Muhammad Ari Wibowo1, Zahwa Syafaatin2, Muhammad Maulana3, Kevin Tanto4, Alrio Wiratama5,
Ariefaldy Setyo Utomo6, Erlin Al Finandira7, Annisa Ramadani8, Citra Putri9
Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul, Tangerang, Indonesia
Abstract
Corruption is one of several major problem in Indonesia, this article will tell the readers regarding how corruption
behavior works analisa
on psychological view, the findings point out that personal needs and motivation, society and sorrounding
environment are factors of person for doing such fraudulent activities. Random sampling method has used to explain
and give more description how the corruption behavior works, The study also uses secondary information from
article, journal and the Internet. Furthermore this article also will help the readers to understand corruption, factors,
and its effect to the Indonesian.
Abstrak
Korupsi adalah salah satu problem utama di Indonesia, artikel ini akan memberitahu pembaca mengenai bagaimana
perilaku korupsi terjadi berdasarkan pandangan psikologi, studi ini menemukan bahwa kebutuhan dan motivasi
personal, lingkungan sosial dan keadaan sekitar adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk
melakukan korupsi. Metode sampel random digunakan untuk menjelaskan dan memberikan gambaran bagaimana
perilaku korupsi terjadi, studi ini juga menggunakan informasi tambahan dari artikel, jurnal dan internet. Lebih jauh
lagi artikel ini juga dapat membantu pembaca untuk mengerti korupsi, faktor pembentuk, dan efeknya terhadap
masyarakat.
Korupsi merupakan salah satu kejahatan dalam kehidupan sepertinya visi Indonesia emas
Extraordinary yang sangat familiar di negara 2045 merupakan visi yang utopis semata.
kita, menurut data CPI (corruption perception
index) 2022 Indonesia hanya memiliki nilai Perilaku korupsi telah diteliti oleh berbagai
34/100 yang mana Indonesia memiliki peringkat disiplin ilmu seperti antropologi, sosiologi,
110 dari 180 negara. Hal ini tentu bukanlah hukum, sains, dan masih banyak lagi, dalam
prestasi yang patut dibanggakan dari kacamata jurnal ini penulis mencoba menggambarkan
bernegara. Salah satu hal yang mempengaruhi bagaimana perilaku korupsi dapat terjadi dari
ialah rendahnya moral dan etika pelaku korupsi pandangan psikologi. Dikarenakan banyaknya
dikarenakan beberapa faktor yang dampak negatif seperti dampak sosial dan
mempengaruhi dan membentuk kepribadian masyarakat, runtuhnya supremasi hukum,
pelaku. rusaknya stabilitas ke pemerintahan serta
dampak terhadap lingkungan (Kurniadi, 2011
Yang lebih mengkhawatirkan pada era sekarang dalam Yuwanto, 2015). Maka dari itu kesadaran
ini dimana informasi sangatlah mudah untuk dan perhatian mestilah tercurah demi mencapai
didapat yaitu terjadinya kebanalan perilaku kehidupan yang lebih baik.
korupsi, banal ialah menjadikam lumrah jadi
bisa diartikan perilaku korupsi merupakan hal Penulis mencoba menerangkan apa pengertian
yang lumrah terjadi di negara ini (Purwantari, korupsi, dampaknya terhadap kehidupan, lalu
2010 dalam Salama, 2014). Dalam visi dalam bentuk apa sajakkah korupsi dapat terjadi,
Indonesia emas 2045 termasuk bahwa ekonomi serta bagaimana perilaku korupsi terbentuk
dan kesejahteraan umum menjadi prioritas melalui beberapa aliran pendekatan dalam
namun selama korupsi masih aktif dan eksis psikologi.
Memahami Sumber Perilaku Korupsi : Perspektif Psikologi 2
Pendekatan Humanisme
Abraham Maslow merupakan tokoh
yang populer dalam mengembangkan Gambar 1 Penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja
teori pendekatan ini dimana pada selama seminggu yang lalu menurut status pekerjaan dan jenis
dasarnya manusia hidup untuk kelamin di Kota Tangerang
memenuhi berbagai kebutuhannya.
Dimana phsyiological needs (kebutuhan
dasar), lalu naik ke safety needs
(kebutuhan keamanan), lalu dilanjutkan
ke social needs (kebutuhan akan Untuk mempelajari dan mengetahui bagaimana
lingkungan sosial), esteem needs proses perilaku korupsi terbentuk, penulis
(kebutuhan akan pengakuan dan merancang dan mendistribusikan survei online
penghargaan) dan pada akhirnya ke self yang didistribusikan kepada responden dengan
actualization (kebutuhan akan kategori usia kerja produktif di sekitar Kota
menunjukkan diri kepada orang lain) Tangerang. Survei bersifat sukarela dan tidak
Perilaku korupsi tidak hanya terjadi memaksa. Wawancara langsung tidak dilakukan
untuk memperoleh keuntungan materi dikarenakan penulis ingin menjaga
melainkan juga untuk meningkatkan kerahasiaan data partisipan.
hubungan pertemanan, percintaan, status
sosial, pencitraan, dan untuk membuat Ukuran sampel berjumlah lebih dari 30 dan
orang lain terkesan, terpesona, dan kurang dari 500 adalah tepat dalam melakukan
mudah terpengaruh (Graaf et al. 2008 penelitian (Roscoe 1975, dalam Sekaran dan
dalam Salama 2014). Boogie 2019). Sampling menggunakan teknik
Output dari kebutuhan akan self probability sampling dengan pendekatan simple
actulization, serta esteem needs yang random sampling sederhana.
berlebih tentunya mempengaruhi pelaku
Memahami Sumber Perilaku Korupsi : Perspektif Psikologi 5
Jumlah partisipan (sampel) sebanyak 37 orang Tabel 1 Komposisi Hasil Jawaban Pertanyaan 1
tanpa memperhitungkan perbedaan gender
dengan komposisi sebanyak 25 orang bekerja Jawaban Jumlah
sebagai karyawan swasta, 6 orang bekerja Sangat jarang 8
sebagai ASN (termasuk TNI dan Polri) , dan 6 Jarang 4
orang adalah wiraswasta. Netral 10
Sering 8
Survei terdiri dari 4 pertanyaan, sebagai berikut : Sangat sering 7
1. Apakah anda sering melihat perilaku
korupsi disekitar anda dan anda tidak
berbuat apa-apa ?
2. Sejauh mana anda setuju bahwa Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 15 orang
ketidakmampuan mengontrol diri dapat partisipan atau 41% partisipan sering melihat
menjadi sebab terjadinya perilaku perilaku korupsi disekitarnya, namun tidak
korupsi ? melakukan apa-apa.
3. Apakah anda setuju bahwa lingkungan
pekerjaan juga mendukung perilaku 2. Sejauh mana anda setuju bahwa
korupsi atau mempengaruhi individu ketidakmampuan mengontrol diri
dalam melakukan tindakan korupsi ? dapat menjadi sebab terjadinya
4. Seberapa besar keyakinan anda bahwa perilaku korupsi ? (Psikoanalisa)
kebutuhan akan pengakuan diri yang Tabel 2 Komposisi Hasil Jawaban Pertanyaan 2
berlebihan dapat memicu terjadinya
ITEM NEEDED
perilaku korupsi ?
Sangat tidak setuju 1
Pertanyaan 1 sangat erat kaitannya dengan Tidak setuju 2
kebanalan perilaku korupsi, pertanyaan 2 erat Netral 5
kaitannya dengan psikoanalisa, pertanyaan 3 Setuju 14
erat kaitannya dengan behaviorisme, dan Sangat setuju 15
terakhir pertanyaan 4 erat kaitannya dengan teori
humanistik, guna mengejawantahkan teori-teori
yang dibahas sebelumnya di dalam kehidupan
sehari-hari di masyarakat.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 29
Hasil dan Pembahasan orang atau 79% partisipan menyetujui
Dari survei yang dibuat ditemukan hasil sebagai bahwa ketidakmampuan mengontrol diri
berikut: menjadi sebab terjadinya perilaku korupsi
1. Apakah anda sering melihat perilaku menurut pandangan mereka.
korupsi disekitar anda dan anda tidak
berbuat apa-apa ? (Kebanalan
3. Apakah anda setuju bahwa
Korupsi)
lingkungan pekerjaan juga
mendukung perilaku korupsi atau
mempengaruhi individu dalam
melakukan tindakan korupsi ?
(Behaviorisme)
Memahami Sumber Perilaku Korupsi : Perspektif Psikologi 6
secara ekstra karena apa yang positif Freud, Sigmund, 2006, A General
telah tertanam dengan baik dalam Introduction to Psychoanalysis, Penerj.
kepribadian. Haris Setiowati, Yogyakarta: Pustaka
3. Pemilihan role model yang tepat Pelajar.
tentunya jika melihat keburukan anda Calvin, S. Hall, 2000, Theories of
tidak semerta-merta mengikuti dan Personality: Teori-teori Psikodinamik
mengcopy perbuatan tersebut, jika anda (klinis), Penerj. Yustinus, Yogyakarta:
memiliki wewenang dan kemampuan Kanisius.
tegur dan ingatkanlah orang sekitar anda Bertens, K., 2006, Psikoanalisa
akan bahaya dan dampak buruk perilaku Sigmund Freud, Jakarta: Gramedia
korupsi, namun jika anda tidak memiliki Moses, R. (2017). Estetika dalam
hal tersebut baiknya anda menjauhi saja Pemikiran Immanuel Kant. Studia
perbuatan tersebut. Philosophica Et Theological, 17(1), 80–
4. Mengadakan evaluasi secara berkala 93.
terkait person, system, and environment kompas.com (2022, 23 September)
yang ada di setiap lininya, dan Tersangka Suap Hakim Agung, Yosep
permudah akses pelaporan bagi Parea Akui Ada Permintaan Uang untuk
masyarakat (whistleblower) agar Urus Perkara di MA. Diakses pada 01
terjadi proses check and balance November 2023, dari
yang berimbang. https://www.google.com/amp/s/amp.ko
mpas.com/nasional/read/2022/09/23/085
31521/tersangka-suap-hakim-agung-
yosep-parera-akui-ada-permintaan-
uang-untuk-urus
Daftar Pustaka
cnbcindonesia.com (2023, 03 Maret
Salama, Nadiatus (2014) Motif dan 2023) Bea Cukai Resmi Copot Eko
Proses Perilaku Korupsi. Jurnal Darmanto Dari Jabatan Kepala Kantor.
Psikologi 41, no.2 (2014): 149-164. Diakses pada 01 November 2023, dari
Yuwanto, Listyo (2015) Profil Koruptor https://www.google.com/amp/s/
dalam Tinjauan Human Values, Jurnal www.cnbcindonesia.com/news/
Antikorupsi 1, no.1 (2015): 1-14. 20230303115715-4-418600/bea-cukai-
Zuhri, Irpan., & Sumaryati. (2022) resmi-copot-eko-darmanto-dari-jabatan-
Tinjauan Aksiologi Terhadap Aliran kepala-kantor/amp
Psikologi Behavior, Jurnal Filsafat Sekaran, Uma & Bougie, Roger.
Indonesia 5, no.2 (2022): 123-128.
(2019). Metode Penelitian untuk
Acham, K. (1981). ‘Formen und Folgen
Bisnis I: Pendekatan
der Korruption’, in C. Brünner (ed.)
Korruption und Kontrolle, Wien Pengembangan-Keahlian 6th Edition.
Morgan, A. L. (1998). Corruption: Jakarta: Salemba Empat
Causes, Consequences, and Policy Hakh, S. B. (2018). Korupsi Menurut
Implications. San Fransisco: Asia Pandangan Alkitab. Diakses pada 17
Foundation working paper series, 9. Desember 2023 , dari
Utomo, Kurniawan D.M. (2022) https://repository.stftjakarta.ac.id/wp-
Analisis Perkembangan Teori-teori content/uploads/2022/03/Seminar-STT-
Psikologi dengan Epistimologi Bala-Keselamatan-Palu-11-Mei-
Problem-Solving Menurut Karl Popper. 2018.pdf
Jurnal Filsafat Indonesia 5, no.1 Apriltini, A. A. (2020, 30 November).
(2022): 30-37. Sradha Bakti dan Anti Korupsi. Diakses
pada 17 Desember 2023, dari
Memahami Sumber Perilaku Korupsi : Perspektif Psikologi 8
https://kemenag.go.id/nasional/sradha- https://www.detik.com/hikmah/
bhakti-dan-anti-korupsi-2z2pnj khazanah/d-6506788/4-dalil-al-quran-
Linawati, Alexander Candra. (2020). yang-mengharamkan-tindak-korupsi-
Korupsi Menurut Ariyo Aṭṭhaṅgiko dalam-islam.
Maggo di dalam Ajaran Buddha
Gotama. Jurnal Dhammavicaya 5, no.2
(2020) : 17-28.
Nurfajrina, Azkia (2023, 10 Januari). 4
Dalil Al-Qur'an yang Mengharamkan
Tindak Korupsi dalam Islam. Diakses
pada 17 Desember 2023, dari