Anda di halaman 1dari 29

Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir

Rizal Mukhlisin,S.Ked
NIM. I4061191010

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak


RSUD Dr. Soedarso Pontianak
Program Studi Profesi Dokter
PEMBIMBING
Fakultas Kedokteran dr. Dina Frida, Sp.A.
Universitas Tanjungpura
2021
Pendahuluan

• Kehidupan pada masa BBL sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di
luar kandungan. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitan dan angka kematian BBL
• 2/3 kematian bayi dibawah umur 1 tahun terjadi pada masa BBL
• Perubahan biokimia dan faal :
• Pertukaran gas melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi paru untuk bernapas
• Saluran cerna berfungsi untuk menyerap makanan
• Ginjal berfungsi untuk mempertahankan homeostasis kimia darah
• Hati berfungsi menetralisasi dan mengekresi bahan racun
• Imunologi berfungsi
• Sistem kardiovaskular
Manajemen
bayi baru
lahir
Pemeriksaan fisik BBL
• Sebelum pemeriksaan : riwayat keluarga, kehamilan
sekarang dan sebelumnya dan riwayat persalinan
• Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan terlanjang, dibawah
lampu terang, hangat dam keadaan pemeriksa harus bersih
• Dilakukan minimal 3 kali : pada saat lahir, 24 jam, dan
sebelum bayi pulang
Bertujuan untuk :

Pemeriksaan • Menilai adanya gangguan adaptasi


• Menemukan kelainan kongenital
dikamar bersalin • Menentukan apakah dapat dirawat bersama ibu atau di tempat perawatan
khusus.
Mencari kelainan kongenital

Cairan amnion Tali pusat Plasenta

Hidramnion Kesegaran perkapuran


oligohidramnion Ada tidaknya simpul nekrosis
Terdapat 2 arteri
dan 1 vena
Berat lahir dan masa kehamilan
Kurva
Lubchenko
Skor Ballard
Mencari kelainan kongenital
• Labio-gnato-palatoslosis, atresia esofagus,
Mulut hypoplasia otot depressor anguli oris

• Anus imperforatus, atresia ani, dan fistula rekto-


Anus vaginal

Garis tengah • Spina bifida, ambigus genitalis, eksomfalos

Jenis
kelamin
Pemeriksaan diruang rawat

Tangisan
Aktifitas fisik Wajah bayi
bayi

Pemeriksaan
Keadaan gizi
suhu
Kulit

• Warna : merah, kebiruan, pucat, atau kuning


• Vernik kaseosa
• Lanugo
• Kuku bayi
• Pada premature kulit tipis, halus dan cenderung berwarna merah sekali,
dan tampak seperti agar – agar pada bayi yg sangat premature.
Kepala dan
leher
• Bentuk kepala
• Fontanel cembung menanakan
adanya peningkatan tekanan
intrakranial
• Fontanel cekung menandakan
dehidrasi
• Lihat tanda- tanda trauma
Wajah

• Tanda dismorfik : lipatan epikantus, jarak kedua mata melebar, dan letak
telinga yang rendah berhubungan dengan sindroma kongenital
• Wajah asimetris disebabkan oleh lumpuhnya saraf VII, hypoplasia otot
depressor sudut mulut, posisi janin tidak normal
Mata

• Reflek pupil biasanya akan timbul beberapa minggu setelah lahir


• Perdarahan di retina dan konjungtiva
• Diameter kornea 10 mm. jika >13 mm = Glukoma kongenital
• Iris harus diperiksa untuk melihat koloboma
• Katarak dan kelainan intraokuler.
• Sekret
Telinga dan hidung

• Tellinga : Perhatikan bentuk, ukuran dan posisi telinga. Kemudian rasakan


kartilakonya
• Hidung : bentuk dan lebar nasal brigde (2,5cm), cari adanya atresia koana
bilateral / fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke
nasofaring, lihat adanya pernapasan cuping hidung.
• Inspeksi : • Hipersaliva ? Atresia
Mulut • labio dan gnatosikis, esofagus dengan atau
• gigi/ranula (kista lunak tanpa fistula
yang berasal dari dasar trakeoesofagus
mulut, • Gigi ada pada sindrom
• Lidah membesar ? Ellis-van Creveld,
(becwirh syndr), selalu syndrome Hallermann-
bergerak ? (down Strief dan sindrom lain.
Syndr) • Palatum lunak apa keras
• Pada BBL dengan edema untuk menilai celah atau
otak : foote, tingginya lengkung
• Palpasi : High arch palate, palatum
palatoskisis, dan repleks isap
Leher, Dada dan Payudara
• Leher tampak pendek dan pergerakan • Dada berbentuk tong
baik. Nilai adanya kelianan tulang • Nilai adanya retraksi, pneumotoraks /
leher. hernia diafragmatik
• Tumor didaerah leher seperti tiroid, • Payudara : tampak membesar dan
hemangioma, hygroma kistik.
sekresi air susu
• Trauma leher
Paru
• Nilai adanya distress
pernapasan : retraksi dan
merintih
• Frekuensi 40 – 60 x/menit
• Amati pola pernapasan
• SND bronkovesikuler
Kardiovaskuler
• 90x/m saat tenang , 180x/m saat aktivitas, premature 140
-150x/menit.
• EKG saaat adanya takikardia paroksimal
• Pulsasi pada eksremitas ?
• Auskultasi dan palpasi ? Dekstokardia
• Bising jantung ?
Abdomen
• Dinding abdomen : cekung ? Membuncit ? Kembung ?
Gastroskisis, ekstrofia vesikalis, omfalokel, atau ductus
omfaloenterikus persisten.
• Hati dan limfa : Hati teraba 2 – 3 cm dibawah arkus kosta
kanan, limfa teraba 1 cm di bawah arkus kosta kiri
• Ginjal : dapat teraba dengan posisi terlentang dan tungkai
bayi dilipat , batas bawah ginjal setinggi umblikus, 2 – 3 cm
=,

• USG jika ada kecurigaan kelainan pada abdomen


Genitalia eksterna dan anus
Perempuan : labia minora tertutup, uretra terpisah dari vagina,
secret darah pervaginam akibat hormone ibu ( withdrawal
bleeding)
Laki – laki : fimosis, ukuran 3 – 4 cm x 1 – 1,3 cm. hipospadia?
Epispadia? Skrotum banya rugae, hernia inguinalis ?,

Anus : Nilai atresia ani dan fistula, meconium 24 jam pertama,

Uji APR untuk membedakan jika ada darah di meconium.


Tulang Belakang dan
eksremitas
• Posisikan tengkurap, nilai adanya scoliosis, meningokel, spina
bifida, dan sinus pilonidalis.
• Nilai adanya kelainan pada eksremitas termasuk fraktur,
kelumpuhan?, pemeriksaan jari tangan dan kaki dan tonus
Your Text Here

Pemeriksaan
Neurologis
Pemeriksaan Neurologis
Your Text Here
Your Text Here
Pemeriksaan Waktu Pulang
Sebelum pulang, penting untuk memeriksa kembali dan memastikan adanya
kelainan yang terlewatkan :

1. Susunan saraf pusat  aktivitas bayi, ketegangan ubun-ubun


2. Kulit  ikterus, pioderma
3. Jantung  bising yang baru timbul kemudian
4. Abdomen  tumor yang tidak terdeteksi sebelumnya
5. Tali pusat  adanya infeksi
6. Disamping itu perlu diperhatikan apakah bayi sudah pandai menyusui dan ibu
sudah paham cara pemberian ASI yang benar
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai