URIN
Ayunda Larassati Basadi
I4061172040
Pembimbing
Kepaniteraan klinik ILMU KESEHATAN GERIATRI dr. I Ketut Sujana, Sp. PD
Fakultas kedokteran UNTAN
Rumah sakit UNTAN
Pontianak
2021
Inkontinensia
URIN ALVI
Keluarnya kandungan
Keluarnya urin secara
rectal (feses dan gas)
involunter
secara involunter
Inkontinensia Urin
■ Inkontinensia merupakan sebuah kondisi keluarnya urin tanpa disadari dan tidak pada
waktu yang diinginkan tanpa melihat jumlah dan frekuensi
■ Kondisi ini akan memengaruhi higienitas dan psikososial orang yang terdampak
■ Inkontinensia lebih banyak terjadi pada wanita
■ WHO menyebutkan bahwa lebih dari 200 juta orang menderita inkontinensia urin
Inkontinensia Urin
■ Inkontinensia akan berdampak pada penderita baik secara psikososial dan waktu tidur
■ Inkontinensia urgensi merupakan inkontinensia yang banyak ditemukan pada lansia
karena terdapat perubahan pada saluran kemih bagian bawah, vaskuler dan susunan
saraf pusat
Inkontinensia Urin
Obat
Pembedahan
Latihan Perilaku
Bladder Training
Tiap minggu,
Minggu tingkatkan Catat jumlah
Membuat pertama jadwal urin yang
catatan harian gunakan berkemih 15- bocor, berapa
untuk kamar kecil 30 menit jumlahnya,
berkemih. ketat menurut sesuai yang banyak atau
jadwal dapat beberapa tetes
ditoleransi
Kontraksika
n otot-otot
Berdiri tenang Bila
dasar Alihkan
atau duduk rangsang
diam, lebih Tarik panggul pikiran ke
berkemih
baik jika kaki beberapa hal lain,
disilangkan, napas kali. Ini untuk
sudah
menurun,
tindakan ini teratur akan menjauhkan
jangan ke
mencegah membantu perhatian
rangsang dan menutup dari
toilet
berlebihan relaks. uretra dan dorongan
sebelum
dari kandung jadwal
kemih menenangka berkemih.
berkemih.
n kandung
kemih.
Latihan Perilaku
Kegel Exercise
Obat
Pembedahan
■ Pembedahan dilakukan jika masalah inkontinensia yang tidak berhasil diatasi dengan
teknik latihan perilaku, obat-obatan ataupun dengan memanfaatkan alat-alat bantu untuk
meminimalkan problem inkontinensia.
Operasi prostat
Operasi pada prolaps rahim
Kateterisasi Inkontinensia Urin
Kateterisasi luar
• Terutama pada pria memakai sistem kateter kondom, e.s iritasi
kulit dan sering lepas. Dianjurkan pada pria tanpa retensio urin dg
mobilitas yang baik.
Kateterisasi Intermiten
• Dapat digunakan terutama pada wanita, pemasangan 2-4 kali
sehari
Kateterisasi Secara Menetap (chronic indwelling catheter)
• Digunakan pada indikasi yang tepat, mis. Ulkus decubitus,
Komplikasi ISK, abses ginjal bahkan keganasan saluran kemih
Kesimpulan
■ Inkontinensia merupakan suatu kondisi keluarnya urin secara involunter
■ Kondisi ini dapat memengaruhi higientias dan psikososial penderita
■ Banyak ditemukan pada wanita
■ Terdapat 3 jenis yaitu, urgensi, overflow dan stress
■ Dapat dipengaruhi oleh usia
■ Tatalaksana dapat berupa teknik perilaku, pengobatan dan pembedahan
Daftar Pustaka
1. Kopańska M, Torices S, Czech J, Koziara W, Toborek M, Dobrek Ł. Urinary
incontinence in women: biofeedback as an innovative treatment method. Ther Adv
Urol. 2020;12:1–12.
2. Sange C, Thomas L, Lyons C, Hill S. Urinary incontinence in Muslim women. Nurs
Times. 2008;104(25):49–52.
3. Juananda D, Febriantara D. Inkontinensia Urin pada Lanjut Usia di Panti Werdha
Provinsi Riau. J Kesehat Melayu. 2017;1(1):20.
4. Darmojo, Boedhi R, Martono H. Buku Ajar Geriatri. Ed. 5. Jakarta : Badan Penerbit
FKUI. 2017. Hal. 246-68.
5. Moskowitz R. Voiding Dysfunction [Internet]. 2019 [cited 2021 Apr 15]. Available
from: https://rossmoskowitzmd.com/conditions/voiding-dysfunction/
6. Ruiz NS, Kaiser AM. Fecal incontinence - Challenges and solutions. World J
Gastroenterol. 2017;23(1):11–24.
THANK YOU