Anda di halaman 1dari 10

PSIKOLOGI

Rizka (191210160) PENDIDIKAN


M.lucky (191210158)
Santi (191210159)
DISUSUN
Wardah (1912168) OLEH KEL 2
Miratulhayat (191210157)
Iis Ismawati (191210155)
PENGERTIAN Tidur
Tidur merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin Somnus
yang berarti alami Periode pemulihan, keadaan fisiologis dari
istirahat untuk tubuh dan pikiran. Tidur Merupakan kondisi
dimana persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan
Mengalami penurunan (Mubarak, et all. 2015).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tidur berarti Keadaan
berhenti (mengaso) badan dan kesadarannya (biasanya Dengan
memejamkan mata). Sedangkan dalam ilmu kesehatan, Tidur
merupakan proses fisiologis Normal yang bersifat aktif, Teratur,
berulang, kehilangan tingkah laku yang reversible, dan Tidak
berespons terhadap lingkungan. Tidur dibutuhkan otak untuk
Menunjang proses fisiologis.
Manfaat Tidur
Tidur memiliki banyak manfaat salah satunya ialah meningkatkan daya ingat,
Kurang tidur dapat mempengaruhi daya pikir, konsentrasi dan kemampuan untuk
mengambil keputusan. Menurut penelitian menunjukkan bahwa ketika tidur, otak
akan memproses dan memperkuat ingatan.
Tidur juga penting untuk menunjang perkembangan otak. Anak-anak yang kurang
tidur cenderung mengalami masalah daya ingat Anak yang menjaga pola tidur
menurut penelitian yang dilakukan University of Massachusetts Amherst, dapat
meningkatkan daya ingat. Efeknya, proses belajar anak pada anak usia sekolah
menjadi lebih optimal.
Menurut Dokter Rachel Dawkins, spesialis anak di Johns Hopskins Children
Hospital, ketika anak memperoleh waktu istirahat yang cukup setiap harinya, ia
akan menunjukkan perkembangan kemampuan kognitif seperti nalar, daya ingat,
dan fokus yang lebih pesat. Penelitian menunjukkan, tidur dapat meningkatkan
kewaspadaan, menurunkan stres, serta meningkatkan fungsi kognitif, terutama
pada anak
Dampak Kurang Tidur

Seseorang tidak menyadari bagaimana masalah tidur mempengaruhi


perilaku Mereka. Perilaku yang dimaksud yaitu seperti mudah marah,
disorientasi (mirip dengan Keadaan mabuk), sering menguap, dan bicara
melantur. Jika kurang tidur telah Berlangsung lama, perilaku psikotik
seperti delusi dan paranoid kadang-kadang dapat Berkembang (potter &
Perry 2010). Kekurangan tidur ditengarai bisa memberi efek Negatif pada
kesehatan fisik dan mental. Misalnya saja bisa Kurangnya energi dalam
Tubuh, lebih sulit konsentrasi, kurang mood, dan risiko lebih besar akan
terjadinya kecelakaan akibat mengantuk (potter & Perry 2010).
Kebutuhan Tidur sesuai Usia
• Usia 0-1 Bulan Bayi yang usianya baru mencapai
2 bulan, umumnya membutuhkan tidur 14-18 jam
setiap hari. Usia 1- 18 Bulan Pada usia ini, bayi
membutuhkan waktu tidur 12-14 jam setiap hari
termasuk tidur siang. Tidur cukup akan membuat
tubuh dan otak bayi berkembang baik dan
normal..Usia 3-6 TahunKebutuhan tidur yang sehat
di usia anak menjelang masuk sekolah ini, mereka
membutuhkan waktu untuk istirahat tidur 11-13
jam, termasuk tidur siang.
• Usia 6-12 tahun, Anak usia ini membutuhkan
waktu tidur 10 jam. Menurut penelitian, anak
yang tidak memiliki waktu istirahat yang
cukup, dapat menyebabkan mereka menjadi
hiperaktif, tidak konsentrasi belajar, dan
memilki masalah pada perilaku di sekolah dan
lingkungannya.
• Usia 12-18 tahun Menjelang remaja,
kebutuhan tidur yang sehat adalah 8-9 jam.
Studi menunjukkan bahwa remaja yang kurang
tidur, lebih rentan terkena depresi, tidak fokus
dan punya nilai sekolah yang buruk.
• Usia 18-40 tahun, Orang Dewasa
membutuhkan waktu tidur 7 - 8 jam setiap hari.
Para dokter menyarankan bagi mereka yang
ingin hidup sehat untuk menerapkan aturan ini
pada kehidupannya. Lansia Kebutuhan tidur
terus menurun, cukup 7 jam perhari. Demikian
juga jika telah mencapai lansia yaitu 60 tahun
ke atas, kebutuhan tidur cukup 6 jam per hari
Pengertian Mudah Lupa
Mudah lupa adalah kondisi di mana seseorang
gagal untuk mengingat secara terus-menerus akan
sesuatu hal. Kondisi ini merupakan hasil dari
perubahan di otak manusia. Biasanya, ini
merupakan hal biasa seiring menuanya seseorang.
Mudah lupa umumnya bukan saja terjadi ketika
seseorang ingin mengingat peristiwa yang sudah
terjadi.
Penyebab Mudah Lupa pada Anak
1. kadar gula darah anak 6. Anak mengonsumsi
tinggi obat tidur atau alergi
2. Anak kurang sehat 7. Kebiasaan
3. Anak mengalami stres mendengkur pada anak
atau depresi 8. Masalah kesehatan
4. Gangguan
metabolisme
5. Kurang gizi
TERIMAKASIH ☺️

Anda mungkin juga menyukai