BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Anak usia sekolah dasar (SD) adalah anak yang berusia 6 sampai 12
tahun. Menurut Hurlock (1999) masa ini sebagai akhir masa kanak-kanak
(late chilhood) yang berlangsung dari usia 6 tahun sampai tibanya anak
menjadi matang secara seksual, yaitu 13 tahun bagi perempuan dan 14 tahun
bagi laki-laki. Anak SD dibagi menjadi dua bagian, yaitu kelas rendah yang
berumur 6-9 tahun dan kelas tinggi yang berumur 10-12 tahun.
a. Gizi Lebih
Gizi lebih biasanya terjadi pada orag-orang yang hidupnya
sudah makmur dan kurang bisa menjaga makanannya.
Dalam status gizi lebih seperti itu tubuh benar-benar
sudah kewalahan menampung kelebihan zat gizi,
terutama zat sumber tenaga. Akhirnya kelebihan tersebut
disimpan dalam bentuk lemak dibawah kulit dan diantara
jaringan tubuh. Penimbunan lemak dibawah kulit akan
mengakibatkan seseorang menjadi gemuk. Sedangkan
lemak yang disimpan diantara jaringan tubuh akan
menimbulkan berbagai permasalahan baru, seperti
menyempitnya pembuluh darah dan meningginya
tekanan darah (Wied Harry Apriadji, 1987:5). Istilah
obesitas (kegemukan) dan overweight sering digunakan
untuk menggambarkan anak yang bergizi lebih. Dua
istilah ini sebenarnya tidak sama. Obesitas adalah untuk
Tugas MK EPG TH 2016
gizi baik akan tumbuh dan berkembang dengan baik pula, berat dan tinggi
badannya akan selalu bertambah. Bagi anak-anak khususnya sekolah dasar
kebutuhan akan makanan cukup gizi hendaknya menjadi perhatian utama,
karena mengingat energi atau tenaga yang dikeluarkan (energi expenditure)
selama kegiatan pembelajaran cukup besar.
2.4 Cara Pengukuran Status Gizi
Menurut Supariasa (2001), dalam pengukuran status gizi dibagi menjadi 2
pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung. Dalam pengukuran
sederhana dilakukan dengan penelitian langsung yang sering menjadi patokan
dalam penelitian, pengukuran langsung meliputi:
a. Pemeriksaan Antropometri
Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari
berbagai ketidak seimbangan antara asupan protein dan energi.
Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran
dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat
gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain: berat badan, tinggi badan,
lingkar lengan atas, dan tebal lemak di bawah kulit (Nyoman Supariasa,
dkk., 2002: 36).
Pengukuran antropometri bertujuan mengetahui status gizi berdasarkan
satu ukuran menurut ukuran lainnya, misalnya berat badan dan tinggi
badan, menurut umur (BB & TB/U), berat badan menurut tinggi badan
(BB/TB), lingkar lengan atas menurut umur (LLA/U), lingkar lengan atas
menurut tinggi badan (LLA/TB).
Indeks antropometri yang sering digunakan
1. BB/U
2. TB/U
3. BB/TB
4. IMT/U
b. Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode pemeriksaan untukmenilai status gizi
masyarakat. Metode ini berdasarkan perubahanperubahanyang terjadi yang
dihubungkan dengan ketidakcukupanzat gizi bagi tubuh. Penggunaan
metode ini umumnya untuk surveiklinis secara cepat yang dirancang untuk
mendeteksi tanda-tandaklinis secara umum dari kekurangan salah satu atau
lebih zat gizi(Nyoman Supariasa, dkk., 2002: 19).
c. Biokimia
Tugas MK EPG TH 2016
1. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang
terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita
tertentu.Terdapat beberapa jenjang pendidikan di Indonesia. Meliputi
jenjang SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi. Peran pendidikan sangat
penting karena berhubungan dengan pengetahuan seseorang yang
berpengaruh terhadap perilaku keseharian.
2. Pekerjaan
Pekerjaan adalah simbol status seseorang dimasyarakat. Pekerjaan
jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidup dan untuk mendapatkan tempat pelayanan kesehatan yang
diinginkan. Setiap orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jenis-jenis pekerjaan dapat dibedakan berdasarkan hasil dari pekerjaannya,
yaitu barang dan jasa. Jenis pekerjaan terkait dengan pendapatan yang
dimiliki keluarga. Dalam bidang pekerjaan orang dapat bekerja dalam
bidang sector formal dan informal yang terkait menghasilkan barang dan
jasa.
3. Pendapatan
Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kerja atau usaha yang
telah dilakukan. Pendapatan akan mempengaruhi gaya hidup seseorang.
Orang atau keluarga yang mempunyai status ekonomi atau pendapatan
tinggi akan mempraktikkan gaya hidup yang mewah misalnya lebih
komsumtif karena mampu untuk membeli semua yang dibutuhkan bila
dibandingkan dengan keluarga yang kelas ekonominya ke bawah.
Tingkat penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis
yang diterima atau diperoleh wajib pajak, yang dapat dipakai untuk
konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan,
baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri dalam nama dan
dalam bentuk apapun. Gaji merupakan factor terpenting dari biaya
perburuhan, yang didalamnya termasukbiaya non-gaji seperti kontribusi
social perusahaan dan pajak. Gaji juga merupakan tolak ukur kesuksesan
suatu perusahaan pada pasar nasional, internasional, dan multilateral.
Tugas MK EPG TH 2016
Cara Pengukuran
Asupan Status
Gizi Bagi AnakGizi
Tugas MK EPG TH 2016
- Pemeriksaan antropometri
- Klinis
- Biokimia
Biofisika
Status Gizi
Masalah Gizi
BAB 3
METODE PENELITIAN
Variabel Bebas
4.
Variabel Terikat
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sosial ekonomi yang meliputi
faktor pendapatan, faktor pendidikan, faktor pekerjaan, serta harta/ benda yang
berharga yang dimiliki keluarga.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara sosial ekonomi
dengan status gizi.
badan
setiap badan
siswa
dengan
timbangan
injak serta
mengukur
tinggi
badan
mengguna
kan
mengguna
kan
Microtois
e (Alat
pengukur
tinggi
badan
2.Kurus, jika
skor IMT/U
-3 SD
sampai
dengan
<-2SD
3.Normal,
jika Skor
IMT/U
-2SD
sampai
dengan 1SD
4.Gemuk,
jika Skor
IMT/U
>1SD
sampai
dengan
2 SD
5. Obesitas,
jika Skor
Tugas MK EPG TH 2016
IMT/U
>2SD
3.6.1 Populasi
3.6.2 Sampel
1. Kriteria Inklusi
a. Berstatus sebagai siswa aktif SD Negeri Sekaran 02 Kecamatan
Gunung Pati Kota Semarang pada tahun ajaran 2016/2017.
b. Duduk di kelas 6.
c. Bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini.
d. Mengisi kuesioner dengan jelas dan lengkap.
2. Kriteria Ekslusi
Tugas MK EPG TH 2016
Data sekunder berupa data yang didapatkan dari sekolah, seperti profil dan
gambaran umum sekolah.
3.8.1 Pengukuran
3.8.2 Kuesioner
Kusioner dibagikan langsung kepada para siswa untuk diberikan dan diisi
oleh orang tua mereka. Kuesioner ini berisi 25 soal tentang sosial ekonomi yang
meliputi identitas siswa, pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan wali murid baik
ayah maupun ibu. Untuk pemberian skor dalam kuesioner tersebut seperti dalam
tabel 3.1 berikut
3.9.3.2 Editing
3.9.3.4 Cleaning
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.4.2 Hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan status gizi siswa-siswi
SDN Sekaran 02
Tabel 4.5 Hubungan Status sosial ekonomi orang tua dengan status gizi siswa-
siswi SDN Sekaran 02
Status Gizi
Status Nilai
sosek normal Gemuk Obes Total p
Jumla Jumla Jumla jumla
h % h % h % h %
Tugas MK EPG TH 2016
Dari Tabel 4.5 diperoleh data dari 12 responden dengan status sosial ekonomi
baik, 7 responden (29,17%) memiliki status gizi normal, 4 responden (16,7%)
memilki status gizi gemuk dan 1 responden (4,17%) memilki status gizi obes.
Sedangkan dari 12 responden dengan status sosial ekonomi buruk, 10 responden
(83,3%) memiliki status status gizi normal dan 2 responden (16,7%) memilki
status gizi obes.
Dari hasil uji Kolmogorov Smirnov, diperoleh p value sebesar 0,847 karena p
value >0,05 maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan antara status ekonomi
orang tua dengan status gizi para siswa kelas VI SDN Sekaran 02, Kecamatan
Gunungpati , Kota Semarang.
4.2 Pembahasan
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Fariza. 2013. Hubungan Status Gizi Dengan Tingkat Sosial Ekonomi
Orang Tua / Wali MuridSiswa Kelas Atas Sekolah DasarNegeri 3 Jatiluhur
Kecamatan Karanganyar Kabupaten Kebumen. Skripsi. Yogyakarta: FIK
UNY
Almatsier, Sunita 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia
PustakaUtama.
Amirudi, Maki. 2014. Hubungan Antara Pendapatan Orang Tua dengan Status
Gizi pada Siswa Sdn II Tenggong Rejotangan Tulungagung. Jurnal
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,
564 568.
Astuti, F.D, dan Sulistyawati. 2012. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan
Tingkat Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi Anak Prasekolah dan
Sekolah Dasar di Kecamatan Godean. Jurnal Kes Mas FKM UAD, Vol.
7 No. 1.
Apriadji, Wied Harry. 1987.GiziKeluarga. Jakarta: Rajawali.
Arisman. 2004.Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.
Bolang, Kawengian dkk. 2013. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi
dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Kelas 4 dan Kelas 5 SDN 1
Tounelet dan SD katolik st. monica Kecamatan Langowan. Jurnal
Tumoutou (e-journal unsrat), Vol 2. No 1.
Cahyati dan Ningrum. 2008. Buku Ajar Biostatiska Inferensial. Semarang:
Jurusan IKM FIK UNNES.
Hutagalung, M. 2009. Artikel Pendidikan : Karakteristik Siswa SD. Jakarta.
Kadir dan Suarni. 2016. Hubungan Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Status
Gizi Anak Balita di puskesmas Batua Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Diagnosis,Volume 9 Nomor 2 Tahun 2016 ISSN : 2302-172.
Khomsan, Ali. 2004.PangandanGiziuntukKesehatan, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Koendjaraningrat.1983. Kebudayaan, Mentalisdan Pembangunan. Jakarta: PT
Gramedia.
Tugas MK EPG TH 2016
Masi, Mayulu dkk. 2013. Hubungan Konsumsi Fast Food dengan Kejadian
Obesitas pada Ansak Sd di Kota Manado. Ejournal keperawatan
(e-Kp),Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013.
Muniruddin, Mohammad. 2010. HubunganAntara Status Gizi Dengan Hasil
Belajar Pada Siswa Kelas V dan VI di Sekolah Dasar Negeri 2 Cepiring
Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Semarang: Unnes.
Notoatmodjo,S.2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.