Anda di halaman 1dari 8

Memahami Sumber Perilaku Korupsi : Perspektif Psikologi

MEMAHAMI SUMBER PERILAKU KORUPSI : PERSPEKTIF


PSIKOLOGI

Muhammad Ari Wibowo1, Zahwa Syafaatin2, Muhammad Maulana3, Kevin Tanto4, Alrio Wiratama5,
Ariefaldy Setyo Utomo6, Erlin Al Finandira7, Annisa Ramadani8, Citra Putri9
Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul, Tangerang, Indonesia

Abstract
Corruption is one of several major problem in Indonesia, this article will tell the readers regarding how corruption
behavior works analisa
on psychological view, the findings point out that personal needs and motivation, society and sorrounding
environment are factors of person for doing such fraudulent activities. Random sampling method has used to explain
and give more description how the corruption behavior works, The study also uses secondary information from
article, journal and the Internet. Furthermore this article also will help the readers to understand corruption, factors,
and its effect to the Indonesian.

Abstrak
Korupsi adalah salah satu problem utama di Indonesia, artikel ini akan memberitahu pembaca mengenai bagaimana
perilaku korupsi terjadi berdasarkan pandangan psikologi, studi ini menemukan bahwa kebutuhan dan motivasi
personal, lingkungan sosial dan keadaan sekitar adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk
melakukan korupsi. Metode sampel random digunakan untuk menjelaskan dan memberikan gambaran bagaimana
perilaku korupsi terjadi, studi ini juga menggunakan informasi tambahan dari artikel, jurnal dan internet. Lebih jauh
lagi artikel ini juga dapat membantu pembaca untuk mengerti korupsi, faktor pembentuk, dan efeknya terhadap
masyarakat.

Keywords: Fraud, Corruption, Psychology, Indonesia

Korupsi merupakan salah satu kejahatan dalam kehidupan sepertinya visi Indonesia emas
Extraordinary yang sangat familiar di negara 2045 merupakan visi yang utopis semata.
kita, menurut data CPI (corruption perception
index) 2022 Indonesia hanya memiliki nilai Perilaku korupsi telah diteliti oleh berbagai
34/100 yang mana Indonesia memiliki peringkat disiplin ilmu seperti antropologi, sosiologi,
110 dari 180 negara. Hal ini tentu bukanlah hukum, sains, dan masih banyak lagi, dalam
prestasi yang patut dibanggakan dari kacamata jurnal ini penulis mencoba menggambarkan
bernegara. Salah satu hal yang mempengaruhi bagaimana perilaku korupsi dapat terjadi dari
ialah rendahnya moral dan etika pelaku korupsi pandangan psikologi. Dikarenakan banyaknya
dikarenakan beberapa faktor yang dampak negatif seperti dampak sosial dan
mempengaruhi dan membentuk kepribadian masyarakat, runtuhnya supremasi hukum,
pelaku. rusaknya stabilitas ke pemerintahan serta
dampak terhadap lingkungan (Kurniadi, 2011
Yang lebih mengkhawatirkan pada era sekarang dalam Yuwanto, 2015). Maka dari itu kesadaran
ini dimana informasi sangatlah mudah untuk dan perhatian mestilah tercurah demi mencapai
didapat yaitu terjadinya kebanalan perilaku kehidupan yang lebih baik.
korupsi, banal ialah menjadikam lumrah jadi
bisa diartikan perilaku korupsi merupakan hal Penulis mencoba menerangkan apa pengertian
yang lumrah terjadi di negara ini (Purwantari, korupsi, dampaknya terhadap kehidupan, lalu
2010 dalam Salama, 2014). Dalam visi dalam bentuk apa sajakkah korupsi dapat terjadi,
Indonesia emas 2045 termasuk bahwa ekonomi serta bagaimana perilaku korupsi terbentuk
dan kesejahteraan umum menjadi prioritas melalui beberapa aliran pendekatan dalam
namun selama korupsi masih aktif dan eksis psikologi.
Memahami Sumber Perilaku Korupsi : Perspektif Psikologi 2

kenyataan baik tertulis maupun tidak


tertulis dalam rangka mendapatkan
keuntungan kepada diri sendiri atau
pihak tertentu. Contoh: memanipulasi
data keuangan demi menutupi kelebihan
Definisi korupsi
Kata korupsi menurut bahasa berasal dari bahasa
anggaran.
latin corruptus, yang artinya merusak habis-  Penyalahgunaan kekuasaan
habisan dan juga corrupt, corruptio, corruptie. Adalah merupakan praktik dari ketiga faktor
Yang bermakna kebusukan, kebejatan, dan diatas namun dilakukan oleh pihak
keburukan. Menurut istilah yang dikemukakan berwenang atau pemangku jabatan pada
oleh Acham yaitu Korupsi ialah suatu tindakan suatu sistem kenegaraan. Contoh : Pegawai
menyimpang dari norma yang berlaku pajak yang memanipulasi tagihan pajak
dimasyarakat dengan cara memperoleh pengusaha.
keuntungan untuk diri sendiri dan merugikan Ketika kegiatan korupsi telah dilakukan
kepentingan umum (Acham dalam Brunner (ed.) secara berulang ataupun menjadi kebiasaan
1981). bahkan terstruktur dengan seksama barulah
Sedangkan dalam praktiknya korupsi dapat terbentuk suatu perilaku korupsi.
terjadi dalam beberapa metode diantaranya
suap, nepotime dan klientelisme, penggelapan Dampak dari perilaku korupsi
dan penipuan, dan penyalahgunaan kekuasaan Menurut Kurniadi (dalam Yuwanto, 2015)
(Morgan, 1998). perilaku korupsi akan memiliki dampak pada :
 Suap  Dampak sosial dan masyarakat
Suap ialah praktik memberi upeti atau Tentunya proses pengentasan
hadiah dalam rangka memuluskan suatu kemiskinan akan terganggu dikarenakan
tujuan kepada pihak terkait yang berwenang salah satunya pelayanan atau bantuan
atau bertanggung jawab. Contoh : memberi terhadap masyarakat miskin dan rentan
hadiah jam tangan untuk bupati sebelum miskin akan terdistorsi oleh tindakan
mendirikan perusahaan. dari perilaku korupsi contohnya :
 Nepotisme dan Klientalisme korupsi dana bansos.
Nepotisme adalah praktik memberikan  Dampak ekonomi
tanggung jawab atau kepengurusan kepada Kepercayaan dari Investor pastilah akan
suatu pihak yang mana hanya berdasarkan menurun, yang pastinya iklim investasi
kedekatan internal dan bukan profesionalitas akan terganggu. Contohnya ; batal
contoh : pemberian kewenangan berdirinya suatu pabrik dikarenakan izin
membangun jalan oleh bupati kepada yang berbelit.
adiknya.  Runtuhnya supremasi hukum
Sedangkan Klientalisme adalah pemberian Ketidak percayaan masyarakat akan
suatu tanggung jawab dan wewenang lembaga negara akan meningkat, seperti
kepada pihak berdasarkan loyalitas penerima terlintasnya pikiran “bahwasanya hukum
dan bukan dari profesionalitas. Contoh : dapat dibeli.” Tentulah akan
pemberian jabatan menteri untuk kader menghambat penegakan hukum yang
organisasi tertentu. adil dan efektif. Contoh : skandal urus
 Penggelapan dan Penipuan perkara di MA.
Penggelapan ialah kegiatan atau upaya  Rusaknya stabilitas kepemerintahan
menghilangkan atau membuat hilang Terjadinya ketidak efektifan peraturan
perundang-undangan, dikarenakan
sesuatu yang dianggap penting dan
masyarakat yang sudah gandrung
berpengaruh besar. Contoh :
skeptis karena banyak ketidakadilan
penghilangan barang bukti. Sedangkan
dan pembiaran terjadi. Sejatinya
Penipuan adalah praktik memanipulasi
Memahami Sumber Perilaku Korupsi : Perspektif Psikologi 3

kekuasaan tertinggi ditangan rakyat Ego (Das Ich)


