TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi
2010).
Martini, 2015).
b. Faktor risiko
10
11
a) Perilaku
b) Fisiologis
faktor yang berupa karakteristik atau sifat pasien yang tidak dapat
diubah yaitu usia, jenis kelamin, berat badan lahir rendah, ras,
c. Klasifikasi
1) Stroke Iskemik
batas gumpalan infark yang jelas pada jaringan otak di dalam area
2) Stroke Hemoragik
Association, 2016).
d. Manifestasi klinik
yaitu wajah, tangan atau kaki yang tiba-tiba kaku atau mati rasa dan
lemah pada satu sisi tubuh. Gejala lainnya yaitu pusing, kesulitan
melihat baik dengan satu mata maupun kedua mata, sulit berjalan,
pingsan.
e. Patofisiologi
dan infark otak (Becker, Wira, & Arnold, 2010). Iskemia dapat dibagi
terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel otak
neuron di daerah yang terkena darah dan sekitarnya lebih tertekan lagi
f. Penatalaksanaan
fase akut yaitu fase akut stroke berakhir 48 sampai 72 jam. Pasien
1) Terapi Farmakologi
2) Tindakan Bedah
4) Tindakan Keperawatan
g. Komplikasi
saat berbaring, seperti pinggul, sendi kaki, pantat dan tumit. Luka
matahari.
satu sisi tubuh pasca stroke, biasanya menimbulkan rasa nyeri pada
a. Definisi
dalam kurun 2 tahun pasca stroke rasa nyeri dapat timbul 15-49%.
ataupun dari sistem saraf pusat maupun perifer. Tipe nyeri pasca
stroke yang paling sering yaitu nyeri bahu hemiplegi, nyeri akibat
setelah stroke yang paling umum adalah nyeri bahu, nyeri spastisitas
dan nyeri kepala (Klit et al., 2015). Spasitas terjadi ketika terdapat
b. Etiologi
(Boivie, 2006):
2) Sklerosis multiple
2015):
1) Usia muda,
4) Gangguan sensorik,
5) Depresi, dan
d. Patofisiologi
dapat berbeda tergantung pada lokasi lesi di SSP (Klit et al., 2015).
20
Gambar 2.1
Ilustrasi skematik Teori
Pengendalian Gerbang
Sumber: (Kozier & Erb,
2010)
pada sisi tubuh yang mengalami kelemahan. Hal ini dapat disebabkan
Hal ini akan mengakibatkan pasien merasa nyeri pada tubuhnya yang
lumpuh meskipun tidak ada luka pada tubuh yang nyeri tersebut. Hal
menimbulkan nyeri.
stroke terutama pada sendi bahu (Polie et al., 2020), berhubungan juga
21
secara inferior dan anterior oleh hilangnya aktivitas otot bahu yang
uji klinis nyeri Aicher, Peil, Peil, & Diener (2012) dan paling sering
yang tidak dapat dilihat atau dirasakan oleh orang lain (Eliav &
Gracely, 2008).
Scale (NRS), Verbal Rating Scale (VRS), dan Faces Pain Scale-
Revised (FPSR) (Jensen et al., 2015; Jensen, Karoly, & Braver, 1986).
Gambar 2.2
Skala Nyeri Dengan Gambar Wajah
rasa nyeri. Skala VRS terdiri dari 6 poin yang digunakan oleh
Gambar 2.3
Skala Nyeri Dengan Verbal
Gambar 2.4
Skala Nyeri Dengan Angka
(tanpa rasa nyeri) dan di sebelah kanan (rasa nyeri yang ekstrem).
hingga 100) dari titik jangkar “tidak nyeri” (Halfaker et al., 2011).
Gambar 2.5
Skala Nyeri Dengan Analogi Visual
24
a. Definisi
salah satu komponen sindrom otot neuron bagian atas (Li &
Francisco, 2015).
c. Patofisiologi
dalam kasus yang jarang terjadi, batang otak, yang awalnya terluka
(iii) refleks regangan tonik aktif. Eksitasi yang kuat dari neuron
refleks H refleks otot yang muncul setelah rangsangan listrik dari serat
sensorik di sisi spastik dari paha depan, jika dibandingkan dengan sisi
e. Pengobatan
et al., 2013).
a. Definisi
dari bahasa latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci” yang
a. Teori Psikoanalitik
b. Teori Interpersonal
c. Teori Perilaku
a. Faktor Eksternal
b. Faktor Internal
1) Usia
2) Jenis Kelamin
3) Tingkat Pengetahuan
4) Tipe Kepribadian
c. Klasifikasi Kecemasan
(Maramis, 2011):
3) Fobia Spesifik
31
4) Fobia Sosial
5) Obsesi kompulsif
d. Tingkatan Kecemasan
tidak berdaya. Menurut Peplau (1952) dalam Yusuf, Fitryasari PK, &
1) Kecemasan Ringan
menajamkan indera.
2) Kecemasan Sedang
3) Kecemasan Berat
perhatiannya pada detil yang kecil dan spesifik dan tidak dapat
4) Panik
kontak dengan orang lain atau mengurung diri, tidak mau mengurus
Adaptif Maladaptif
Gambar 2.6
Rentang Respon Kecemasan
Sumber: (Stuart, 2013a)
33
f. Gejala kecemasan
1) Gejala Somatik
kardiovaskuler.
2) Gejala Psikologis
g. Dampak kecemasan
1) Dampak Fisiologis
gerakan lambat.
2) Dampak Psikologis
dan lain-lain.
State Trait Anxiety Index (STAI), the Beck Anxiety Inventory (BAI),
and the anxiety subscale of the Hospital Anxiety and Depression Scale
78 studi.
a. Definisi
(Alimah, 2012).
b. Teknik Massage
yang sempurna dan arah gosokan selalu menuju ke jantung atau searah
36
c. Efek Massage
digunakan lagi.
yang tidak diperlukan lagi terlepas keluar dari jaringan otot dan
Selain itu massage juga memberi efek bagi otot yang mengalami
ketegangan.
penyerapan.
dua cabang yaitu sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.
polos, otot jantung dan sel-sel kelenjar. Sistem otonom ini terdiri
nyeri ke medulla spinalis dan otak di hambat. Selain itu teori gate
transmisi serabut saraf sensori A – beta yang lebih besar dan lebih
relaksasi.
1) Indikasi
2) Kontraindikasi
b) Demam
c) Edema
d) Penyakit kulit
f) Luka bakar
(Alimah, 2012).
e. Jenis-jenis Massage
Jenis terapi pijat yang termasuk dalam tinjauan yaitu terapi pijat
pada otot dan jaringan lunak lain dari tubuh. Teknik STM
STM adalah pijat yang paling terkenal dari teknik jaringan lunak.
pijat yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, nyeri, dan cedera
5) Ayurvedic Massage,
berfokus pada beberapa titik utama pada tubuh, yang mana bila
Menurut Stockert & Hall (2019) ada beberapa hal yang perlu