGAN KOTORAN / JAMBAN / SARANA SANITASI :

Pengelolaan pembuangan tinja merupakan upaya pencegahan penyakit, terutama

Diare. Tiap jamban harus dilenkapi dengan penyediaan air, penggunaan jamban :

1 buah untuk 20 orang.

PEMBUANGAN SAMPAH:

Sampah harus dikelola dengan baik, karena merupakan tempat perindukan

lalat dan tikus. Di tempat penampungan pengungsi harus disediakan tempat

sampah, berupa:

 bak sampah (kapasitas 50-100 L) untuk 25 - 50 org/hr

 kantong sampah : 1 lembar untuk 1 keluarga (3 hr)

PEMBERANTASAN VEKTOR (1)

Vector merupakan binatang / serangga penular penyakit. Contoh: lalat, nyamuk

dan tikus. Keberadaan vektor tersebut, antara lain terkait dengan pemilihan lokasi

penampungan pengungsi (contoh : dekat dengan breeding places /tempat

berkembangnya nyamuk) pemberantasan fektor dapat dilakukan dnegan :

LALAT :
 Perbaikan pegelolaan pembuangan sampah.

 Penyemprotan insektisida pada tempat pengumpulan sampah.

NYAMUK:

 Penyemprotan insektisida

 Menggunakan kelambu.

PENGELOLAAN MAKANAN

Pengawasan ketat perlu diberikan pada dapur umum yang menyediakan

makanan bagi pengungsi. Pengawasan diarahkan untuk:

 Kualitas dan keamanan bahan makanan.

 Kebersihan peralatan /perabotan

 Kebersihan penjamah makanan.

 Tempat pengolahan dan penyimpanan makanan.

 Ketersediaan air bersih

PEMBUANGAN AIR LIMBAH

Risiko kesehatan yang dapat terganggu adalah tercemarnya air bersih.

Harus dibuang/ disalurkan ke tempat tertentu,misal dengan membuat sumur

peresapan dengan jarak > 30 meter dari tenda dan sumber air bersih.

PENYULUHAN
Tujuan : mendorong kebersihan perorangan dan lingkungan agar terjaga

kesehatan.

DIARAHKAN UNTUK :

1. Perilaku hidup bersih dan sehat.

2. Pemeliharaan sarana air bersih dan sanitasi

3. Perbaikan kebersihan lingkungan

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Contoh :

- Cuci tangan sebelum makan.

- Makan dan minum air yang telah dimasak.

- Buang kotoran di jamban.

- Buang sampah pada tempat sampah

MEDIA PENYULUHAN:

• Penyebaran leaflet dan poster

• Pemasangan spanduk.

• Dll.

SUMBER DAYA

PETUGAS SANITASI / SANITARIAN


 Minimal 1 org pada puskesmas yang wilayahnya terdapat pengungsi.

 Kunjungan sanitarian puskesmas ke lokasi penampungan pengungsi

minimum 1 kali / hari untuk pengawasan, pemeriksaan dan perbaikan

 kualitas kesehatan lingkungan.

LOGISTIK UTK SANITASI DARURAT:

 Kaporit.

 Pac ( penjernih air cepat)

 Aquatab.

 Kantong plastik sampah.

 Insectisida

 Alat fogging

 Sanitarian kit

 Alat bor air

 Reservoir air

 Bahan penyuluhan ( leaflet, poster, spanduk, dll )

 Water test kit

KERJASAMA DENGAN SEKTOR / DINAS LAIN DI DAERAH.

Terutama pada dinas yang bertangung jawab / memiliki kewenangan untuk

penyediaan sarana fisik air bersih dan sanitasi ( tenda, air bersih,jamban,

pembuangan sampah dan


limbah, yaitu:

 Dinas pekerjaan umum / dinas cipta karya / dinas perumahan &

permukiman.

 Perusahaan daerah air minum..

 Dinas sosial.

 Lembaga swadaya masyarakat / lsm

SOAL

1.

Anda mungkin juga menyukai

  • ASKEP PALIATIF Ca Serviks
    ASKEP PALIATIF Ca Serviks
    Dokumen24 halaman
    ASKEP PALIATIF Ca Serviks
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • MKP
    MKP
    Dokumen26 halaman
    MKP
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • Processing Room
    Processing Room
    Dokumen6 halaman
    Processing Room
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • Seminar Lokal Keperawatan Perawat Annisa
    Seminar Lokal Keperawatan Perawat Annisa
    Dokumen14 halaman
    Seminar Lokal Keperawatan Perawat Annisa
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • Knee Joint
    Knee Joint
    Dokumen6 halaman
    Knee Joint
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • Os Cruris
    Os Cruris
    Dokumen18 halaman
    Os Cruris
    Sinta Laksmi Anindita
    100% (1)
  • Radiologi
    Radiologi
    Dokumen22 halaman
    Radiologi
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • IS
    IS
    Dokumen16 halaman
    IS
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • Radiologi
    Radiologi
    Dokumen17 halaman
    Radiologi
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • COCCYGIS
    COCCYGIS
    Dokumen22 halaman
    COCCYGIS
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat