AN OBSTETRI
Dr. dr. Hotma Partogi Pasaribu, M.Ked(OG), Sp.OG
Kegawatdaruratan Obstetri →
Kondisi kesehatan yang mengancam jiwa yang
terjadi selama kehamilan atau saat persalinan
atau setelah persalinan dan kelahiran
Prinsip Penanganan
Airwa
y
Breathin
g
Circulatio
n
Antepartum Intrapartum Post Partum
Timbang
Tekanan Darah
Konseling
Skrining Dokter
Tablet tambah darah
Test Lab Hemoglobin (Hb)
Vitamin A
KB Pasca Persalinan
Konseling
Tatalaksana Kasus
RUBAH PARADIGMA :
DISTOSIA
RESUSITASI ASFIKSIA S.C
BBL BBL
P KEPALA DI DASAR
PANGGUL ---- - EPISIOTOMI
O HPP - VAKUM EXTR
Managemen
Atonia • TONUS - F.E
Uteri
N Plc manual • TISSUE Distosia bahu
Repair - Mc ROBERT
Heckting •TRAUMA
E Tranfusi • TROMBIN
D/ • sub.involusi
• Infeksi puer Sepsis
• Eklamsia
90% FISIOLOGIS
10% PATOLOGIS
K
Post
PartumHemorrhage
Minor: Mayor:
500-1000 ml Sedang : 1000-2000
ml Berat : > 2000 ml
Postpartum Hemorrhage
Tone Trauma
1 Kelemahan tonus uterus
untuk menghentikan
2 Robekan jalan lahir dari
perineum, vagina,
perdarahan dari bekas sampai uterus
insersi plasenta
Tissue Thrombin
3 Sisa plasenta atau
bekuan darah yang
4 Gangguan faktor
pembekuan darah
menghalangi kontraksi
uterus yang adekuat
Gejala dan tanda yang selalu ada Gejala dan tanda yang kadang-kadang ada Diagnosis yang mungkin
•
•
Customize your avatar
Uterus tidak berkontraksi dan lembek
Perdarahan segera setelah anak lahir
Syok Atonia Uteri
• Plasenta belum lahir setelah 30 menit Tali pusat putus akibat traksi berlebihan
• Perdarahan segera Inversio uteri akibat tarikan Retensi Plasenta
• Uterus berkontraksi dan keras Perdarahan lanjutan
• Sub-involusi uterus
Perdarahan Pasca Persalinan tertunda
• Nyeri tekan perut bawah dan pada uterus Anemia
Endometritis atau sisa plasenta
• Perdarahan Demam
(terinfeksi atau tidak)
• Lokhia mukopurulen dan berbau
1 Atonia Uteri
Uterus gagal berkontraksi setelah persalinan
Penyebab uterus meregang
dari kondisi normal
• Polihidramnion Penyebab lain:
• Kehamilan kembar
• • P ersalinan lama
Makrosomia
• P ersalinan terlalu cepat
• P ersalinan dengan induksi atau
akselerasi oksitosin
• Infeksi intrapartum
• P aritas tinggi
Tatalaksana
● Lakukan pemijatan uterus
● Pastikan plasenta lahir lengkap
● Berikan 20-40 unit oksitosin dalam 1000 ml
NaCl 0.9%/RL dengan kecepatan 60 gtt/menit
dan 10 unit IM. Lanjutkan infus oksitosin 20
unit dalam 1000 ml Nacl 0.9%/RL dengan
kecepatan 40 gtt/menit sampai perdarahan
berhenti.
● Bila tidak ada oksitosin, beri ergometrin 0.2 mg ● KBI
IM atau IV (lambat), dapat diikuti pemberian 0.2 ● KBE
mg IM setelah 15 menit dan pemberian
selanjutnya setiap 4 jam bila diperlukan. Max: 5
dosis (1 mg)
● Jika perdarahan berlanjut beri 1 gram IV as.
Traneksamat (bolus 1 menit) dapat diulang
30 menit kemudian
● Lakukan pemasangan kondom
kateter/kompresi bimanual selama 5 menit
M asase fundus uteri segera setelah
lahirnya plasenta (maksimal 15
detik)
Algoritma Atonia Uteri
Ya
Evaluasi rutin. Jika uterus berkontraksi tapi
Uterus berkontraksi
perdarahan terus berlangsung, periksa apakah
Tidak perineum, vagina dan serviks mengalami
o Evaluasi / bersihkan bekuan darah dan laserasi. Jahit atau segera rujuk.
selaput ketuban
o Lakukan kompresi bimanual
internal (KBI) selama 5 menit
• Pertahankan KBI selama 1-2 menit
Ya • Keluarkan tangan secara perlahan
• Pengawasan Kala IV
Uterus berkontraksi
Tidak
o Anjurkan keluarga untuk membantu melakukan kompresi bimanual eksternal (KBE)
o Keluarkan tangan secara perlahan
o Suntikkan metilergometrin 0,2mg IM
o Pasang infus RL + 20 IU oksitosin, guyur
o Ulangi KBI
Ya
• Pantau ibu dengan seksama selama persalinan
Uterus berkontraksi
Kala IV
• Lakukan penjahitan
SIGNS Sonography
Varying degree of shock If clinical examination is not clear
is
a constant feature
Tatalaksana
Manual Reposition
Johnson Mauever
Ruptur Uteri
4 Gangguan atau robekan pada otot
rahim dan peritoneum viseral atau
pemisahan otot rahim dengan
perluasan ke kandung kemih atau
broad ligament
Based on
Spontaneous Scar Rupture Iatrogenic
etiology:
Based on
pathology:
Incomplete
Complete
Diagnosis
• Perdarahan intraabdominal, dengan atau tanpa perdarahan pervaginam
• Nyeri perut hebat (dapat berkurang setelah ruptur terjadi)
• Syok atau takikardia
• Adanya cairan bebas intraabdominal
• Hilangnya gerak dan DJJ
• Bentuk uterus abnormal atau konturnya tidak jelas
• Dapat didahului oleh lingkaran konstriksi (Bandl’s ring)
• Bagian-bagian janin mudah dipalpasi
Tatalaksana
The at-risk mothers, likely to rupture, should have
mandatory hospital delivery (a) Contracted pelvis (b)
Previous history of cesarean section, hysterotomy
or myomectomy (c) Uncorrected transverse lie (d)
Umum: Grand multiparity (e) Known case of hydrocephalus
● Berikan oksigen
Khusus :
Step 1 Step 2
Customize it to your liking Drag the elements to the
by changing the hair, avatar. Change the color of
clothes and accessories! any piece if you need it
“This is a quote, words full of wisdom
that someone important said and can
make the reader get inspired.”
—Someone Famous
Retensio Plasenta
Plasenta Plasenta
Plasenta akreta :
adhesive: inkaserata :
plasenta yang
plasenta yang plasenta yang
belum lahir dan
belum lahir dan sudah lepas dari
masih melekat di
masih melekat di dinding rahim tetapi
dinding rahim oleh
dinding rahim oleh belum lahir karena
karena vili
karena kontraksi terhalang oleh
korialisnya
rahim kurang kuat lingkaran konstriksi
menembus desidua
untuk melepaskan di bagian bawah
miometrium
plasenta rahim
Gejala Klinis
Gejala Plasenta Adhesiva Plasenta Inkaserata Plasenta Akreta
Preeklampsia
Faktor Risiko
Faktor Risiko
Skrining preeklampsia pada uk <20 minggu
Kriteria Risiko Sedang Risiko
Tinggi
Anamnesis
Kehamilan dengan teknologi reproduksi berbantu; bayi tabung, obat induksi ovulasi
Umur ≥ 35 tahun
Nulipara
Pemeriksaan fisik
Proteinuria (urin celup > +1 pada 2 kali pemeriksaan berjarak 6 jam atau segera kuantitatif 300mg/24 jam)
Skrining preeklampsia pada uk <20 minggu
Kriteria Risiko Risiko Tinggi
Sedang
Anamnesis
Multipara dengan riwayat preeklampsia sebelumnya
Kehamilan multiple
Diabetes dalam kehamilan
Hipertensi kronik
Penyakit ginjal
Penyakit autoimun
Keguguran berulang (APS), riwayat IUFD
Skrining preeklampsia pada uk <20 minggu
Jika dijumpai 1 kriteria merah atau 2 kriteria kuning, maka pasien dirujuk ke
rumah sakit
Tujuan: untuk skrining preeklampsia lebih lanjut pada tingkat faskes lanjut
dengan menambah pemeriksaan marker lain
Pemeriksaan tambahan
2.Antihipertensi:
• AntihiperĨensi direkomendasikan pada preeklampsia dengan hipertensi berat,
atau tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau diastolik ≥ 110 mmHg
• Target penurunan tekanan darah adalah sistolik < 160 mmHg dan diastolik <
110 mmHg
• Pemberian antihipertensi pilihan pertama adalah nifedipin oral short acting,
hidralazine dan labetalol parenteral
• Alternatif pemberian antihipertensi yang lain adalah nitogliserin, metildopa, labetalol
3. Kotikosteroid:
Kortikosteroid diberikan pada usia kehamilan ≤ 34 minggu untuk menurunkan risiko
RDS dan mortalitas janin serta neonatal
Tatalaksana
Manajemen Ekspektatif aĨau Aktif
Tujuan : memperbaiki luaran perinatal dengan mengurangi morbiditas neonatal serta
memperpanjang usia kehamilan tanpa membahayakan ibu.
PERDARAHAN
ANTEPARTUM
Perdarahan Antepartum
“Perdarahan pervaginam setelah minggu ke 24 kehamilan”
Penyebab
Plasenta Solusio lain :
Previa plasenta Ruptur uteri,
vasa previa
71
Pendarahan Antepartum
Solusio Plasenta
(Placental Abruption)
“Terlepasnya sebagian atau
seluruh permukaan maternal
plasenta dari tempat implantasinya
yang normal pada lapisan desidua
endometrium sebelum waktunya.”
Klasifikasi
Kasus ini tidak boleh ditatalaksana pada fasilitas kesehatan dasar, harus dirujuk ke
fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Tatalaksana berikut ini hanya boleh dilakukan di
fasilitas kesehatan yang lengkap
Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) dengan tanda-tanda awal syok pada
ibu, lakukan persalinan segera: