Anda di halaman 1dari 55

KHIKI P KASIM

JURUSAN KESLING
POLTEKKES MAKASSAR
Source: http://www.who.org/aboutwho/en/definition.html
Public Health

is the art of applying science


in the context of politics
so as to reduce inequalities in health
while ensuring the best health
for the greatest numbers
Source: The World Health Report 1998. Life in the 21 st century. A vision for all;
http://www.who.int/whr/1998/whr-en.htm
Mekanika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerakan
suatu benda serta efek gaya dalam gerakan tersebut.
K3 mekanik adalah serangkaian kegiatan pengawasan dan
semua tindakan yang dilakukan oleh pengawas
Ketenagakerjaan atas pemenuhan pelaksanaan peraturan
perundang-undangan terhadap obyek pengawasan K3
mekanik ditempat kerja
Macam-macam kategori hazard:
 Physical hazards: suara bising, radiasi, getaran, temperatur
 Chemical hazards: zat beracun, debu, uap berbahaya
 Mechanical hazards: mesin, alat-alat bergerak
 Electrical hazards: arus listrik, percikan bunga api listrik
 Ergonomic hazards: ruangan sempit, mengangkat, mendorong, dsb (catatan:
sebenarnya ergonomi tidak hanya melingkupi hal-hal ini karena ergonomi
sebenarnya adalah prinsip atau azas K3 secara keseluruhan, namun karena istilah
ergonomi mulai dikenal dari ranah postur kerja, beban kerja,
MSD(Musculoskeletal disorders)dan sejenisnya.
 Behavioral hazards: tidak mematuhi peraturan, kurangnya ketrampilan kerja
 Environmental hazards: cuaca buruk, api, berkerja di tempat tak rata
 Biological hazards: virus, bakteri, jamur, parasit
 Psychosocial hazards: waktu kerja yang lama, tekanan atasan, trauma
a. Penggerak mula
– Mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan
energi termal untuk melakukan kerja mekanik
b. Turbin
Adalah mesin penggerak, dimana energi fluida
kerja dipergunakan langsung untuk memutar
roda turbin dan biasa dibedakan 3 macam;
– Turbin air
– Turbin uap
– Turbin gas
c. Perlengkapan Transmisi Tenaga Mekanik
Pemindahan daya dan putaran mesin baik
putarannya berlawanan atau searah dapat
dilakukan dengan speed Reducer. Macam-
macam Speed reducer,antara lain;
– Pulli dengan ban mesin
– Roda gigi dengan roda gigi
– Rantai dengan piringan roda gigi
– Batang berulir dengan roda gigi
– Roda-roda gesek
d. Mesin Perkakas Kerja dan Mesin Produksi
Dibedakan 2 golongan besar menurut
gerakannya menjadi;
– Mesin perkakas kerja gerak utama berputar,
misal; mesin bor, mesin bubut dll
– Mesin perkakas kerja gerak utama lurus antara
lain, mesin sekrap, mesin tempa, mesin gergaji,
dll
e. Mesin Gerinda
Penggerindaan adalah proses pemotongan logam kedalam suatu bentuk
tertentu dengan menggunakan roda gerinda padat yang dibuat dari butir-
butir batu abrasive yang diikat oleh bahan pengikat. Syarat-syarat
pemasangan batu gerinda, antara lain;
– Sebelum dipasang harus diperiksa keretakannya
– Pemasangan harus dengan dua flens
– Diameter flens sekurang-kurangnya 1/3 dari diameter batu roda gerinda
– Flens harus mampu menahan tegangan lengkung yang terjadi.
– Roda gerinda yang terpasang pada poros utama mesin gerinda harus
dilengkapi dengan alat-alat perlindungan, yaitu; Kap perlindungan, Kaca
perlindungan dan penahan pahat.
f. Mesin pres
Ialah mesin yang digerakkan secara mekanis atau dengan
bantuan kaki dan tangan operator dan digunakan untuk
memotong, melubangi, membentuk atau merangkai bahan-
bahan logam dan non logam. Pengamanan dapat dilakukan
antara lain dengan;
– Kurungan pada stempel
– Membatasi jarak jalan luncur stempel
– Perlindungan pintu geser
– Knop tekan dua tangan
– Pengaman tarik dua tangan
– dll
g. Tanur / dapur
Adalah merupakan dapur pembakar dan biasa
ditemui di pabrik pengecoran logam. Menurut
jenisnya, adalah;
– Dapur tinggi/tanur tinggi
– Dapur baja
– Dapur besi
h. Pondasi mesin
i. Pesawat angkat dan angkut
– Peralatan angkat, misal; Roisting machinery,
Crane, Elevator
– Alat pengangkut, misal; Roisting equipment,
Conveying equipment, Surface and overhead
equipment
j. Operator mekanik dan Perusahaan jasa teknik
Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri dari
enam link, yaitu:
 Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan
dan siku.
 Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.
 Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.
 Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.
 Link betis yang dibatasi oleh joint lutut dan mata kaki.
 Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak
kaki.
Gambar tubuh sebagai sistem enam link dan joint (Chaffin, 1991)
1. Undang-undang No.1 Tahun 1970, tentang
Keselamatan Kerja
2. Permen No.04/Men/1985,tentang pesawat tenaga
dan produksi
3.Permen No.05/Men/1985, tentang pesawat angkat
dan angkut
4. Permen No.01/Men/1989, tentang kwalifikasi dan
syarat-syarat operator crane angkat
1.Perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan,
penggunaan atau pengoperasian, dan pemeliharaan
pesawat tenaga dan produksi.
2. Perencanaan, pembuatan atau perakitan, penggunaan
atau pengoperasian, dan pemeliharaan pesawat angkat
dan angkut
3. Operator yang mengoperasikan peralatan tersebut
1. Pesawat Tenaga dan produksi
– Penggunaan pesawat-pesawat, alat-alat dan mesin-
mesin di tempat kerja dapat mengakibatkan kecelakaan.
Aturan umum keselamatan kerja adalah; Tangan
operator senantiasa harus sejauh mungkin dari titik
operasi suatu mesin
– Peralatan harus memenuhi standar keselamatan
– Bagi berbagai mesin dan operasi dapat diadakan asas-
asas keselamatan kerja umum dan dikontrol baik
sebelum atau selama operasi
2. Penanggulangan Lingkungan dan Bahan;
– Tata letak mesin
– Lantai harus dirawat baik
– Lorong-lorong terusan harus ditandai
– Ruang kerja disekitar mesin harus cukup
– Penempatan mesin-mesin harus sesuai
terkait dengan pencahayaan
– Harus dibuat ketentuan-ketentuan untuk
membuang limbah
3. Konstruksi Mesin
Semua mesin harus dibuat dan dipelihara sedemikian
rupa sehingga bilamana berjalan dengan kecepatan
tinggi atau lambat akan bebas dari kebisingan dan
getaran-getaran
4. Kelistrikan
– Pentanahan (grounding) mesin-mesin yang mapan
adalah yang utama
– Harus ada saklar listrik untuk memutuskan aliran
listrik yang dapat dikunci pada posisi putus.
– Saklar putus harus kembali secara otomastis ke posisi
