• Masa nifas atau puerperium adalah setelah kala IV smp dng 6 minggu berikut nya ( pulihnya alat
alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. • Seluruh Otot genetalia baru pulih kembali
seperti sebelum kehamilan dalam wkt 3 bln. • MASA NIFAS merupakan periode kritis bagi Ibu dan
Bayi
• Menjaga kesehatan Ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis • Deteksi dini masalah secara
komprehensif, mencegah komplikasi yang mungkin timbul • Merujuk bila terjadi komplikasi Ibu
maupun bayi • Memberi Pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan (nutrisi, cara
menyusui, imunisasi, perawatan tali pusat) • Pelayanan KB Pasca Salin
• Segera setelah persalinan ada peningkatan suhu, tetapi tidak boleh >380C ( Morbidity post natal )
• Bila melebihi 380 C berturut-turut selama 2 hari kemungkinan terjadi infeksi. • Uterus yang telah
menyelesaikan tugasnya akan menjadi keras karena kontraksi terjadi penutupan darah.Gangguan
yang terjadi pada masa ini yaitu sub involusio uteri
• Kontraksi di ikuti his pengiring menimbulkan rasa nyeri ikutan , terutama pd multipara
Ibu nifas harus sudah bisa BAK dalam 8 jam post natal
• Minimal 4 kali kunjungan masa nifas utk menilai keadaan Ibu dan Bayi,(kebijakan terbaru) •
Mencegah ,mendeteksi dan menangani masalah yg terjadi. • Apakah nifas berlangsung normal atau
tidak, al: involusio uterus, pengeluaran lochea, pengeluaranASI,perubahan sistem tubuh termasuk
psikologis normal. • Adakah keadaan gawat darurat pd seperti perdarahan,kejang dan panas. •
Adakah penyulit/masalah yang memerlukan rujukan.
• KN 1 → 6-8 jam setelah persalinan, difokuskan pada tanda bahaya post natal antara lain
perdarahan post partum dini, ibu harus paham tanda bahaya awal
• KN 2 → 6 hari setelah persalinan, fokuskan KIE pada apa yang seharusnya sudah bisa ibu lakukan,
gali permasalahan termasuk permasalahan social, amati gangguan psikologis jika ada
• KN 4 → 6 minggu setelah persalinan, seharusnya alat reproduksi sudah kembali normal, ibu sudah
KB
• Mobilisasi Dini (bergerak berpindah tempat) • Nutrisi • Ambulasi ( belajar bergerak miring kiri
kanan di tempat tidur) • Eliminasi • Istirahat
• Kebersihan diri/Personal Hygiene • Senam Nifas • Seksual/Senggama (kapan diperbolehkan) •
Keluarga Berencana (metode apa yang diinginkan ibu dan suami)
• Fungsi berkemih.
• Tanda-tanda bahaya nifas : keluhan sakit kepala, rasa lelah, dan nyeri punggung, pembengkakan
payudara (tanda-tanda mastitis)
• Bagaimana dukungan yang didapatkan dari keluarga, pasangan dan masyarakat untuk pengasuhan
bayinya, banyak kasus kejadian depresi masa nifas karena kurangnya dukungan keluarga
• Tatalaksana atau rujuk ibu bila ditemukan masalah • Lengkapi vaksinasi tetanus toksoid bila
diperlukan
• Beritahu ibu segera untuk menghubungi Bidan bila Ibu mengalami salah satu tanda berikut :
e. Kelelahan atau sesak nafas. f. Bengkak ditangan , wajah, tungkai. g. Sakit kepala atau
pandangan kabur. h. Nyeri payudara, pembengkakan payudara,luka atau perdarahan puting. •
Beritahu ibu untuk : - Menjaga kebersihan diri. - Pentingnya mengatur istirahat. -
Mengkonsumsi makanan dng gizi seimbang (cukup protein, mineral dan vitamin ) - Bimbing
ibu untuk : melakukan Latihan senam nifas, merawat payudara
Periode Pascasalin:
❖ Periode yang tepat, motivasi ibu tinggi, karena masih merasakan sakitnya melahirkan biasanya ibu
masih termotivasi untuk segera memakai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan
• Klien yang membuat keputusan • Provider membantu klien menimbang dan membuat keputusan
• Sejauh memungkinkan keinginan klien dihargai/dihormati • Provider menanggapi pernyataan,
pertanyaan, ataupun kebutuhan klien • Provider harus mendengar apa yang dikatakan klien untuk
mengetahui apa yang harus dia lakukan selanjutnya
• Memilih metode yang membuat mereka nyaman dan senang • Mengetahui tentang efek samping
• Mengetahui dengan baik tentang bagaimana penggunaan metode yang dipilihnya • Mengetahui
kapan harus datang kembali • Mendapat bantuan dan dukungan dalam ber KB
• Mengetahui bagaimana jika menghadapi masalah dalam penggunaan dalam sebuah metode KB •
Mengetahui bahwa mereka bisa ganti metode jika menginginkan
SKENARIO 1
Apakah diagnose dan Tindakan yang akan saudara lakukan? Perdarahan post partum dini
SKENARIO 2
Seorang perempuan usia 28 tahun G3 P2 A0 Ah2,6 jam yang lalu melahirkan di Puskesmas dengan
keluhan badan panas.Hasil anamnesa:ibu melahirkan secara spontan, 6 jam yang lalu dan merasa
lemas.Berdasarkan hasil pemeriksaan:TD 100/60 MmHg, N 88 x/menit, S 38.5 0C, dan R 20 x/menit,
hasil palpasi TFU 1 jari bawah pusat, kontraksi uterus keras, lochea rubra, keluar darah kurang lebih
100 cc.
Apakah diagnose dan Tindakan yang akan saudara lakukan? Morbidity pot natal
SKENARIO 3
Seorang perempuan usia 32 tahun G3 P2 A0 Ah2, 14 hari yang lalu melahirkan, datang ke Puskesmas
dengan keluhan payudara nyeri. Hasil anamnesa: ibu melahirkan secara spontan, menyusui tidak
lancar karena puting susu lecet. Berdasarkan hasil pemeriksaan: TD 100/60 MmHg, N 84 x/menit, S
38 0C, dan R 20 x/menit, payudara tegang, memerah dan nyeri tekan. Hasil palpasi kontraksi uterus
keras, lochea serosa , keluar darah kurang lebih 10 cc.
SKENARIO 4
Seorang perempuan usia 30 tahun G3 P2 A0 Ah2, 40 hari yang lalu melahirkan datang ke Puskesmas
dengan keluhan ingin menggunakan alat kontrasepsi. Hasil anamnesa: ibu melahirkan secara
spontan, menyusui lancar, tapi bayi sempat disambung dengan susu formula karena merasa ASI
kurang.Berdasarkan hasil pemeriksaan:TD 110/70 MmHg, N 80 x/menit, S 36,5 0C, dan R 20 x/menit.
Hasil palpasi uterus sudah tidak teraba, sudah bersih mengeluarkan darah.
SKENARIO 5
Seorang perempuan usia 30 tahun G3 P2 A0 Ah2, 5 hari yang lalu melahirkan datang ke Puskesmas
dengan keluhan nyeri pada tungkai. Hasil anamnesa: ibu merasakan mengalami peningkatan suhu
badan, bayi menyusu lancar. Berdasarkan hasil pemeriksaan: TD 100/70 MmHg, N 80 x/menit, S 37,5
0C, dan R 20 x/menit. Hasil palpasi TFU pertengahan pusatsympisis, kontraksi uterus terva keras,
keluar lochea rubra, terdapat odema pergelangan kaki, tanda human positif.