Anda di halaman 1dari 28

PANORAMIC

Pengertian
• Pengertian panoramik biasanya disebut juga
Orthopantomografi atau Rotografi. Secara
etimologis orthopantomografi berasal dari kata :
Ortho berasal dari bahasa Yunani yang berarti
normal atau lurus.
Pan berasal dari bahasa Inggris yang berarti
menyeluruh.
Tomos berasal dari bahasa Yunani berarti
potongan atau irisan.
Graphic berasal dari bahasa Yunani berarti
gambaran atau catatan.
Komponen Pesawat
• Tube Head sinar-X
Tube Head menghasilkan berkas sinar-X yang sempit
dengan penyudutan ke arah atas kira-kira 80 dari
bidang horizontal.
• Kaset film dan kaset carriage (tempat kaset)
Kaset film mempunyai perlindungan dari perisai
tembaga yang diletakkan di belakang. Pada perisai
tembaga ada celah atau lubang sempit yang
dibutuhkan untuk memberikan sebagian kecil film
untuk disinari sinar-X saat itu juga.
Kaset yang digunakan adalah kaset tipis yang fleksibel
atau kaset yang kaku dengan dilengkapi screen,
biasanya ukuran kaset 5 x 12 inchi atau 6 x 12 inchi
• Peralatan untuk memposisikan pasien termasuk Light
Beam Marker
Hand Grips digunakan untuk pegangan tangan pasien dan
untuk mengurangi pergerakan pasien pada stand up
unit atau pesawat panoramik posisi berdiri.
Wheel Chair digunakan untuk tempat duduk pasien yang
dapat diputar untuk memudahkan penataan posisi
pada sit dowm unit atau pesawat panoramik posisi
duduk.
Light Beam Marker (sinar penanda) digunakan untuk
membantu memposisikan pasien jika pasien
menghadap ke dinding.
Bite Block digunakan untuk mengganjal gigi agar insisivus
sentral atas dan bawah pada posisi “ujung dengan
ujung” sehingga dapat menghindari superposisi.
Penopang dagu digunakan untuk meletakkan dagu pasien
agar tidak bergerak
Gambar Pesawat Panoramic
Keterangan :

A. Penyangga
dan fiksasi
kepala
C. Tempat
kaset
X. Tube Head
sinar-X
Prinsip Kerja
Keterangan
• Pesawat panoramik menggunakan tiga pusat putaran.
Pada pesawat ini pasien dalam keadaan diam, sumber
sinar-X dan film berputar mengelilingi pasien, gerakan
kurva film kaset berputar pada sumbunya dan bergerak
mengelilingi pasien. Sumber sinar-X dan tempat kaset
bergerak bersamaan dan berlawanan satu sama lain.
Celah sempit pada tabung mengeluarkan sinar X yang
menembus dagu pasien mengenai film yang berputar
berturut-turut pada tiga sumbu rotasi, satu sumbu
konsentris untuk region anterior pada rahang (tepatnya
di sebelah incisivus pada region premolar). Dan dua
sumbu rotasi eksentris untuk bagian samping rahang
tepatnya di belakang molar tiga kiri dan kanan
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Persiapan Alat
• Pesawat panoramik siap pakai
• Kaset panoramik beserta screen
• Film ukuran 5 x 12 inchi dan 6 x 12 inchi
• Bite block (untuk pengganjal gigi)
• Pengolah film otomatis
• Apron (perisai timbal)
INDIKASI
• Penilaian gigi keseluruhan, untuk mencatat
pertumbuhan dan posisi dari perkembangan gigi
permanen.
• Lesi seperti kusta, tumor dan anomali pada badan dan
ramus mandibula, untuk menentukan letak dan
ukurannya.
• Fraktur pada semua bagian mandibula, kecuali pada
bagian depan.
• Antral disease, khususnya untuk melihat permukaan
gigi, dinding depan dan belakang antra.
• Memeriksa kualitas permukaan kepala kondilus pada
cedera TMJ, khususnya digunakan jika pasien tidak
dapat membuka mulut.
• Penyakit gigi, untuk mengetahui keseluruhan level
tulang alveolar.
Lanjutan…..
• Penilaian terhadap pertumbuhan dan posisi
gigi liar.
• Penilaian terhadap beberapa penyakit yang
mendasari sebelum pemasangan gigi palsu.
• Mengevaluasi tinggi tulang alveolar sebelum
pemasukan osseo-integrated implants.
• Radang gigi (caries dentis).
• Impaksi yaitu gigi tidak terletak pada
tempatnya
Persiapan
• Pasien disuruh menanggalkan benda-
benda logam, plastik dan benda-benda
lain yang dapat mengganggu gambaran
dari kepala dan leher. Terangkan kepada
pasien tentang pemeriksaan, termasuk
bagaimana tabung dan kaset berputar dan
waktu eksposi yang dibutuhkan. Pandu
pasien ke pesawat panoramik, istirahatkan
pasien pada bite blog
Posisi Pasien
• Posisi Pasien
Pasien duduk tegak pada kursi pesawat
yang telah terpasang dengan punggung
lurus atau penderita berdiri dan kedua
tangan pasien berpegang pada hand
grips. Posisi tubuh, kepala dan leher
tegak, jangan sampai kepala dan leher
melengkung ke depan
Posisi Obyek
• Ketinggian chin rest diatur sampai IOML
sejajar dengan lantai. Bidang oklusal turun
100 dari belakang ke depan. MSP diatur
segaris dengan garis tengah vertikal dari
chin rest. Tempatkan bite block di antara
gigi depan pasien. Pasien diminta
menempelkan kedua bibir dan
menempatkan lidah pada langi-langit
mulut
• Eksposi dilakukan pada saat mulut pasien
tertutup dan setelah menelan ludah dengan
tujuan agar tidak terjadi pergerakan objek.
• Waktu penyinaran berkisar antara 12-20 detik
dengan kVp 62-90 kV dan mA minimal sampai
12 mA atau disesuaikan dengan kondisi pasien.
Selama melakukan eksposi tombol penyinaran
ditekan terus sampai eksposi selesai. Jika
menekan tombol tidak penuh berarti eksposinya
tidak sempurna dan akan berpengaruh pada
radiograf yaitu berupa artefak. Pada waktu
penyinaran tersebut tabung sinar-X berputar
berlawanan dengan tempat kaset dan film
berputar pada sumbunya.
Radiograf
Kriteria
• Gigi geligi
• Mandibula
• Temporomandibular joints (TMJs)
• Nasal fossae
• Sinus maksilari
• Arkus zygomatikum
• Maksila
• Bagian vertebra servikal
Struktur yg Tampak
Keterangan
A. Fossa nasal G. Angle (gonion)
B. Sinus maksilaris H. Ramus
C. Arkus zygomatik I. Bidang oklusal
D. Kondil J. Body
E. Mandibular notch K. Simpisis
F. Prosesus koronoid
Detail
• Mandibula tampak tanpa rotasi atau penyudutan
yang diindikasikan dengan TMJ pada bidang
horisontal yang sama pada gambaran, ramus
dan gigi belakang magnifikasinya samapada
setiap sisi gambar, gigi depan dan belakang
tampak secara tajam dengan magnifikasi yang
sama. Selain itu, posisi pasien yang tepat yang
diindikasikan dengan simpisis mandibula
terproyeksi secara lurus di bawah mandibular
angles, mandibula berbentuk lengkung, bidang
oklusal sejajar dengan sumbu panjang pada
gambaran, gigi atas dan bawah terletak rapi dan
terpisah tanpa superposisi, vertebra servikal
tampak tanpa superposisi pada TMJ
A. Septum nasal F. Arkus zygomatik

B. Tengah dan bawah turninates G. MAE

C. Garis orbita H. Prosesus styloid

D. Hard palate I. Hyoid

E. Permukaan antrum J. Plastik kepala pendukung


A. Kartilago nasal E. Orofaring
B. Lobus telinga F. Lipatan nasolabial
C. Soft palate G. Mulut
D. Punggung lidah
A. Palate C. Vertebra servikal
B. Mandibula
Kelebihan
• Semua jaringan pada area yang luas dapat
tergambarkan pada film, termasuk gigi depan
meskipun pasien tidak dapat membuka mulut.
• Gambar mudah dipahami pasien dan media
pembelajaran.
• Pergerakan pasien pada bidang vertikal hanya akan
menghasilkan distorsi pada bagian yang sedang
tergambarkan saat itu.
• Mudah dalam memposisikan pasien dan hanya
dibutuhkan pembacaan yang sedikit.
• Dapat dilakukan penilaian cepat terhadap rahang.
• Kedua sisi mandibula dapat ditampakkan pada satu
film, sehingga mudah untuk menilai adanya fraktur.
Lanjutan
• Gambaran yang luas dapat digunakan untuk
evaluasi periodontal dan penilaian orthodontic.
• Permukaan antral, dindnng depan dan
belakang tampak dengan baik.
• Kedua kondilar kepala tampak pada satu film,
sehingga mudah dibandingkan.
• Dosis radiasinya (dosis efektif) sepertiga dari
dosis pada survei seluruh mulut dengan film
intra oral.
• Pada perkembangan, pembatasan kolimasi
dapat mengurangi dosis.
Kekurangan
• Hanya menampilkan irisan tubuh, struktur atau
abnormalitas yang bukan di bidang tumpu tidak bisa
jelas.
• Bayangan jaringan lunak dan udara dapat
mengkaburkan struktur jaringan keras.
• Bayangan artefak bisa mengkaburkan struktur di
bidang tumpu.
• Pergerakan tomografi bersama dengan jarak antara
bidang tumpu dan film menghasilkan distorsi dan
magnifikasi pada gambaran.
• Teknik pemeriksaan tidak cocok untuk anak-anak di
bawah lima tahun atau pasien non kooperatif karena
lamanya waktu eksposi.
• Beberapa pasien tidak nyaman dengan bentuk bidang
tumpu dan beberapa struktur akan keluar dari fokus.
Perkembangan Tehnologi
• Software Dental pada pesawat CT Scan
• Panoramic dengan computed radiography
(CR)
Radiograf panoramik hasil pengolahan
dengan Computed Radiography (CR)

Anda mungkin juga menyukai

  • ASKEP PALIATIF Ca Serviks
    ASKEP PALIATIF Ca Serviks
    Dokumen24 halaman
    ASKEP PALIATIF Ca Serviks
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • MKP
    MKP
    Dokumen26 halaman
    MKP
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • Processing Room
    Processing Room
    Dokumen6 halaman
    Processing Room
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • Seminar Lokal Keperawatan Perawat Annisa
    Seminar Lokal Keperawatan Perawat Annisa
    Dokumen14 halaman
    Seminar Lokal Keperawatan Perawat Annisa
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • Knee Joint
    Knee Joint
    Dokumen6 halaman
    Knee Joint
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • Os Cruris
    Os Cruris
    Dokumen18 halaman
    Os Cruris
    Sinta Laksmi Anindita
    100% (1)
  • Radiologi
    Radiologi
    Dokumen22 halaman
    Radiologi
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • IS
    IS
    Dokumen16 halaman
    IS
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • Radiologi
    Radiologi
    Dokumen17 halaman
    Radiologi
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat
  • COCCYGIS
    COCCYGIS
    Dokumen22 halaman
    COCCYGIS
    Sinta Laksmi Anindita
    Belum ada peringkat