Anda di halaman 1dari 4

Kurang Tidur Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental

Ditinjau oleh: dr. Fadhli Rizal Makarim : 17 Juli 2019

Halodoc, Jakarta – Padatnya aktivitas membuat seseorang terpaksa harus merelakan waktu


tidurnya. Jika dibiasakan, hal ini bisa mengurangi waktu tidur yang berdampak negatif bagi
kesehatan. Namun, tahukah kamu jika kurang tidur bisa berpengaruh negatif bagi kesehatan
mental? Ketahui faktanya di sini.

Baca Juga: Kurang Tidur, Bisa Akibatkan 4 Hal Ini Bagi Kesehatan

Dampak Kurang  Tidur pada Kesehatan Mental

Kaitan antara kurang tidur dengan kesehatan mental cenderung kompleks, karena keduanya
saling berkaitan satu sama lain. Misalnya pada kasus insomnia yang memperburuk kondisi
mental seseorang. Di sisi lain, stres yang dialami seseorang bisa memicu kurang tidur. Ketahui
dampak negatif kurang tidur bagi kesehatan mental berikut.
 Berpengaruh pada emosi. Saat kurang tidur, bagian otak yang bernama amygdala
mengalami peningkatan aktivitas hingga 60 persen. Tingginya aktivitas amygdala ini
memengaruhi kemampuan otak dalam mengendalikan emosi.

 Depresi. Kondisi ini diperparah dengan kebiasaan kurang tidur, tapi juga mungkin
disebabkan karena kurang tidur.

 ADHD alias gangguan hiperaktivitas dan defisit atensi. Kondisi ini dialami anak-anak
maupun orang dewasa. Gejala ADHD mirip dengan kurang tidur, dan sering terjadi
bersamaan, seperti hiperaktif, ngantuk pada siang hari, sulit konsentrasi, dan kondisi
emosi yang labil.

 Gangguan bipolar. Kondisi ini rentan memperburuk episode mania yang dialami


pengidap, serta memicu kelelahan ekstrim yang membuat durasi tidur menjadi lebih
panjang saat fase depresi berlangsung. 

 Gangguan kecemasan, merupakan penyebab berkurangnya waktu tidur yang


berkontribusi pada serangan panik dan mimpi buruk. Pada pengidap gangguan
kecemasan, kurang tidur memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengendalikan
emosi.

Baca Juga: Daya Ingat Menurun karena Kurang Tidur, Benarkah? 

Pengaruh Lain Kurang Tidur pada Fungsi Otak

Pengaruh kurang tidur terhadap fungsi otak terjadi ketika otak sudah tidak mampu menoleransi
minimnya waktu istirahat. Seseorang dikatakan kurang tidur jika hanya istirahat selama kurang
dari enam jam pada malam hari. Selain berpengaruh pada kesehatan mental, berikut ini pengaruh
kurang tidur pada fungsi otak yang perlu diketahui.

 Otak bekerja lebih keras, karena terus menerima sinyal rasa mengantuk. Kondisi ini
membuat kinerjanya menjadi tidak efisien.

 Pikiran berkabut alias brain fog, yaitu kondisi yang membuat seseorang sulit
konsentrasi dan mengambil keputusan. Hal ini mirip dengan kondisi kelelahan, tapi
dampak yang dialami saat kurang tidur cenderung lebih serius.

 Sulit mengingat, bisa terjadi pada memori jangka pendek atau jangka panjang. Memori
jangka pendek berfungsi untuk melakukan aktivitas kompleks, seperti berhitung atau
mengingat rangkaian kegiatan. Sementara memori jangka panjang berperan dalam
merekam informasi sepanjang waktu, proses ini terjadi saat tidur.

 Sulit mengendalikan perilaku, karena terjadi penurunan kendali dan kemampuan


membuat rencana.
Baca Juga: Alasan Kurang Tidur Dapat Memengaruhi Metabolisme Tubuh

Itulah alasan mengapa kurang tidur bisa pengaruhi kesehatan mental. Kalau kamu punya keluhan
kurang tidur, jangan ragu berbicara dengan dokter ahli. Tanpa harus antre, sekarang kamu bisa
langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan di sini. Kamu juga bisa tanya
jawab sama dokter dengan download aplikasi Halodoc via fitur Tanya Dokter.

Manusia membutuhkan istirahat dan tidur agar dapat mempertahankan status kesehatan pada
tingkat yang optimal.Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi
orang yang sedang sakit agar lebih cepat memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan
istirahat dan tidur tersebut cukup, maka jumlah energi yang diharapkan untuk memulihkan status
kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi (Hidayat, 2006).

Manfaat dari tidur itu sendiri adalah untuk mengistirahatkan tubuh, sehingga setiap orang
pasti membutuhkannya. Tidur memiliki beberapa dampak positif yaitu, memperbaiki sel rusak,
meningkatkan daya ingat, mencegah penyakit, meningkatkan energi, dan mencegah stress. Oleh
karena itu setiap manusia harus mendapatkan hasil istirahat yang maksimal agar mendapatkan
kualitas tidur yang baik (American Pillo, 2015).

Dampak-dampak yang disebabkan dari pola tidur yang tidak teratur antara lain, tidur
kurang dari lima jam dalam satu malam, dapat beresiko terjangkit depresi, stress, penyakit
jantung, struk dan diabetes. Pada wanita, yang tidur sebanyak 6 jam atau kurang dari jumlah
tersebut setiap malam memiliki peluang 62% lebih besar terkena kanker payudara, dibanding
mereka yang tidur sebanyak 7 jam. Kurangnya jam tidur telah terbukti dapat mengakibatkan
siklus hormon dan metabolisme menjadi tidak seimbang (Green, 2012). Pola tidur dikategorikan
sesuai dengan umur, mulai dari anak-anak dengan usia enam tahun memiliki jam tidur 11 jam
yang cukup untuk memenuhi kualitas tidur. Pada usia remaja hampir menyamai tidur dengan
dewasa muda dengan rentang usia (16–30 tahun), mereka cenderung memliki pola tidur yang
berbeda dibandingkan usia lainnya. Ini disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi di
akhir pubertas, secara umum kebutuhan tidur pada masa ini berkisar 7-8 jam setiap malamnya.
Dan terakhir pola tidur pada lansia memiliki jam tidur yang semakin sedikit yaitu 4-6 jam setiap
malamnya, dan pada lansia biasa ditemui gangguan tidur seperti insomnia (Siregar, 2011).
Sebagian besar masyarakat khususnya usia remaja yang menjadi target audiens masih
mengabaikan mengenai pola tidur sehat dan menggunakan jam tidur yang tidak sesuai dengan
kebutuhan untuk memenuhi kualitas tidurnya. Hal ini disebabkan oleh gangguan eksternal seperti
mengerjakan tugas hingga larut malam, gaya hidup perkotaan, menggunakan gadget sebelum
tidur, dan kurangnya pemahaman mengenai dampak yang akan terjadi jika terlalu sering
begadang. Begadang adalah keadaan seseorang berjaga tidak tidur sampai larut malam
(www.kbbi.web.id, 2012). Berbeda dengan insomnia, insomnia adalah masalah kesehatan
dimana seseorang mengalami kesulitan untuk tidur, terutama tidur malam hari. Penderita
insomnia pun tidak terbatas pada kisaran umur tertentu. Insomnia dapat didefinisikan juga
sebagai suatu persepsi seseorang yang terus merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas
tidur yang buruk (Susilo dan Wulandari, 2011). Pola tidur tidak baik yang disebabkan karena
terlalu sering begadang dapat berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari seperti, menurunkan
daya tahan

tubuh, produktivitas menurun, kurangnya konsentrasi, serta emosi tidak stabil. Tapi hal tersebut
dapat diatasi dengan mengurangi aktivitas malam di luar rumah, kurangi penggunaan gadget
minimal 1 jam sebelum tidur, olahraga teratur 3-4 kali dalam seminggu minimal 30 menit,
hindari minuman berkafein dan merokok

Anda mungkin juga menyukai