namun pada kenyataan jika terlalu Adalah kepribadian manusia
menyimpang jauh niscaya akan yang berfungsi untuk memberi
timbullah ke tidak pedulian di pertimbangan agar Id tidak
bersimpangan terlalu jauh
masyarakat. Contoh : terjadi
dengan Superego. Ego juga
anarkisme saat demonstrasi mengontrol apa yang masuk ke
mahasiswa. kesadaran dan apa yang
 Dampak lingkungan dikerjakan, pada akhirnya Ego
Praktik korupsi juga kemungkinan menjamin kesatuan kepribadian,
bisa menggolkan kepentingan- dengan kata lain Ego melakukan
kepentingan yang tidak sintesis (Bertens, 2006, p.33).
memperhatikan kerusakan terhadap Contoh : seorang yang
lingkungan hidup, seperti yang kita berniat melakukan korupsi
ketahui bersama isu perubahan iklim akhirnya tidak jadi
sangatlah kencang digaungkan dan melakukannya dikarenakan
diperjuangkan oleh banyak aktivis merasa tidak nyaman.
lingkungan dari seluruh belahan Superego (Das Ueberich)
dunia. Indonesia pun dikenal sebagai Adalah kepribadian ialah bagian
paru-paru dunia maka perlulah moral dari kepribadian manusia
perhatian tercurah terhadap isu yang menentukan baik-buruk,
tersebut. Contohnya : pembangunan salah-benar, pantas-tidak pantas.
PLTU tanpa menimbang polusi yang Yang lahir dari proses
internalisasi
dihasilkan.
dari etika dan moral yang
berlaku di masyarakat. Contoh :
Bagaimana perilaku korupsi terbentuk mencuri itu dosa.
menurut psikologi ?
Ada 3 pendekatan utama dalam psikologi yaitu : Ketidakseimbangan antara Id dan
Psikoanalisa, Behaviorisme, dan Humanistik Superego merupakan salah satu faktor
(Utomo, 2022). Penulis mencoba merangkum pemicu perilaku korupsi, dimana pelaku
bagaimana memahami sumber terjadinya tidak bisa menyadari melalui Superego
perilaku korupsi berdasarkan beberapa nilai amoral dari korupsi. Ego pelaku
pendekatan psikologis tersebut. terlalu menyamankan Id dan Superego
menjadi mispersepsi, serta terjadinya
 Pendekatan Psikoanalisa korelasi dalam Ego mengenai kejujuran
Teori pendekatan ini salah satunya dan kebohongan.
dikemukakan oleh Sigmund Freud yang Implementasi sikap manusia dapat
mana struktur kepribadian manusia terlihat dari cara berbuat mengenai
terdiri dari Id, Ego, dan Superego. sesuatu yang dihadapi, dimana manusia
Id (Das Es) dapat menilai perbuatan yang baik atau
Adalah kepribadian paling dasar buruk melalui dorongan dari hati nurani.
yang berisi naluri-naluri
alamiah. Id merupakan pihak  Pendekatan Behaviorisme
dominan dalam kemitraan Tokoh yang mengemukakan teori
struktur kepribadian manusia pendekatan ini diantaranya B.F. Skinner,
(Calvin, 2000) contoh dari id: dan Albert Bandura. Dalam teori ini
keinginan untuk makan, dikemukakanlah konsep dasar aliran
keinginan sex, kebutuhan dalam proses pembelajaran salah
finansial. satunya Modelling, dimana mekanisme
Memahami Sumber Perilaku Korupsi : Perspektif Psikologi 4

tersebut disebutkan bahwa proses korupsi untuk melakukan praktik


belajar terjadi ketika seseorang korupsinya.
mempelajari sikap dan perilaku dengan Contoh kasus yang terjadi dapat dilihat
menduplikasi perilaku dari model yang dari dicopotnya kepala bea dan cukai
diamati (Zuhri dan Sumaryati 2022). Jogjakarta dikarenakan update yang tak
Sebagai contoh : kasus suap yang marak lazim di media sosialnya. (CNBC
terjadi di kalangan PNS terjadi Indonesia, 03 Maret 2023).
dikarenakan PNS tersebut melihat teman
atau atasannya memberikan suap pada Metode Penelitian
orang lain. Contoh kasus dapat Dari data yang dilansir oleh BPS Kota
ditemukan pada kasus suap di Tangerang dari hasil sensus penduduk 2020
Mahkamah Agung dimana 10 orang didapatkan jumlah populasi dari jumlah
penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja
dijadikan tersangka OTT (operasi
selama seminggu yang lalu menurut status
tangkap tangan) oleh KPK pada pekerjaan utama dan jenis kelamin di Kota
tahun 2022 di kasus suap pengurusan Tangerang sebesar 1.030.255 jiwa.
perkara (Kompas, 23 September
2022)
Tentunya ruangan dan lingkungan kerja
yang tinggi akan praktik-praktik korupsi
juga akan membentuk dan
mengkondisikan orang yang awalnya
jujur menjadi tidak jujur dikarenakan
pengimitasian model yang salah.

 Pendekatan Humanisme
Abraham Maslow merupakan tokoh
yang populer dalam mengembangkan Gambar 1 Penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja
teori pendekatan ini dimana pada selama seminggu yang lalu menurut status pekerjaan dan jenis
dasarnya manusia hidup untuk kelamin di Kota Tangerang
memenuhi berbagai kebutuhannya.
Dimana phsyiological needs (kebutuhan
dasar), lalu naik ke safety needs
(kebutuhan keamanan), lalu dilanjutkan
ke social needs (kebutuhan akan Untuk mempelajari dan mengetahui bagaimana
lingkungan sosial), esteem needs proses perilaku korupsi terbentuk, penulis
(kebutuhan akan pengakuan dan merancang dan mendistribusikan survei online
penghargaan) dan pada akhirnya ke self yang didistribusikan kepada responden dengan
actualization (kebutuhan akan kategori usia kerja produktif di sekitar Kota
menunjukkan diri kepada orang lain) Tangerang. Survei bersifat sukarela dan tidak
Perilaku korupsi tidak hanya terjadi memaksa. Wawancara langsung tidak dilakukan
untuk memperoleh keuntungan materi dikarenakan penulis ingin menjaga
melainkan juga untuk meningkatkan kerahasiaan data partisipan.
hubungan pertemanan, percintaan, status
sosial, pencitraan, dan untuk membuat Ukuran sampel berjumlah lebih dari 30 dan
orang lain terkesan, terpesona, dan kurang dari 500 adalah tepat dalam melakukan
mudah terpengaruh (Graaf et al. 2008 penelitian (Roscoe 1975, dalam Sekaran dan
dalam Salama 2014). Boogie 2019). Sampling menggunakan teknik
Output dari kebutuhan akan self probability sampling dengan pendekatan simple
actulization, serta esteem needs yang random sampling sederhana.
berlebih tentunya mempengaruhi pelaku
Memahami Sumber Perilaku Korupsi : Perspektif Psikologi 5

Jumlah partisipan (sampel) sebanyak 37 orang Tabel 1 Komposisi Hasil Jawaban Pertanyaan 1
tanpa memperhitungkan perbedaan gender
dengan komposisi sebanyak 25 orang bekerja Jawaban Jumlah
sebagai karyawan swasta, 6 orang bekerja Sangat jarang 8
sebagai ASN (termasuk TNI dan Polri) , dan 6 Jarang 4
orang adalah wiraswasta. Netral 10
Sering 8
Survei terdiri dari 4 pertanyaan, sebagai berikut : Sangat sering 7
1. Apakah anda sering melihat perilaku
korupsi disekitar anda dan anda tidak
berbuat apa-apa ?
2. Sejauh mana anda setuju bahwa Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 15 orang
ketidakmampuan mengontrol diri dapat partisipan atau 41% partisipan sering melihat
menjadi sebab terjadinya perilaku perilaku korupsi disekitarnya, namun tidak
korupsi ? melakukan apa-apa.
3. Apakah anda setuju bahwa lingkungan
pekerjaan juga mendukung perilaku 2. Sejauh mana anda setuju bahwa
korupsi atau mempengaruhi individu ketidakmampuan mengontrol diri
dalam melakukan tindakan korupsi ? dapat menjadi sebab terjadinya
4. Seberapa besar keyakinan anda bahwa perilaku korupsi ? (Psikoanalisa)
kebutuhan akan pengakuan diri yang Tabel 2 Komposisi Hasil Jawaban Pertanyaan 2
berlebihan dapat memicu terjadinya
ITEM NEEDED
perilaku korupsi ?
Sangat tidak setuju 1
Pertanyaan 1 sangat erat kaitannya dengan Tidak setuju 2
kebanalan perilaku korupsi, pertanyaan 2 erat Netral 5
kaitannya dengan psikoanalisa, pertanyaan 3 Setuju 14
erat kaitannya dengan behaviorisme, dan Sangat setuju 15
terakhir pertanyaan 4 erat kaitannya dengan teori
humanistik, guna mengejawantahkan teori-teori
yang dibahas sebelumnya di dalam kehidupan
sehari-hari di masyarakat.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 29
Hasil dan Pembahasan orang atau 79% partisipan menyetujui
Dari survei yang dibuat ditemukan hasil sebagai bahwa ketidakmampuan mengontrol diri
berikut: menjadi sebab terjadinya perilaku korupsi
1. Apakah anda sering melihat perilaku menurut pandangan mereka.
korupsi disekitar anda dan anda tidak
berbuat apa-apa ? (Kebanalan
3. Apakah anda setuju bahwa
Korupsi)
lingkungan pekerjaan juga
mendukung perilaku korupsi atau
mempengaruhi individu dalam
melakukan tindakan korupsi ?
(Behaviorisme)
Memahami Sumber Perilaku Korupsi : Perspektif Psikologi 6

dan penilaian responden, dimana kebanalan


korupsi telah terjadi disekitar masyarakat, tidak
fasihan dalam pengontrolan diri (psikoanalisa),
Tabel 3 Komposisi Hasil Jawaban Pertanyaan 3 lingkungan yang memberikan pengaruh
(behaviorisme), dan kebutuhan pengakuan
Jawaban Jumlah berlebih akan esteem needs (humanisme).
Sangat tidak setuju 1 Selain dari perspektif psikologis, dari beberapa
Tidak setuju 4 agama pun melarang adanya tindakan korupsi.
Netral 5 Seperti dikutip dari Alkitab yang di anut oleh
umat kristiani, Musa mengatakan: “Jangan
Setuju 10
memutar-balikan keadilan, janganlah
Sangat setuju 17 memandang bulu dan janganlah menerima suap,
sebab suap membuat buta mata orang-orang
bijaksana dan memutar-balikkan perkataan
orang-orang yang benar” (Ul. 16:19). Dikutip
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 27 orang dari kitab Tripitaka, Dhammapada, Mala Vaggo
atau 75% partisipan menyetujui bahwa Syair 251 yang dibabarkan oleh Sang Buddha,
lingkungan pekerjaan mendukung dan beliau bersabda: “ Natthi rāgasamo aggi, Natthi
memberikan pengaruh kepada individu dalam dosasamo gaho Natthi mohasamaṁ jālaṁ,
melakukan tindakan korupsi. Natthi tanhā samā nadῑ” Yang diartikan: “Tiada
api menyamai nafsu ragawi, tiada penerkam
4. Seberapa besar keyakinan anda menyamai kebencian. Tiada jala menyamai
bahwa kebutuhan akan pengakuan kebodohan, tiada sungai menyamai taṇhā”
diri yang berlebihan dapat memicu Artinya bahwa dalam diri manusia memiliki dua
terjadinya perilaku korupsi ? sifat yaitu baik dan buruk.
(Humanisme) Dan dari kitab Al-Quran yang di anut oleh kaum
muslimin, surat An-Nisa : 29 yang artinya:
Tabel 4 Komposisi Hasil Jawaban Pertanyaan 4 “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu memakan harta sesamamu dengan cara
Jawaban Jumlah yang batil (tidak benar)”. Kesimpulannya adalah
Sangat tidak yakin 1 banyak agama memiliki ajaran yang melarang
Tidak yakin 5 korupsi dan menekankan pentingnya keadilan,
Netral 10 integritas, dan kebenaran dalam berinteraksi
Yakin 11 dengan sesama manusia. Alkitab, Tripitaka, dan
Al-Quran semuanya menekankan pentingnya
Sangat yakin 10
menjauhi tindakan yang tidak benar, seperti
korupsi, dan menegaskan perlunya perilaku yang
jujur, adil, dan tidak
menyelewengkan hak orang lain.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 21 orang
atau 57% partisipan yakin bahwa kebutuhan Saran
pengakuan diri yang berlebih (self esteem needs) 1. Demi terwujudnya visi Indonesia Emas
dapat memicu terjadinya perilaku korupsi. 2045 perilaku korupsi haruslah
diberantas demi mencapai kesejahteraan
yang diidamkan oleh semua elemen
Kesimpulan dan Saran bangsa.
2. Memperkokoh Superego agar sejalan
Kesimpulan dengan norma yang berlaku di
Berdasarkan survei diatas jelaslah bahwa teori- masyarakat, diiringi dengan pemilihan
teori yang diterangkan berkaitan dengan kebutuhan yang tidak berlebih-lebihan
terjadinya perilaku korupsi menurut pengalaman sehingga ego tidaklah perlu bekerja
Memahami Sumber Perilaku Korupsi : Perspektif Psikologi 7

secara ekstra karena apa yang positif  Freud, Sigmund, 2006, A General
telah tertanam dengan baik dalam Introduction to Psychoanalysis, Penerj.
kepribadian. Haris Setiowati, Yogyakarta: Pustaka
3. Pemilihan role model yang tepat Pelajar.
tentunya jika melihat keburukan anda  Calvin, S. Hall, 2000, Theories of
tidak semerta-merta mengikuti dan Personality: Teori-teori Psikodinamik
mengcopy perbuatan tersebut, jika anda (klinis), Penerj. Yustinus, Yogyakarta:
memiliki wewenang dan kemampuan Kanisius.
tegur dan ingatkanlah orang sekitar anda  Bertens, K., 2006, Psikoanalisa
akan bahaya dan dampak buruk perilaku Sigmund Freud, Jakarta: Gramedia
korupsi, namun jika anda tidak memiliki  Moses, R. (2017). Estetika dalam
hal tersebut baiknya anda menjauhi saja Pemikiran Immanuel Kant. Studia
perbuatan tersebut. Philosophica Et Theological, 17(1), 80–
4. Mengadakan evaluasi secara berkala 93.
terkait person, system, and environment  kompas.com (2022, 23 September)
yang ada di setiap lininya, dan Tersangka Suap Hakim Agung, Yosep
permudah akses pelaporan bagi Parea Akui Ada Permintaan Uang untuk
masyarakat (whistleblower) agar Urus Perkara di MA. Diakses pada 01
terjadi proses check and balance November 2023, dari
yang berimbang. https://www.google.com/amp/s/amp.ko
mpas.com/nasional/read/2022/09/23/085
31521/tersangka-suap-hakim-agung-
yosep-parera-akui-ada-permintaan-
uang-untuk-urus
Daftar Pustaka
 cnbcindonesia.com (2023, 03 Maret
 Salama, Nadiatus (2014) Motif dan 2023) Bea Cukai Resmi Copot Eko
Proses Perilaku Korupsi. Jurnal Darmanto Dari Jabatan Kepala Kantor.
Psikologi 41, no.2 (2014): 149-164. Diakses pada 01 November 2023, dari
 Yuwanto, Listyo (2015) Profil Koruptor https://www.google.com/amp/s/
dalam Tinjauan Human Values, Jurnal www.cnbcindonesia.com/news/
Antikorupsi 1, no.1 (2015): 1-14. 20230303115715-4-418600/bea-cukai-
 Zuhri, Irpan., & Sumaryati. (2022) resmi-copot-eko-darmanto-dari-jabatan-
Tinjauan Aksiologi Terhadap Aliran kepala-kantor/amp
Psikologi Behavior, Jurnal Filsafat  Sekaran, Uma & Bougie, Roger.
Indonesia 5, no.2 (2022): 123-128.
(2019). Metode Penelitian untuk
 Acham, K. (1981). ‘Formen und Folgen
Bisnis I: Pendekatan
der Korruption’, in C. Brünner (ed.)
Korruption und Kontrolle, Wien Pengembangan-Keahlian 6th Edition.
 Morgan, A. L. (1998). Corruption: Jakarta: Salemba Empat
Causes, Consequences, and Policy  Hakh, S. B. (2018). Korupsi Menurut
Implications. San Fransisco: Asia Pandangan Alkitab. Diakses pada 17
Foundation working paper series, 9. Desember 2023 , dari
 Utomo, Kurniawan D.M. (2022) https://repository.stftjakarta.ac.id/wp-
Analisis Perkembangan Teori-teori content/uploads/2022/03/Seminar-STT-
Psikologi dengan Epistimologi Bala-Keselamatan-Palu-11-Mei-
Problem-Solving Menurut Karl Popper. 2018.pdf
Jurnal Filsafat Indonesia 5, no.1  Apriltini, A. A. (2020, 30 November).
(2022): 30-37. Sradha Bakti dan Anti Korupsi. Diakses
pada 17 Desember 2023, dari
Memahami Sumber Perilaku Korupsi : Perspektif Psikologi 8

https://kemenag.go.id/nasional/sradha- https://www.detik.com/hikmah/
bhakti-dan-anti-korupsi-2z2pnj khazanah/d-6506788/4-dalil-al-quran-
 Linawati, Alexander Candra. (2020). yang-mengharamkan-tindak-korupsi-
Korupsi Menurut Ariyo Aṭṭhaṅgiko dalam-islam.
Maggo di dalam Ajaran Buddha
Gotama. Jurnal Dhammavicaya 5, no.2
(2020) : 17-28.
 Nurfajrina, Azkia (2023, 10 Januari). 4
Dalil Al-Qur'an yang Mengharamkan
Tindak Korupsi dalam Islam. Diakses
pada 17 Desember 2023, dari

Anda mungkin juga menyukai