Anda di halaman 1dari 7

KUIS

SISTEM INFORMASI BENCANA

DOSEN : OKTA DIYA PURNAMA SARI, SE

OLEH:

RAMLAH
NIM. 2131015

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


TENGKU MAHARATU
2021
1. Penanggulangan Bencana Diatur Dalam Undang – Undang ?

Jawab :

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

2. Jelaskan Pengertian Manajemen Bencana

Jawab :
Manajemen bencana merupakan serangkaian kegiatan yang dilasanakan dalam
rangka usaha pencegahan, mitigasi kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan yang
berkaitan dengan kejadian bencana. Manajemen bencana dilakukan dengan tujuan untuk
mengurangi kerugian dan risiko yang mungkin terjadi dan mempercpat proses pemulihan
pasca bencana itu terjadiManajemen bencana terdiri dari dua tahap yaitu ex-ante (sebelum
terjadi bencana) dan ex-past (setelah terjadi bencana). Ex-ante terdiri dari mitigasi,
pencegaham, dan kesiapsiagaan. Tahap ex-past berupa tanggap darurat, rehabilitasi, dan
rekonstruksi. Strategi manajemen kebenccanaan dapat berupa teknis atau rekayasa maupun
non teknis atau peraturan perundang-undangan. Pemahaman mengenai manajeman
bencana akan menjadi langkah awal untuk mengurangi risiko yanng timbul ketika bencana
terjadi. Pemahaman mengenai aspek kebencanaan juga mencakup terhadap beberapa
parameter kebencanaan seperti bahaya, kerentanan, kerawanan dan risiko.

Bahaya (hazard) merupakan peristiwa atau kondisi fisik yang berpotensi


menyebabkan kerusakan pada manusia seperti luka-luka, kerusakan properti dan
infrastruktur, kerusakan lingkungan, gangguan terhadap kegiatan ekonomi atau segala
kerugian dan kehilangan yang dapat terjadi. Bahaya terjadi karena adanya interaksi antara
alam, manusia, sistem teknologi, serta karakteristik wilayah asal yang mengalami bahaya.
Kerawanan (susceptibility) merupakan kondisi atau karakteristik geologis, biologis,
hidrologis, geografis, sosial budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah
untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam,
mencapiai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk untuk menanggapi dampak buruk
bahaya tertentu. Kerentanan (vulnerability) merupakan hasil dari kondisi dan proses yang
dipengaruhi dari bahaya yang berasal dari alam, bencana tenolohi, atai kondisi ekstrem
ternetntu. Dimensi kerentanan mencakup pada kerentanan sosial, kerentanan ekonomi, dan
kerentanan lingkungan. Risiko (risk) merupakan suatu peluang dari timbulnya akibat buruk
atau kemungkinan kerugian dalam hal kematian, luka-luka kehilangan dan kerusakan
lingungan yang ditimbulkan ileh interaksi antara ancaman bencana dan Kerentanan .Risiko
berkaitan dengan kombbinasi kemungkinan (probabilitas) dari suatu kejadian serta
konsekuensi negatifnya.
3. Sebutkan Rumus Resiko Bencana

Jawab :

Resiko Bencana adalah Potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu
wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam,
hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan
masyarakat. Untuk menghitung besaran Resiko bencana suatu wilayah, dapat dilakukan
dengan rumus seperti berikut : R = H x V/C Dimana,
R : Risiko Bencana
H : Ancaman (Hazard), adalah suatu kejadian yang mempunyai potensi untuk
menyebabkan terjadinya kecelakaan, cedera, hilangnya nyawa atau kehilangan harta benda
V : Kerentanan (Vulnerability), adalah rangkaian kondisi yang menentukan apakah bahaya
(baik bahaya alam maupun bahaya buatan) yang terjadi akan dapat menimbulkan bencana
(disaster) atau tidak
C : Kapasitas (Capacity), adalah kapasitas yang tersedia untuk pemulihan kembali setelah
terjadi bencana

4. Jelaskan Perbedaan Pencegahan dan Mitigasi

Jawab :

Pencegahan :
Serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau
mengurangi ancaman bencana.

Mitigasi :
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana.
Untuk lebih jelasnya, bisa dicontohkan dari kasus ancaman banjir. Dalam konteks
pencegahan, hal yang bisa dilakukan untuk mencegah ancaman banjir misalnya adalah
membangun tanggul yang kuat dan besar. Namun jika tanggul yang telah dibuat tidak
mampu menahan banjir, maka tindakan mitigasi yang bisa dilakukan adalah membangun
kanal-kanal saluran air yang memadai di sekitar pemukiman. Dalam situasi ini banjir
kemungkinan akan tetap terjadi, namun keparahan dampaknya minimal akan terkurangi.
Misalnya setelah membangun kanal, jika dahulu pemukiman terendam selama lima hari,
maka sekarang menjadi dua hari saja.

5. Sebutkan Jenis Mitigasi Beserta Contohnya

Jawab :

Mitigasi Struktural
Mitigasi struktural merupakan upaya dalam meminimalkan bencana dengan membangun
berbagai prasarana fisik menggunakan teknologi. Misalnya dengan membuat waduk untuk
mencegah banjir, membuat alat pendeteksi aktivitas gunung berapi, menciptakan early
warning sistem untuk memprediksi gelombang tsunami, hingga membuat bangunan tahan
bencana atau bangunan dengan struktur yang direncanakan sedemikian rupa sehingga
mampu bertahan dan tidak membahayakan para penghuninya jika bencana terjadi sewaktu-
waktu.

Mitigasi Non Struktural


Mitigasi non struktural merupakan suatu upaya dalam mengurangi dampak bencana
melalui kebijakan dan peraturan. Contohnya, UU PB atau Undang-Undang
Penanggulangan Bencana, pembuatan tata ruang kota, atau aktivitas lain yang berguna bagi
penguatan kapasitas warga.
6. Jelaskan Pengertian Siaga Darurat dan Tanggap Darurat
Jawab :

Siaga Darurat : Adalah Serangkaian Kegiatan Yang Dilakukan Untuk


Mengantisipasi potensi ancaman bencana sudah mengarah pada terjadinya bencana yang
ditandai dengan adanya informasi peningkatan ancaman berdasarkan sistem peringatan dini
yang diberlakukan dan pertimbangan dampak yang akan terjadi di masyarakat.
Kegiatannya :
a. Penyusunan Rencana Kontinjensi (Rekon)
b. Penyediaan dan Penyiapan Kebutuhan Dasar
c. Penyuluhan, Pelatihan dan Gladi
d. Penyiapan Lokasi Evakuasi
e. Penyusunan Data, Informasi (Pos Komando)
f. Sosialisasi Prosedur / Peraturan
g. Penyiapan Prasarana dan Sarana (Sarana Komunikasi)

Tanggap Darurat : Serangkaian Kegiatan Yang Dilakukan Dengan Segera Pada Saat
ancaman bencana terjadi dan telah mengganggu kehidupan dan penghidupan sekelompok
orang/masyarakat. Kegiatannya :
a. Pengkajian Cepat dan Tepat Terhadap Lokasi, Kerusakan dan Sumber Daya
b. Penentuan Status Keadaan Darurat Bencana
c. Penyelamatan dan Evakuasi Masyarakat Terkena Bencana
d. Pemenuhan Kebutuhan Dasar (Air Bersi, Pangan, Sandang, Yankes,
Psikososial, Penampungan dan Tempat Hunian)
e. Perlindungan Terhadap Kelompok Rentan (Bayi, Balita, Bumil, Busui,
Lansia dan Orang Cacat)
f. Pemulihan Segera Prasarana dan Sarana Vital
7. Sebutkan Contoh Bencana Slow On-set dan Jelaskan!

Jawab :

Bencana slow on-set adalah bencana yang kejadiannya secara berangsur-angsur dan

ada tanda-tanda sebelum terjadi. Misalnya erupsi gunung api, jarang sekali gunung api

meletus secara tiba-tiba, biasanya sebelum terjadi erupsi ada tanda-tanda peningkatan

aktivitas seperti gempa atau tremor, hembusan asap, keluarnya lava dan tanda-tanda lain.

Bencana banjir juga tidak terjadi secara mendadak, biasanya didahului dengan adanya

hujan deras dan berdurasi lama. Bencana kekeringan merupakan bencana yang cukup pelan

dan terjadinya, sehingga kita bisa jauh-jauh hari untuk mengantisipasinya.

8. Jelaskan Pengertian Rehabilitasi dan Pemulihan (Recovery)

Jawab :

Rehabilitasi adalah pebaikan dansemua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai
tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana dengan sarana utama untuk normalisasi
atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada
wilayah pasca bencana.

Pemulihan adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi masyarakat dan


lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali kelembagaan,
prasarana dan sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi.
9. Sebutkan Perubahan Apa Yang Terjadi Setelah Adanya Pergeseran Paradigma

Jawab :

No Lama Baru

1 Hanya merespon saat terjadi Penekanan pencegahan dan mitigasi


bencana

2 Penanganan bersifat sektoral Multisektor dengan melibatkan berbagai


kelembagaan
3 Sistem terpusat (sentralistik), Sistem desentralistik yang membuat
sehingga beban komando menjadi adanya pembagian beban kerja yang
tinggi berimbang (Pada Kondisi Emergensi
Tetap Harus Ada Unsur Sentralistik
/Komando)
4 cara-cara konvensional dalam Holistik (Saat dan Pasca Bencana),
penanganan bencana bersifat keterpaduan berbagai unsu dan
Dilakukan Pemerintah, Masyarakat
dan Dunia Usaha
5 Anggaran hanya bersi fa t u rusan Peran Serta masyarakat dan Dunia
Pemerintah Usaha disamping pemerintahan itu
sendiri

10. Sebutkan 5 Contoh Bencana Yang Ada di Propinsi Riau

Jawab :

a. Tanah Longsor
b. Kabut asap
c. Banjir
d. Angin ribut
e. Wabah penyakit

Anda mungkin juga menyukai