Anda di halaman 1dari 35

METABOLISME ZAT-

ZAT GIZI
Kelompok 6 Gizi & Produktivitas Kerja
ANGGOTA KELOMPOK
1 Doktria Thamarisca Simanjuntak K011191096

2 Fatimah Azzahrah Zainuddin K011191180

3 Nurul Rini Amelia Misbah K011191066


TABLE OF CONTENTS

Metabolisme
01 Umum
02 Mikronutrien

03 Makronutrien
METABOLISME
Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang
terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini akan
mengubah suatu zat menjadi zat lain. Metabolisme
sel dapat dibagi menjadi dua, yaitu katabolisme dan
anabolisme.
ZAT-ZAT GIZI

MAKRONUTRIEN MIKRONUTRIEN
Mikronutrien adalah zat gizi
Makronutrien merupakan nutrien
yang diperlukan tubuh dalam
esensial yang dibutuhkan dalam
jumlah kecil. Mikronutrien terdiri
jumlah relatif besar (jumlah
atas vitamin dan mineral.
makro) bagi tubuh. Makronutrien
terdiri atas karbohidrat, protein
dan lemak
01
MAKRONUTRIEN
MAKRONUTRIEN

KARBOHIDRAT LEMAK PROTEIN


Venus has a beautiful Protein memiliki fungsi
Karbohidrat adalah senyawa
name and is the second khas, yaitu membangun
karbon yang mengandung
planet from the Sun serta memelihara sel-sel
sejumlah besar gugus hidroksil.
dan jaringan tubuh.
Secara sederhana didefinisikan
sebagai polimer gula
METABOLISME KARBOHIDRAT
Salah satu fungsi karbohidrat adalah menghasilkan tenaga bagi tubuh/organisme untuk mendukung
keberlangsungan hidup. Metabolisme karbohidrat yaitu metabolisme mencakup sintesis (anabolisme)
dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme sel mencakup semua proses
kimia didalam sel. Secara sederhana korbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat yang
paling sederhana adalah aldehid atau berupa keton. Karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O.
Makanan yang mengandung karbohidrat saat dikunyah akan dipecah oleh enzim ptialin atau amilase
dalam air liur menjadi glukosa. Glukosa kemudian masuk kedalam usus halus dan dihidrolisis oleh
enzim maltase, laktase dan sukrase dan dilanjutkan kedalam usus besar. Semua zat yang dibutuhkan
tubuh akan diserap, sedangkan yang tidak dibutuhkan akan dibuang.
METABOLISME LEMAK
Lemak yang telah dipecah komponennya 9asam lemak & gliserol) akan mengalami
metabolisme menjadi energi, dimana gliserol hasil hidrolisis TAG diubah menjadi Dihidroksi
Aceton Fosfat oleh enzim glycerol kinase dan enzim glycerol phosphate dehydrogenase
untuk masuk kedalam jalur glikolisis sedangkan asam lemak diubah menjadi Acetyl CoA
untuk masuk kedalam siklus Krebs. Sebagian besar lemak yang terdapat didalam tubuh akan
masuk kadalam kategori asam lemak dan triasilgliserol. Lemak-lemak ini memiliki fungsi &
struktur kimia yang sangat beragam tapi memiliki sifat yang sama yaitu relatif tidak larut
dalam air. Asam lemak yang disimpan sebagai triagliserol, berfungsi sebagai bahan bakar,
dan merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Dalam darah, lemak diangkut dalam 3
bentuk, yaitu berbentuk kilomikron, partikel lipoprotein yang sangat kecil, dan bentuk asam
lemak yang terikat dalam albumin.
METABOLISME LEMAK

Langkah-langkah proses yang terjadi pada metabolisme lemak:


a) Aktivitas asam lemak
Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi-𝛽, asam lemak harus diaktifkan terlebih
dahulu menjadi bentuk Asil-KoA. Proses ini terjadi di sitosol sel. Proses selanjutnya
Asil-KoA harus masuk ke dalam mitokondria. Asil-KoA yang sudah masuk ke dalam
mitokondria selanjutnya masuk dalam proses oksidasi- 𝛽. Senyawa pembawa Asil-
KoA adalah karnitin. Karnitin dibedakan menjadi dua yaitu karnitin asiltransferase I
( membran luar) dan karnitin asiltransferase II (membran dalam).
METABOLISME LEMAK
b) Oksidasi-𝛽
Oksidasi-𝛽 merupakan proses oksidasi lemak pada atom C beta, melewati
empat proses dan pada setiap proses diangkat 2 atom C menjadi Asetil-
KoA.

c) Siklus Krebs
Hasil akhir metabolisme lemak adalah Asetil-KoA yang akan diproses
selanjutnya pada siklus krebs untuk menghasilkan energi. Setiap Asetil-
KoA yang dihasilkan dari proses 𝛽- oksidasi akan masuk ke dalam siklus
krebs yang menghasilkan 12 ATP.
METABOLISME PROTEIN
Metabolisme protein merupakan proses kimia dan fisik yang mencakup pada perubahan (anabolisme)
protein menjadi asam amino dan penguraian (katabolisme) asam amino pada protein. Asam amino yang
telah tersebar melewati darah dan masuk kedalam jaringan tubuh, akan disintesis kembali menjadi protein.
Protein ini berfungsi untuk mempertahankan fungsi sel-sel yang masih normal

Proses metabolisme protein dimulai ketika makanan masuk kedalam lambung. Disinilah pepsin mencerna protein
dengan memutus ikatan peptida yang ada disisi gugus NH2 dari asam-asam amino aromatik, hidrofobik maupun
dikarboksilat. Pemutusan ikatan peptida ini hanya bisa terjadi dilambung yang memiliki lingkungan asam, karena
proses ini memerlukan pH ideal 2. ketika makanan sudah masuk keusus, enzim yang dapat memecah ikatan
protein tidak lagi dapat bekerja, karena pH usus yang cukup tinggi.
METABOLISME PROTEIN
Kemudian diusus halus, yakni saat pankreas mensekresi tripsin, kemotripsin dan karboksipeptida. Protease
gaster dan pankreas ini kemudian memecah gugus protein menjadi peptida rantai sedang dan kecil.
Peptidase dibatas usus halus selanjutnya menghidrolisis peptida rantai sedang dan kecil menjadi asam
amino dan tripeptida bebas. Produk akhir dari metabolisme protein inilah yang diserap dan dipergunakan
oleh sel sehingga tubuh merasakan manfaatnya.

Sekitar 75%-80% asam amino dari hasil metabolisme protein ini akan digunakan kembali untuk sintesis
protein yang baru. Sebagian asam amino yang diserap tubuh akan diubah menjadi energi (ATP), gas
karbondioksida dan air melalui siklus krebs. Kemudian asam amino sisanya tidak akan disimpan didalam
tubuh. Ia akan diuraikan dengan cepat melalui proses katabolisme menjadi kerangka karbon bagi senyawa-
senyawa amfibolik dan urea yang kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui urine
2
MIKRONUTRIEN
MIKRONUTRIEN

VITAMIN MINERAL
Vitamin adalah suatu senyawa
organik yang terdapat di dalam Mineral merupakan bagian dari tubuh
makanan dalam jumlah yang dan memegang peranan penting dalam
sedikit, dan dibutuhkan dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada
jumlah yang besar untuk fungsi tingkat sel, jaringan, organ maupun
metabolisme yang normal. fungsi tubuh secara keseluruhan.
Mineral digolongkan ke dalam mineral
makro dan mineral mikro.
METABOLISME VITAMIN
Vitamin yang larut dalam lemak
1. Vitamin A

Vitamin A dan 𝛽 - karoten diserap dari usus halus dan sebagian besar disimpam
didalam hati. Setelah dilepaskan dari bahan pangan dalam proses pencernaan,
senyawa tersebut diserap oleh usus halus dengan bantuan asam empedu
(pembentukan micelle). Vitamin A dan karoten diserap oleh usus dari micelle
(hasil hidrolisis lemak), kemudian digabungkan dengan kilomikron dan diserap
melalui saluran limpatik, kemudian bergabung dengan saluran darah dan
ditransportasikan ke hati.
METABOLISME VITAMIN
Vitamin yang larut dalam lemak
1. Vitamin A
Vitamin A yang tidak digunakan oleh sel-sel tubuh diikat oleh protein pengikat
retinol selular (celluler retinol binding protein), sebagian diangkut ke hati dan
bergabung dengan asam empedu, yang selanjutnya diekskresikan ke usus halus,
kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui feses. Sebagian lagi diangkut ke ginjal dan
diekskresikan melalui urine. Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin
A, antara lain rabun senja (night blindness), katarak, infeksi saluran pernapasan,
menurunnya daya tahan tubuh, keratinisasi (sel epitel kering), kulit yang tidak sehat,
bersisik dan mengelupas.
METABOLISME VITAMIN
Vitamin yang larut dalam lemak
2. Vitamin D
Vitamin D3 (kolekalsiferol) dibentuk di dalam kulit oleh sinar ultraviolet dari matahari. Sinar matahari juga
dapat mengubah provitamin D3 menjadi bahan yang tidak aktif. Banyaknya provitamin D dan bahan tidak
aktif yang dibentuk bergantung pada intensitas radiasi ultraviolet. Faktor lain yang berpengaruh terhadap
pembentukan provitamin D adalah pigmentasi, penggunaan alas penahan matahari dan lama waktu
penyingkapan terhadap matahari. Vitamin D3 dapat dibentuk didalam kuliat karena adanya sinar UVB dari
matahari, provitamin D3 yang dibawah oleh UVB akan diubah menjadi Vitamin D3. Vitamin D3 didalam hati
akan diubah menjadi molekul lemak aktif yang lima kali lebih aktif dari D3 yaitu 23(OH)D 3. Kemudian,
vitamin D3 dapat diubah menjadi kalstriol yang 10 kali lebih aktif dari vitamin D3. Kadar kalsitriol diatur oleh
konsentrasi fosfor dan kalsium dalam serum. Kadar kasitriol kemudian dapat dimobilisasi ke tulang dan usus
halus.
METABOLISME VITAMIN
Vitamin yang larut dalam lemak
3. Vitamin E
Vitamin E yang larut dalam lemak banyak terdapat dalam buah-buahan, susu, telur, sayur-
sayuran, terutama pada biji-bijian. Sekali diserap dalam tubuh, Tempat penyimpanan utama
vitamin E adalah di jaringan adiposa. Ada berbagai jenis tokoferol yang ditemukan di alam.
Metabolisme vitamin E merupakan kunci untuk menegah akumulasi bentuk-bentuk vitamin E
selain α-tokoferol. Pada pemberian sumplementasi α-, dan γ-tocopherol pada manusia,
diketahui bahwa γ-tokoferol lebih cepat dimetabolisme dan dikeluarkan dibandingkan dengan
bentuk α-nya. α-tokoferol merangsang metabolisme dan ekskresi non-α-tokoferol dengan
meningkatkan kadar CYP3A.
METABOLISME VITAMIN
Vitamin yang larut dalam lemak
4. Vitamin K
Vitamin K yang ditemukan pada jaringan hewan dan disintesis oleh bakteri di dalam
usus. Kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak dapat membeku.
Kekurangan vitamin K karena makanan jarang terjadi, sebab vitamin K terdapat
secara luas dalam makanan. Kekurangan vitamin K terjadi bila ada gangguan
absorpsi lemak. Sedangkan, kelebihan vitamin K terjadi bila vitamin K diberikan
dalam bentuk berlebihan berupa vitamin K sinteeik menadin, gejala kelebihan
vitamin K adalah hemolisis sel darah merah, sakit kunin (jaundice) dan kerusakan
pada otak
METABOLISME VITAMIN
Vitamin yang larut dalam Air
1. Vitamin B12
Penyerapan vitamin B12 memerlukan dua protein pengikat. Vitamin B12 diserap dalam
keadaan terikat pada factor intrinsic, suatu glikoprotein kecil yang disekresi oleh sel perintal
mukosa lambung. Asam lambung dan pepsin membebaskan vitamin dari ikatan dengan protein
dalam makanan dan menyebabkan vitamin dapat berkaitan dengan kobalofilin, suatu protein
pengikat yang diekskresikan di air liur. Di duodenum, kobalofilin mengalami hidrolisis
sehingga vitamin dibebaskan untuk berikatan dengan factor intrnsik. Oleh karena itu,
insufisiensi pancreas dapat menjadi factor dalam timbulnya defisiensi vitamin B12, yang
menyebabkan ekskresi vitamin B12 yang terikat pada kobalofilin.
METABOLISME VITAMIN
Vitamin yang larut dalam Air
2. Vitamin C

Vitamin C mudah diabsorpsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada
bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata
arbsorbsi adalah 90% untuk konsumsi diantara 20-120 mg/hari. Konsumsi tinggi
sampai 12 gram hanya diarbsorbsi sebanyak 16%. Vitamin C kemudian dibawa ke
semua jaringan. Konsentrasi tertinggi adalah di dalam jaringan adrenal, pituitary,
dan retina. Vitamin C di ekskresikan terutama melalui urin,sebagian kecil di dalam
tinja dan sebagian kecil di ekskresikan melaului kulit.
METABOLISME MINERAL
MAKROMINERAL
1. Calsium (Ca)

Ketika calsium telah diabsorsi, diedarkan keseluruh tubuh melalui darah kemudian
dilepas dalam cairan tubuh yang memenuhi jaringan tubuh. Dari cairan extraceluler
ini sel-sel mengambil calsium untuk berfungsi normal dalam pertumbuhan. Setelah
darah disaring oleh ginjal 99 % calsium direabsorsi lagi kedalam darah 1 % sisanya
(sekitar 100-120 mg) akan dibuang melalui urine.
METABOLISME MINERAL
MAKROMINERAL
1. Calsium (Ca)
Sebagian dari calsium dilepas dalam lambung maupun usus. Sebagian besar
diabsorsi kembali tetapi bagian yang hilang melalui feces sekitar 100-150 mg per
hari tanpa memperhatikan berapapun masukan yang diterima. Sebagian besar
calsium diabsorsi oleh tubuh digunakan untuk clasifikasi tulang, suatu proses yang
dimungkinkan karena adnya vitamin D. Sekitar sepertiga dari calsium tulang
digunakan sebagai cadangan untuk menjaga kadar calsium dalam plasma darah
apabila dikehendaki
METABOLISME MINERAL
MAKROMINERAL
2. Fosfor (P)

Sebagian besar fosfor di dalam darah terutama terdapat sebagai fosfat anorganik
atau fosfolipida. Kadar fosfor di dalam darah diatur oleh hormon paratiroid (PTH)
dan hormon kalsitonin. Kedua hormon tersebut berinteraksi dengan vitamin D untuk
mengatur jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh ginjal, dan jumlah
yang dibebaskan serta disimpan di dalam tulang. PTH menurunkan reabsorpsi
fosfor oleh ginjal. Kalsitonin meningkatkan ekskresi fosfat oleh ginjal.
METABOLISME MINERAL
MAKROMINERAL
3. Natrium (Na)
Natrium diabsorpsi, terutama di dalam usus halus. Natrium diabsorpsi secara aktif
(membutuhkan energi). Natrium yang diabsorpsi dibawa oleh aliran darah ke ginjal.
Di sini natrium disaring dan dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah yang cukup
untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium yang
jumlahnya mencapai 90-99% dari yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urine.
Pengeluaran natrium ini diatur oleh hormon aldosteron, yang dikeluarkan melalui
urine sejajar dengan jumlah natrium yang dikonsumsi.
METABOLISME MINERAL
MAKROMINERAL
4. Kalium (K)
Kalium disnsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium yang
dimakan diekskresi melalui urin, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit
melalui keringat serta cairan lambung. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion
natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal.
5. Chlor (Cl)
Sebagian besar chlor diabsorpsi di dalam usus halus dan diekskresi melalui urin dan
keringat. Chlor di jumpai dalam bentuk ion klorida. Chlor digunakan untuk
membentuk asam klorida (HCL) pada lambung.
METABOLISME MINERAL
MAKROMINERAL
6. Magnesium
Di dalam darah sebagian besar magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas,
atau dalam bentuk molekul kompleks hingga molekul kecil. Keseimbangan
magnesium di dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian ekskresi magnesium
melalui urin.
Magnesium merupakan aktivaktor enzim peptidase dan enzim lain yang
kerjanya memecah dan memindahkan gugus fosfat (fosfatase). Magnesium
diserap di luar usus kecil, dan di duga hanya sepertiga dari yang tercerna akan
diserap
METABOLISME MINERAL
MAKROMINERAL
7. Sulfur (S)
Sulfur diabsorpsi sebagai bagaian dari asam amino atau sebagai sulfat anorganik.
Selain sebagai bagian dari asam amino metiomin, sestein, sulfur juga merupakan
bagian dari enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin termasuk koenzim
vitamin A. Dalam bentuk teroksidasi sulfur dihubungkan dengan mukopolisakarida
yang berperan dalam melarutkan sisa metabolisme sehingga bisa dikeluarkan
melalui urin.
Sulfur sebagian besar diekskresi melaui urin sebagai ion bebas SO4=.
METABOLISME MINERAL
MIKROMINERAL
1. Iodium
Sebagian besar iodium diserap melalui usus kecil, tetapi beberapa di antaranya langsung
masuk ke dalam saluran darah melalui dinding lambung. Sebagian besar iodium yang di cerna
masuk ke dalam kelenjar tiroid, yang kadarnya sekitar 25 kali lebih tinggi dari iodium yang
ada dalam darah. Dalam kelenjar tiroid, iodium bergabung dengan molekul tiroksin
membentuk toksin (tetraiodotironin) dan triiodotironin. Hormon tersebut dikeluarkan ke
saluran darah menurut kebutuhan dan permintaan tubuh. Pembuangan iodium sebagian besar
dilakukan melalui ginjal. Dalam jumlah yang lebih kecil dikeluarkan juga melalui usus dan
keringat. Yang dikeluarkan bersama feses biasanya iodium yang tidak dapat diserap, atau yang
berasal dari empedu.
METABOLISME MINERAL
MIKROMINERAL
2. Zink
Selama proses pencernaan, enzim mengeluarkan zink dari makanan dan zink
endogen dari bermacam–macam ligan. Zink bentuk bebas dapat membentuk
kompleks koordinasi dengan beraneka ragam ligan eksogen dan endogen seperti
asam amino, fosfat, dan asam organik lainnya.
METABOLISME MINERAL
MIKROMINERAL
3. Seng

Didalam pangkres seng digunakan untuk membuat enzim pencernaan, yang pda
waktu makan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Dengan demikaian saluran cerna
menerima seng dari dua sumbar, yaitu dari makanan dan dari cairan pencernan
yang kembali ke pankreas dinamakan sikrulasi entropangkreatik. Bila di komsumsi
seng tinggi, didalam sel dinding saluran cerna sebagian diubah menjadi
metalotionein sebagai simpanan, sehingga absobrsi berkurang.
METABOLISME MINERAL
MIKROMINERAL
4. Mangan

Mangan sangat mudah diserap ke dalam tubuh, dan dalam darah mangan berkaitan
dengan sebuah molekul protein. Mangan dibuang melalui feses bersama-sama
hasil empedu (bilirubin dan biliverdin). Sejauh ini kebutuhan tubuh akan mangan
belum ditentukan tetapi dari beberapa hasil penelitian keseimbangan diketahui
bahwa wanita dapat menahan 40% magnesium yang masuk atau sebanyak 1,54 mg
sehari, laki-laki dapat menahan 47% atau 3,34 mg.
METABOLISME MINERAL
MIKROMINERAL
5. Tembaga
Tembaga diserap dari usus kecil ke dalam saluran darah tempat sebagian besar
jaringan bergabung pada seruplasmin, yaitu protein yang berfungsi dalam
kegunaan Fe.

6. Fluorin
Pemasukan zat fluorin ke dalam tubuh melalui: floridasi Air minum, supplements,
makanan dan minuman dengan mengandung air yang berkadar fluor. Penyerapannya
ke dalam tubuh manusia sangat cepat sekali di dalam lambung dan usus halus. 5%
yang tidak terserap akan dikeluarkan melalui feses
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics and images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai