OLEH:
RAMLAH
NIM. 2131015
Jawab :
Jawab :
Manajemen bencana merupakan serangkaian kegiatan yang dilasanakan dalam
rangka usaha pencegahan, mitigasi kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan yang
berkaitan dengan kejadian bencana. Manajemen bencana dilakukan dengan tujuan untuk
mengurangi kerugian dan risiko yang mungkin terjadi dan mempercpat proses pemulihan
pasca bencana itu terjadiManajemen bencana terdiri dari dua tahap yaitu ex-ante (sebelum
terjadi bencana) dan ex-past (setelah terjadi bencana). Ex-ante terdiri dari mitigasi,
pencegaham, dan kesiapsiagaan. Tahap ex-past berupa tanggap darurat, rehabilitasi, dan
rekonstruksi. Strategi manajemen kebenccanaan dapat berupa teknis atau rekayasa maupun
non teknis atau peraturan perundang-undangan. Pemahaman mengenai manajeman
bencana akan menjadi langkah awal untuk mengurangi risiko yanng timbul ketika bencana
terjadi. Pemahaman mengenai aspek kebencanaan juga mencakup terhadap beberapa
parameter kebencanaan seperti bahaya, kerentanan, kerawanan dan risiko.
Jawab :
Resiko Bencana adalah Potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu
wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam,
hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan
masyarakat. Untuk menghitung besaran Resiko bencana suatu wilayah, dapat dilakukan
dengan rumus seperti berikut : R = H x V/C Dimana,
R : Risiko Bencana
H : Ancaman (Hazard), adalah suatu kejadian yang mempunyai potensi untuk
menyebabkan terjadinya kecelakaan, cedera, hilangnya nyawa atau kehilangan harta benda
V : Kerentanan (Vulnerability), adalah rangkaian kondisi yang menentukan apakah bahaya
(baik bahaya alam maupun bahaya buatan) yang terjadi akan dapat menimbulkan bencana
(disaster) atau tidak
C : Kapasitas (Capacity), adalah kapasitas yang tersedia untuk pemulihan kembali setelah
terjadi bencana
Jawab :
Pencegahan :
Serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau
mengurangi ancaman bencana.
Mitigasi :
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana.
Untuk lebih jelasnya, bisa dicontohkan dari kasus ancaman banjir. Dalam konteks
pencegahan, hal yang bisa dilakukan untuk mencegah ancaman banjir misalnya adalah
membangun tanggul yang kuat dan besar. Namun jika tanggul yang telah dibuat tidak
mampu menahan banjir, maka tindakan mitigasi yang bisa dilakukan adalah membangun
kanal-kanal saluran air yang memadai di sekitar pemukiman. Dalam situasi ini banjir
kemungkinan akan tetap terjadi, namun keparahan dampaknya minimal akan terkurangi.
Misalnya setelah membangun kanal, jika dahulu pemukiman terendam selama lima hari,
maka sekarang menjadi dua hari saja.
Jawab :
Mitigasi Struktural
Mitigasi struktural merupakan upaya dalam meminimalkan bencana dengan membangun
berbagai prasarana fisik menggunakan teknologi. Misalnya dengan membuat waduk untuk
mencegah banjir, membuat alat pendeteksi aktivitas gunung berapi, menciptakan early
warning sistem untuk memprediksi gelombang tsunami, hingga membuat bangunan tahan
bencana atau bangunan dengan struktur yang direncanakan sedemikian rupa sehingga
mampu bertahan dan tidak membahayakan para penghuninya jika bencana terjadi sewaktu-
waktu.
Tanggap Darurat : Serangkaian Kegiatan Yang Dilakukan Dengan Segera Pada Saat
ancaman bencana terjadi dan telah mengganggu kehidupan dan penghidupan sekelompok
orang/masyarakat. Kegiatannya :
a. Pengkajian Cepat dan Tepat Terhadap Lokasi, Kerusakan dan Sumber Daya
b. Penentuan Status Keadaan Darurat Bencana
c. Penyelamatan dan Evakuasi Masyarakat Terkena Bencana
d. Pemenuhan Kebutuhan Dasar (Air Bersi, Pangan, Sandang, Yankes,
Psikososial, Penampungan dan Tempat Hunian)
e. Perlindungan Terhadap Kelompok Rentan (Bayi, Balita, Bumil, Busui,
Lansia dan Orang Cacat)
f. Pemulihan Segera Prasarana dan Sarana Vital
7. Sebutkan Contoh Bencana Slow On-set dan Jelaskan!
Jawab :
Bencana slow on-set adalah bencana yang kejadiannya secara berangsur-angsur dan
ada tanda-tanda sebelum terjadi. Misalnya erupsi gunung api, jarang sekali gunung api
meletus secara tiba-tiba, biasanya sebelum terjadi erupsi ada tanda-tanda peningkatan
aktivitas seperti gempa atau tremor, hembusan asap, keluarnya lava dan tanda-tanda lain.
Bencana banjir juga tidak terjadi secara mendadak, biasanya didahului dengan adanya
hujan deras dan berdurasi lama. Bencana kekeringan merupakan bencana yang cukup pelan
Jawab :
Rehabilitasi adalah pebaikan dansemua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai
tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana dengan sarana utama untuk normalisasi
atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada
wilayah pasca bencana.
Jawab :
No Lama Baru
Jawab :
a. Tanah Longsor
b. Kabut asap
c. Banjir
d. Angin ribut
e. Wabah penyakit