Anda di halaman 1dari 26

TATALAKSANA EPILEPSI

PERTIMBANGAN
• Hal yang perlu diperhatikan untuk OAE
1. berapa besar kemungkinan terjadinya bangkitan berulang,
2. berapa besar kemungkinan terjadinya konsekuensi
psikososial, masalah pekerjaan, atau keadaan fisik akibat
bangkitan selanjutnya
3. pertimbangkan untung rugi antara pengobatan dan efek
samping yang ditimbulkan.
4. Ketepatan diagnosis merupakan dasar terapi,
Tujuan Terapi
• Mengupayakan penyandang epilepsi dapat
hidup normal dan tercapai kualitas hidup
optimal untuk penyandangmental yang
dimilikinya
• Harapannya adalah ‖bebas bangkitan, tanpa
efek samping‖.
PRINSIP TERAPI FARMAKOLOGI
1. OAE diberikan bila
– Diagnosis epilepsi sudah dipastikan
– Terdapat minimum dua bangkitan dalam setahun
– Penyandang dan atau keluarganya sudah menerima penjelasan
tentang tujuan pengobatan.
– Penyandang dan/ atau keluarga telah diberitahu tentang
kemungkinan efek samping yang timbul dari OAE.
– Bangkitan terjadi berulang walaupun factor pencetus sudah
dihindari (misalnya: alcohol, kurang tidur, stress, dll)
2. Terapi dimulai dengan monoterapi,
menggunakan OAE pilihan sesuai dengan
jenis bangkitan (Tabel 1) dan jenis sindrom
epilepsi (Tabel 2).
Tabel 1 Pemilihan OAE berdasarkan bentuk bangkitan
  Bangkitan Bangkitan Bangkitan Bangkitan Bangkitan
umum tonik
OAE fokal sekunder klonik lena Mioklonik

Phenytoin + (A) + (A) + (C) - -


Carbamazepine + (A) + (A) + (C) - -
Valproic acid + (B) + (B) + (C) + (A) +(D)
Phenobarbital + (C) + (C) + (C) 0 ?+
Gabapentin + (C) + (C) ?+ (D) 0 ?-
Lamotrigine + (C) + (C) + (C) + (A) +-
Topiramate + (C) + (C) + (C) ? ? + (D)
Zonisamide + (A) + (A) ?+ ?+ ?+
Levetiracetam + (A) + (A) ?+ (D) ?+ ?+
Oxcarbamazepine + (C) + (C) + (C) - -
Clonazepam + (C) - - - -
Tabel 2 Pemilihan OAE berdasarkan Sindrom Epilepsi
3. Pemberian obat dimulai dari dosis rendah
dan dinaikkan bertahap sampai dosis efektif
tercapai atau timbul efek samping (Tabel 3).

Tabel 3 Dosis OAE untuk orang dewasa


4. Bila dengan penggunaan OAE pertama dosis maksimum tidak dapat
mengontrol bangkitan, maka diganti dengan OAE kedua.
• Caranya bila OAE telah mencapai kadar terapi, maka OAE pertama
diturunkan bertahap (tapering off). Bila terjadi bangkitan saat penurunan
OAE pertama maka kedua OAE tetap diberikan.
• Bila responsyang didapat buruk, kedua OAE hareus diganti dengan OAE
yang lain.
• Penambahan OAE ketiga baru dilakukan bila terdapat respons dengan
OAE kedua,
5. OAE kedua harus memiliki mekanisme kerja yang berbeda dengan OAE
pertama
• Tabel 2 Menentukan Lini Kedua dan
• Tabel 4 Mekanisme Kerja Obat cek Tabel 3 dosis Obat
Tabel 2 Pemilihan OAE berdasarkan Sindrom Epilepsi
Tabel 5 Interaksi Farmakokinetik antar-OAE
5. Efek samping OAE perlu diperhatikan (Tabel 6),
demikian pula halnya dengan profil farmakologis tiap
OAE (Table 4) dan interaksi farmnakokinetik antar-
OAE (Tabel 5)
• Strategi untuk menceghah efek samping:
– Pilih OAE yang paling cocok untuk karakteristik
penyandang
– Gunakan titrasi dengan dosis terkecil dan rumatan
terkecil mengacu pada sindrom epilepsi dan
karakteristik penyandang.
Penghentian OAE
• Pada dewasa; penghentian OAE secara bertahap dapat
dipertimbangkan setelah 3-5 tahun bebas bangkitan.
• OAE dapat dihentikan tanpa kekambuhan pada 60%
pasien.
• Dalam hal penghentian OAE, maka ada hal penting yang
perlu diperhatikan, yaitu
- syarat umum untuk menghentikan OAE dan
- kemungkinan kambuhan bangkitan setelah OAE dihentikan
Syarat umum untuk menghentikan pemberian OAE

• Setelah minimal 3 tahun bebas bangkitan dan gambaran EEG


normal
• Penghentian OAE disetujui oleh penyandang atau keluarganya.
• Harus dilakukan secara bertahap, 25% dari dosis semula
setiap bulan dalam jangkat waktu 3-6 bulan
• Bila dilakukan lebih dari 1 OAE, maka penghentian dimulai
dari 1 OAE yang bukan utama.
Kekambuhan setelah penghentian OAE akan lebih besar
kemungkinannya pada keadaan sebagai berikut :
• Semakin tua usia kemungkinan timbul
kekambuhan semakin tinggi
• Epilepsi simtomatis
• Gambaran EEG yang abnormal
• Bangkitan yang sulit terkontrol dengan OAE
• Penggunaan lebih dari satu OAE.
• Telah mendapat terapi 10 tahun atau lebih
• Bila bangkitan timbul kembali maka gunakan
dosis efektif terakhir (sebelum pengurangan
dosis OAE),.
• Rujuk Ke Spesialis Epilepsi dipertimbangkan, bila
 Tidak responsive terhadap 2 OAE
 Ditemukan efek samping yang signifikan dengan
terapi
 Berencana untuk hamil
 Dipertimbangkan untuk penghentian terapi.
Terapi Resisten Epilepsi OAE
kegagalan setelah mencoba dua OAE pilihan yang
dapat ditoleransi, dan sesuai dosis ( baik sebagai
monoterapi atau kombinasi) yang mencapai
kondisi bebas bangkitan
Penanganan epilepsi resisten OAE
– Kombinasi OAE
– Mengurangi dosis OAE ( pada OAE induced
seizure)
– Terapi bedah
– Dipikirkan penggunaan terapi nonfarmakologis.
Terapi Non Farmakologis
• Stimulasi N.Vagus
- Terapi ajuvan untuk mengurangi frekuensi bangkitan pada penyandang
epilepsi refrakter usia dewasa dan anak-anak yang tidak memenuhi syarat
operasi. Dapat digunakan pada bangkitan parsial dan bangkitan umum.
• Deep Brain Stimulation
• Diet ketogenik
• Intervensi Psikologi
- Relaksasi, behavioral cognitive therapy, dan biofeedback

Anda mungkin juga menyukai