Anda di halaman 1dari 10

Makalah

KONSEP UMUM KOMUNIKASI

Di Susun Oleh :
Kelompok : 1
Pita Purnama Sari
Nim : B.21.12.014

Dosen Pengampu : Vera Yuanita, SST,M.kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA


PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
PALEMBANG
TAHUN AJARAN (2022 – 2023)

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang maha Esa, yang senantiasa telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu yang berjudul “KONSEP UMUM KOMUNIKASI”. Pada malah ini penulis
banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak.
Oleh sebab itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalh ini. Penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa makalh ini sangat jauh dari sempurnah,untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua, bagi penyusun pada khususnya dan para pembaca pada umum nya.

Palembang . 05 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................1
1.3 Tujuan .......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................2
2.1 Definisi Komunikasi .................................................................................................2
2.2 Unsur – Unsur Komunikasi ......................................................................................3
2.3 Komponen Komunikasi ............................................................................................4
BAB III PENUTUP .............................................................................................................6
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................6
3.2 Saran .........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat
untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak dan
menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media menjadi
bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan
berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi melalui kegiatan komunikasi
interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk berkomunikasi secara
publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas komunikasi massa.
Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya
kehidupan suatu masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi
sekaligus merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin
manusia hidup di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain.
Komunikasi merupakan metode utama dalam mengimplementasikan proses
asuhan. Bidan perlu memahami dan mengaplikasikan konsep dan proses komunikasi
untuk meningkatkan hubungan saling percaya dengan klien yang akan membantu
perubahan perilaku klien ke arah yang positif. Komunikasi juga merupakan dasar
interaksi antara bidan dengan tim kesehatan lain. Penggunaan komunikasi yang tepat
saat bidan berinteraksi dengan tim kesehatan lain akan memengaruhi hasil pelayanan
kesehatan yang dilakukan.
Dalam praktik kebidanan, pemberian asuhan kebidanan yang berkualitas
sangat dibutuhkan. Kualitas kebidanan ditentukan dengan cara bidan membina
hubungan, baik sesama rekan sejawat ataupun dengan orang yang diberi asuhan.
Upaya meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan juga ditentukan oleh keterampilan
bidan untuk berkomunikasi secara efektif dan melakukan konseling yang baik kepada
klien. Karena melalui komunikasi yang efektif serta konseling yang berhasil,
kelangsungan dan kesinambungan penggunaan jasa pelayanan bidan untuk kesehatan
perempuan selama siklus kehidupan akan tercapai.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi ?
2. Apa macam-macam unsur komunikasi ?
3. Apa macam-macam komponen komunikasi ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui tentang komunikasi kesehatan.
2. Untuk mengetahui unsur komunikasi.
3. Untuk mengetahui komponen komunikasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Komunikasi
Istilah ‘komunikasi’ (communication) berasal dari bahasa Latin
‘communicatus’ yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian
komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai
kebersamaan.
Menurut Effendi (1995) komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu
proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberikan atau
untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara langsung (lisan) maupun
tak langsung
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah
atau membentuk perilaku orang lain (khalayak). (Hovland, Janis dan Kelley : 1953).
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian
dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar,
angka-angka dan lain-lain. (Barelson dan Steiner, 1964).
Komunikasi secara mekanistis adalah suatu proses dua arah yang
menghasilkan transmisi informasi dan pengertian antara masing-masing individu yang
terlibat (Kossen, 1986).
Komunikasi secara sosiologistis adalah suatu proses dimana seseorang
memberikan tafsiran terhadap perilaku orang lain (ucapan, gerak, dan sikap)
kemudian yang bersangkutan memberikan reaksi terhadap perasaan yang disampaikan
oleh orang lain tersebut (Sukanto,1994).
Ada pun pengertian komunikasi menurut para ahli yaitu :
1. Definisi Hovland, Janis dan Kelley
Hovland, Janis dan Kalley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale (1981)
adalah sosiologi Amerika, mengatakan bahwa, “communication is the process by
which an individual transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of
other individuals”. Dengan kata-kata lain komunikasi adalah proses individu
mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah
laku orang lain. Pada definisi ini, mereka menganggap komunikasi sebagai suatu
proses, bukan sebagai suatu hal.
2. Definisi Forsdale
Menurut Louis Forsdale (1981), ahli komunikasi dan
pendidikan,“communication is the process by which a system is estabilished,
maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”.
Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu,
sehingga dengan cara ini suatu system dapat didirikan, dipelihara dan diubah. Pada
definisi ini komunikasi juga dipandang sebagai suatu proses. Kata signal
maksudnya adalah signal yang berdasarkan bahwa pengertian komunikasi ini akan
digunakan untuk memahami komunikasi organisasi, maka kami berusaha
menyusun definisi sendiri sebagai berikut : komunikasi adalah pertukaran pesan
verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk
mengubah tingkah laku.
Si pengirim pesan dapat berupa seorang individu, kelompok atau organisasi.
Begitu juga halnya dengan si penerima pesan dapat berupa seorang anggota
organisasi, seorang kepala bagian,pimpinan, kelompok orang dalam organisasi,
atau organisasi secara keseluruhan.

2
Istilah proses maksudnya bahwa komunikasi itu berlangsung melalui tahap-
tahap tertentu secara terus menerus, berubah-ubah, dan tidak ada henti-hentinya.
Proses komunikasi merupakan proses yang timbal balik karena antara si pengirim
dan si penerima saling mempengaruhi satu sama lain.
Perubahan tingkah laku maksudnya dalam pengertian yang luas yaitu
perubahan yang terjadi di dalam diri individu mungkin dalam aspek kognitif,
afektif atau psikomotor.

2.2 Unsur – Unsur Komunikasi


Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar
manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur
yaitu:
a. Pengirimpesan (komunikator).
b. Penerimapesan (komunikan).
c. Pesan itu sendiri.
Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih
sederhana yang dikenal dengan ”SMCR”, yaitu: Source (pengirim), Message (pesan),
Channel (saluran-media) dan Receiver (penerima).
Disini akan mempelajari unsur-unsur yang ada dalam komunikasi agar bisa
melakukan komunikasi dengan efektif. Dalam melakukan komunikasi, menurut
Aristoteles, ada beberapa unsur yang harus dipenuhi yaitu siapa yang berbicara, apa
yang dibicarakan, dan siapa yang mendengarkan (Sannon & Weaver, 1949).
Selanjutnya kita akan membahas satu persatu unsur-unsur komunikasi tersebut.
1. Komunikator
Komunitor adalah seseorang atau kelompok yang menyampaikan
pesan kepada orang lain (komunikan). Komunikator disebut juga sebagai
pembawa berita, pengirim berita, atau sumber berita dalam hal ini bisa bidan,
klien, atau yang lainnya. Penyampaian pesan dapat berupa lambang, kata,
gerak tubuh, dll.
2. Pesan (Message)
Pesan atau amanat adalah sesuatu yang disampaikan komunikator
melalui lambang, gerakan, atau gagasan kepada orang lain (komunikan). Agar
dapat diterima dengan baik, pesan hendaknya dirumuskan dalam bentuk yang
tepat, disesuaikan, dan dipertimbangkan berdasarkan keadaan penerima,
hubungan pengirim dan penerima, serta waktu komunikasi dilakukan. Pesan
yang disampaikan kepada klien dapat berupa nasehat, dukungan, petunjuk dan
yang lainnya. Faktor-faktor yang membuat suatu pesan menjadi akurat antara
lain:
a. Penyampaian pesan, yang bisa disampaikan secara lisan, tatap muka,
langsung, atau tidak langsung.
b. Bentuk pesan, yang dibedakan menjadi tiga yaitu:
a) informatif, yaitu pemberian sejumlah keterangan dari
komunikator kepada komunikan, kemudian komunikan
mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri.
b) persuasif, adalah bentuk pesan yang berupa bujukan untuk
membangkitkan atau memotivasi semangat individu,
perubahan perilaku yang diharapkan ataskesadaran sendiri
tanpa paksaan dan;

3
c) koersif, yaitu bentuk pesan yang bersifat memaksa dengan
menggunakan sanksisanksi yang bisa berbentuk instruksi,
perintah, dan lain-lain.
3. Komunikan
Komunikan adalah pihak lain yang diajak berkomunikasi yang
merupakan sasaran dalam komunikasi, atau orang yang menerima pesan,
berita, atau lambang. Komunikan bisa perorangan, kelompok, atau organisasi.
4. Media (Channel)
Media atau channel adalah sarana atau alat dalam penyampaian pesan.
Media dapat berupa buku, brosur, pamflet, radio, televisi, OHP, laptop, lembar
catatan klien, rekam medik dan lain-lain.
5. Umpan Balik (Feed Back)
Umpan balik adalah respon yang diberikan oleh komunikan terhadap
pesan yang diterima. Ketika Anda mempelajari feed back (umpan balik), maka
Anda akan mengenal empat bentuk umpan balik dalam komunikasi, yaitu:
a. Zero umpan balik, yaitu tidak ada kejelasan umpan balik dari
komunikan karena pesan kurang jelas sehingga komunikasi tidak
bermakna. Jadi komunikan tidak memberikan feed back yang bisa
ditafsirkan atau diartikan oleh komunikator.
b. Umpan balik positif yaitu umpan balik dari komunikan dapat
diterima/dimengerti oleh komunikator sehingga komunikasi menjadi
bermakna.
c. Umpan balik netral yaitu tanggapan yang diberikan oleh komunikan
tidakmempunyai relevansi dengan pesan yang disampaikan.
d. Umpan balik negative yaitu respon kemunikan tidak mendukung
komunikator, tidak setuju, atau mengkritik.
2.3 Komponen Komunikasi
Komponen komunikasi hampir sama dengan unsur-unsur komunikasi,
Menurut Laswell, komponen-komponen komunikasi adalah sebagai berikut.
1. Pengirim atau komunikator (sender)
adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. Misalnya berisikan
himbauan untuk melakukan 3M dalam mencegah dan memberantas penyebaran da
perkembangan nyamuk aedes agyphti yang menyebabkan penyakit DBD.
2. Pesan (message)
adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak
lain. contohnya biasa berupa slogan tentang hidup sehat dan lain-lainnya.
3. Saluran (channel)
adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. Dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang
mengalirkan getaran nada/suara.
4. Penerima atau komunikate (receiver)
adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain. Komunikan bias berupa
manyarakat maupun lembaga tertentu yang bertanggung jawab atas peningkatan
derajat kesehatan masyarakat.
5. Umpan balik (feedback)
adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
Umpan balik dapat digunakan untuk mengukur besarnya informasi yang diterima
dibandingkan dengan yang diterima.

4
6. Komponen Media
Media adalah sarana atau saluran yang mendukung proses penyampaian pesan.
Media dimaksud bias berupa media cetak maupun elektronik yang dahulu biasa
dilakukan dengan kegiatan penyuluhan.
7. Komponen Efek
Efek adalah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan . efek atau
dampak ialah nilai ketercapaian kita dalam penyanpaian pesan. Nilai baik maupun
sebaliknya tergantung cara kita dalam menyampaikan pesan tersebut.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kerjasama lembaga kesehatan dan elemen masyarakat sangat mempengruhi
ketercapaian penyampaian informasi kesehatan. Komunikasi kesehatan hendaknya
memenuhi unsur komunikasi itu sendiri, seperti lembaga kesehatan sebagai
komunikator, masyarakat sebagai komunikan, internet maupun media cetak tan
elektronik sebagai media dalam penyampaian pesan, pesan yang ingin disampaikan
dan perubahan setelah disampaikan pesan sebagai efek positif.
Komunikasi dalam kesehatan hendaknya selalu mengalami perubahan seiring
perubahan lingkungan dan disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan pelaku atau
komunikator hendaknya lebih variatif dan inovatif dalam penyampaian pesan
informasi kesehatan.
3.2 Saran
Sebagai seorang tenaga ahli kesehatan ada baiknya lebih memperdalam ilmu
mengenai komunikasi karena komunikasi yang akan kita lakukan itu lebih banyak
dalam kehidupan sehari-hari, sebagai seorang bidan kita harus mampu berkomunikasi
yang baik dengan pasien.

6
DAFTAR PUSTAKA

Tyastuti, dkk., 2008, Komunikasi & Konseling Dalam Praktik Kebidanan, Yogyakarta:
Fitramaya.

Dalami (20012). Komunikasi dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan. Jakarta: Trans Info

Media.

Lestari, A. (2010). Buku Saku Kominikasi Dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan. Jakarta:

Trans Info Media.

MNH. (2002). Bab Pelatihan Ketrampilan komunikasi Interpersonal/konseling. Jakarta:

Departemen Kesehatan RI.

Musliha & Fatmawati, S. (2010). Komunikasi Keperawatan. Yogyakarta: Muha Medika.

Priyanto, A. (2009). Komunikasi dan Konseling: Aplikasi dalam Sarana Pelayanan


kesehatan

untuk Perawat dan Bidan. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai