Guillain-Barre
Syndrome
Hakim, Manfaluthy, dkk. Pedoman Tatalaksana GBS, CIDP, MG, Imunoterapi. Perdossi. 2018
Kriteria Diagnosis
AIDP
Hakim, Manfaluthy, dkk. Pedoman Tatalaksana GBS, CIDP, MG, Imunoterapi. Perdossi. 2018
Kriteria Diagnosis
AMAN
Hakim, Manfaluthy, dkk. Pedoman Tatalaksana GBS, CIDP, MG, Imunoterapi. Perdossi. 2018
Kriteria Diagnosis
AMSAN
Hakim, Manfaluthy, dkk. Pedoman Tatalaksana GBS, CIDP, MG, Imunoterapi. Perdossi. 2018
Kriteria Diagnosis Sindroma Miller
Fisher
Gambaran klinis yang mendukung diagnosis :
▹ Ataksia akut
▹ Arefleksia atau hiporefleks
▹ Oftalmoparesis/oftalmoplegia
▹ Dapat ditemukan varian hanya dengan salah satu gejala diatas (tidak
lengkap)
▹ Laboratorium : antibodi antiGQ1b
Hakim, Manfaluthy, dkk. Pedoman Tatalaksana GBS, CIDP, MG, Imunoterapi. Perdossi. 2018
Kriteria Diagnosis
Ensefalitis Batang Otak Bickherstaff
Gambaran klinis yang mendukung ▹ Elektrodiagnosis: pemeriksaan
diagnosis : konduksi saraf dapat normal pada
▹ Penurunan kesadaran sebagian pasien dan sebagian
lainnya menunjukkan SNAP
▹ Ataksia
negative/amplitude menurun.
▹ Oftalmoparesis/oftalmoplegia
▹ MRI kepala dengan kontras:
▹ Laboratorium: antibodi dapat ditemukan gambaran
antiGQ1b, GT1a penyangatan pada area batang
otak
Hakim, Manfaluthy, dkk. Pedoman Tatalaksana GBS, CIDP, MG, Imunoterapi. Perdossi. 2018
Kriteria Diagnosis
Varian Faringeal-Servikal-Brakial
Gambaran klinis yang mendukung ▹ Elektrodiagnosis: pemeriksaan
diagnosis : konduksi saraf menunjukkan
▹ Kelemahan pada otot faring, gambatan dimieliniasi dan
leher atau ekstremitas atas pada aksonal pada ekstremitas atas.
awal onset yang kemudian dapat Blink reflex dapat menunjukkan
meluas ke ekstremitas bawah. gambaran dimielinisasi.
Sering ditemukan ptosis ▹ Laboratoium: antibody
▹ Analisis CSF: dapat ditemukan AndtiGT1a, GQ1b, GD1a.
disosiasi sitoalbumin
Hakim, Manfaluthy, dkk. Pedoman Tatalaksana GBS, CIDP, MG, Imunoterapi. Perdossi. 2018
Kriteria Diagnosis
Varian Neuropati Kranial Multipel
Gambaran klinis yang mendukung ▹ Elektrodiagnosis: pemeriksaan
diagnosis : konduksi saraf dapat
▹ Paresis nervus kranial multiple menunjukkan abnormalitas pada
(N. IX, X, XI, VII, III, IV, VI) SNAP, CMAP, dan gelombang F.
dapat bilateral atau simetris
kemudian dapat diikuti dengan
gejala sensorik dan kelemahan
motoric.
▹ Umumnya disertai arefleksia atau
hiporefleksia
Hakim, Manfaluthy, dkk. Pedoman Tatalaksana GBS, CIDP, MG, Imunoterapi. Perdossi. 2018
Kriteria Diagnosis
Varian Paraparesis Akut
Gambaran klinis yang mendukung ▹ Elektrodiagnosis: pemeriksaan
diagnosis : konduksi saraf dapat
▹ Kelemahan terisolasi pada menunjukkan gambaran
ekstremitas bawah, demielinisasi.
hiprefleks/arefleks
Hakim, Manfaluthy, dkk. Pedoman Tatalaksana GBS, CIDP, MG, Imunoterapi. Perdossi. 2018
Kriteria Diagnosis
Pandisotonomia Akut
Gambaran klinis yang mendukung diagnosis :
▹ Gangguan otonom dapat berupa nyeri abdomen, muntah,
konstipasi, diare, tanda atau geejala gastroparesis atau ileus,
kepala terasa ringan, hipotensi, hipertensi, takikardi, bradikardi,
gangguan miksi, gangguan fungsi ereksim akrosianosis,
gangguan lakrimasi, gangguan salivasi, gangguan produksi
keringat, dapat disertai gangguan sensorik, tapi biasanya tanpa
gangguan motoric. Umumnya disertai hiporefleksia/arefleksia
Hakim, Manfaluthy, dkk. Pedoman Tatalaksana GBS, CIDP, MG, Imunoterapi. Perdossi. 2018
Skoring Disabilitas pada SGB
Skor Keterangan
0 Normal
6 Meninggal
Hakim, Manfaluthy, dkk. Pedoman Tatalaksana GBS, CIDP, MG, Imunoterapi. Perdossi. 2018
Algoritm
a Terapi