Anda di halaman 1dari 5

2.4.

Dampak Akibat Kurang Istirahat Tidur

1. Insomnia

Insomnia merupakan ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara


kualitas maupun kuantitas. Seseorang yang terbangun dari tidur , tetapi merasa belum cukup
tidur dapat disebut mengalami insomnia (Japardi , 2002).

Ada tiga jenis Insomnia diantaranya :

a. Insomnia Inisial : ketidakmampuan seseorang untuk dapat memulai tidur.


b. Insomnia Intermitten : ketidakmampuan untuk mempertahankan tidur atau keadaan
sering terjagatidur.
c. Insomnia Terminal : bangun secara dini dan tidak dapat tidur lagi.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia diantaranya adalah
rasa nyeri , kecemasan ,ketakutan ,tekanan jiwa, dan kondisi yang tidak menunjang untuk
tidur.

2. Stress

Pada buku milik King (2010), Habeck mengatakan, mengurangitidur selama 60 menit
hingga 90 menit me mdiabahayakan kemampuanseseorang dalam berfungsi pada hari
berikutnya. Untuk meningkatkankemampuan seseorang secara optimal, seseorang
membutuhkan waktutidur lebih dari delapan jam. Menurut Goh, tidur yang kurang
dapatmenyebabkan tubuh menjadi stres dan dapat mempengaruhi kinerja otak. Selain itu,
kurangnya tidur dapat menyebabkan kesiagaan dan kemampuan kognitif menurun, dan tidak
dapat fokus. Kurang tidur jugaberpengaruh terhadap cara mengambil keputusan yang
berhubungandengan suatu rencana yang tidak terduga, kreatifitas seseorang, revisidari suatu
rencana, dan komunikasi yang dampaktif. Kurangnya tidurjuga menjadi salah satu sumber
seseorang mengambil keputusan yang. Pada buku milik King (2010), Habeck mengatakan,
mengurangitidur selama 60 menit hingga 90 menit membahayakan kemampuanseseorang
dalam berfungsi pada hari berikutnya. Untuk meningkatkankemampuan seseorang secara
optimal, seseorang membutuhkan waktutidur lebih dari delapan jam. Menurut Goh, tidur yang
kurang dapatmenyebabkan tubuh menjadi stres dan dapat mempengaruhi kinerjaotak. Selain
itu, kurangnya tidur dapat menyebabkan kesiagaan dan kemampuan kognitif menurun, dan
tidak dapat fokus. Kurang tidur jugaberpengaruh terhadap cara mengambil keputusan yang
berhubungandengan suatu rencana yang tidak terduga, kreatifitas seseorang, revisidari suatu
rencana, dan komunikasi yang dampaktif. Kurangnya tidurjuga menjadi salah satu sumber
seseorang mengambil keputusan yangmenyimpang dari norma dan melanggar prinsip
pribadinya (King, 2010).

3. Gangguan Metabolisme dan Hormon


Kurangnya jam tidur telah terbukti dapat mengakibatkansiklus hormon dan metabolisme
menjaditidak seimbang (Green, 2012)
Berdasarkan National Sleep Foundation, dewasa awal (18-25tahun) membutuhkan waktu tidur
selama 7-9 jam per hari (NationalSleep Foundation, 2010). Kekurangan tidur (kurang dari tujuh
jam perhari) bisa menyebabkan masalah pada kemampuan kognitif, mood,pekerjaan, dan
kualitas hidup seseorang. Jika seseorang mengalamiwaktu tidur yang kurang, maka orang
tersebut akan mendapatkan dampak dari kekurangan tidur itu pada keesokan harinya. Ditambah
lagi, jika seseorang selama enam hari berturut-turut hanya tidur selamaenam jam, maka hal
tersebut dapat menyebabkan permasalahan pada fungsi metabolisme dan hormon (National
Sleep Foundation, 2010)
Ahli otak dan pengobatan tidur Dr. Chris Winter menyebutkan bahwa salah satu tanda kurang
tidur adalah terus-menerus merasa lapar. “Jika otak tidak mendapat energi yang cukup dengan
tidur, maka otak akan mengganti kekurangan energi tersebut dari makanan,” jelasnya.

4. Kelelahan
Saat lelah, kamu akan tidur di mana saja. Jika sudah begitu, tubuh kamu mengingatkan
untuk segera istirahat, tidak ditunda-tunda. Otak membutuhkan tidur untuk mengonsolidasikan
ingatan dan melatih peristiwa penting, memproses emosi, dan melakukan sedikit pembersihan,
melalui sistem gimfatik (dalam sistem saraf pusat), setelah seharian sibuk bekerja, kata psikiater
Alex Dimitriu, MD, dari Menlo Park Psychiatry & Sleep Medicine. Tanda paling jelas dari
kurang tidur adalah kelelahan dan kantuk di siang hari yang berlebihan. Biasanya ditandai
dengan tidur atau rasa kantuk di beberapa tempat, seperti transportasi umum, kelas, atau kantor.

5. Halusinasi
Ketika seseorang kekurangan tidur, kondisi paling mungkin terjadi adalah halusinasi.
Misalnya saja membayangkan hal-hal yang tidak ada di sana, seperti benda mati berbicara atau
bayangan yang mengambil kehidupan mereka sendiri. Selain mengganggu fokus dan ingatan,
halusinasi juga bisa mulai terjadi saat akan tidur atau bangun. “Kondisi ini dikenal sebagai
halusinasi hypnagogic dan hypnopompic, dan sering dapat mengambil bentuk halusinasi seperti
orang hingga suara,” katanya. Gangguan neurologis lainnya termasuk penglihatan kabur sampai
masalah ingatan.

6. Penyakit Jantung
Salah satu risiko kesehatan dari kurang tidur adalah hipertensi alias tekanan darah tinggi.
Menurut Hollingsworth, kurang tidur juga dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit
terkait jantung lainnya, seperti serangan jantung dan detak jantung yang tidak teratur.

7. Menurunkan Daya Ingat


Tidur adalah saatnya memasukkan hal-hal yang telah dipelajari dan dialami sepanjang hari
ke dalam sistem ingatan jangka pendek. Pada saat tidur, koneksi saraf yang mendukung ingatan
seseorang mengalami penguatan. Jika waktu tidur terganggu, otomatis kemampuan otak dalam
mengolah dan menyimpan ingatan pun akan mengalami gangguan. Penelitian juga menunjukkan
bahwa kurang tidur dalam jangka panjang dapat mengakibatkan penurunan kemampuan otak
untuk berpikir dan mengolah informasi. Kurang tidur akan mengakibatkan seseorang
mengantuk, yang merupakan salah satu penyebab orang mudah lupa atau memiliki sifat pelupa.
Mengantuk juga menyebabkan hilangnya kemampuan berkonsentrasi. Jika hal ini terus
berlanjut, maka jangan kaget jika ingatan Anda melemah.

8. Perubahan Suasana Hati


Suasana hati adalah hal pertama yang harus dihadapi saat kurang tidur, kata Drerup Saat kita
kurang tidur, kadar kortisol-hormon stres-akan naik. Sebaliknya, tidur malam yang nyenyak
secara alami mengurangi kadar kortisol di tubuh Agar jadwal tidur kembali ke normal, coba
bangun pada waktu yang sama setiap hari, tidur siang sekitar 30 menit dan berolahraga pagi.

9. Berat Badan
Saat kurang tidur, sore hari akan terasa berat dan segala camilan terlihat menarik. Nah, ada
alasan hormonal di balik kondisi tersebut. Kurang tidur dapat menyebabkan berkurangnya kadar
leptin, hormon yang membuat merasa kenyang, menurut Christopher H ollingsworth, MD,
dokter bedah umum. “Ketika kamu tidak cukup tidur, tingkat leptin menurun sehingga mudah
lapar dan lebih mungkin untuk makan makanan berkalori tinggi. Yang artinya akan ada
kemungkinan berat badan naik,” kata Hollingsworth.
10. Perubahan Suasana Hati
Suasana hati adalah hal pertama yang harus dihadapi saat kurang tidur, kata Drerup Saat
kita kurang tidur, kadar kortisol-hormon stres-akan naik. Sebaliknya, tidur malam yang nyenyak
secara alami mengurangi kadar kortisol di tubuh Agar jadwal tidur kembali ke normal, coba
bangun pada waktu yang sama setiap hari, tidur siang sekitar 30 menit dan berolahraga pagi.

Kurang istirahat terutama tidur merupakan salah satu masalah global yang banyak dialami
oleh masyarakat, namun juga paling sering tidak disadari oleh penderitanya. Meskipun masalah
ini terkesan sederhana, kurang tidur yang berlangsung terus-menerus diketahui dapat
meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti serangan jantung, stroke, tekanan darah
tinggi dan diabetes mellitus.
Selain makan, tidur merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh tubuh.
Setiap hari tubuh membutuhkan tidur untuk mengistirahatkan berbagai organ dan sistem yang
sudah bekerja seharian penuh agar dapat kembali melakukan fungsinya di keesokan harinya.
Sayangnya, saat ini banyak orang merasa kekurangan waktu untuk menyelesaikan berbagai hal,
seperti pekerjaan, tugas kuliah atau sekedar untuk bermain game sehingga menyebabkan jatah
istirahat semakin sedikit. Tidak hanya itu, orang-orang yang mengalami gangguan seperti
insomnia pun dapat mengalami kurang tidur. Kurang tidur adalah suatu kondisi dimana jumlah
jam tidur seseorang kurang dari yang dianjurkan. Memang pada dasarnya kebutuhan jumlah jam
tidur tiap orang adalah berbeda-beda, namun perbedaan yang paling mendasarinya adalah
kelompok usia.
Kurang tidur dan istirahat akan meningkatkan produksi ghrelin, yakni hormon rasa lapar di
perut. Winter menjelaskan, kelebihan ghrelin akan menyebabkan tubuh meminta makanan
berlemak dan manis. Ia juga menyebutkan bahwa kurang tidur akan mempengaruhi leptin, yakni
hormon kenyang.
“Ketika tidak tidak cukup tidur, Anda cenderung makan lebih banyak makanan berlemak dan
manis karena sinyal bahwa tubuh sudah kenyang terganggu,” ucapnya. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, kurang tidur menyebabkan rasa lapar dan akhirnya menggiring tubuh
untuk makan makanan manis dan berlemak. Hal ini akan mengakibatkan bertambahnya berat
badan. “Ketika lelah, Anda tidak akan sadar makanan apa yang masuk ke dalam tubuh,” jelas
Winter. “Anda mencari dan memakan makanan apa pun yang membuat tubuh terjaga”.
Menurut Winter, tidur yang tidak cukup juga mempengaruhi metabolisme secara langsung.
“Proses metabolisme tubuh akan menurun,” ucapnya. Selain itu, menurut sebuah penelitian yang
dimuat dalam jurnal Annals of Internal Medicine pada 2012, tidur selama 4,5 jam sehari dalam
empat hari berturut-turut dapat menurunkan respon sel lemak tubuh terhadap hormon insulin
sebanyak 30 persen. Akhirnya, lemak yang seharusnya diubah oleh insulin menjadi energi tubuh
justru tertimbun dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai