Diagnosis dan Manajemen Sindroma Guillain-
Barre dalam Sepuluh Langkah
Terdapat Kesulitan Diagnosis dan manajemen GBS dapat menjadi rumit karena
●
• Diagnosis GBS didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan neurologis, elektrofisiologis dan
cairan serebrospinal (CSF)
• Perkembangan penyakit bisa cepat, dan kebanyakan pasien dengan GBS mencapai kecacatan
maksimum dalam waktu 2 minggu
• GBS dapat menyerang otot pernafasan dan melibatkan sistem saraf otonom (aritmia jantung dan
ketidakstabilan tekanan darah)
• Terdiri dari fase progresif awal, fase plateau (hari-bulan) dan pemulihan
• GBS adalah penyakit monofasik.
Pentingnya Pedoman Umum dalam Penegakan Diagnosis
GBS
GBS dianggap disebabkan Mekanisme khas melibatkan
oleh respon imun yang Aktivasi komplemen, infiltrasi
menyimpang terhadap infeksi makrofag dan edema pada
yang mengakibatkan sistem saraf perifer yang
kerusakan saraf perifer terkena
Dengan meningkatnya
insidensi penyakit menular
contohnya virus ZIKA, maka
kejadian GBS juga meningkat
Ekslusi
publikasi yang ditulis dalam bahasa selain Inggris atau Belanda
Dilakukan tinjauan bersama total • Penelitian ini dibiayai oleh GBS / CIDP Foundation International
7 kali untuk mencapai konsesus
Langkah 1 : Kapan harus Mencurigai GBS
Terbatas pada
extremitas atas
(kelemahan faring-
cervical-brakialis)
Miller Fisher
Terbatas pada
Syndrome (MFS) :
extremitas bawah
oftalmoplegia,
(varian paraparetic); arefleksia dan ataksia
Catatan :
• Varian GBS jarang murni dan sering tumpang tindih
• Varian lain yang masih diperdebatkan : ataksia
sensorik murni, Bickerstaff brainstem encephalitis
(BBE), dan varian sensorik murni
Tabel 1. Varian Sindrom Guillain-Barre’
Frekuensi (%
Varian Fitur Klinis
kasus GBS)
GBS sensorimotor klasikb 30-85 Kelemahan simetris yang progresif cepat dan tanda-tanda sensorik dengan
refleks tendon tidak ada atau berkurang, biasanya mencapai titik nadir dalam 2
minggu
Motoric murnic 5-70 Kelemahan motoric tanpa tanda sensorik
Paraparetic 5-10 Paresis terbatas di kaki
Pharyngeal-Cervical-Brachial <5 Kelemahan otot pharyngeal, cervical dan brachial tanpa kelemahan ext. bawah
Kelumpuhan wajah bilateral dengan parestesia <5 Kelemahan wajah bilateral, parestesia dan penurunan refleks
Sensorik murnid <1 Neuropati sensorik akut atau subakut tanpa deficit lainnya
Miller Fisher Syndrome 5-25 Oftalmoplegia, ataksia, arefleksia. Bentuk tidak lengkap dengan ataksia
terisolasi (neuropati ataksik akut) atau oftalmoplegia (oftalmoplegia akut) 31.
Tumpang tindih dengan GBS sensorimotor klasik di sekitar 15% pasien.
Bickerstaff brainstem encephalitis <5 Ophthalmoplegia, ataksia, arefleksia, tanda tractus piramidal dan gangguan
kesadaran, sering tumpang tindih dengan GBS sensorimotor
Langkah 2 : Cara Mendiagnosis GBS
Dua set kriteria diagnostik yang paling umum digunakan untuk GBS dikembangkan oleh National
Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) dan the Brighton Collaboration
Refleks tendon tidak ada atau menurun pada tungkai yang terkena
Investigasi Tambahan dalam Diagnosis GBS
●
Untuk menyingkirkan penyebab paralisis flaksid lain : pemeriksaan darah
Investigasi lengkap dan tes darah untuk glukosa, elektrolit, fungsi ginjal, dan enzim
hepar
laboratorium ●
Antibodi anti-GQ1b ditemukan pada 90% pasien dengan MFS
●
Tujuan : menyingkirkan penyebab kelemahan selain GBS
Pemeriksaan cairan ●
Temuan klasik GBS : peningkatan level protein CSF dan jumlah sel CSF
yang normal (disosiasi albuminositologi)
serebrospinal ●
kadar protein CSF yang normal tidak mengesampingkan diagnosis GBS.
●
MRI untuk membantu mengekslusikan diagnosis banding
Imaging ●
MRI khas GBS : penyangatan radixsaraf pada MRI yang disangat
gadolinium
Studi elektrodiagnostik pada GBS
• Membantu dalam mendukung diagnosis pada pasien dengan
presentasi atipikal
• Elektrofisiologi GBS : menunjukkan pola poliradikuloneuropati
atau polineuropatisensorimotor, khas GBS adalah “sural sparing
pattern”
• Studi elektrodiagnostik juga dapat membedakan antara tiga subtipe
elektrofisiologis dari GBS klasik: AIDP, AMAN, dan AMSAN.
• Studi elektrofisiologi mungkin normal dalam 1 minggu gejala =
ulangi dalam 2-3 minggu kemudian
Langkah 3 : Kapan Masuk ke ICU
The Erasmus GBS Respiratory Insufficiency Score
(EGRIS) merupakan alat prognostik untuk
kemungkinan memerlukan ventilasi dalam 1 minggu
penilaian
Iimunoglobulin intravena
Terapi imunomodulator harus Untuk pertukaran plasma
(IVIg) dimulai dalam 2
dimulai jika pasien tidak dapat dimulai dalam 4 minggu (teruji
minggu setelah onset
berjalan sendiri sejauh 10 m klinis)
kelemahan (teruji klinis)
Langkah 5 : Pilihan Perawatan
• IVIg (0,4 g/kgBB setiap hari selama 5 hari) dan pertukaran plasma
(200-250 ml plasma/kgBB dalam lima sesi) adalah pengobatan yang
sama efektifnya untuk GBS
• IVIg merupakan pilihan, karena lebih mudah diberikan dan umumnya
lebih banyak tersedia
• Kortikosteroid : delapan uji coba terkontrol secara acak tentang efikasi
kortikosteroid untuk GBS tidak menunjukkan manfaat yang signifikan
• Pengobatan antimikroba atau antivirus dapat dipertimbangkan pada
pasien dengan GBS yang terus mengalami infeksi
Kelompok Pasien Khusus
disability scale
Ketig
a,
pasie
n
harus
dipan
tau
untuk
kesul
itan
mene
lan
serta
disfu
ngsi
otono
m
harus
dinila
i
melal
ui
elektr
okard
iogra
fi dan
pema
ntaua
n
HR,
tekan
an
darah
,
serta
fungs
i usus
dan
kand
ung
kemi
h.
Langkah 7 : Mengelola Komplikasi Dini
Contoh ●
Spesifik GBS : ketidakmampuan untuk menelan; ulserasi
kornea pada pasien dengan facial palsy; dan kontraktur
komplikasi ●
ekstremitas, osifikasi dan kelumpuhan
Tidak spesifik : ulkus tekanan, infeksi yang didapat di
dini rumah sakit dan trombosis vena dalam
komplikasi ●
menjelaskan sifat prosedur kepada pasien untuk mengurangi kecemasan
Tangani komplikasi dengan tim multidisiplin
Tabel 2. Komplikasi penting GBS
Langkah 8. Mengelola Perkembangan Klinis
Respon yang tidak Dokter dapat mempertimbangkan untuk mengulangi
●
Respon yang tidak TRF (perkembangan penyakit dalam 2 bulan setelah perbaikan
●
memadai terhadap klinis) diamati pada 6-10% pasien : mengulangi seluruh IVIg
atau pertukaran plasma umum dilakukan pada pasien ini
pengobatan
GBS bukan KI
80% pasien GBS vaksin, tetapi
Kematian (3-
dapat berjalan pada pasien
10%) umumnya
mandiri dalamEpisode
6 denganGBSGBS < 1
karena
bulan onset
berulangth,
terjadi
manfaat
komplikasi
penyakit dan
pada 2-5%
vaksinasi
pasienharus
kardiovaskular
prospek GBS dipertimbangkan
dan pernafasan
umumnya positif terhadap risiko
GBS ulang
Langkah 10 : Perencanaan Rehabilitasi
Fungsi Fisik : Program latihan untuk pasien dengan GBS, yang meliputi latihan ROM, bersepeda stasioner, serta latihan berjalan
Pasien dengan dan kekuatan meningkatkan kebugaran fisik, kemampuan berjalan, dan kemandirian dalam aktivitas kehidupan sehari-har
GBS dapat Fatigue : Seperti halnya pemulihan fungsi fisik, program latihan bertingkat dan diawasi telah terbukti berguna
mengalami
dalam mengurangi fatigue
berbagai Nyeri : Strategi manajemen termasuk mendorong mobilisasi dan pemberian obat untuk nyeri neuropatik atau
nosiseptif
masalah residual
jangka panjang Tekanan psikologi : Rujukan ke psikolog atau psikiater serta dengan memberikan informasi yang akurat
kepada pasien tentang peluang pemulihan yang relatif baik dan risiko kekambuhan yang rendah.
Kesimpulan
• GBS dapat menjadi kelainan kompleks untuk didiagnosis dan ditangani
karena gambaran klinisnya heterogen dan prognosisnya sangat
bervariasi antara pasien
• Panduan ini dikembangkan oleh tim ahli saraf klinis dari seluruh dunia
dan dirancang untuk penerapan umum di semua lingkungan klinis
• Sehubungan dengan pengobatan, efikasi inhibitor komplemen, enzim
pemecah IgG dan IVIg tahap kedua sedang diselidiki