putus (off)
– Pada beberapa mesin sebaiknya dipasang suatu rem
otomatis (automatic brake) yaitu suatu rem listrik untuk
menghentikan aliran di saklar putus.
– Kabel dan saklar harus sesuai dengan persyaratan
yang berlaku
5. Pemeliharaan dan Pengawasan
Harus diadakan suatu sistim pemeliharaan dan
pengawasan secara berkala, melarang perbaikan pada
mesin yang sedang beroperasi dan setiap pergantian
shift, operator harus terlebih dahulu memeriksa kondisi
mesin.
6. Kesehatan
Resiko bahaya yang paling sering diakibatkan oleh
mesin adalah; debu dan kebisingan. Bila melebihi NAB
(85 dBA), maka harus dilakukan;
– Tutup mesin
– Jam kerja lebih pendek
– Alat Pelindung Diri (APD)
7. Pengaman Mesin
Mesin terdiri dari mesin penggerak utama, mesin-mesin
transmisi dan mesin kerja yang masing-masing punya
keanekaragaman.Dalam rangka usaha pencegahan
kecelakaan mesin-mesin perlu diberi
pengaman.Meskipun kecelakaan akibat mesin
faktornya sangat kecil, yaitu; 15 % – 25 %, tetapi
tingkat keparahan dari kecelakaan tersebut sangat
tinggi.
8. Pesawat Angkat dan Angkut
a. Sumber bahaya umum;
– Kesalahan design
– Kesalahan pemasangan
– Kesalahan pemakaian
– Kesalahan perawatan
– Tidak pernah diperiksa dan diuji kelaikannya
b. Sumber bahaya khusus;
– Bagian-bagian berputar; poros, roda, puli, roda, dll
– Bagian-bagian bergerak; Gerak vertical, horizontal, maju dan mundur. Bagian-
bagian yang menanggung beban antara lain; pondasi, kolom-kolom,
chasis/kerangka, dll
– Tenaga penggerak; peledakan, suhu tinggi, kebisingan, getaran.
8. Pesawat Angkat dan Angkut
c. Pencegahan kecelakaan kerja
Yang perlu diperhatikan dalam upaya pencegahan kecelakaan adalah; lingkungan
kerja, manusia yang dan peralatan yang digunakan. Sertifikat layak pakai pesawat
yang akan digunakan juga layak kerja bagi operator yang menjalankan pesawat
yang bersangkutan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan kaitannya dengan
pesawat angkut, yaitu;
– Tahapan sebelum mengoperasikan crane
– Sebelum crane beroperasi
– Selama crane operasi
– Prosedur pengangkatan beban normal
– Prosedur pengangkatan beban kritis
– Pekerjaan berbahaya
– Keselamatan selama beroperasi
1. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pengaman
mesin yang akan harus dianalisa sesuai dengan yang
telah ditetapkan dalam model Code of Safety
Regulations for Industrial Establishment. Dalam
regulasi 82 dari model code ini dijelaskan sebagai
berikut;
a. Pengaman-pengaman harus direncanakan, dibuat dan
dipakai sehingga memenuhi kebutuhan perlindungan
yang positif
b. Tidak menggangu keamanan dan ketenangan bagi operator.
c. Mencegah pendekatan terhadap semua wilayah berbahaya
d. Tidak mengganggu jalannya produksi
e.Dapat dipergunakan secara otomatis atau dengan sedikit
usaha
f.Sesuai untuk pekerjaan dan mesin
g. Lebih disenangi dalam bentuk sudah terpasang (built in)
h. Tidak mengganggu kebutuhan merawat
i.Tahan terhadap pemakaian jangka panjang
j. Tahan terhadap pemakaian secara normal dan dalam
keadaan shock
k. Tahan lama, tahan api dan tahan korosi
l. Tidak menimbulkan bahaya
m.Melindungi kecerobohan pemakaian yang tidak terduga

2.Pengaman dan biaya produksi


3.Pengaman mesin yang langsung terpasang
4. Perlengkapan Keselamatan Kerja Keran Angkat;
dynamometer dan load indicator
1. Pemeriksaan dan Pengujian pesawat tenaga dan produksi
a. Pokok-pokok kegiatan dalam pelaksanaan pemeriksaan, pengujian
dan penerbitan pengesahan pemakaian pesawat;
– Pemeriksaan dan pengujian pada tahap pembuatan (fabrikasi)
– Pemeriksaan dan pengujian pada tahap perakitan dan atau
pemasangan
– Pemeriksaan dan pengujian pada tahap pemakaian (berkala atau
khusus)
– Pemeriksaan dan pengujian berkaitan dengan reparasi atau modifikasi
– Pokok-pokok kegiatan dalam pelaksanaan penerbitan pengesahan
pemakaian, termasuk pemakaian baru
b. Prosedur pemeriksaan dan pengujian
– Prosedur kegiatan pemeriksaan dan pengujian pada tahap
pembuatan
– Prosedur pemeriksaan dan pengujian pada tahap perakitan atau
pemasangan
– Prosedur pemeriksaan berkala atau khusus pada tahapan pemakaian
– Ketentuan khusus pada pemeriksaan dan pengujian
c. Prosedur penerbitan pengesahan pemakaian pesawat tenaga dan
produksi, pengesahan pemakaian baru
d. Persyaratan keselamatan kerja pesawat tenaga dan produksi
2. Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pengujian serta
Penerbitan Pengesahan Pemakaian Pesawat Angkat dan
Angkut
a. Pokok-pokok kegiatan dalam pelaksanaan pemeriksaan dan
pengujian;
– Pemeriksaan dan pengujian pada tahap pembuatan dan pengujian
– Pemeriksaan dan pengujian pada tahap perakitan dan atau
pemasangan
– Pemeriksaan dan pengujian pada tahap pemakaian (berkala atau
khusus)
– Pemeriksaan dan pengujian berkaitan dengan reparasi atau
modifikas
b. Prosedur pemeriksaan dan pengujian
– Prosedur kegiatan pemeriksaan dan pengujian pada tahap
pembuatan
– Prosedur pemeriksaan dan pengujian pada tahap
perakitan atau pemasangan
– Prosedur pemeriksaan berkala atau khusus pada tahapan
pemakaian
– Ketentuan khusus pada pemeriksaan dan pengujian
c. Prosedur penerbitan pengesahan pemakaian pesawat tenaga
dan produksi, pengesahan pemakaian baru.
Point sources: pollutants added to the
environment from a single/ identifiable
sources  smokestack, sewer pipe, chimney
of a house, exhaust pipe of an automobile.
Non point sources: pollutants enter the air, water
and soil from dispersed and hard to identify
sources runoff fertilizer/pesticides,
chemicals from urban area.
 A neurologic disorder caused by methyl mercury
intoxication; first described in the inhabitants of
Minamata Bay, Japan, resulting from their eating
fish contaminated with mercury industrial waste.
Characterised by peripheral sensory loss,
tremors, dysarthria, ataxia, and both hearing and
visual loss. (05 Mar 2000)
IDENTIFICATION

Over 3,000 victims have been recognized as having "Minamata


Disease". It has taken some of these people over thirty years to
receive compensation for this inconceivable event. In 1993, nearly
forty years later, the Japanese courts were still resolving
suitable compensation for the victims. Many people have lost their
lives, suffered from physical deformities, or have had to live with
the physical and emotional pain of "Minamata Disease". This
suffering is all a result of the very wrongful and negligent acts
of the Chisso Corporation who dumped mercury into the sea water and
poisoned the people of Japan.
 Early 1950’s:
› Dead fish wash ashore
› Crows fall out of sky
› Suicidal dancing cats
 Mercury moves up the
food chain.

http://flickr.com/photos/tropicalrips/127535537/
 Behaviors witnessed:
› Loss of motor control in
hands
› Violent tremors
› Swaggered walk
› Insanity
 “Cat-dancing” disease
 Nobody knew the cause of
the epidemic.
› Many hid for fear of
ridicule

http://www.hamline.edu/personal/amurphy01/es110/eswebsite/Proj
ectsSpring03/ebarker/Minamata%20Web%20Page.htm
• 30-70 tons of methyl
mercury was dumped
into the Bay
• 10,000 people affected
by Minamata disease.
– 3,000 died
http://www.physorg.com/news110359851.html
 Methylmercury exposure in humans is
from consumption of fish, marine
mammals, and crustaceans
 95% of fish-derived methylmercury is
absorbed into the gastrointestinal tract
and distributed throughout the body
› Highest in concentration in hair

www.mercury.utah.gov/images/health_effects.jpg
characteristic signs and symptoms in Minamata disease.

1. Gait disturbance, loss of balance (ataxia), speech disturbance (Dysarthria)


2. Sight disturbance of peripheral areas in the visual fields (constriction of visual fields)
3. Stereo anesthesia (Disturbance of sensation)
4. Muscle weakness, muscle cramp (disturbance of movement)
5. Hardness of hearing (hearing disturbance)
6. Disturbance of sense of pain, touch or temperature (Disturbance of sensation)

National institute of Minamata Disease Archives


 Mild
› Ataxia
› Muscle weakness
› Narrowed field of vision
› Hearing and speech
damage
 Severe cases cause
› Paralysis
› Coma
› Death

W. Eugene Smith
Tomoko Uemura in Her Bath
Minamata, 1972
 Mercury (Hg) is the only
metal that is liquid at room
temperature. It melts at
-38.9oC and boils at 356.6oC.
 Mercury conducts electricity,
expands uniformly with
temperature and easily forms
alloys with other metals
(called amalgams).
› For these reasons, it is used in
many products found in homes
and schools.
 Mercury exists in three
oxidation states:
› Hg0 (elemental mercury).
› Hg22+ (mercurous).
› Hg2+ (mercuric).
 Mercurous and mercuric
form numerous inorganic
and organic chemical
compounds.
› Organic forms of mercury,
especially methyl mercury,
CH3Hg(II)X, where “X” is a
ligand (typically Cl- or OH-)
are the most toxic forms.
Developing countries are particularly vulnerable to industrial
crises. However, industrial accidents such as Bhopal are not
just an Indian or even a Third World problem but are industrial
disasters waiting to happen , whether they are in the form of
"mini-Bhopals", smaller industrial accidents that occur with
disturbing frequency in chemical plants in both developed and
developing countries, and "slow-motion Bhopals", unseen chronic
poisoning from industrial pollution that causes irreversible
pain, suffering, and death (Weir, pp. xi-xii). These are the key
issues we face in a world where toxins are used and developed
without fully knowing the harm that can come from their use or
abuse.
 Exposure to MIC has resulted in damage to the eyes and lungs and
 has caused respiratory ailments such as chronic bronchitis and
 emphysema, gastrointestinal problems like hyperacidity and
 chronic gastritis, ophthalmic problems like chronic
 conjunctivitis and early cataracts, vision problems, neurological
 disorders such as memory and motor skills, psychiatric problems
 of various types including varying grades of anxiety and
 depression, musculoskeletal problems and gynecological problems
 among the victims. It is estimated that children born in Bhopal
 after the disaster face twice the risk of dying as do children
 elsewhere, partly because parents cannot care for them
 adequately. Surprisingly enough, despite the serious health
 problems and the deaths that have occurred, Union Carbide claims
 that the MIC is merely a "mild throat and ear irritant" (Lancet,
 "Round..." p.952).
HEAVY METALS
 Insoluble in water
 absorbed into the body  combine
with/ inhibit the function of particular
enzymes
 Physiological/neurological
consequences +
Table: Heavy metals, density and crustal abundances
Eleme Density (g/cm3) Mean content in crustal rocks Essensial Very toxic or
nt (ppm) relatively available
Ag 10,5 0,07             
Au 19,3 0,05             
Bi 9,8 0,17             
Cd 8,7 0,2             
Cr 7,2 100 E  
Co 8,9 25 E           
Cu 8,9 55 E           
Fe 7,9 60.000 E  
Hg 13,6 0,08             
Mn 7,4 950 E  
Pb 11,3 13             
Ni 8,9 75 E           
Pt 21,5 0,05    
U 19,1 2,7             
V 6,1 135 E           
Zn 7,1 70 E  
Zr 6,5 165    
Bioaccumulation : small, seemingly
harmless doses received over a long period
of time may accumulate in the body 
Toxic level
– Heavy metals : non
biodegradable/ cannot be broken
down/destroyed by any chemical
process  bind with protein in
the body.
 BIOMAGNIFICATION: organism at the top of
food chain may accumulate levels 100.000
times higher than environmental concentration.
 
 SYNERGISTIC EFFECTS:
≥ 2 chemicals act together to produce an effects
that is greater than the sum of effects caused by
the two acting separately.
Substance mg/l

 Arsenic 5.0
 Barium 100.0
 Cadmium 1.0
 Chromium 5.0
 Lead 5.0
 Mercury 0.2
 Selenium 1.0
 Silver 5.0

Anda mungkin juga menyukai