Anda di halaman 1dari 7

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Penyebab Seseorang Tidak Tidur Siang

Banyak masyarakat yang tidak mau tidur siang dan ada juga mereka mau tidur siang tetapi mereka
tidak dapat untuk tidur siang. Bukan hanya mau atau tidak mau dan apa yang menghalangi tetapi
karena ada beberapa faktor lainnya. Mungkin jika ditanyakan kepada kita apa saja manfaat tidur
siang kita tidak mengetahuinya dengan signifikan, bahkan ada yang tidak tahu sama sekali manfaat
dari tidur siang sehingga mengabaikan tidur siang. Faktor yang paling sering membuat kita tidak
tidur siang adalah sebuah pekerjaan yang sangat banyak. Contohnya pada pegawai kantoran,
mereka memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dalam sehari, sehingga waktu mereka
tersita hanya untuk bekerja saja.

Ada juga yang tidak mau tidur siang karena menganggap tidur siang itu membuang-buang waktu
mereka dengan percuma. Ada juga yang tidak tidur siang karena mereka tidak mengetahui manfaat
dari tidur siang tersebut. Sehingga menganggap tidur siang hanyalah untuk istirahat bagi orang-
orang yang sudah sangat lelah bekerja.

Belakangan ini tidur siang disebut oleh banyak pakar bisa membantu kesehatan jantung. Dalam
sebuah studi terbaru, para peneliti menyebut tidur selama dua tiga kali seminggu bisa membuat
jantung sehat, akan tapi beberapa peneliti lainnya tidak setuju akan hal tersebut.

Dilaporkan Health Line, para pekerja yang membutuhkan tidur siang justru menjadi tanda bahwa
ia kurang tidur dan kemungkinan besar berisiko memiliki masalah jantung. Apalagi jika mereka yang
kurang tidur ini justru lebih mengandalkan minuman berkafein agar tahan ‘melek’ karena tak sempat
tidur siang, risikonya malah semakin meningkat.

Tidur sangat diperlukan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan, karena bisa membantu kita pulih
dari stres dan membantu organ vital kita beristirahat. Maka dari itu jika kita kurang tidur tentu akan
menimbulkan dampak negatif pada kesehatan tubuh, baik fisik maupun mental.

Satu penelitian menunjukkan bahwa orang dengan kecenderungan genetik penyakit jantung bisa
menurunkan risiko tersebut dengan mendapatkan waktu tidur yang cukup. Karena terlalu banyak
atau terlalu sedikit tidur juga bisa membuat orang berisiko terkena serangan jantung

Di Jepang terdapat sebuah budaya bahwa tertidur di sela-sela waktu kerja merupakan tanda
telah bekerja keras menjadi dasar studi yang dilakukan para peneliti dari University of Tokyo.
Mereka menyebutkan bahwa tidur siang kurang dari 30 menit atau power nap sangat bermanfaat
untuk mencegah penyakit jantung koroner.

Di sisi lain, apabila lebih dari waktu tersebut justru memiliki dampak yang berlawanan. Akan
tetapi bukan berarti tidur siang buruk bagi jantung. Melainkan yang dicatat oleh peneliti adalah
kebutuhan untuk tidur siang bisa jadi ada sesuatu pada tubuh.

Yue Leng dan Kristine Yaffe, profesor psikiatri di University of California, San Francisco,
menerbitkan makalah di BMJ’s Heart yang membahas fakta mengenai tidur siang. Dalam studi
tersebut, para peneliti dari University Hospital of Lausanne di Swiss menggunakan data dari 3.462
orang tanpa riwayat penyakit kardiovaskular yang terdaftar dalam studi berbasis populasi Swiss.
Mereka memeriksa seberapa sering dan berapa lama peserta tidur siang per minggu dan bagaimana
kondisi jantungnya. Selama 5 tahun ke depan, para peneliti mencatat 155 kejadian medis terkait
jantung yang fatal dan tidak fatal di antara para peserta.
Hasil penelitian menunjukkan risiko jauh lebih rendah terkait penyakit jantung ditemukan pada
orang yang tidur siang sekali atau dua kali seminggu dibandingkan dengan orang yang tidak tidur
sama sekali. Hasil penelitian tersebut juga mengungkapkan tidak ada hubungan antara berapa lama
tidur siang perlu dilakukan terkait meminimalisir risiko penyakit kardiovaskular.

Menurut Dr Anil Rama dari fakultas klinis di Stanford University’s Center for Sleep Sciences and
Medicine di California mengatakan bahwa satu kuncinya dengan melihat apakah waktu tidur
seseorang sehat dan bebas gangguan.

“Dalam opini saya, pertanyaannya bukan cuma apakah tidur siang itu sehat atau tidak dalam
perkara durasi atau frekuensi yang tidak relevan. Pertanyaan yang relevan: apakah tidurnya sehat?
Jika ya, maka kita bisa menyebut bahwa tidur siang itu sehat,” katanya.

Ditambahkan oleh Nate Masterson, kepala perkembangan produk di Maple Holistics, bahwa yang
penting dan menjadi tantangan bagi penelitian baru soal mengukur manfaat kesehatan tidur siang
adalah memastikan penyebab di balik kebutuhan tidur siang itu sendiri.

Kesimpulannya, jika kamu merasa lelah dan memiliki waktu, tidur siang kilat tidaklah buruk.
Namun jangan mengabaikan penyebab mengapa kamu bisa menjadi sangat lelah hingga harus
menutupnya dengan tidur siang.

4.2 Manfaat Tidur Siang

Jika kita mau mempelajari tentang tidur siang maka kita akan mendapatkan banyak sekali manfaat
dari tidur siang, antara lain.

1. Meningkatkan daya ingat otak. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2008
menemukan bahwa tidur siang dalam waktu 45 menit mampu meningkatkan daya ingat
otak. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa ketika tidur siang, otak kanan lebih aktif
daripada otak kiri. Fakta bahwa 95% populasi dunia adalah pengguna tangan kanan, yang
berarti otak kiri bekerja lebih dominan, akan tetapi otak kanan lah yang bekerja pada saat
tidur. Seorang peneliti, Andrei Medvedev berspekulasi bahwa selama tidur otak kanan
“kebagian piket” untuk mengerjakan pekerjaan otak ketika tidur. Jadi, ketika otak kiri
beristirahat selama tidur, otak kanan membersihkan informasi sementara, menyimpan
informasi pada penyimpanan jangka panjang, dan memantapkan ingatan yang didapat
selama hari ini.
2. Meningkatkan Produktivitas Kerja. Tidur siang ternyata mampu meningkatkan produktivitas
kerja . Oleh karena itulah, bagi yang sering mengalami kelelahan tenaga dan pikiran setelah
bekerja di sarankan untuk tidur siang agar produktivitas kerja meningkat.
3. Mencegah Insomnia. Tidur siang ternyata mampu mengobati insomnia atau gejala susah
tidur. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 menegaskan bahwa tidur siang
akan membuat penderita insomnia jadi lebih bugar. Ini dikarenakan total waktu istirahatnya
jadi lebih panjang.
4. Menurunkan Stres. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa hormon stres atau kortisol
secara dramatis akan mengalami penurunan setelah melakukan tidur siang bagi yang
semalam tidurnya kurang begitu nyenyak dan lelap, sehingga pikiran akan menjadi lebih
segar setelah bangun.
5. Menyehatkan Jantung. Jika melakukan tidur siang pendek selama 20-40 menit setiap hari
akan mengurangi risiko penyakit jantung serta stroke.
6. Istirahat yang menyegarkan. Tidur siang dapat memberikan waktu istirahat agar cukup
sehingga membuat tubuh lebih segar. Tidur siang juga membantu dalam peremajaan
anggota tubuh.
7. Meningkatkan mood. Ini adalah keuntungan emosional fisik maupun kekuatan tidur siang.
Kesegaran yang didapat setelah tidur siang membantu meningkatkan mood, Kita menjadi
lebih optimis dengan tingkat energi dan mood yang tinggi.
8. Meningkatkan kualitas hubungan. Setelah tidur siang, marah-marah menjadi berkurang
serta menghilangkan rasa lelah. Hal ini jelas meningkatkan kualitas percakapan lebih baik
sehingga hubungan dengan teman dan keluarga juga mempunyai kualitas.
9. Meningkatkan kewaspadaan. Ada saatnya ketika kelopak mata sulit terbuka, terutama
setelah makan siang dan mengalami kantuk berat. Jika sudah begini, tentu Kita tidak
melakukan pekerjaan dengan baik dan cepat.
10. Fungsi Indera dan kreativitas. Menurut ilmuwan napologist, Sara Mednick C., tidur siang
dapat meningkatkan persepsi sensorik sama efektifnya seperti tidur malam. Manfaat tidur
siang juga meningkatkan kreativitas dengan memberikan berbagai ide baru dan membuka
wawasan yang ada di otak .
11. Tidur malam jadi lebih baik. Studi menunjukkan, tidur siang selama 30 menit antara jam 1-3
siang, dikombinasikan dengan latihan fisik sedang seperti jalan kaki dan peregangan pada
malam hari, dapat meningkatkan tidur malam. Selain itu, kesehatan fisik dan mental juga
dilaporkan lebih baik.

4.3 Waktu yang Dibutuhkan Untuk Tidur Siang

Menurut DR. Sara C. Mednick yang menulis Take a Nap! Change Your Life, sleep inertia terjadi
ketika bangun di tengah ketidaksadaran yang dalam. Para peneliti meyakini bahwa tidur siang
singkat dapat dilakukan sekitar 10-15 menit, atau melakukan tidur siang selama maksimal 90 menit.
Tidak ada keuntungan dari tidur siang lebih dari 90 menit. Karena setelah 90 menit akan masuk pada
tahap selanjutnya dari tidur. Pada anak-anak, anjuran untuk waktu tidur siang bervariasi sesuai
dengan usia, yakni:

 0 hingga 6 bulan: Tidur siang 2-3 kali per hari, masing-masing durasinya 30 menit
hingga 2 jam

 6 hingga 12 bulan: Tidur siang 2 kali sehari, masing-masing durasinya 20 menit


hingga beberapa jam

 1 hingga 3 tahun: Sekali tidur siang selama 1-3 jam

 3 hingga 5 tahun: Sekali tidur siang selama 1 atau 2 jam

 5 hingga 12 tahun: Tidak perlu tidur siang jika mereka mendapatkan 10 atau 11 jam
tidur yang disarankan per malam

Sementara, orang dewasa yang sehat tidak harus tidur siang, tetapi bisa mendapat
manfaat dari tidur siang selama 10 hingga 20 menit, atau 90 menit jika kurang tidur
pada malam harinya
4.4 Waktu yang Tepat Untuk Tidur Siang

Waktu tidur yang paling ideal adalah setelah makan siang, antara pukul 12.30 sampai 14.00.
Tidur pada jam ini cenderung tidak akan mengganggu tidur pada malam hari. Namun, perlu
dipastikan bahwa tidur tidak dilakukan setelah makan. Beri jeda 2-3 jam setelah makan. Hindari tidur
siang di atas pukul empat sore.

Bagi pekerja yang bekerja dari jam 9-5. Jika begadang pada malam sebelumnya, cenderung
memilih tidur siang untuk mendapat energi lebih dibandingkan dengan minum minuman energi atau
kopi. Cobalah untuk tidur siang singkat sebelum menghadapi sore hari. Tidur siang bukan berarti
memperbanyak waktu tidur, yang penting jumlah keseluruhan tidur dalam satu hari masih dalam
batas wajar, yaitu 7-8 jam sehari. Tidur siang yang tepat, akan membuat sistem pencernaan
mendapat suplai darah yang cukup dibandingkan saat beraktivitas.

4.5 Batas Waktu Tidur Siang

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa tidur siang boleh dilakukan dalam kurun waktu 10-15 menit
atau maksimal 90menit. Penelitian dari Jepang menunjukkan bahwa terlalu lama tidur siang atau
merasa sangat mengantuk di siang hari bisa jadi berhubungan dengan meningkatnya risiko dari
berbagai macam masalah kesehatan seperti sindrom metabolik, penyakit jantung, dan diabetes tipe
2. Yang termasuk kondisi sindrom metabolik termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kadar
gula darah yang tinggi, dan lemak berlebih di sekitar pinggang.

Para peneliti dari University of Tokyo ini mengadakan eksperimen yang melibatkan 307.237
orang. Para peneliti menganalisis 21 penelitian yang melibatkan orang-orang yang berasal dari
belahan dunia barat dan timur. Para peneliti membandingkan jawaban-jawaban dari peserta
dengan riwayat sindrom metabolik, diabetes tipe 2, dan obesitas dari peserta. Hasilnya,
terdapat tiga risiko utama dari durasi tidur siang yang terlalu panjang, yaitu:

1. Diabetes tipe 2

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa memang terlalu lama tidur siang atau sering merasa
ngantuk di siang hari berhubungan dengan diabetes tipe 2. Tidur siang lebih dari 1 jam akan
meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 hingga 46%, sedangkan bila Anda selalu merasa sangat
lelah di siang hari, risiko terkena diabetes tipe 2 meningkat hingga 56%. Hasil penelitian ini sudah
dipresentasikan di Annual Meeting of the European Association for the Study of Diabetes tahun 2015
lalu.

2. Sindrom metabolik

Hasil dari penelitian yang dipresentasikan di American College of Cardiology’s 65th Annual Scientific
Session ini menunjukkan bahwa terlalu lama tidur siang berhubungan dengan meningkatnya risiko
sindrom metabolik. Tidur siang kurang dari 40 menit tidak menyebabkan meningkatnya risiko
terkena sindrom metabolik. Akan tetapi, risiko mulai meningkat bila orang tersebut tidur siang lebih
dari 40 menit. Faktanya, orang yang tidur siang selama 1,5-3 jam memiliki kenaikan risiko terkena
sindrom metabolik hingga 50%. Menariknya, peneliti melihat bahwa risiko dari sindrom metabolik ini
menurun jika waktu tidur siang orang tersebut kurang dari 30 menit.
3. Penyakit Jantung

Para peneliti juga menunjukkan hasil bahwa tidur siang lebih dari 1 jam akan meningkatkan risiko
terkena penyakit jantung sebanyak 82% dan, meningkatkan risiko kematian 27% .

Menurut The National Sleep Foundation, hasil dari penelitian menunjukkan bahwa orang-
orang yang tidur siang maksimal 40 menit tidak menunjukkan peningkatan terhadap risiko
terkena sindrom metabolik, diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Lebih lanjut, risiko semakin
menurun bila tidur siang tidak lebih dari 30 menit.

Tidur lebih lama juga bisa menjadi salah satu respons tubuh akan masalah kesehatan
tertentu. Berbagai faktor lainnya yang bisa menjadi penyebab orang tidur lebih lama.

1. Faktor genetik. Beberapa orang mungkin hanya membutuhkan waktu 3 sampai 4 jam
saja untuk mengembalikan staminanya. Sedangkan sebagian lainnya membutuhkan
waktu lebih dari 10 jam agar tubuh bisa beraktivitas normal. Para ilmuwan yakin
bahwa hal ini berkaitan dengan ritme sirkadian seseorang, yakni siklus yang terlibat
dalam pola tidur dan bangun setiap harinya. Siklus ini dipengaruhi oleh faktor
genetik.
2. Masalah kesehatan mental. Penelitian juga menunjukkan ada hubungan antara
depresi dan gangguan tidur. Obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati
kondisi ini juga dapat menimbulkan rasa lelah dan kantuk yang lebih besar. Oleh
karena itu, orang yang terkena depresi biasanya butuh tidur lebih lama karena
biasanya merasa mengantuk sepanjang hari. Jadi orang yang sedang depresi
membutuhkan waktu istirahat yang lebih lama dari biasanya yakni sekitar 10 hingga
11 jam sehari.
3. Mengalami gangguan tidur. Emmanuel H., seorang ahli saraf dan pskiater di Stanford
University menyatakan orang dengan hipersomnia yang telah tidur malam lebih dari
10 jam dan tidur siang selama 2 hingga 3 jam masih merasa membutuhkan waktu
lebih lama untuk memejamkan matanya (masih mengantuk di siang hari). Selain itu
hipersomnia, gangguan neurologis langka dengan sindrom Kleine-Levin juga dapat
menyebabkan kebutuhan tidur yang cukup ekstrem, yakni hingga hitungan minggu
bahkan bulan dan hanya bangun untuk pergi ke kamar mandi atau makan.
4. Orang yang sangat sensitif. Orang yang memiliki sensitivitas yang terlalu tinggi
biasanya sering mengalami kelelahan fisik dan mental akibat respon terhadap
sesuatu yang terlalu berlebihan sehingga otak selalu merasa waspada. Oleh karena
itu, orang dengan sensitivitas yang sangat tinggi perlu tidur lebih banyak
dibandingkan dengan orang lain. Jadi ini cara ia untuk mengurangi tekanan dan
mengembalikan sistem sarafnya kembali normal.
5. Kondisi medis tertentu. Dikutip dari Huffington Post, sebuah penelitian menemukan
fakta bahwa orang yang mengalami cedera otak traumatis menghabiskan waktu tidur
yang lebih banyak dibandingkan dengan orang sehat lainnya. Namun, tidur yang
lebih lama pada orang yang pernah mengalami trauma tidak selalu buruk. Bahkan
tidur lebih lama bisa menjadi sarana pemulihan yang cukup efektif untuk
meningkatkan fungsi otak.
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari karya ilmiah ini, dapat disimpulkan bahwa tidur siang memiliki manfaat yang baik
bagi tubuh dan kesehatan. Kita pun sudah tahu seberapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk tidur siang. Tidur siang bisa digunakan untuk refresh otak dan membuat otak
bekerja lebih baik setelah jam tidur siang. Ahli kesehatan menyarankan waktu untuk tidur
siang terbaik adalah 10-20 menit. Waktu ini dapat membuat stamina kembali segar
seperti sedia kala. Kita juga bisa melakukan tidur dalam waktu 10-20 menit kapanpun
tubuh membutuhkan. Selain bermanfaat untuk kesegaran tubuh, ternyata waktu tidur ini
juga sangat mendukung kesehatan mental.

Tidur siang yang terlalu lama memiliki berbagai risiko yaitu, Diabetes tipe 2, Sindrom
metabolik, dan penyanyi jantung. Ada juga beberapa orang yang membutuhkan waktu
tidur lebih lama. Ini juga disebabkan oleh beberapa faktor seperti, faktor genetik,
masalah kesehatan mental, mengalami gangguan tidur, orang yang sedang sensitif, dan
orang yang memiliki kondisi medis tertentu.

5.2 Saran

Supaya tidur pada tengah hari tidak menimbulkan masalah, ikuti beberapa aturan tidur
siang berikut ini.

1. Pahami tujuan tidur siang.


2. Tidak tidur terlalu lama
3. Lakukan tidur siang pada waktu yang tepat
4. Pastikan suasana tidur yang mendukung

Disarankan pembaca supaya dapat memanfaatkan tidur siang dengan baik dan benar.
Dan saya harap kepada pembaca agar dapat menjadi inspirasi kepada orang di sekitar
tentang kesehatan yang diperoleh dari tidur siang.

Lampiran- lampiran
Daftar pustaka

https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1824090111/05tugas%20aplikom.docx

https://id.scribd.com/document/457635817/manfaat-tidur-siang-bagi-kesehatan

https://inthebox.net/blog/pengertian-tidur

https://www.kompasiana.com/amp/kamaliafitririzki/5d9f5d8b0d82302162396c62/pengaruh-tidur-
siang-untuk-kesehatan-tubuh

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif-mengenal-
penelitian-ilmiah

https://hellosehat.com/pola-tidur/gangguan-tidur/terlalu-lama-tidur-siang-bisa-menyebabkan-
penyakit-jantung-diabetes-dan-sindrom-metabolik/?amp=1

https://health.kompas.com/read/2020/07/08/120900368/jangan-keliru-ini-durasi-tidur-siang-yang-
paling-baik-untuk-kesehatan?page=all#page2

http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/682-manfaat-tidur-siang-untuk-
kesehatan-yang-jarang-diketahui

https://www.halodoc.com/artikel/ini-waktu-yang-tepat-untuk-tidur-siang

https://amp.kompas.com/health/read/2021/09/26/100100368/berapa-lama-waktu-tidur-siang-
yang-baik

Anda mungkin juga menyukai